Share

Karma

89

Hari berganti. Penghujung minggu aku meminta diantarkan Aleea dan Ijan ke kafe. Teriakan dan pelukan para sahabat band serta para pekerja menyambut kedatanganku bak pahlawan yang baru pulang dari medan laga. Kang Ryan serta Kak Hasna juga ikut memeluk, bahkan Kak Hasna sampai menangis, mungkin karena terlalu kangen.

Setelahnya, aku dan para sahabat serta Kang Ryan dan Kak Hasna berbincang santai sambil menikmati hidangan di meja terbesar. Sementara rekan-rekan pekerja dan bagian dapur kembali ke habitat asli.

"Kang, makasih udah membantuku di toilet," ucapku pada Kang Ryan yang duduk di kursi seberang meja.

"Nggak perlu berterima kasih, Ken. Aku cuma nganterin dan ngintip kamu di kloset," selorohnya yang menciptakan tawa rekan-rekan, sementara aku cengengesan. "Lain kali kalau mau pingsan itu pengumuman dulu. Nyaris aja kemarin kepalamu nabrak kloset. Untung cepat ketangkap," sambungnya yang kian mengeraskan tawa yang lainnya.

"Manalah sempat, Kang. Semua tiba-tiba gelap gitu,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status