Share

222. Hilang Kesadaran

"Tidak terlalu buruk" Ucap Galuh Tapa. "Kita berdua memiliki keahlian yang cukup berimbang." Galuh Tapa terkekeh kecil memperhatikan raket yang mereka buat.

Keduanya mulai memasukan raket kedalam air, Ringgina lantas menaikinya lebih dahulu kemudian disusul dengan panglima kumbang dan terakhir tentu saja Galuh Tapa.

Hari ini cuacanya cukup mendukung, angin berhembus menuju gunung kecil, ombak tidak terlalu besar.

Menaiki Rakit ataupun perahu adalah hal yang pertama Galuh Tapa, dan itu membuatnya merasa cemas.

Ketika alat itu memecah ombak , Galuh Tapa adalah orang yang paling khawatir diantara yang lainya. Sial sekali dia orang yang tidak pandai berenang, jika saja rakit ini pecah di tengah laut.

Sebab pemuda itu tidak bisa menggunakan tenaga dalamnya untuk terbang. Ini menjengkelkan sekali, pikirnya. Dia pernah menghabiskan seisi perutnya ketika menaiki gerobak dan mungkin saja kejadian itu akan terulang lagi, disini dan sekarang juga.

Dalam beberapa menit itupun terjadi.

"UWAK..."Ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status