Share

219. Memberi Ramuan

Galuh Tapa terkadang dihadapkan dengan padang pasir yang luas, kemudian entah kenapa berdiri di atas lautan biru kemudian berubah lagi pada awan-awan tipis di atas langit.

Ketika dia berada di luapan api, pemuda itu kepanasan bukan kepalang. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan pancaran cahaya api terang adalah hal yang dia sukai. Pemuda itu berteriak, hingga seluruh jiwanya lenyap tanpa sisa.

"Galuh...Galuh!" sayup-sayup pemuda itu mendengar suara seorang gadis, semakin lama suara itu tampak begitu jelas ditelinga. "Galuh! apa kau baik-baik saja"

Sementara pemuda itu tidak berniat membuka matanya, lebih jelasnya takut apa yang dia lihat adalah hal yang paling menakutkan. Namun tamparan pelan di pipinya dan itu menandakan dia masih hidup.

Ketika dia membuka mata Ringgina telah berurai air matanya hingga jatuh di pipi Galuh Tapa. Dia baru sadar jika kepalanya berada di pangkuan gadis itu.

"Tenanglah! Tenanglah!" Ringgina berkata di telinganya.

Hari itu Galuh Tapa mengalami dema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status