Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 631.Kekuatan Dewa Bumi

Share

631.Kekuatan Dewa Bumi

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 07:08:55

Sementara itu, Bima Sena dan Song Yue tengah berjuang bersama melawan Raja Yang Su sang Iblis dengan kekuatan Bayangan. Meski Bima sudah melakukan serangan bertubi-tubi, semua serangan itu seolah-olah hanya menembusnya saja. Begitu juga dengan Song Yue yang hampir habis kekuatannya karena terus mengerahkan tenaga dalam untuk menyerang lawan.

Raja Yang Su sangat sulit untuk dikalahkan karena kekuatan mereka berdua memang bukan lawan dari Raja Iblis yang bisa mengerahkan pasukan bayangan yang tidak bisa mati tersebut. Saat diserang pasukan itu akan tembus begitu saja. Namun saat mereka menyerang, seolah-olah mereka menjadi padat dan berhasil menyentuh Bima dan Song Yue.

"Kalau seperti ini terus, kita yang akan mati kehabisan tenaga paman Bima!" seru Song Yue.

"Sial...Boneka Petir Jaka Geni juga bukan lawan makhluk aneh ini...Apalagi kita," sahut Bima sambil bersiap untuk mengerahkan bola api yang sudah menyala di tangannya kearah pasukan bayangan yang terus mendekati mereka.

Kekuatan ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   632.Perang Telah Berakhir

    Tubuh Bara Sena melesat dengan cepat kearah Raja Yang Su dengan Golok Iblis yang terhunus. Bima yang masih sibuk menarik jiwa Raja Iblis tersebut menata kearah anaknya yang tengah melesat kearah sang ilis."Kau sudah datang nak," batin pria tersebut sambil tersenyum kecil.Golok di tangan Bara Sena pun menghujam ke perut sang Raja Iblis dengan telak.Jleeb!!!"Ugkhhh!!!" Darah muncrat dari mulut Raja Iblis Yang Su. Jiwa yang semua masih bertahan dari cengkraman puluhan tangan hijau itu akhirnya tak bisa lagi bertahan setelah Golok Iblis menembus tubuhnya. Kedua mata Bara menyala merah. Lalu tangan kirinya pun seketika berubah menjadi wujud mengerikan. Itu adalah tangan Iblis Neraka Sasaka. Begitu tangan kiri Bara menyala merah mengeluarkan kekuatan api neraka, Golok Iblis yang ada di tangannya pun ikut menyala dengan kekuatan yang sama.Hal itu tentu saja membuat Raja Yang Su semakin kesakitan. Jiwanya yang bertahan mati-matian agar tidak diambil oleh Bima akhirnya kalah dan terlepas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Legenda Dewa Cahaya   633.Pulau Es

    "Hiiaaat!" Bara melompat sambil berteriak keras. Lalu tangan kanannya bergerak cepat menghantam ke depan. Satu cahaya merah berbentuk telapak tangan raksasa menderu dan menghantam bebatuan yang ada di depannya.Bledaaar!Bebatuan itu hancur seketika dengan pecahannya yang berhamburan di udara. Pendekar Golok Iblis itu tersenyum sambil menyeka keringat yang membasahi keningnya."Akhirnya aku bisa juga memadatkan kekuatan Neraka milik Sasaka dengan waktu yang tergolong cepat. Aku hanya butuh tiga hitungan jari untuk mengerahkan serangan ini. Dan dampaknya sungguh luar biasa," gumam pemuda tersebut."Sangat bagus! Perkembanganmu memang diluar nalar. Setelah menyerap semua inti jiwa yang kau panen waktu perang beberapa waktu yang lalu, kau saat ini sudah menjadi Dewa yang sesungguhnya. Siapa yang bisa mengalahkan dirimu?" sahut suara seorang wanita.Bara menoleh kearah suara yang tak asing tersebut. Dia melihat sosok wanita berparas cantik tengah duduk uncang-uncang di atas pohon besar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Legenda Dewa Cahaya   634.Pulau Es (2)

    Song Yue dan enam gadis Awan Es melangkah diatas lautan yang telah membeku. Awalnya mereka biasa saja karena sudah terbiasa dengan hawa dingin di GunungEs milik Song Yue. Namun setelah mencapai seribu langkah, mereka bertujuh mulai merasakan hawa dingin yang menusuk tulang."Kenapa aku merasakan dingin...? Ini dingin yang berbeda dengan kekuatan es milikku..." batin Song Yue. Dia pun menoleh kearah belakang dimana terlihat Yue Fei berada di urutan paling depan tengah berusaha menahan hawa dingin. Sementara lima gadis yang lain terlihat semakin kesulitan melangkah kan kaki."Kalian harus bertahan sampai di pulau itu. Jika kalian gagal, kalian akan mati menjadi patung es di tempat ini." kata Bara sambil menunjuk kearah ribuan patung yang terlihat sudah menyatu karena hembusan es yang begitu membekukan. Itu adalah mayat manusia dan Iblis yang berusaha memasuki Pulau Es namun tidak kuat."Hawa dingin ini...Apakah kau benar-benar pernah melaluinya?" tanya Song Yue dengan napas yang mulai t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Legenda Dewa Cahaya   635.Tak Sengaja

    Setelah cukup lama berada di tepi pantai yang membeku bersama Lian Xie, Bara yang saat itu tubuhnya tengah dipinjam oleh Iblis Es pun mengajak wanita cantik tersebut untuk naik ke Kuil Es dimana sudah berkumpul beberapa orang."Sudah lama sekali aku ingin melihat tempat pertama kali kita bertemu." kata Cakara sambil menggandeng tangan Lian Xie."Aku selalu menjaganya dan merawat tempat itu dengan baik. Kau akan terkejut saat melihatnya," sahut wanita tersebut."Benarkah? Aku menjadi semakin penasara..." ucap Cakara lalu dia pun terbang ke udara sambil bergandengan tangan. Lian Xie nampak berseri-seri. Sudah lama dia mendambakan waktu indah bersama pria yang tengah membawanya tersebut. Dan akhirnya itu terwujud.Cakara mendarat di sebuah telaga kecil yang dipenuhi bebatuan. Uniknya, bebatuan itu memiliki warna yang berbeda-beda dan bercahaya redup. Meski pulau es itu sepenuhnya membeku, telaga tersebut mengeluarkan uap yang terasa hangat. Iblis Es itu pun menatap dengan senyum mengemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Legenda Dewa Cahaya   636.Air Surgawi

    Sosok itu melayang di udara setelah keluar dari pecahan ruang dan waktu. Dia menatap kesal kearah Bara Sena yang masih terbenam dan menyisakan kepalanya saja. Celakanya, karena wanita itu ada diatas dan Bara ada di bawahnya, dia malah justru disuguhi pemandangan yang luar biasa menggoda. Bagaimana tidak, sepasang kaki putih mulus hingga ke bagian pangkalnya terlihat jelas di mata Bara yang semakin gelisah karena adik kecilnya ikut terbangun."Gila...Hanya melihat kakinya saja sudah membuat adik kecilku terbangun..." batin Bara berusaha mengalihkan pandangan matanya kearah lain. Lian Xie mengira Bara tengah takut dan merasa bersalah sehingga tidak berani menatapnya sehingga hatinya yang tengah marah itu sedikit merasa adem."Kasihan juga kalau dipikir-pikir, pahlawan manusia harus mendapat perlakuan seperti ini," batin wanita cantik tersebut.Karena hal itulah, dia pun membebaskan Pendekar Golok Iblis begitu saja tanpa banyak berkata. Pemuda itu pun terangkat dari dalam tanah yang meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Legenda Dewa Cahaya   637.Penjara Kutukan Es

    Di depan Pendekar Golok Iblis nampak terlihat tempat yang sangat luas. Namun banyak batu-batu raksasa yang menjulang ke langit membentuk seperti pilar. Di setiap batu itu nampak rantai raksasa yang saling terhubung antara batu satu dengan batu yang lain sehingga seolah-olah mereka semua saling terikat."Tempat apa ini?" batin Bara Sena.Dia melangkahkan kakinya di tanah yang tertutup es tersebut. Hawa dingin sudah tak diragukan lagi tingkat kedinginannya. Bahkan pemuda itu merasa tempat itu lebih dingin dari Pulau Es tempat tinggal Dewi Lian Xie sendiri."Iblis Es," panggil Bara sambil melangkah kedepan dan menatap ke batu-batu raksasa yang menjulang tinggi hingga ratusan tombak tingginya."Hmm..." sahut Iblis Es masih kesal."Kau tahu tempat apa ini?" tanya Bara.Iblis Es membuka matanya. Dia pun terhubung dengan penglihatan yang Bara salurkan kedalam Alam Jiwa miliknya."Ini...Bagaimana bisa kau masuk kedalam tempat ini!?" seru Iblis Es membuat Bara menjadi heran dengan tanggapan Ib

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Legenda Dewa Cahaya   638.Tawaran

    Asap hitam yang menutupi pulau es secara perlahan mulai menghilang oleh hembusan angin yang cukup kencang. Hingga akhirnya terlihat pemandangan yang mengerikan. Dimana Pulau Es yang sebelumnya terlihat indah dengan segala kelebihannya kini malah menjadi Neraka yang membara. Tak ada lagi tanah yang tersisa kecuali api merah membara.Di tengah Kobaran api tersebut, nampak sosok Bara Sena yang tengah dikendalikan oleh Iblis Neraka Sasaka tengah mencekik leher seseorang menggunakan tangan kirinya yang menyala merah dengan cipratan lahar panas."Kau tamat, Kutukan Es...Berani macam-macam dengan diriku, tak akan pernah aku beri ampunan..." kata Sasaka dengan suara berat.Tubuh orang yang berada dalam cekikan itu nampak hancur sebagian. Kedua matanya melotot dan tangan kanannya yang masih utuh mencoba untuk melepaskan cekikan tersebut. Namun Sasaka menyeringai kecil menampakkan taring-taring tajamnya. Tangan kirinya memperkuat cekikan. Saat itu juga, leher sosok yang menyerupai Ratu Azalea p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Legenda Dewa Cahaya   639.Gunung Sembilan Naga

    Gerbang merah itu muncul di bawah sebuah Lembah yang berkabut. Bara Sena keluar dari dalam sana bersama seorang pria bertubuh kekar yang tak lain adalah Yuang Shi."Jadi ini gerbang menuju ke tempat para Naga itu?" tanya Bara sambil menunjuk kearah dua pilar hijau yang dililit patung Naga berwarna emas. Yuang Shi mengangguk."Benar. Kita harus melewati dua pilar itu untuk sampai ke atas sana. Jika kita terbang, kita tidak akan menemukan Istana Naga Azure..." kata Yuang Shi."Tempat ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Jika bukan karenamu, mungkin aku sudah nyasar entah kemana," kata Bara Sena sambil menatap dua pilar hijau yang berdiri di tengah rawa-rawa."Tujuan Kaisar Kuno adalah untuk mengurangi kemunculan manusia atau para dewa di dunia naga. Karena itu hanya akan menyebabkan perseteruan. Sehingga Kaisar menciptakan pilar ini untuk dijadikan pintu rahasia. Bagi orang yang tidak melewati pilar ini, sudah di pastikan dia tak akan menemukan Istana Naga Azure yang tersembunyi dibal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status