Share

153. SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA

Aku tahu kenapa mas Rendra menggenggam tanganku saat matanya memperhatikan dua remaja yang sikapnya lebih dewasa dari usia.

Lais dan adikku, keduanya didewasakan kehidupan yang membuat mereka mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri.

Lais yang mengenal ketidak-ramahan dunia dan manusia sejak kecil sampai akhirnya bisa lepas dari sang ayah.

Adikku yang mampu tumbuh dan tertawa pada dunia meski tawa itu direnggut karena keluarga bapak merasa terancam dengan keberadaan kami.

Dan gadis remaja yang wajahnya berubah sendu untuk kalimat Santo, diam beberapa lama. Menatapi adikku yang senyumnya begitu lebar.

"Kamu mau kuliah sama aku, Kan? Jadi lakukan yang terbaik seperti yang selalu kamu lakukan. Aku tahu kamu pasti bisa."

Mata Lais digenangi air yang langsung ia tepis dengan senyum juga tarikan nafas dalam. "Ok," jawab gadis yang wajah sendunya bercampur dengan tekad yang membuat Santo kembali mengusap kepalanya dengan senyum bangga.

"Gitu dong, masa anak gadis keluyuran tiap malam."

"Gue
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status