Share

Jangan Pegang-pegang!

95

"Oh, sahabat Mas Benigno," ucapku. "Kirain istrinya," sambungku yang membuat Mas David tersenyum lebar.

"Kamu orang ke-sekian yang ngira kayak gitu," sahut pria bermata sipit yang selalu terlihat tampan di setiap kesempatan.

"Habisnya di foto kayak mesra gitu. Manalah aku tau kalau pengantin prianya justru yang motretin," sela Ijan.

"Aku juga mikirnya mereka pasangan suami istri. Ternyata bukan," cetus Willy.

"Tapi lihat mereka ngobrol dekat gitu aku bisa nangkap kalau mereka saling sayang. Bukan cinta, ya, tapi sayang yang kentara banget. Sulit diungkapkan dengan kata-kata," imbuh Kak Ghifar.

"Itu karena mereka lahir hanya beda hari. Rumah orang tuanya dulu sebelahan. Ke mana-mana selalu berdua. Baru misah saat kuliah, Mbak Tantri ke Amerika, Mas Ben ke Australia. Bahkan, suaminya Mbak Tantri itu sobatnya Mas Ben kuliah. Istilahnya, Mas Ben comblang mereka," jelas Mas David.

"Senangnya kalau punya sahabat sedekat itu dan nggak bikin pasangan cemburu," tukasku.

"Betul. Aku se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status