Share

Licik Tapi Sayang

Penulis: Miss Kay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 14:13:45

"Kau harus menuruti apa yang ku mau selama Violet tidak berada disisiku. Calon istriku itu akan pergi ke itali selama tiga bulan karena ada pekerjaan di sana. Kau tentu tahu kebutuhan biologisku selama Kita masih menjadi suami istri dulu."

"Aku bukan pelacurmu simpan saja uangmu itu," ucap Valeri dengan tatapan tajam kepada Alan.

"Nona Valeria kenapa Kau masih saja keras kepala. Aku menawarkan keuntungan untukmu. Kau akan bahagia dan perusahaan Kakekmu itu akan aman. Apa Kau tahu hutang Ayahmu sangat menumpuk. Beberapa para investor menarik uangnya. Dan Kau jangan lupa Ayahmu juga berhutang banyak kepadaku," urai Alan dengan tenang duduk di atas meja kerjanya sambil melipatkan kedua tangannya.

"Kau sudah gila Aku tidak akan pernah mau menerima tawaranmu sudah cukup Kita pernah mengenal. Jadi jangan sok baik untuk menolongku. Kalau Kau ingin hartaku maka ambil saja. Aku tidak perduli lagi permisi," jawab Valeria dengan wajah datarnya lalu pergi dari ruangan itu tanpa memakai gaun yang diberikan Alan.

Alan melihat kepergian Vale dari ruangan kerjanya lewat cctv yang berada dilaptopnya sampai wanita itu benar-benar keluar dari perusahaannya. Melihat wajah Tuannya yang tiba-tiba keruh Weni beringsut kakinya melangkah keluar ruangan itu. Tentu dia tahu apa yang Tuannya rasakan.

'Kau sudah berubah menjadi wanita yang tegar dan cantik. Pesonamu membuat hatiku berdebar sejak melihatmu di London. Maafkan kalau Aku membuatmu seperti ini,' batin Alan berkata.

3 bulan yang lalu ...

Sejak perjalanan bisnis ke London Alan tak sengaja melihat Vale bersama seorang pria. Seorang pengusaha sukses juga seperti dirinya. Hatinya panas melihat kedekatan mereka berdua. Mantan istri yang selama ini sudah dia lupakan kini menjelma seperti bidadari yang sangat cantik. Hingga timbullah konspirasi penjebakan kepada mantan mertuanya yang membuat perusahaan besar itu tumbang.

Alan yang tahu Vale sengaja menghindarinya otaknya langsung berpikir keras untuk mendapatkan kembali wanita itu. Apalagi di depan matanya tangan pria itu bertengger dipinggang ramping mantan istrinya selama bicara kepada rekan-rekan bisnis lainnya.

Sebagian tamu yang tahu mereka dulunya pernah menjalin hubungan spesial mencoba menebak bahwa akan ada kabar huru hara setelah ini karena mengingat Alan Chester Clark bukannya pria sembarangan. Wajahnya yang tampan usianya yang masih muda sudah merajai kerajaan bisnis yang sukses di bidang hotel, pariwisata, properti dan rumah produksi film ternama. Tak heran kalau pernikahannya hanya bertahan satu tahun saja karena perangainya yang player membuatnya tak bisa setia dengan satu wanita saja.

Kedekatannya bersama artis yang sedang naik daun saat itu menjadi awal mula perceraiannya dengan Vale. Violet disebut-sebut sebagai wanita yang beruntung karena sampai sekarang wanita itu masih dipertahankan menjadi kekasih Alan.

Tanpa ada banyak yang tahu kalau sebenarnya Alan sudah mulai bosan kepada wanita itu. Violet memang cantik tapi wanita itu terlalu menguasai Alan. Pertemuannya dengan Vale selama 3 tahun yang lama tidak bertemu membuat hatinya berdebar-debar dengan gejolak api cemburu melihat wanita itu bersama pria lain.

Dari kejauhan Alan melihat Vale ditinggalkan pria yang datang bersamanya. Tanpa ragu Alan mendekati Vale yang membelakanginya. Seorang pengawal yang menjaga Vale langsung ditahan oleh pengawal Alan agar menjauh. Alan membisikkan sesuatu kepada Vale yang membuat wanita itu langsung membeku.

"Apa kabar mantan istri kenapa selalu menghindar dariku, hem ..."

Sontak saja Vale membalikkan tubuhnya. Alan! Pergi Kau jangan mengacau!" ucapnya pelan tapi dengan wajah protesnya.

"Akh ... Ku pikir Kau tidak mengenaliku. Emm ... tentu saja Kau tidak akan lupa denganku setelah banyak kenangan manis yang telah Kita lalui."

"Dasar sinting! Enyahlah jangan merusak suasana hatiku, sudah tidak ada lagi urusan apa-apa di antara Kita. Kau dengan kekasihmu Aku dengan kekasihku."

Mendengar kata kekasih wajah Alan menjadi datar dan dingin. Alan menatap Vale dari atas sampai bawah membuat wanita itu risih olehnya.

"Kau sangat menantang Nona Vale, tentu ... Kita berdua tak ada lagi urusan . Tapi ku pastikan sebentar lagi ke depannya akan ada urusan yang sangat mengikat di antara Kita, cerita Kita belum usai Vale," ucap Alan dengan seringai wajah menakutkan sambil mengedipkan sebelah matanya.

Setelah pertemuan tak terduga dengan Alan membuat Vale merasa tak tenang. Sedangkan Alan diam-diam menjalankan rencana gilanya untuk menjerat Vale ke dalam hidupnya lagi.

***

Esok pagi ...

Valeri mengendarai mobilnya ke tempat temannya. yang sudah lama tidak bertemu. Temannya itu menawarkan solusi untuk masalahnya. Sampai di depan rumah 2 lantai dengan banyak tanaman bunga mawar di depannya Valeria turun dari mobil. Wanita cantik itu berjalan dengan anggun menghampiri seorang wanita paruh baya.

"Permisi bisakah Aku bertemu dengan Cathy," tanya Valeria kepada seorang wanita paruh baya yang sedang menyirami tanaman di depan rumahnya.

Wanita paruh baya itu mendongakkan kepalanya seketika Dia terkejut melihat wanita muda yang berada di depannya.

"Nyonya Alan! Astaga suatu kehormatan bisa datang ke rumah sederhanaku ini."

"Ah i iya tapi Aku Valeria bukan Nyonya Alan," jawab Vale dengan kikuk.

"Tapi bagiku Kau masih Nyonya Alan yang sering membantu keluarga Kami. Ayo masuk Nyonya, Cathy sedang memasak di dalam," ucapnya lembut.

"Ya, terima kasih Nyonya Maria." Vale mengikuti Nyonya Maria masuk ke dalam rumah. Cathy tersenyum melihat temannya yang sudah lama tidak bertemu sejak wanita itu bercerai dengan Alan. Perceraian mereka menjadi topik hangat sepanjang hari bagi para penduduk dan ibu-ibu penggosip di kota itu.

"Kau tambah cantik saja bagaimana tinggal di London Aku dengar Kau sedang menjalin kasih dengan pria bangsawan di sana," tanya Cathy yang sudah duduk di sofa bersama mereka.

"Hanya teman bukan kekasih kebetulan Kami memiliki proyek rumah sakit di sana. Tapi semua harus tertunda karena perusahaan Ayah sedang tidak baik-baik saja."

"Emm ... ya berita krisis perusahaanmu sudah menyebar kemana-mana. Aku juga bingung kenapa bisa Ayahmu terlilit hutang yang begitu besar padahal beliau sangat profesional dalam bekerja."

"Aku juga tidak tahu Ayahku hilang entah kemana. Aku sudah memerintahkan Asisten Ayahku mencarinya tapi hasilnya nihil. Kebiasaan Ayahku bersama wanita-wanita mudanya membuatku sulit bertemu dengannya."

" Seperti yang kemarin Aku bicarakan di telepon. Aku bisa membantumu berbicara dengan atasanku. Dia bilang bisa membantumu nanti malam Kita ke sana menemuinya, bagaimana?"

"Baiklah terima kasih Cathy," ujar Valeria tersenyum yang diangguki Chaty dan Ibunya tanpa curiga sedikitpun ada niat terselubung yang sudah mereka rencanakan.

Sementara berita bangkrutnya Vale Group sudah ramai di media. Tembok kokoh perusahaan besar itu akhirnya roboh ditangan penerus generasi ke lima.

Alan mengambil alih semua aset perusahaan Vale Group Global. Asisten Vale pun diambil alih untuk bekerja dengannya. Vale yang sudah pusing akhirnya menyerah karena tak ada lagi jalan keluar.

Pukul 22.00 ...

Di dalam mobil ada Alan dan temannya sedang mengawasi rumah minimalis dua lantai berwarna putih. Alan terlihat serius berbicara kepada seorang di ponselnya.

'Aku akan menjemputnya Kau tunggu saja perintah dariku jangan biarkan Dia pergi. Wanitaku memang seperti kucing liar kalau dia sedang marah.'

'Baiklah tapi jangan libatkan Aku dengan masalahmu lagi tak tega rasanya membohonginya.'

'Ya Kau tenang saja semua akan aman pergilah nanti bersama Ibumu temui Tuan Satia. Aku sudah menemukan pria tua itu ternyata di sana Dia sedang asyik bercinta dengan wanita peliharaannya. oh astaga malang sekali nasib mantan istriku itu.'

'Baik ingat pesanku! Kau jangan membuatnya kecewa lagi. Kesempatan kedua tidak akan datang untuk kedua kalinya. Ku dengar mereka sedang menjalin kasih.'

'Cih! Pria itu tak akan bisa menjadi kekasihnya, Dia akan menyesal sudah berani mendekati wanitaku,' ucap Alan yang langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Bab terkait

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Membawa Mantan Istri

    "Kau habis dari mana Vale?" tanya Cathy yang sejak tadi menunggunya. "Maaf ... Aku tadi ada urusan sedikit, kenapa belum tidur?" "Owh Aku belum mengantuk saja. Emm ... Vale tadi Ibuku telpon memintaku pergi ke rumah Tante Nana. Tanteku sakit tak ada yang mengurusnya. Bisakah Aku pinjam mobilmu kesana?" "Kau itu bagaimana pakai saja jangan sungkan. Apa Aku boleh ikut?" "Ah ... tidak jangan Aku hanya sebentar saja. Kamu di rumah saja tidak apa-apakan?" "Ok baiklah, ini kunci mobilnya Kamu hati-hati di jalan." Tanpa curiga kepada Cathy, Vale mengantarnya keluar rumah sampai wanita itu pergi mengendarai mobilnya. Vale masuk ke dalam rumah Dia berjalan menaiki tangga menuju kamar. Sudah tiga hari wanita itu menginap di rumah temannya. Vale mempunyai harta gono gini dari mantan suaminya tapi Dia tidak pernah menghuni rumah mewah yang diberikannya. Beberapa mobil mewah pun berdebu digarasi rumah itu. Dan beberapa aset seperti properti dan restoran tidak pernah Dia urus. Meskipu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Memaksa Cintanya

    "Kau mau membawaku kemana? Sepertinya jalan ini ke rumah utama. Hey apa Kau sudah gila! Aku mau turun di sini saja ... berhenti ku bilang!" Ckit ... ! Suara bunyi rem mendadak terdengar jelas di telinga mereka. Alan melirik Vale yang ingin keluar dari mobil BMW mewahnya. "Coba saja Kau keluar Aku pastikan Kita akan melakukannya di sini." "Apa Kau tuli hah! Aku tidak mau ke rumah itu dan berhenti mengancamku, Alan." "Kita akan tetap ke sana karena itu rumahmu!" tanpa menghiraukan caci maki Vale. Alan tetap membawa Vale ke rumah utama mereka yang dulu pernah mereka tinggali bersama. Menempuh perjalanan selama 30 menit dengan banyak drama akhirnya sampai di depan pintu mewah pagar hitam sudah ada penjaga yang membukanya menyambut mereka. Alan turun dari mobil tanpa Vale yang masih betah bertahan diam di dalam mobil. Tanpa memaksa Vale turun Alan bersandar ke tiang kokoh rumahnya dengan menghisap rokok sambil melihat Vale yang masih tetap bertahan di dalam mobilnya. Beberapa p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Berani Main Api

    Suara cuitan burung di luar balkon terdengar riuh cahaya yang menembus ke dalam kamar cukup membuat Vale mengerjapkan matanya yang baru bangun dari mimpinya. Tak jauh darinya ada sosok pria yang sedang memandangnya tanpa berkedip. Kedua mata mereka saling berpandangan dan Vale lah yang pertama memutus pandangan tersebut. "Mandilah ikut bersamaku ke kantor." "Untuk apa bukannya sekarang Kamu yang akan menjadi bosnya." "Kau akan mengetahuinya setelah tiba di sana. Bersiap-siaplah Aku menunggumu di bawah Kita sarapan bersama." Setelah melihat Alan pergi dari kamar Vale bergegas mandi dengan cepat karena dia juga penasaran dengan ucapan pria itu. Di atas ranjang ada stelan pakaian kantor untuknya. Blouse berwarna biru dan rok span berwarna hitam. Terlihat sangat sopan karena itu yang diinginkan Alan. Setelah mengecek beberapa riasan di wajahnya Vale keluar dan turun menghampiri Alan yang sejak tadi sudah menunggunya. Tapi baru beberapa langkah kakinya tertahan tanpa mau digerakk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Saran dari teman

    Berkali-kali Alan menghubungi Violet setelah bertemu dengan kolega bisnisnya meeting bersama membicarakan projek iklan untuk brand miliknya. Alan menginginkan Violet untuk kembali ke Indonesia secepat mungkin. Dia sudah membayar penalti perusahaan lain yang terlibat kontrak dengan kekasihnya itu. "Come on Dude, Kau hanya membuang-buang waktumu saja. Kekasihmu itu sedang tidak ingin diganggu," sarkas Biza yang sedang berkunjung ke kantornya karena ada dokumen penting yang harus dia berikan kepada temannya itu. "Shut up! Kenapa belum pergi dari ruanganku. Kau itu bukan penganggurankan?" sahut Alan menyipitkan matanya ke arah Biza. "Yah sejak memutuskan keluar dari perusahanmu dan bekerja dengan Tuan Darwin Aku lebih santai. Tapi tetap saja selalu direpotkan Kamu," sarkas Biza. "Jelas saja kerjamu santai yang Kamu jaga itu wanita yang tidak menyulitkan dibanding diriku. Hey, Abi jangan permainkan Adik iparnya Darwin sepertinya Dia sangat mencintaimu. Perlu Kau ingat,, Kau akan ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Tidak Bisa Pergi Darinya

    Aksi kejar-kejaran Vale dan anak buah Alan seperti di film. Driver online yang membawanya ke bandara tak kalah keren seperti pembalap international. Sampai di bandara Vale memberikan uang 30 juta kepada driver itu yang kaget di bayar mahal tanpa henti driver itu memuji Vale dan banyak mengucapkan terima kasih. Tapi sebelum uang itu masuk ke dalam jaketnya dua orang mengambilnya dan menahan tangannya kebelakang. Vale yang buru-buru tidak memperhatikan lagi nasib driver itu. Setelah itu dia berjalan cepat untuk memesan tiket ke dalam. Rambut yang acak-acakan jangan lupakan alas kaki berupa sandal tidur hello kitty yang dia pakai. Membuat seorang dua pria tampan yang berdiri tak jauh dari petugas check in counter sambil menyilangkan tangan di dada menatapnya tanpa berkedip. Vale yang tak sadar melewati pria itu tanpa menaruh curiga kalau sebenarnya keadaan bandara begitu sepi hanya ada dia dan pegawai ticket dan pria yang berdiri tak jauh di belakangnya dan beberapa pengawal. "Perm

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bertemu saingan

    Britania Raya - London wilayah metropolitan berlokasi disepanjang sungai Thames. Pemukiman utama yang di dirikan oleh romawi pada abad ke-1. Disinilah selama 3 tahun Vale menenangkan hati dan pikiran setelah diceraikan Alan. Thames Residences Hyde Park, apartemen mewah tempat di mana Vale tinggal selama di London. Sebagai ibu kota Inggris, kota ini selalu menawarkan kehidupan yang sibuk dan penuh gairah, tempat di mana keinginan dan kenyataan sering bertabrakan dengan cara yang tidak terduga. Di tengah segala hiruk-pikuk ini, Vale telah menemukan kedamaian yang ia cari selama bertahun-tahun. Di dalam kamar apartemen milik Vale, Alan memandangi wajah Vale yang sedang duduk di sofa dengan mulut tertutup rapat tanpa mau menjawab pertanyaannya sejak keluar dari jet pribadi miliknya. "Kau masih tak mau jawab juga." "Untuk apa? Aku mendapatkan itu semua darinya secara cuma-cuma. I think ... dia berhak dapat perhatian dariku," jawab Vale akhirnya setelah bungkam selama 30 menit yang lal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Perjanjian baru

    Alan menatap Vale, perasaan marah bercampur cemas merayapi hatinya. Di hadapan Vale, ia merasa tak berdaya, tak mampu mengendalikan dirinya lagi. Namun, di dalam dirinya ada perasaan yang lebih besar: bahwa Gerald Ludwig adalah ancaman nyata yang harus segera dihadapi, jika ia ingin kembali merebut hati Vale. Tiba di Jakarta ... Di ruang tamu Vale berdiri, membalikkan tubuhnya dengan langkah pelan. "Aku setuju," ujarnya, memecah kesunyian yang sudah lama menyesakkan. Alan mengangkat alisnya, ekspresinya berubah. "Kau serius?" tanyanya, tak percaya dengan kata-kata Vale. Vale mengangguk perlahan. "Tapi ada syarat. Kau harus menghentikan hubunganmu dengan Violet," tegasnya, matanya tak terlepas dari Alan. Alan menelan ludah, terkejut dengan permintaan itu. Violet, kekasihnya yang berasal dari Jerman, adalah sosok yang membuatnya melupakan Vale, setidaknya itu yang dia percayai. Namun, Vale tak memberi kesempatan untuk mempertimbangkan lagi. "Apa yang kamu maksud?" Alan menger

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Kartu Perselingkuhan

    Pagi yang tenang itu terasa penuh dengan kesunyian yang memekakkan telinga. Alan mencoba mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggunya dengan menatap dokumen yang tergeletak di meja. Dokumen yang seharusnya ia baca beberapa hari lalu, yang diserahkan Abizar dengan begitu serius. Alan menarik tumpukan kertas dan membuka lembar demi lembar dengan perasaan yang tidak menentu. Setelah beberapa halaman berlalu, matanya berhenti pada sesuatu yang menarik perhatian sebuah foto. Foto yang cukup mengejutkan untuk membuat napasnya tercekat. Di sana Violet kekasihnya yang telah ia putuskan untuk ditinggalkan terlihat sedang berdiri di samping seorang pria muda dengan wajah tampan, di sebuah pesta di Italia. Ia melirik foto lainnya. Di foto berikutnya, Violet dan Boy tampak lebih intim lebih dari sekedar rekan kerja. Mereka berdua saling berpegangan tangan, tersenyum mesra. Alan merasakan kepalanya berputar, tubuhnya seakan membeku sejenak. Ada perasaan yang sulit dijelaskan ketika me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Jangan tinggalkan aku

    "Baik Tuan, kalau begitu Saya akan menyiapkan mobil dan menunggu Anda di lobi setelah Anda sudah siap.""Hem ... pergilah." Dengan gerakan tangan dari Tuannya Tian pergi meninggalkan Juan yang membelakanginya sambil menikmati pemandangan kota Jogjakarta yang begitu terkenal dengan kuliner tradisional dan keramah tamahan warganya.'Sudah setahun Kau pergi kemana Dokter Marsya. Begitu sulit menemukanmu. Apa Kau baik-baik saja diluar sana. Semua negara sudah Aku cari tak ada satupun tanda-tanda kehadiranmu,' monolognya dengan perasaan yang begitu hampa.***Juan pergi bersama asistennya Tian dengan pakaian santai. Menikmati perjalanan di kota Jogja untuk menghilangi rasa penat belakangan ini."Kau menikmati perjalanan ini Tian.""Sangat Tuan, bagaimana dengan Anda.""Hem ... sedikit menikmati tapi kenapa malam ini agak berbeda. Lihatlah dilangit banyak bintang-bintang bersinar dan berkilau.""Banyak masyarakat awam

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bersamanya

    Juan memeluk erat Marsya Dia mencium lama rambut Marsya yang wangi bunga rose."Tidak, Kau sudah mengacaukan hidupku berjanjilah tak akan pergi lagi, Marsya."Deg! Detak jantung Marsya begitu cepat ketika Juan tiba-tiba mengungkapakan perasaannya."Kau ... Kau sudah memiliki kekasih Juan, jangan seperti ini. Jangan buat kekasihmu bersedih, Aku bukan perebut kekasih orang."Dekapan Juan menegang matanya terbuka mendengar ucapan Marsya. Ya dia memang mempunyai kekasih tapi wanita inilah yang belakangan ini menjadi pemilik hati sebenarnya. Wanita ini sudah membuat dia membohongi kekasihnya.Juan melepas pelukannya tangannya menangkup wajah cantik Marsya dengan sorot mata lembut. "Kau yang ku inginkan tunggulah sebentar lagi Kita akan bersama.""Apa Kau tidak mengerti, Aku nggak cinta sama Kamu Juan. Kita hanya sepasang manusia yang baru bertemu belum lama yang tak sengaja bertemu dalam hubunganku bersama Bima temanmu. Kau tahu betul

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Tanggung jawab untuknya

    Deg! Detak jantung Marsya begitu cepat ketika Juan tiba-tiba mengungkapakan perasaannya."Kau ... Kau sudah memiliki kekasih Juan, jangan seperti ini. Jangan buat kekasihmu bersedih, Aku bukan perebut kekasih orang."Dekapan Juan menegang matanya terbuka mendengar ucapan Marsya. Ya dia memang mempunyai kekasih tapi wanita inilah yang belakangan ini menjadi pemilik hati sebenarnya. Wanita ini sudah membuat dia membohongi kekasihnya.Juan melepas pelukannya tangannya menangkup wajah cantik Marsya dengan sorot mata lembut. "Kau yang ku inginkan tunggulah sebentar lagi Kita akan bersama.""Apa Kau tidak mengerti, Aku nggak cinta sama Kamu Juan. Kita hanya sepasang manusia yang baru bertemu belum lama yang tak sengaja bertemu dalam hubunganku bersama Bima temanmu. Kau tahu betul siapa yang selalu mengisi hatiku sampai saat ini. Tolong ijinkan Aku pergi Dokter Juan.''Juan memandang sinis Marsya tatapannya berubah dingin membuat Marsya sedikit

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Mengingat masa lalu

    "Baik Tuan, kalau begitu Saya akan menyiapkan mobil dan menunggu Juan pergi bersama asistennya Tian dengan pakaian santai. Menikmati perjalanan di kota Jogja untuk menghilangi rasa penat belakangan ini."Kau menikmati perjalanan ini Tian.""Sangat Tuan, bagaimana dengan Anda.""Hem ... sedikit menikmati tapi kenapa malam ini agak berbeda. Lihatlah dilangit banyak bintang-bintang bersinar dan berkilau.""Banyak masyarakat awam bilang pandanglah langit yang gelap seandainya ada bintang jatuh maka mintalah sesuatu kepada bintang itu agar menyampaikan kepada Tuhan supaya doa Kita terkabul Tuan.""Itu mitos Tian buktinya setiap malam Aku selalu memandang langit bertabur bintang tapi tak ada satu pun permintaanku didengarnya.""Anda ingin bertemu dengan seseorang pandanglah langit disana pasti akan ada bintang jatuh malam ini. Saya yakin doa Anda didengar Tuhan malam ini."Juan hanya tersenyum mendengar saran asisten

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   JuanMarsya

    "Besok Kau ikut Aku ke markas Abizar. Apa tujuannya sampai harus bersitegang dengan Kita, pergilah!" "Baik Tuan Dominic." Ahmad membungkukkan punggungnya melangkah mundur dan keluar dari ruangan ketua mafia Clan. Seperginya Ahmad, Dominic mengetuk-ngetuk meja dengan pisau lipatnya. "Sudah ku duga wanita itu bukan keturunan orang sembarangan. Aku pernah melihat mendiang Ibunya menghajar pencuri yang mengganggu Julia sampai tumbang. Juan Kau benar-benar bodoh meninggalkan wanita istimewa itu," gumamnya. Disisi lain didalam club malam diruangan VIP ada dua sosok pria tampan sedang menikmati minumannya. " Loe nggak pulang sejak tadi ponsel loe bergetar. Gue lihat nama tunangan loe." "Berisik! Diamlah Tom ... Loe saja yang pulang anak istri nanti cari Loe," balas Juan. "Istri sama anak gue sedang berada di Jepang Kakeknya kangen cucunya. Kami barusan selesai video call. Gue sudah ijin temani Lo

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   JuanMarsya

    Suatu malam, Juan masuk ke kamar Marsya yang mau tidur di kamarnya tanpa seizinnya. "Kenapa kamu di sini, Juan?" tanya Marsya, yang telah memasuki delapan bulan kehamilannya. "Kenapa? Ini kamar kamukan dan aku ingin berada dekat anakku," ucap Juan sambil menatap perut Marsya yang telihat sudah membesar. Marsya menatap Juan dengan heran. "Ck, jangan aneh-aneh. Aku memberikanmu kesempatan, tapi tidak sebebas ini. Keluarlah, aku mau istirahat," ujar Marsya, mencoba mengusir Juan dari kamarnya. "Besok lusa kita akan menikah, aku sudah menyiapkan semuanya," kata Juan dengan suara mantap. Marsya terdiam sejenak, tidak percaya dengan apa yang didengarnya. "Apa katamu, menikah?" tanyanya dengan wajah terkejut. "Ya, kita akan menikah," jawab Juan dengan tegas. "Aku tidak mau, kau jangan memaksaku, Juan!" "Aku tidak perlu persetujuanmu, yang jelas besok lusa kita akan menikah atau... ," ucap Juan menggangtung sam

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   JuanMarsya

    "Nyonya Marsya mohon maaf, Saya dan semua pengawal akan pergi meninggalkan klinik. Apa suster Siska bisa menemani Anda?" tanya salah satu seorang pengawal yang Marsya ketahui ketua dari para pengawal lainnya. Marsya kaget mendengar ucapan pengawal Juan yang berdiri menatapnya iba. "Kalau Dia sudah berkata seperti itu kalian boleh meninggalkan Aku. Tenang saja Aku biasa sendiri, Tuan pengawal," jawab Marsya tersenyum hangat. Deg! Hati Ahmad bergetar mendengar ucapan wanita yang berdiri dihadapannya. Meskipun wanita itu habis menangis tapi bibirnya masih bisa tersenyum. "Nyonya ini nomer telepon Saya, Anda bisa menghubungi Saya. Kami hanya khawatir meninggalkan Anda disini sendiri." "Tidak apa-apa Tuan pengawal sekarang masih sore nanti Siska pasti datang sebaiknya Anda pergi secepatnya nanti Juan bisa marah." "Ya sudah Saya pergi Nyonya Anda hati-hati di klinik kalau ada apa-apa hubungi Saya. Na

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   JuanMarsya

    "Ck ...sudahlah Aku lelah hari ini ada pasienku mau melahirkan." "Sudah ku atasi tenang saja klinikmu libur hari ini. Semua pasien sudah dibawa ke rumah sakit lain." "Apa! Apa maksudmu?" kaget Marsya mendengar ucapan Juan. Badannya sampai setengah duduk membuat kesenangan Juan terganggu. Juan bangun dari kasur lalu berdiri dihadapan Marsya dengan senjata yang masih menegang. Tangannya memegang dagu Marsya kepalanya menunduk menatap istrinya yang terlihat marah tapi seksi dimatanya. "Benar, semua pasienmu sudah Aku pindahkan ke rumah sakit milikku. Penghasilan rumah sakit hari ini tetap masuk kerekening Kamu sayang. Kau tak usah khawatir mereka ditangani dengan baik. Dan Kau hanya menangani Aku saja, hem." "Tapi ... hph," Belum sampai melanjutkan ucapannya Juan mencium bibir Marsya yang membengkak tangannya terulur mengendong tubu

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   JuaMarsya

    Kedua bola matanya terbelalak melihat Juan yang sedang melumat bibirnya dengan mata memandangnya. "Hph ... uh ... Juan hentikan." Bukannya berhenti Juan semakin melesakkan lidahnya ke dalam mulut Marsya melumat dan menghisap saling merasakan saliva masing-masing. Tangannya mencekal pergelangan tangan Marsya ke atas kepala dan mengunci kakinya dengan menindihnya. "Juan apa yang Kau lakukan?" "Kenapa, Aku meminta hak Aku sebagai suami." "Enak saja! Aku nggak mau, minggir berat nih!" "Ck ... jangan merusak suasana istriku!" "Aku belum siap Juan, Aku ... Aku lagi datang bulan. Ah ya! Benar datang bulan." "Yakin? Apa hanya alasan Kamu saja?" "Aku tidak bohong Juan, awas ih berat Kamunya!" Juan tersenyum menyeringai jahat sambil memainkan lidahnya ke bibir. "Kenapa wajahmu sepertii itu? Jangan aneh-aneh deh!" Tiba-tiba tangan kiri Juan menyentuh dua bulatan Marsya yang padat pas digenggamannya. "Kau tidak memakai bra? Sepertinya istriku ini sudah biasa tidur seperti ini, hem?"

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status