Seorang anak bernama Han Shen berdiri menghadap tembok dengan tangan terangkat, sorot matanya terlihat kosong dan penampilan yang kotor membuatnya tidak sedap untuk dipandang.
Han Shen adalah Putra kedua dari mendiang Istri pertama Keluarga Han yang berumur 10 tahun, ketika Ibunya melahirkan dirinya penyakitnya menjadi sangat serius dan hanya butuh waktu lima tahun saja sampai Ibunya meninggal. Ayahnya yang merupakan kepala Keluarga Han sangat terpukul, sejak kematian Istri pertamanya dia selalu mengunci dirinya di Kamar dan semua urusan bisnis Keluarga Han dikendalikan oleh Istri keduanya yang bernama Nyonya Wen. Nyonya Wen datang mengunjungi Han Shen membawa Putranya Han Yang dan Putri kecilnya Han Shu. Han Shen terlihat ketakutan tidak berani berbalik untuk melihat mereka bertiga. "Anak sialan ini membuatku kesal setiap kali melihatnya !" Nyonya Wen memegang kepala Han Shen dan membenturkannya ke dinding. Darah mengalir dari hidungnya dan berapapun dia dipukuli seperti ini Han Shen tidak pernah terbiasa, Han Shu tertawa melihatnya dan Han Yang sedikit merasa iba kepada Han Shen. Namun dia tidak bisa menentang Ibunya dan lebih bersikap acuh terhadap masalah ini. "Hehehe sungguh menyedihkan." Han Shu tertawa dengan senyum yang mengejek. "Aku punya kabar untukmu Pria itu Ayahmu sudah mati didalam tempat tidurnya. Keluarga Han dimasa depan aku dipimpin oleh Han Yang sebagai yang tertua tapi jujur saja melihatmu disini membuatku tidak senang. Ibumu yang penyakitan itu sudah meninggalkanmu dan bahkan Pria itu tidak pernah menunjukan kasih sayang apapun. Sekarang aku bertanya-tanya bagaimana aku harus menyingkirkanmu ?" Nyonya Wen terlihat sangat marah jika harus mengingat masa lalu. "Biarkan aku pergi Ibu dan dimasa depan aku tidak akan muncul didepan Anda lagi." Han Shen terlihat takut sambil menahan rasa sakitnya. "Aku bukan Ibumu dan jangan panggil aku dengan cara menjijikan seperti itu. Penjaga bawa Anak ini pergi ke Gua Hukuman dan kurung dia, berikan makanan sehari sekali dan jangan biarkan dia keluar tanpa perintah dariku. Biarkan dia mati membusuk didalam Gua Hukuman." Perintah Nyonya Wan dengan keras. "Baik Nyonya." Kedua Penjaga terlihat mengejek dan membawa Han Shen pergi. Han Shen dilempar masuk kedalam Gua dan pintunya ditutup, perlahan dia mengangkat kepalanya dan sorot matanya berubah penuh kebencian yang mendalam. "Mengapa aku sangat sial sekali sebagai orang yang bereinkarnasi." Han Shen bergumam dengan pelan dan berbaring. Sejak dia lahir Han Shen sudah memiliki ingatan kehidupan sebelumnya yang hidup di dunia modern, saat ini dia terlahir kembali secara tidak terduga dan berada ditempat dimana yang kuatlah yang dapat bertahan hidup atau disebut Dunia Beladiri tempatnya para Seniman Beladiri. Han Shen mungkin punya banyak pengetahuan tentang teknologi Modern namun sayangnya itu tidak berlaku disini. Han Shen tidak mengerti apapun tentang Seni Beladiri ditempat ini, bahkan dikehidupan sebelumnya Seni Beladiri hanya dianggap sebagai cabang olahraga untuk perlindungan diri ataupun hiburan semata. Han Shen tidak diberikan kesempatan untuk menunjukan kemampuannya, bahkan jika dia melakukannya dia takut jika Nyonya Wan pasti akan lebih menindasnya dan yang lebih parah dia akan dibunuh. Namun dari segala hal yang paling tidak dia sukai adalah Ayahnya, sejak kematian Ibunya Han Shen merasa jika dirinyalah yang disalahkan. Bahkan pada saat terakhirnya Ayahnya mati tanpa melihatnya dan mengurung diri didalam kamar seperti pecundang. "Bau dari darah keturunan Tuan... aku tidak berharap jika Keturunan Tuan akan jatuh ketingkat yang menyedihkan seperti ini." Sebuah suara tiba-tiba terdengar dan mengejutkan Han Shen, "Si... siapa ?" "Huh... dia bertanya siapa tentu saja ini aku." Han Shen tidak melihat siapapun disekitarnya dan merasa takut, "Siapa kau ?" "Tunggu Nak... apakah kau benar-benar bisa mendengarku ?" Tanya Suara itu dengan nada yang terkejut, "Jika iya maka ambilah Pedang berkarat yang sudah rusak didekat tumpukan lemari barang." Han Shen terlihat ragu mengikuti jejak suara ini namun untuk sekarang dia harus berani, dia pergi ke sudut tumpukkan barang-barang yang dulu milik Ayahnya dan menemukan sebuah Pedang berkarat yang sudah patah. "Ternyata benar kau bisa mendengarku sang Pedang Asura." Spirit Pedang berwujud Iblis kecil menunjukan dirinya dan melayang dengan bentuk yang lucu. Awalnya Han Shen menjadi sangat terkejut dan tidak berharap melihat hal aneh seperti ini, namun dia berusaha menenangkan dirinya dan kemungkinan besar ini adalah kesempatan baginya. "Pedang Asura nama yang sangat mendominasi dan bisakah kau membantuku keluar dari tempat ini ?" Tanya Han Shen sambil memuji. Spirit Pedang Asura merasa sangat senang mendengar pujian dan berkata, "Aku menyukaimu Bocah dan akan menjadikanmu sebagai Bawahanku. Tapi sayangnya aku hanyalah Pedang dan tidak bisa membantumu keluar." Han Shen tersenyum pahit, "Jadi pada dasarnya kau tidak berguna begitu ?" "Berani sekali kau menyebutku tidak berguna... aku sudah menebas banyak musuh dari Leluhurmu dan bahkan mayat mereka yang mati bisa saja menjadi sebuah Gunung dengan darah mereka yang berubah menjadi aliran sungai." Kata Spirit Asura yang merasa diremehkan. "Lupakan setidaknya kau ada disini dan itu tidak membuatku kesepian. Kesialan selalu saja datang kepadaku entah dikehidupan ini ataupun kehidupan lama." Han Shen terlihat pasrah dengan keadaannya yang sekarang. "Aku tidak bisa membantumu keluar dari sini tapi membantumu untuk menjadi lebih kuat adalah hal yang mungkin untukku. Orang yang memakaiku adalah Leluhurmu dan mengajarkanmu Seni Beladiri yang dia punya masih bisa dilakukan. Tapi aku punya satu permintaan untukmu !" Han Shen terkejut dan menyembah sampai membenturkan kepalanya, "Jika kau benar-benar bisa melakukannya maka aku akan melakukan apapun, aku tidak akan mengeluh dengan latihan yang kau berikan dan bahkan jika kau memintaku melompat ke dasar Neraka aku akan melompat tanpa berpikir dua kali." "Tidak perlu sampai sejauh itu hanya perbaiki aku dan gunakan aku sebagai Pedang yang membunuh semua lawanmu. Aku tidak peduli dimana kau akan berpijak entah dijalan Iblis atau kebenaran itu tidak masalah. Aku hanya Pedang yang merindukan pertarungan dan jika memungkinkan menjadi yang terkuat sampai namamu melambung keatas langit seperti Leluhurmu." Spirit Asura berkata dengan sungguh-sungguh. "Tentu mari menjadi nomer satu bersama-sama dan mengguncang dunia." Han Shen melihat harapan baru dimatanya dan tidak ingin menyerah. Namun tetap saja semua ini juga bergantung dengan kerja kerasnya, dia tidak akan mengeluh dalam latihan apapun dan bertambah kuat sekaligus bertahan hidup adalah prioritasnya. Nyonya Wen tidak pernah mengijinkannya untuk belajar Seni Beladiri namu siapa yang menyangka semua Seni Beladiri Keluarga Han akan direkam didalam Pedang dan akan diturunkan kepadanya saat ini juga.Spirit Asura berpikir sejenak dan tidak menyangka akan bertemu Han Shen, bahkan pemilik lamanya tidak dapat berkomunikasi dengannya namun Han Shen bisa melakukannya seolah dia merupakan bagian dari esensi itu sendiri.Mendengar apa yang dia ceritakan tentang Reinkarnasi mungkin itu juga ada hubungannya, entah dulu ataupun sekarang dia tidak pernah mendengar tentang dunia baru semacam itu sayangnya hal itu terlalu damai.Spirit Asura mendengarkan semua cerita Han Shen tentang bagaimana kehidupan sebelumnya, dia tidak terlalu memahami tentang mesin namun justru aturan disana sangatlah ketat. "Lalu Asura kau mengatakan jika dulu Leluhurku adalah Pemilikmu, sebenarnya seberapa kuat dia ?" Tanya Han Shen dengan penasaran."Sangat kuat sampai layak disebut sebagai yang terkuat di Dunia Beladiri. Walaupun pada masa itu Leluhurmu tidak terlalu terkenal namun orang-orang besar di Dunia Beladiri pasti akan menganggapnya sebagai lawan yang menakutkan yang dikenal Han Jun sang Sword Heaven." Asu
Asura tersenyum dan berkata, "Sekarang bukan waktunya kau memikirkan hal itu, dalam waktu lima tahun seharusnya sudah cukup bagimu dengan kecepatan yang sekarang. Aku penasaran hal bagus apa yang akan kau lakukan kepada mereka yang sudah menindasmu ?" Han Shen mengepalkan tinjunya dengan erat dan mengingat perlakuan buruk yang dia terima sampai tidak berani mengangkat kepala membuatnya sangat marah. Bagaimanapun juga dia harus memiliki kekuatan jika ingin bebas dan pergi dari tempat ini."Aku tidak tahu." Han Shen menjawabnya dengan ekspresi yang tidak senang."Kalian para Manusia terlalu banyak berpikir jadi abaikan saja dan sekarang mari mulai latihan harian lagi." Asura terlihat tidak sabar.Han Shen mungkin tidak sadar jika metode latihan yang Asura berikan sangat hebat, hanya masalah waktu sampai Inti Energinya terkumpul dan setelah lima tahun mungkin saja Han Shen akan menjadi orang yang benar-benar sangat kuat. Walaupun Han Shen
Musim terus berganti dan tidak terasa waktu sudah berlalu selama lima tahun, perkembangan Han Shen tidak hanya terletak pada tinggi badannya saja namun sangat sempurna. Dua tahun digunakan untuk melatih kemampuan tubuh dan tiga tahun sisanya mempelajari kemampuan Pedang Sword Heaven Han Jun.Mengumpulkan Qi senilai 3 tahun sudah cukup mengesankan dengan kondisinya yang sekarang, namun dibalik semua itu apa yang mengagumkan adalah Energi Inti Bawaan Han Shen. Umumnya melatih Inti Energi Kehidupan hanya bisa dilakukan melalui pengalaman hidup dan mati.Asura tidak tahu apakah ini karena sebab dia memiliki ingatan kehidupan lamanya atau tidak namun Han Shen selalu mengalami situasi yang sulit. Bahkan dengan tidur di gua dan makan roti kering sekali sehari bagi orang biasa mungkin saja akan menjadi gila. Daya juang untuk terus hidup Han Shen memang sangat menakutkan terlebih dengan mempelajari Seni Beladiri seolah memberikan kehidupan baru."Sudah cukup mengay
Han Shen mendarat ketanah dengan cukup keras dan membuat lubang, badanya terasa seperti akan remuk dan perlahan dia merangkak keluar dari dalam lubang. Cahaya matahari yang hangat terasa cukup menyilaukan dan perasaan ini sudah dia lupakan sejak lama.Persepsinya meningkat dan pandangan mata yang tadinya tumpul sekarang semuanya nampak jelas, Han Shen dapat melihat dari jarak yang jauh dan bukan hanya itu saja perasaan hangat yang memenuhi Dantiannya sangat mengagumkan.*Srek.*Han Shen mendengar suara dibelakangnya dan dua orang yang terlihat garang muncul, melihat penampilan Han Shen yang seperti gelandangan membuat mereka terkejut."Hei pengemis... siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke Wilayah Bandit kami hah ?" Kata salah seorang Bandit itu sambil membentak."Terus kenapa ?" Tanya Han Shen dengan nada yang sangat sombong."Kurang ajar." Bandit itu mengeluarkan Pedang bermata tunggal dan berniat menebas Han Shen.Walau
Han Shen berpikir sejenak dan berbicara dengan Asura, "Bagaimana menurutmu ?" "Aku hanya Pedang rusak yang punya pengetahuan dan tahu cara membunuh. Putuskan saja sendiri apa yang kau inginkan, mau jadi orang baik atau jahat bukankah kau ingin hidup sesuai dengan keinginanmu sendiri. Lagi pula aku yakin orang itu bukan tandinganmu sama sekali." Asura mengatakan pendapatnya.Han Shen mengetuk meja dan bertanya, "Aku bisa melakukannya namun kau tahu benar jika tidak ada alasan bagiku untuk menolong sekumpulan Bandit bukan ? Mari anggap saja seperti ini keuntungan apa yang dapat kalian berikan kepadaku ?" "Kami hanya bisa menawarkan tenaga terlebih tidak ada yang berharga yang kami punya sekarang." Mang Wu berkata dengan jujur."Itulah yang aku inginkan mulai sekarang kalian adalah Bawahanku dan kau akan menjadi tangan kananku. Besok kau dan aku akan pergi menemui Pria itu paham ?" Han Shen berkata dengan tegas."Mengerti Ketua." Mang Wu t
Han Shen pergi kesamping dan tangannya bersandar didinding Gua, dia merasa sangat mual melihatnya dan walaupun Han Shen sudah membunuh seorang Bandit sebelumnya namun penampilannya jauh berbeda.Melihat mayat yang tercerai berai dan bahkan tidak bisa dikenali itu sangat gila, namun ada perasaan aneh yang muncul dalam dirinya seolah Han Shen sudah kehilangan rasa pedulinya kepada mayat Biksu ini sama sekali."Ketua Anda berhasil !" Mang Wu dan ketiga orang rekannya berlari kearah Han Shen."Pergi dan periksa didalam apakah ada Gadis yang selamat !" Han Shen meminta mereka pergi memeriksa dan dia saat ini sedang dalam kondisi yang tidak nyaman karena mual.Asura hanya menertawakannya dan dia sudah merasakan sensasi yang menyenangkan, tapi dari semua hal itu Asura sadar jika dari pada kemampuan Han Shen mulutnya seratus kali lebih mengerikan dan mungkin ini adalah sisinya yang sebenarnya.Setelah beberapa waktu Han Shen akhirnya mulai terbia
Keesokan paginya Han Shen membawa semua Pria keluar, dia berjalan kearah Pohon yang kokoh dan dengan Pedang pinjaman dia memotong Pohon itu menjadi balok kayu dengan cepat. Tidak berhenti disitu saja dia terus melakukannya dan semua Balok kayu itu dibawa ke markas.Mang Wu terlihat ragu dan berkata, "Ketua sebenarnya persedian makanan kita sudah menipis dan mungkin hanya akan bertahan selama tiga hari saja." "Apakah masih ada daging Serigala yang tersisa ?" Tanya Han Shen sambil membuat Tombak kayu."Masih ada beberapa Apakah Ketua ingin memakannya ?" Mang Wu bertanya dengan ramah."Kumpulkan semua orang terlebih dahulu dan suruh mereka menungguku sebentar. Krisis makanan ini akan segera aku selesaikan." Han Shen memberikan perintah dan Mang Wu akan mengikutinya.Pola pikir dan cara hidup mereka itu sudah sangat salah, jika Han Shen ingin terus tetap hidup mengandalkan pajak jalan saja tidak akan cukup untuknya. Setelah beberapa waktu se
Han Shen menghela nafas dan berkata, "Kau adalah wakilku disini dan semisal aku berpergian keluar maka kepemimpinan akan diatur olehmu Mang Wu. Tapi dalam pola pikir kau itu sangat kosong dan aku akan mengangkat Xie Yun sebagai asistenku, mulai sekarang dengarkan baik-baik rencana pengembangan."Han Shen menjelaskan niat tujuannya tentang pertanian dan peternakan, Han Shen ingin membeli biji gandum dengan uang yang tersisa dan akan mengolah lahannya sendiri. Belum lagi menanam pohon buah seharusnya mungkin baginya, ada baiknya mempersiapkan sesuatu lebih awal mengingat apa yang terjadi dimasa depan jauh lebih keras.Adapun soal peternakan Han Shen akan meminta yang lainya untuk menangkap anakan babi, ataupun babi jantan dan betina agar dikembang biakan. Adapun membuat keramba untuk ikan seharusnya masih mungkin karena posisi mereka dekat dengan aliran sungai.Mang Wu tidak mengerti banyak hal namun beberapa hal yang dia pahami terasa sangat hebat menurut d