Share

154. ADIKKU SEDANG TIDUR

'Memilih tinggal dengan adikmu tidak akan mudah, Runi.'

Di dalam kepalaku yang menatap ke bawah, suara eyang menggema keras di dalam kepala.

'Jadi hubungi aku kapan saja karena orang tua ini akan senang mendengar apapun darimu.'

Aku yang meninggalkan keran air menyala, bahkan membeku di atas kakiku sendiri saat melihat adikku kejang tak terkontrol.

"Mbak... San-to...."

Sampai suara Lais yang matanya memancarkan ketakutan tanpa daya, membuat tubuhku seakan disengat listrik.

"Apa Santo makan sesuatu?"

Aku tidak yakin bagiamana suara ku terdengar. Yang kutahu, aku yang kembali bisa menggerakkan badan mendekati tubuh adikku yang terus bergetar di atas lantai dapur.

Namun, Lais yang terlihat panik hanya menatapi adikku. Ia tidak lagi bersuara untuk hal yang mungkin baru kali ini dilihatnya sampai membuat Lais begitu syok tidak tahu harus berbuat atau bereaksi seperti apa.

'Dan bagaimana denganku?'

Pengalamanku bersama ibu mengajarkan diriku banyak hal.

Tanpa berpikir aku langsung mengambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status