Share

20. BAYANGAN SEMU

Aku yang menyerah pada pencarianku, mematikan komputer yang bebas digunakan mahasiswa.

Dengan ponsel yang sudah masuk ke dalam tas, kuhampiri rak berisi bermacam-macam buku yang kupilih salah satunya lalu duduk di pojok.

Hamparan laut berwarna biru dengan pohon kelapa tertiup angin, ombak tenang yang buihnya menyentuh bibir pantai, pasir putih yang meninggalkan jejak kaki.

Potret dalam buku yang kupilih, membuatku tenggelam pada halaman pertama. Tidak ingin membalik lebaran baru yang pasti menunjukkan potret hampir serupa.

Laut dengan segala pesonanya.

Jika tidak ada jari yang seolah berjalan di atas hamparan pasir putih yang sedang kutatapi, rasanya aku tak akan mendongak dari potret yang kupandangi sampai lupa waktu.

"Aku sudah selesai dengan kelasku. Ayo, kita makan."

Mataku melirik jam besar yang bisa menunjukkan waktu, kurang dari dua jam.

Tapi, Keiro yang langsung merogoh tasku untuk mengambil kunci, tak memberiku ruang untuk berkomentar.

Ia yang langsung meraih tangank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status