Share

Surut ke Asal

"Kamu bisa menuliskan apa pun di sini kalau terlalu malu menyampaikan padaku."

Farida menerima buku bersampul biru muda, seukuran dua telapak tangan orang dewasa. Dia menatap benda tersebut dengan mata berbinar. Bukan bukunya, tetapi lelaki yang memberi. Senyum malu-malu menghiasi bibir merah muda miliknya. Entah hal baik apa yang telah dia lakukan, sehingga seorang dokter muda, tampan, dan berasal dari keluarga kaya, sudi menjalin hubungan dengannya.

Farida tidak hanya kejatuhan buah durian, tetapi sekalian dengan pohonnya. Kalau boleh diibaratkan seperti itu. Namun, rasa rendah diri membuat perempuan itu menekan kuat-kuat perasaan yang melambung. Dia takut jika Iman berubah pikiran, maka jatuhnya akan sangat sakit.

"Nanti, kalau sampai di rumah kabari aku."

"Uda dokter, apa tak sebaiknya berpikir lagi. Maksudku ...." Pegangan Farida pada buku tadi mengerat. Seolah-olah mencari kekuatan dari sana. "Aku hanya janda, tak berpendidikan pula. Sungguh tak pantas bersanding dengan lelaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status