Beranda / Fantasi / Legenda Kaisar Beladiri / Ban 4 - Menjadi Seniman Beladiri

Share

Ban 4 - Menjadi Seniman Beladiri

Musim terus berganti dan tidak terasa waktu sudah berlalu selama lima tahun, perkembangan Han Shen tidak hanya terletak pada tinggi badannya saja namun sangat sempurna. Dua tahun digunakan untuk melatih kemampuan tubuh dan tiga tahun sisanya mempelajari kemampuan Pedang Sword Heaven Han Jun.

Mengumpulkan Qi senilai 3 tahun sudah cukup mengesankan dengan kondisinya yang sekarang, namun dibalik semua itu apa yang mengagumkan adalah Energi Inti Bawaan Han Shen. Umumnya melatih Inti Energi Kehidupan hanya bisa dilakukan melalui pengalaman hidup dan mati.

Asura tidak tahu apakah ini karena sebab dia memiliki ingatan kehidupan lamanya atau tidak namun Han Shen selalu mengalami situasi yang sulit. Bahkan dengan tidur di gua dan makan roti kering sekali sehari bagi orang biasa mungkin saja akan menjadi gila. Daya juang untuk terus hidup Han Shen memang sangat menakutkan terlebih dengan mempelajari Seni Beladiri seolah memberikan kehidupan baru.

"Sudah cukup mengayunkan diriku dan latihan kita selesai disini, aku memiliki susunan Teleportasi yang membuatmu dapat pergi dari sini. Namun Susunan itu hanya bisa di lewati oleh Seniman Beladiri paling tidak dengan Qi senilai 30 tahun." Kata Asura dengan santai.

"Kau berkata setengah-setengah lagi dan belum mengatakan semuanya bukan. Tenaga dalam milikku dan Qi yang tersimpan didalam Dantian tidak sebanyak itu. Kau pasti tahu cara untuk meningkatkannya ?" Tanya Han Shen dengan kesal.

"Boleh juga melihatmu sekarang menjadi tajam membuatku teringat dengan wajah seseorang dengan sifatmu yang seperti itu. Kau benar aku memang punya caranya abaikan soal nilai Qi 30 tahun aku dapat membantumu mencapai setengah langkah menjadi seorang Master dengan mengorbankan Energi Inti Bawaan."

Han Shen menunjuk Spirit Asura dan terkejut, "Lagi-Lagi kau memintaku untuk mati muda hah ?"

"Cih inilah mengapa aku sangat benci melihat seorang pemula bodoh. Apakah kau tidak sadar jika dengan Energi Inti Bawaan yang kau punya sekarang masa hidupmu akan mencapai umur 150 tahun, mengorbankan setengahnya demi mendapatkan tubuh sempurna dan kekuatan itu sangat layak. Lagi pula Energi Inti Bawaan dapat berkembang lagi seiring meningkatnya level kekuatanmu dan mengkonsumsi herbal juga masuk dalam hitungan." Asura menjelaskannya dengan singkat.

"Kalau begitu ya aku mau." Han Shen langsung merubah sikapnya seperti membalik buku.

"Cih... mengapa dia memiliki keturunan sepertimu yang takut mati ?" Asura mengutuk sikap Han Shen.

"Untuk orang yang sudah pernah sekali mati dan bereinkarnasi apakah kau pikir aku takut mati, aku hanya ingin menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya." Han Shen mengangkat Pedang Asura dan tersenyum.

Dikehidupan sebelumnya Han Shen hanya pekerja biasa yang miskin dan mati saat berumur 30 tahun, dia bekerja mati-matian hanya untuk tetap hidup namun pada akhirnya mati karena penyakit jantung.

Melalui banyak pendidikan sekolah dasar, menengah dan mengambil jurusan. Bahkan setelah orang tuanya bekerja keras demi pendidikannya sayangnya itu tidak berjalan baik. Ijasah kelulusan tidak lebih dari secarik kertas yang tidak berarti, bahkan setelah dia membayar mahal untuk itu dia mendapatkan pengetahuan namun tidak dengan pekerjaan yang dia harapkan.

Bahkan Han Shen tidak berani memikirkan seorang Wanita, tidak ada orang yang mau hidup dalam kemiskinan dan dia juga tidak tertarik membawa Gadis untuk berbagi nasib buruk dengannya.

Bisa dikatakan Han Shen hanya iri dengan orang-orang yang dapat hidup dengan normal walaupun sederhana tapi bisa menikmatinya, dia hanya ingin hidup sesuka hatinya dan tidak ingin mengulang sesuatu yang sama menjadi sial dan budak pekerja yang selalu membutuhkan uang.

"Lalu mari kita lakukan sekarang.... prosesnya mungkin akan sangat menyakitkan tapi tidak akan membahayakan hidupmu. Energi Inti Bawaan berada didekat jantung dan pisahkan mereka menjadi setengah setelah itu aliranku ke seluruh bagian tubuhmu. Cara ini disebut sebagai pemurnian tubuh dan kau akan membuka lembaran baru dengan tubuh sempurna seorang Ahli Beladiri." Asura mengatakan caranya agar Han Shen dapat melakukannya sendiri.

Han Shen duduk bermeditasi dan mulai fokus dengan dirinya sendiri, Energi Inti Bawaan miliknya yang meluap dialirkan melalui meridian dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Han Shen merasakan perasaan hangat dari dalam, namun dalam hitungan detik aliran energi hangat itu menjadi lebih panas dan suhunya naik.

"Ugh." Han Shen yang terkejut memegang dadanya dan menahan teriakannya.

Kulitnya menjadi merah karena panas dan keringatnya menguap, organ dalamnya seolah sedang dibakar oleh api dan tulangnya terus berdenyut. Proses ini berjalan selama satu jam dan banyak kotoran serta darah yang dipaksa untuk keluar.

Asura harus mengakui jika Han Shen sebenarnya cukup bagus, dia tidak mengeluarkan teriakan ataupun jatuh pingsan. Walaupun hanya rintihan kesakitan yang dia dengar namun semuanya relatif bagus.

Secara perlahan suhu tubuhnya mulai turun dan Han Shen hanya meringkuk, dia dapat merasakan tenaga dalam yang hebat dan Dantiannya dipenuhi dengan Qi Sejati.

Asura tersenyum dan berkata, "Sungguh luar biasa kau bisa menahan semua itu.... jika kau pingsan paling tidak Dantian milikmu hanya akan bisa menampung Qi dengan nilai 30 tahun. Namun sepertinya bakatmu memang sangat tinggi hingga mendapatkan Qi senilai 70 tahun."

Han Shen berdiri dan merasakan perubahan besar pada dirinya setelah memurnikan tubuhnya, dia merasa jika tubuhnya menjadi lebih kuat dan mengangkat tangannya yang diselimuti kabut biru yang tipis.

"Jadi ini perwujudan energi Qi... aku bisa membuatnya menjadi tajam." Han Shen mengubahnya Qi yang ada ditangannya layaknya Pisau tangan.

"Levelmu masih jauh dari pengendalian sempurna dan apakah kau sudah siap untuk pergi ?" Tanya Asura dengan santai.

Han Shen berbalik dan melihat kearah batu yang menutupi jalan keluar dari Gua, Asura tahu jika suatu saat hal ini pasti akan terjadi dan sekarang dia penasaran dengan keputusan Han Shen. Sebagai Spirit Pedang Asura tidak memiliki perasaan seperti Manusia dan apapun jalan yang Han Shen pilih dia hanya mengikutinya sebagai Tuanya yang dapat membunuh siapapun.

Han Shen menghela nafas panjang dan berbalik, "Ayo kita pergi ?"

"Cara berpikir manusia benar-benar sangat rumit." Asura tidak mengerti dengan pola pikir Han Shen.

Dulu Han Shen merasa sangat muak seolah dapat membunuh siapapun, namun sekarang dia mengurungkan niatnya dan terlihat ragu untuk melakukan balas dendam.

"Tidak perlu memikirkan apapun karena pada dasarnya keberadaanku memang tidak diperlukan oleh mereka. Jadi mulai hari ini aku akan memutuskan hubunganku dengan mereka dan hidup sesuai dengan apa yang aku inginkan." Han Shen berkata dengan tegas.

Han Shen sangat membenci ketidak adilan yang dia terima namun pada dasarnya kemarahan itu tertuju kepada Ayahnya yang dilampiaskan kepadanya. Pernikahan politik tanpa dasar cinta membuat Nyonya Wen menderita, Han Shen juga tidak punya ketetapan hati untuk membunuh dan walaupun umurnya lima belas tahun tapi sebenarnya pola pikirnya sudah Dewasa.

Jika Nyonya Wen mau seharusnya dia bisa menyingkirkan Han Shen dengan satu kali perintah, walaupun hidup menjadi sangat sulit dia harus memiliki hati yang besar untuk memaafkan. walaupun hubungan tidak akan pernah bisa diperbaiki setidaknya Han Shen akan pergi menjalani hidupnya dengan bahagia sesuai apa yang mendiang Ibunya inginkan.

Cahaya hitam menyala dari Pedang Asura dan sosok Han Shen menghilang, gua kecil itu meledak dan Penjaga yang berada didepan pintu terlempar cukup jauh kebelakang. Gua yang menjadi tempat Han Shen sekarang hancur tak tersisa dan kobaran api yang besar cukup mengundang banyak perhatian.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status