Share

Rencana

Iman merasa dunia jatuh tepat di hadapan, saat mendengar sang nenek berkisah. Lelaki itu terpaku duduk di atas kursi dengan kedua tangan terkepal. Ada yang berderak patah di dadanya. Sakit, tetapi tak berdarah. Ada gemuruh yang menggulungnya dalam amarah. Namun, amarah itu surut berganti dengan denyut pilu saat wajah Farida melintas di ruang mata. Bagaimana bisa, perempuan yang bertahta di hati adalah adik tirinya sendiri?

Detik itu juga Iman mengutuk rasa yang terpatri di relung paling palung. Semua impian yang dia bangun dengan segenap cinta runtuh seketika. Seperti tsunami yang meluluhlantakkan apa saja yang dihantamnya.

"Mungkin mereka belum menceritakan hal ini pada Farida. Tentu saja, mana mungkin kedua orang itu membuka aib sendiri." Suara Buk Ratih memecah kebisuan yang membekukan suasana di sekitar cucu dan nenek itu.

Iman tak merespon. Sebenarnya dia tak tahu harus bagaimana. Lelaki itu masih berharap semua mimpi. Namun, suara neneknya membuat Iman harus mengemasi sisa cint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Wirdianingsih
kasihan bnget farida
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status