Share

Kesempatan Kedua

Farida berkali-kali mengintip dari balik jendela. Dia menyingkap gorden putih penutup jendela dan melihat Iman sedang berdiri tepat di seberang jalan. Perempuan itu mendesis. Dia membaca kembali pesan yang dikirim si lelaki satu jam yang lalu. Farida pikir Iman sudah gila. Bagaimana tidak, dia mengajak, lebih tepat memaksanya menemani dokter muda itu ke suatu tempat. Belum sempat Farida menolak, Iman terlebih dahulu mengirimkan pesan susulan yang bertuliskan, jika menolak, maka lelaki tersebut akan datang menjemput langsung ke kos-an.

"Tinggal sepuluh menit lagi. Kalau kamu ndak datang, aku jemput ke kos-an."

Mata Farida melebar membaca pesan yang baru masuk dari Iman. Dia kembali mengintip dan melihat si lelaki sedang tersenyum ke arahnya. Sepertinya sang dokter tahu sedang diintip.

"Mau ke mana? Kenapa harus ajak aku?"

Farida mengirim pesan balasan kepada Iman.

"Nanti kamu bakal tahu. Ayo, di luar mulai dingin."

Decak keras keluar dari bibir Farida. Dia berjalan menuju lemari, lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status