Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 637.Penjara Kutukan Es

Share

637.Penjara Kutukan Es

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-04 09:44:01

Di depan Pendekar Golok Iblis nampak terlihat tempat yang sangat luas. Namun banyak batu-batu raksasa yang menjulang ke langit membentuk seperti pilar. Di setiap batu itu nampak rantai raksasa yang saling terhubung antara batu satu dengan batu yang lain sehingga seolah-olah mereka semua saling terikat.

"Tempat apa ini?" batin Bara Sena.

Dia melangkahkan kakinya di tanah yang tertutup es tersebut. Hawa dingin sudah tak diragukan lagi tingkat kedinginannya. Bahkan pemuda itu merasa tempat itu lebih dingin dari Pulau Es tempat tinggal Dewi Lian Xie sendiri.

"Iblis Es," panggil Bara sambil melangkah kedepan dan menatap ke batu-batu raksasa yang menjulang tinggi hingga ratusan tombak tingginya.

"Hmm..." sahut Iblis Es masih kesal.

"Kau tahu tempat apa ini?" tanya Bara.

Iblis Es membuka matanya. Dia pun terhubung dengan penglihatan yang Bara salurkan kedalam Alam Jiwa miliknya.

"Ini...Bagaimana bisa kau masuk kedalam tempat ini!?" seru Iblis Es membuat Bara menjadi heran dengan tanggapan Ib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gunawan
payahhh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   638.Tawaran

    Asap hitam yang menutupi pulau es secara perlahan mulai menghilang oleh hembusan angin yang cukup kencang. Hingga akhirnya terlihat pemandangan yang mengerikan. Dimana Pulau Es yang sebelumnya terlihat indah dengan segala kelebihannya kini malah menjadi Neraka yang membara. Tak ada lagi tanah yang tersisa kecuali api merah membara.Di tengah Kobaran api tersebut, nampak sosok Bara Sena yang tengah dikendalikan oleh Iblis Neraka Sasaka tengah mencekik leher seseorang menggunakan tangan kirinya yang menyala merah dengan cipratan lahar panas."Kau tamat, Kutukan Es...Berani macam-macam dengan diriku, tak akan pernah aku beri ampunan..." kata Sasaka dengan suara berat.Tubuh orang yang berada dalam cekikan itu nampak hancur sebagian. Kedua matanya melotot dan tangan kanannya yang masih utuh mencoba untuk melepaskan cekikan tersebut. Namun Sasaka menyeringai kecil menampakkan taring-taring tajamnya. Tangan kirinya memperkuat cekikan. Saat itu juga, leher sosok yang menyerupai Ratu Azalea p

    Last Updated : 2024-10-05
  • Legenda Dewa Cahaya   639.Gunung Sembilan Naga

    Gerbang merah itu muncul di bawah sebuah Lembah yang berkabut. Bara Sena keluar dari dalam sana bersama seorang pria bertubuh kekar yang tak lain adalah Yuang Shi."Jadi ini gerbang menuju ke tempat para Naga itu?" tanya Bara sambil menunjuk kearah dua pilar hijau yang dililit patung Naga berwarna emas. Yuang Shi mengangguk."Benar. Kita harus melewati dua pilar itu untuk sampai ke atas sana. Jika kita terbang, kita tidak akan menemukan Istana Naga Azure..." kata Yuang Shi."Tempat ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Jika bukan karenamu, mungkin aku sudah nyasar entah kemana," kata Bara Sena sambil menatap dua pilar hijau yang berdiri di tengah rawa-rawa."Tujuan Kaisar Kuno adalah untuk mengurangi kemunculan manusia atau para dewa di dunia naga. Karena itu hanya akan menyebabkan perseteruan. Sehingga Kaisar menciptakan pilar ini untuk dijadikan pintu rahasia. Bagi orang yang tidak melewati pilar ini, sudah di pastikan dia tak akan menemukan Istana Naga Azure yang tersembunyi dibal

    Last Updated : 2024-10-05
  • Legenda Dewa Cahaya   640.Dua Gerbang Kaisar

    Yuang Shi menatap dua sosok yang baru datang tersebut. Dia pun langsung memberi hormat kepada mereka dengan menyatukan dua tangan dan membungkuk kan tubuhnya."Salam hormat saya, Dua Gerbang Kaisar, Lin Muya dan Lin Fengsi," ucap Yuang Shi."Cih! Kau tidak sadar apa kesalahan yang kau perbuat terhadap Kaisar!? Berlutut!" bentak pria berpakaian biru yang dikenal dengan nama Gerbang Biru Lin Fengsi.Yuang Shi merasa kesal dengan apa yang diperintahkan oleh Lin Fengsi. Namun jika dia tidak melakukan perintah tersebut, dia akan mendapatkan hukuman yang lebih buruk. Dia pun segera berlutut sesuai yang diperintahkan oleh Lin Fengsi.Bara Sena yang menyadari kedatangan dua sosok kuat segera bangkit berdiri dan mendekati mereka yang tengah berdiri di hadapan Yuang Shi."Hei hei hei! Apakah ini kelakuan Naga di Kekaisaran Azure!? Sungguh tercela sekali perbuatan kalian menyuruh tamu berlutut di tempat ini!" ucap Bara dengan santai nya.Lin Muya dan Lin Fengsi sama-sama menatap kearah Bara Sena

    Last Updated : 2024-10-06
  • Legenda Dewa Cahaya   641.Dua Gerbang Kaisar(2)

    Sosok pria yang berdiri dengan satu kaki diatas tongkat kepala Naga itu menoleh kearah Bara Sena dan Yuang Shi."Sepertinya ada tamu istimewa hari ini. Kenapa tidak kalian sambut dengan baik?" tanya sosok yang tidak lain adalah Kaisar Qing Long atau anak angkat dari Bima Sena (Buku Sang Kesatria Terakhir).Lin Muya dan Lin Fengsi sama-sama saling tatap lalu mereka pun kembali menatap kearah Kaisar Qing Long."Tamu istimewa...? Maksud Yang Mulia, dua orang ini?" tanya Lin Fengsi.Kaisar Naga Azure tersebut mengelus janggutnya yang panjang dan hitam klimis."Yuang Shi adalah muridku. Meski dia pernah melakukan kesalahan, berani kembali dan mempertanggungjawabkan kesalahannya adalah sebuah keberanian dan niat yang baik. Dan satunya lagi, meski aku tidak tahu siapa dia, aku merasa tidak asing dengan auranya. Tak hanya itu, melihat sikap muridku ini aku yakin, Yuang Shi membawa orang penting kepadaku." kata Kaisar Qing Long sambil mengelus-elus jenggotnya."Maafkan kami yang tidak berpiki

    Last Updated : 2024-10-06
  • Legenda Dewa Cahaya   642.Arena Pertaruhan

    Dua Naga itu memasuki sebuah kota yang megah dan tak pernah Bara lihat di dunia manusia. Bangunan-bangunan tinggi dan memiliki arsitektur yang mewah. Sebagian besar bercorak Naga hijau dengan mahkota emas yang melambangkan kekuasaan Naga Azure.Para manusia Naga yang tengah berjalan menatap kedatangan dua Naga yang tidak lain adalah Lin Fengsi dan Lin Muya. Mereka semua menghentikan langkah dan memberi salam kepada dua Gerbang Kaisar tersebut. Semua manusia naga mengenal dua pria yang menjadi orang penting di Kekaisaran tersebut. Bara melompat turun dari atas punggung Naga Biru. Begitu juga dengan Yuang Shi. Lin Muya dan Lin Fengsi pun kembali merubah wujud mereka menjadi sosok manusia naga. Mereka berempat pun berjalan dengan santai di tengah jalanan kota Naga yang ramai."Fengsi, kau dan Muy adalah Gerbang Kaisar, apakah hanya kalian berdua yang menjadi Gerbang Kaisar?" tanya Bara Sena."Ada dua orang lagi. Mereka adalah Naga Kuning Dao Shi dan Naga Ungu Dao Yuan. Saat ini mereka t

    Last Updated : 2024-10-06
  • Legenda Dewa Cahaya   643.Arena Pertaruhan (2)

    Bara Sena duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh panitia berdasarkan warna papan yang dia ambil. Ada kurang lebih 20 orang yang duduk disana sementara itu, ada di bagian hijau hanya ada 10 orang saja. Lu Jiang duduk tepat di belakang Pendekar Golok Iblis mengamati pemuda itu dari belakang."Aku penasaran, apakah bocah ini memiliki kemampuan bertarung sampai dengan mudahnya dia ikut ke tempat seperti ini?" batin Lu Jiang sempat berpikir jernih. Tapi kalimat satu juta Kristal Darah membuat dirinya tak peduli dengan hal lain lagi selain menginginkan harta yang bisa membuatnya kaya dalam waktu sekejap.Seorang gadis berpakaian hijau pupus melangkah gemulai di atas panggung arena yang hanya seluas 4x4 tombak. Pakaiannya yang sedikit terbuka di bagian dada dan pahanya membuat semua mata tertuju padanya. Kedua matanya hijau dan nampak sepasang Tanduk kecil di kepalanya berwarna biru muda. Dia diam sejenak sambil mengedarkan pandangan matanya ke segala arah."Tuan-tuan sekalian yang ada

    Last Updated : 2024-10-06
  • Legenda Dewa Cahaya   644.Pria Bertopeng

    Lu Jiang yang mendapat dukungan dari para penonton menjadi bersemangat. Dia langsung melompat ke udara dan menerjang kearah Bara Sena dengan cepat. Tak tinggal diam, pemuda itu segera membuat satu gerakan tangan merapal kekuatan angin miliknya.Sebelum tubuh Lu Jiang sampai didekatnya, satu kekuatan berbentuk tinju angin menyapu tubuh Naga tersebut.Daaar!Lu Jiang terpental kembali dan mendarat di lantai dengan kedua kakinya. Baru saja mendarat, dia kembali melesat. Kali ini jauh lebih cepat dari sebelumnya. Bara Sena ingin menguji seberapa kuat sisik Naga pada Lu Jiang. Tangan kirinya menyala merah dan nampak aliran lahar di tangan kirinya. Semua orang terkejut melihat tangan Bara yang tiba-tiba berubah tersebut. Lu Jiang tak pedulikan hal itu dan terus menerabas.Dengan cepat Bara berkelit ke samping kanan saat serangan Naga itu datang. Lalu dia pun memiliki kesempatan untuk meninju tubuh makhluk tersebut menggunakan Tangan Iblis Nera

    Last Updated : 2024-10-07
  • Legenda Dewa Cahaya   645.Pedang Sembilan Kepala Naga

    Bara Sena benar-benar dibuat terkejut dengan serangan yang begitu cepat dari pria bertopeng tersebut. Dengan secepat yang dia bisa, dia pun menahan serangan itu menggunakan telapak tangannya setelah sebelumnya sempat memutar tubuh kearah atas dan berhadapan langsung dengan pria bertopeng. Tab!Telapak tangannya berhasil menangkap tinju sosok tersebut. Namun beberapa saat kemudian Bara terkejut saat tubuhnya ditekan satu kekuatan yang sangat besar hingga membuatnya berlutut untuk menahan tekanan tersebut. Tak cukup sampai disitu, kaki kiri sosok itu pun bergerak sangat cepat dan diluar dugaan Bara Sena sama sekali. Akhirnya kaki itu pun bersarang tepat di kepala sang pemuda dengan keras. Buk!Tubuh Bara terpental ke samping setelah terkena satu tendangan keras. Dengan cepat dia membuat gerakan lincah menggunakan tangan hingga tubuhnya tidak terbanting ke lantai. Setelah gerakan unik yang dia lakukan, dia pun sudah berdiri kembali dengan

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status