Musim terus berganti dan tidak terasa waktu sudah berlalu selama lima tahun, perkembangan Han Shen tidak hanya terletak pada tinggi badannya saja namun sangat sempurna. Dua tahun digunakan untuk melatih kemampuan tubuh dan tiga tahun sisanya mempelajari kemampuan Pedang Sword Heaven Han Jun.
Mengumpulkan Qi senilai 3 tahun sudah cukup mengesankan dengan kondisinya yang sekarang, namun dibalik semua itu apa yang mengagumkan adalah Energi Inti Bawaan Han Shen. Umumnya melatih Inti Energi Kehidupan hanya bisa dilakukan melalui pengalaman hidup dan mati. Asura tidak tahu apakah ini karena sebab dia memiliki ingatan kehidupan lamanya atau tidak namun Han Shen selalu mengalami situasi yang sulit. Bahkan dengan tidur di gua dan makan roti kering sekali sehari bagi orang biasa mungkin saja akan menjadi gila. Daya juang untuk terus hidup Han Shen memang sangat menakutkan terlebih dengan mempelajari Seni Beladiri seolah memberikan kehidupan baru. "Sudah cukup mengayunkan diriku dan latihan kita selesai disini, aku memiliki susunan Teleportasi yang membuatmu dapat pergi dari sini. Namun Susunan itu hanya bisa di lewati oleh Seniman Beladiri paling tidak dengan Qi senilai 30 tahun." Kata Asura dengan santai. "Kau berkata setengah-setengah lagi dan belum mengatakan semuanya bukan. Tenaga dalam milikku dan Qi yang tersimpan didalam Dantian tidak sebanyak itu. Kau pasti tahu cara untuk meningkatkannya ?" Tanya Han Shen dengan kesal. "Boleh juga melihatmu sekarang menjadi tajam membuatku teringat dengan wajah seseorang dengan sifatmu yang seperti itu. Kau benar aku memang punya caranya abaikan soal nilai Qi 30 tahun aku dapat membantumu mencapai setengah langkah menjadi seorang Master dengan mengorbankan Energi Inti Bawaan." Han Shen menunjuk Spirit Asura dan terkejut, "Lagi-Lagi kau memintaku untuk mati muda hah ?" "Cih inilah mengapa aku sangat benci melihat seorang pemula bodoh. Apakah kau tidak sadar jika dengan Energi Inti Bawaan yang kau punya sekarang masa hidupmu akan mencapai umur 150 tahun, mengorbankan setengahnya demi mendapatkan tubuh sempurna dan kekuatan itu sangat layak. Lagi pula Energi Inti Bawaan dapat berkembang lagi seiring meningkatnya level kekuatanmu dan mengkonsumsi herbal juga masuk dalam hitungan." Asura menjelaskannya dengan singkat. "Kalau begitu ya aku mau." Han Shen langsung merubah sikapnya seperti membalik buku. "Cih... mengapa dia memiliki keturunan sepertimu yang takut mati ?" Asura mengutuk sikap Han Shen. "Untuk orang yang sudah pernah sekali mati dan bereinkarnasi apakah kau pikir aku takut mati, aku hanya ingin menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya." Han Shen mengangkat Pedang Asura dan tersenyum. Dikehidupan sebelumnya Han Shen hanya pekerja biasa yang miskin dan mati saat berumur 30 tahun, dia bekerja mati-matian hanya untuk tetap hidup namun pada akhirnya mati karena penyakit jantung. Melalui banyak pendidikan sekolah dasar, menengah dan mengambil jurusan. Bahkan setelah orang tuanya bekerja keras demi pendidikannya sayangnya itu tidak berjalan baik. Ijasah kelulusan tidak lebih dari secarik kertas yang tidak berarti, bahkan setelah dia membayar mahal untuk itu dia mendapatkan pengetahuan namun tidak dengan pekerjaan yang dia harapkan. Bahkan Han Shen tidak berani memikirkan seorang Wanita, tidak ada orang yang mau hidup dalam kemiskinan dan dia juga tidak tertarik membawa Gadis untuk berbagi nasib buruk dengannya. Bisa dikatakan Han Shen hanya iri dengan orang-orang yang dapat hidup dengan normal walaupun sederhana tapi bisa menikmatinya, dia hanya ingin hidup sesuka hatinya dan tidak ingin mengulang sesuatu yang sama menjadi sial dan budak pekerja yang selalu membutuhkan uang. "Lalu mari kita lakukan sekarang.... prosesnya mungkin akan sangat menyakitkan tapi tidak akan membahayakan hidupmu. Energi Inti Bawaan berada didekat jantung dan pisahkan mereka menjadi setengah setelah itu aliranku ke seluruh bagian tubuhmu. Cara ini disebut sebagai pemurnian tubuh dan kau akan membuka lembaran baru dengan tubuh sempurna seorang Ahli Beladiri." Asura mengatakan caranya agar Han Shen dapat melakukannya sendiri. Han Shen duduk bermeditasi dan mulai fokus dengan dirinya sendiri, Energi Inti Bawaan miliknya yang meluap dialirkan melalui meridian dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Han Shen merasakan perasaan hangat dari dalam, namun dalam hitungan detik aliran energi hangat itu menjadi lebih panas dan suhunya naik. "Ugh." Han Shen yang terkejut memegang dadanya dan menahan teriakannya. Kulitnya menjadi merah karena panas dan keringatnya menguap, organ dalamnya seolah sedang dibakar oleh api dan tulangnya terus berdenyut. Proses ini berjalan selama satu jam dan banyak kotoran serta darah yang dipaksa untuk keluar. Asura harus mengakui jika Han Shen sebenarnya cukup bagus, dia tidak mengeluarkan teriakan ataupun jatuh pingsan. Walaupun hanya rintihan kesakitan yang dia dengar namun semuanya relatif bagus. Secara perlahan suhu tubuhnya mulai turun dan Han Shen hanya meringkuk, dia dapat merasakan tenaga dalam yang hebat dan Dantiannya dipenuhi dengan Qi Sejati. Asura tersenyum dan berkata, "Sungguh luar biasa kau bisa menahan semua itu.... jika kau pingsan paling tidak Dantian milikmu hanya akan bisa menampung Qi dengan nilai 30 tahun. Namun sepertinya bakatmu memang sangat tinggi hingga mendapatkan Qi senilai 70 tahun." Han Shen berdiri dan merasakan perubahan besar pada dirinya setelah memurnikan tubuhnya, dia merasa jika tubuhnya menjadi lebih kuat dan mengangkat tangannya yang diselimuti kabut biru yang tipis. "Jadi ini perwujudan energi Qi... aku bisa membuatnya menjadi tajam." Han Shen mengubahnya Qi yang ada ditangannya layaknya Pisau tangan. "Levelmu masih jauh dari pengendalian sempurna dan apakah kau sudah siap untuk pergi ?" Tanya Asura dengan santai. Han Shen berbalik dan melihat kearah batu yang menutupi jalan keluar dari Gua, Asura tahu jika suatu saat hal ini pasti akan terjadi dan sekarang dia penasaran dengan keputusan Han Shen. Sebagai Spirit Pedang Asura tidak memiliki perasaan seperti Manusia dan apapun jalan yang Han Shen pilih dia hanya mengikutinya sebagai Tuanya yang dapat membunuh siapapun. Han Shen menghela nafas panjang dan berbalik, "Ayo kita pergi ?" "Cara berpikir manusia benar-benar sangat rumit." Asura tidak mengerti dengan pola pikir Han Shen. Dulu Han Shen merasa sangat muak seolah dapat membunuh siapapun, namun sekarang dia mengurungkan niatnya dan terlihat ragu untuk melakukan balas dendam. "Tidak perlu memikirkan apapun karena pada dasarnya keberadaanku memang tidak diperlukan oleh mereka. Jadi mulai hari ini aku akan memutuskan hubunganku dengan mereka dan hidup sesuai dengan apa yang aku inginkan." Han Shen berkata dengan tegas. Han Shen sangat membenci ketidak adilan yang dia terima namun pada dasarnya kemarahan itu tertuju kepada Ayahnya yang dilampiaskan kepadanya. Pernikahan politik tanpa dasar cinta membuat Nyonya Wen menderita, Han Shen juga tidak punya ketetapan hati untuk membunuh dan walaupun umurnya lima belas tahun tapi sebenarnya pola pikirnya sudah Dewasa. Jika Nyonya Wen mau seharusnya dia bisa menyingkirkan Han Shen dengan satu kali perintah, walaupun hidup menjadi sangat sulit dia harus memiliki hati yang besar untuk memaafkan. walaupun hubungan tidak akan pernah bisa diperbaiki setidaknya Han Shen akan pergi menjalani hidupnya dengan bahagia sesuai apa yang mendiang Ibunya inginkan. Cahaya hitam menyala dari Pedang Asura dan sosok Han Shen menghilang, gua kecil itu meledak dan Penjaga yang berada didepan pintu terlempar cukup jauh kebelakang. Gua yang menjadi tempat Han Shen sekarang hancur tak tersisa dan kobaran api yang besar cukup mengundang banyak perhatian.Han Shen mendarat ketanah dengan cukup keras dan membuat lubang, badanya terasa seperti akan remuk dan perlahan dia merangkak keluar dari dalam lubang. Cahaya matahari yang hangat terasa cukup menyilaukan dan perasaan ini sudah dia lupakan sejak lama.Persepsinya meningkat dan pandangan mata yang tadinya tumpul sekarang semuanya nampak jelas, Han Shen dapat melihat dari jarak yang jauh dan bukan hanya itu saja perasaan hangat yang memenuhi Dantiannya sangat mengagumkan.*Srek.*Han Shen mendengar suara dibelakangnya dan dua orang yang terlihat garang muncul, melihat penampilan Han Shen yang seperti gelandangan membuat mereka terkejut."Hei pengemis... siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke Wilayah Bandit kami hah ?" Kata salah seorang Bandit itu sambil membentak."Terus kenapa ?" Tanya Han Shen dengan nada yang sangat sombong."Kurang ajar." Bandit itu mengeluarkan Pedang bermata tunggal dan berniat menebas Han Shen.Walau
Han Shen berpikir sejenak dan berbicara dengan Asura, "Bagaimana menurutmu ?" "Aku hanya Pedang rusak yang punya pengetahuan dan tahu cara membunuh. Putuskan saja sendiri apa yang kau inginkan, mau jadi orang baik atau jahat bukankah kau ingin hidup sesuai dengan keinginanmu sendiri. Lagi pula aku yakin orang itu bukan tandinganmu sama sekali." Asura mengatakan pendapatnya.Han Shen mengetuk meja dan bertanya, "Aku bisa melakukannya namun kau tahu benar jika tidak ada alasan bagiku untuk menolong sekumpulan Bandit bukan ? Mari anggap saja seperti ini keuntungan apa yang dapat kalian berikan kepadaku ?" "Kami hanya bisa menawarkan tenaga terlebih tidak ada yang berharga yang kami punya sekarang." Mang Wu berkata dengan jujur."Itulah yang aku inginkan mulai sekarang kalian adalah Bawahanku dan kau akan menjadi tangan kananku. Besok kau dan aku akan pergi menemui Pria itu paham ?" Han Shen berkata dengan tegas."Mengerti Ketua." Mang Wu t
Han Shen pergi kesamping dan tangannya bersandar didinding Gua, dia merasa sangat mual melihatnya dan walaupun Han Shen sudah membunuh seorang Bandit sebelumnya namun penampilannya jauh berbeda.Melihat mayat yang tercerai berai dan bahkan tidak bisa dikenali itu sangat gila, namun ada perasaan aneh yang muncul dalam dirinya seolah Han Shen sudah kehilangan rasa pedulinya kepada mayat Biksu ini sama sekali."Ketua Anda berhasil !" Mang Wu dan ketiga orang rekannya berlari kearah Han Shen."Pergi dan periksa didalam apakah ada Gadis yang selamat !" Han Shen meminta mereka pergi memeriksa dan dia saat ini sedang dalam kondisi yang tidak nyaman karena mual.Asura hanya menertawakannya dan dia sudah merasakan sensasi yang menyenangkan, tapi dari semua hal itu Asura sadar jika dari pada kemampuan Han Shen mulutnya seratus kali lebih mengerikan dan mungkin ini adalah sisinya yang sebenarnya.Setelah beberapa waktu Han Shen akhirnya mulai terbia
Keesokan paginya Han Shen membawa semua Pria keluar, dia berjalan kearah Pohon yang kokoh dan dengan Pedang pinjaman dia memotong Pohon itu menjadi balok kayu dengan cepat. Tidak berhenti disitu saja dia terus melakukannya dan semua Balok kayu itu dibawa ke markas.Mang Wu terlihat ragu dan berkata, "Ketua sebenarnya persedian makanan kita sudah menipis dan mungkin hanya akan bertahan selama tiga hari saja." "Apakah masih ada daging Serigala yang tersisa ?" Tanya Han Shen sambil membuat Tombak kayu."Masih ada beberapa Apakah Ketua ingin memakannya ?" Mang Wu bertanya dengan ramah."Kumpulkan semua orang terlebih dahulu dan suruh mereka menungguku sebentar. Krisis makanan ini akan segera aku selesaikan." Han Shen memberikan perintah dan Mang Wu akan mengikutinya.Pola pikir dan cara hidup mereka itu sudah sangat salah, jika Han Shen ingin terus tetap hidup mengandalkan pajak jalan saja tidak akan cukup untuknya. Setelah beberapa waktu se
Han Shen menghela nafas dan berkata, "Kau adalah wakilku disini dan semisal aku berpergian keluar maka kepemimpinan akan diatur olehmu Mang Wu. Tapi dalam pola pikir kau itu sangat kosong dan aku akan mengangkat Xie Yun sebagai asistenku, mulai sekarang dengarkan baik-baik rencana pengembangan."Han Shen menjelaskan niat tujuannya tentang pertanian dan peternakan, Han Shen ingin membeli biji gandum dengan uang yang tersisa dan akan mengolah lahannya sendiri. Belum lagi menanam pohon buah seharusnya mungkin baginya, ada baiknya mempersiapkan sesuatu lebih awal mengingat apa yang terjadi dimasa depan jauh lebih keras.Adapun soal peternakan Han Shen akan meminta yang lainya untuk menangkap anakan babi, ataupun babi jantan dan betina agar dikembang biakan. Adapun membuat keramba untuk ikan seharusnya masih mungkin karena posisi mereka dekat dengan aliran sungai.Mang Wu tidak mengerti banyak hal namun beberapa hal yang dia pahami terasa sangat hebat menurut d
Setelah beberapa waktu Han Shen dan lainya kembali membawa semua Kereta, tidak sedikit hal yang mereka dapatkan selain pakaian masih ada bahan makanan, rempah dan 200 tael perak. Han Shen meminta semua perabotan dan membagikan pakaian. Adapun pakaian wanita diberikan semuanya kepada Xie Yun dan Adiknya, hasilnya kali ini tidak terlalu buruk dan Han Shen cukup puas dengan semua ini."Ketua apakah yakin memberikan semua pakaian ini kepada kami dibandingkan dengan menjualnya kita bisa mendapatkan lebih banyak perak ?" Xie Yun sedikit ragu menerima barang yang bagus."Ambil saja dan lagi pula kau pasti akan terlihat cantik jika memakainya. Bukankah keinginan para Gadis seusiamu ingin selalu terlihat cantik dan lihat Adikmu juga suka." Han Shen berkata dengan santai.Mendengar pujian Han Shen membuat Xie Yun tersipu malu, dia akan menjaga semuanya dengan baik dan bersyukur karena bisa sampai ditempat ini.Salah seorang Pria memperhatikan Xie Yun dan be
Setelah mendapatkan persetujuan Han Shen tidak menahan dirinya, dia mendekap Xie Yun dengan erat dan membuatnya menjadi semakin gugup. Bibir mereka saling berciuman dan sentuhan lembut dari lidah Han Shen membuatnya semakin mabuk. Han Shen sedikit lebih turun dan mencium leher Xie Yun yang ramping, agar suaranya tidak keluar Xie Yun menggigit bibirnya dan Han Shen membawanya pergi ketempat tidur."Pakaian ini benar-benar menghalangi !" Han Shen melepaskan pakaiannya dan membuat Xie Yun malu melihat ototnya yang bagus.Xie Yun juga melepaskan miliknya dan menunjukan semua bagian tubuhnya kepada Han Shen membuatnya semakin gugup, "Tolong perlakukan aku dengan baik Ketua." "Serahkan saja kepadaku." Han Shen mendorongnya berbaring ditempat tidur dan bercinta.Untuk pertama kalinya Xie Yun merasa sedikit kesakitan namun perlahan semuanya berubah, Han Shen mendekap erat dirinya dan memperlakukannya dengan baik. Keringat mereka saling bercucuran dan mal
Han Shen masuk kedalam rumah gua itu dan melihat dua orang Gadis yang meringkuk ketakutan ditempat tidur, melihat memar ditubuh mereka dan kondisi tanpa pakaian sudah sangat jelas baginya mengetahui apa yang terjadi."Aku tidak berniat menyakiti kalian dan bergegaslah gunakan pakaian dan keluar, untuk sekarang tunggu baik-baik instruksi dariku !" Ucap Han Shen dengan dingin.Mereka berdua bergegas keluar dari tempat itu dan Han Shen melihat sebuah Buku dan Kotak kayu diatas meja. Han Shen membaca Buku itu dan tertulis Seni Pemurnian Tubuh Vajra, dia juga membuka Kotak kayu itu dan berisi satu butir Pil berwarna coklat.Spirit Asura keluar dan berkata, "Sebentar... Seni Pemurnian Tubuh Vajra itu bukanya berasal dari Shaolin. Kau cukup beruntung karena menemukannya disini dan tidak heran mengapa tubuh orang itu sekeras batu hingga Pedang biasa tidak akan bisa menembus kulitnya, juga ini adalah Pil yang berisi energi Shaolin." "Apakah kedua benda in