Share

BAB 58. Ranis Mandira

Dulu, Tabitha bukanlah orang yang cengeng. Perceraiannya dengan Sakha-lah yang membuat Tabitha menjadi mudah sekali menangis. Tabitha pikir, setelah ia dan Sakha kembali bersama, ia akan menjadi kuat lagi seperti dulu. Nyatanya, tidak begitu. Tabitha nyaris tak bisa menghentikan tangisnya setelah berhadapan dengan Ibu yang begitu kecewa. Peluk yang diberikan Sakha saat mereka meninggalkan rumah Ibu pun tak bisa membuat Tabitha tenang. Wanita itu justru semakin kalut saja.

"Malam ini kamu sendiri nggak papa? Atau mau tidur di rumah Mama dulu?"

Keheningan yang tercipta selama perjalanan menuju rumah Tabitha itu terpecah oleh pertanyaan Sakha yang terlontar dengan lembut.

Tabitha mengalihkan tatapan dari lampu merah di sisi jalan untuk menoleh, menatap Sakha yang ternyata sedang menatapnya juga. Sakha tersenyum padanya, seolah-olah mereka tidak sedang berada dalam masalah.

"Nggak papa. Terlalu jauh kalau ke rumah Mama."

Sakha manggut-manggut. "Besok supirnya Pram yang akan jemput ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status