Bara Sena benar-benar dibuat terkejut dengan serangan yang begitu cepat dari pria bertopeng tersebut. Dengan secepat yang dia bisa, dia pun menahan serangan itu menggunakan telapak tangannya setelah sebelumnya sempat memutar tubuh kearah atas dan berhadapan langsung dengan pria bertopeng. Tab!Telapak tangannya berhasil menangkap tinju sosok tersebut. Namun beberapa saat kemudian Bara terkejut saat tubuhnya ditekan satu kekuatan yang sangat besar hingga membuatnya berlutut untuk menahan tekanan tersebut. Tak cukup sampai disitu, kaki kiri sosok itu pun bergerak sangat cepat dan diluar dugaan Bara Sena sama sekali. Akhirnya kaki itu pun bersarang tepat di kepala sang pemuda dengan keras. Buk!Tubuh Bara terpental ke samping setelah terkena satu tendangan keras. Dengan cepat dia membuat gerakan lincah menggunakan tangan hingga tubuhnya tidak terbanting ke lantai. Setelah gerakan unik yang dia lakukan, dia pun sudah berdiri kembali dengan
Golok Iblis milik Bara Sena pun muncul di tangan kirinya. Aura yang keluar dari Golok itu membuat semua orang tercekat. Pasalnya aura itu begitu menekan dan juga memiliki hawa angker mengerikan. "Golok Luo Tian Long..?" batin pria bertopeng dengan wajah tak percaya di balik topeng nya.Bara Sena yang sudah memegang Golok langsung saja mengayunka Golok tersebut. Cahaya hijau membentuk sabit menderu ke udara kearah pria bertopeng yang masih dalam keadaan terkejut dengan munculnya Golok Iblis tersebut.Setelah sadar akan datangnya serangan, cahay hijau sudah berjarak lima jengkal di hadapannya. Tiba-tiba saja cahaya terang muncul dari dalam tubuhnya dan cahaya hijau pun menghantam sesuatu yang keluar dari tubuh pria tersebut.Blaam!Dentuman keras tercipta setelah cahaya hijau membenturnya. Namun sepertinya cahaya itu tidak memengaruhi sosok oria bertopeng yang saat ini tubuhnya sudah dilindungi aura emas. Semua orang menatap takj
Bara Sena yang berada dalam wujud Dewa Angin melayang turun dan berhenti tepat di atas pria bertopeng. Sosok nya saat ini membuat semua orang bertanya-tanya mengenai siapa adanya Pendekar yang mampu berubah menjadi berbagai macam wujud baik Iblis maupun dewa.Sosok pria bertopeng yang terluka di bawah sana menatap kearah Bara yang melayang di atasnya. Keduanya menatap nanar kearah pemuda yang sekarang memiliki wujud pria muda berambut panjang dengan warna rambut putih berkilau. Di kedua telinganya tergantung dua Anting perak yang menyala. Dan kedua mata pemuda itu menyala putih memancarkan sorot mata dingin da angker."Siapa kau sebenarnya?" tanya Bara sambil mengarahkan tangan kanannya kearah pria bertopeng. Dari atas pemuda itu muncul anak panah angin berukuran cukup besar. Dan tentu saja anak anah yang tercipta dari kekuatan angin itu sangat mematikan jika sampai menembus tubuh seseorang.Pria bertopeng itu membuka topeng nya secara perlahan.
Pertemuan Bara Sena dengan Kaisar Qing Long yang merupakan saudara angkatnya berlangsung tak begitu lama. Karena tujuan utama Bara datang kesana adalah untuk mengantar Yuang Shi mengembalikan sebuah pelindung tangan leluhur yang didalamnya terdapat jiwa seorang Naga yang pernah mencapai Ranah Alam Nirwana.Dengan pelindung tangan tersebut, Kaisar akan lebih cepat memiliki putra penerus. Setelah urusan di Kekaisaran Naga selesai, Bara pun tak berlama-lama disana meski dia belum bertemu dengan istri Kaisar yang bernama Ling Xia karena wanita itu tengah bersemedi.Bara juga sempat mempertemukan Kaisar Qing Long dengan Tian Zu Ning kembali. Pertemuan yang penuh dengan sejarah itu pun berakhir setelah Bara meminta ijin untuk pergi. Karena setelah dari tempat itu dia akan langsung menuju ke Kekaisaran Zhou untuk melakukan perjalanan menuju tanah jawa bersama armada dagang Kekaisaran.Dengan berat hati Kaisar Qing Long pun melepas kepergian saudara angk
Lima Hari kemudian...Pelabuhan itu terlihat ramai dipenuhi oleh para prajurit Kekaisaran Zhou. Ada 10 armada kapal besar yang akan bertolak menuju pulau jawa. Pelabuhan di sungai Kuning itu benar-benar penuh oleh ribuan orang yang ingin mengantar kepergian Kaisar Zhou dan Pendekar Golok Iblis yang namanya sudah menggaung di Jagat Zhuo Guo.Beberapa hari setelah pernikahannya dengan Zhou Yin, Bara Sena cukup menikmati waktu bersama dengan istri barunya tersebut. Dia juga sempat membantu Zhou Lin memulihkan diri karena dia dalam keadaan yang tidak baik setelah bertarung melawan Iblis Api Hijau di Guangdong."Pil ini akan membantumu memulihkan tubuh dan inti Jiwa secara perlahan. Setelah satu tahun, kau baru bisa memoles lagi kekuatan dan tubuhmu dari awal. Tapi karena ini obat dariku, kau akan mendapat keuntungan ganda." kata Bara Sena yang saat ini sudah menjadi kakak ipar dari Perdana Menteri Zhou Lin yang saat ini sudah menjabat sebagai Kaisar Baru."Apa maksudmu kakak ipar?" tanya
Bara Sena menatap tajam kearah Aghor yang membalas tatapan itu dengan mata mengernyit."Bukankah kau sendiri yang mengajakku untuk datang kesini? Kau pernah mengatakan padaku bahwa Mahadewa yang sekarang bisa memberitahu padaku rahasia dibalik kedua orang tuaku..." kata Aghor merasa heran dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara terdiam sejenak. Dia menoleh kearah Zhou Yin yang ada di sampingnya."Kau sudah dengar kan? dia ingin bertemu siapa?" tanya Bara.Wanita itu menganggukkan kepalanya."Aghor, ada yang ingin aku katakan padamu. Tapi, aku minta satu hal..." kata Bara.Kedua mata Aghor menatap tajam kearah Bara Sena."Apa yang ingin kau katakan?" tanya Dewa Petir tersebut."Ini mengenai siapa orang tuamu sebenarnya. Aku mendapatkan kabar mengenai mereka dari Ganesha secara langsung. Awalnya aku ingin merahasiakan ini darimu dan tidak mengajakku ikut ke Probo Lintang. Tapi, aku tak mau merasa bersalah padamu..." kata Bara membuat kedua mata Ag
Ribuan petir menghujani kubah merah yang menutupi area tanah larangan di Gurun Sha. Suara menggelegar bertubi-tubi terdengar hingga jarak ribuan tombak jauhnya. Perisai Darah milik Luo Zhen masih bertahan dari amukan petir tersebut.Sementara, Aghor yang masih terlilit rantai hijau tengah berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari lilitan rantai tersebut. Namun dia kesulitan karena rantai itu sangat kuat melilit tubuhnya."Apakah kau sudah gila? Kau ingin mengamuk hanya karena mendengar kebenaran tentang orang tuamu! Sadarlah keparat!" teriak Bara Sena keras.Namun sepertinya teriakannya tidak digubris oleh Dewa Petir tersebut. Karena nyatanya, dia masih mengamuk dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari cengkraman rantai hijau."Bara! Aku tidak bisa menahan kekuatannya lebih lama lagi! Apa sekarang sudah waktunya untuk menghentikan dia!?" tanya Tian Zu Ning bersiap untuk menghisap kekuatan jiwa dari Dewa Petir Aghor tersebut
Dewa Aghor langsung menghantam tanpa banyak berpikir. Dewi Saci tentu saja merasa kesal dan terkejut karena yang muncul dari dalam perisai merah bukanlah Bara Sena. Siasat Luo Zhen mengeluarkan Aghor cukup berhasil. Dengan keluarnya Aghor dari dalam kubah merah, dia bisa mengamuk dan bertarung melawan Dewi Saci yang tentu saja bukan lawan mudah bagi Bara Sena."Kau merencanakan ini sejak awal ya?" tanya Bara sambil menatap kearah langit dimana Dewa Petir Gila itu tengah mengamuk."Aku tahu kau dalam keadaan yang sulit. Menghadapi Dewa yang lepas kendali atas kesadarannya bukanlah perkara yang mudah. Ditambah, diluar kubah ini ada Luo Yixi yang kemampuannya setara dengan Dewa Tingkat Tinggi karena telah menelan Dewa Indra. Dengan Aghor keluar dari sini, bukankah kau yang seharusnya merasa diuntungkan?" sahut Luo Zhen."Yang kau ucapkan memang benar. Tapi, apa yan akan terjadi jika Aghor kalah dan malah ditelan wanita itu?" tanya Bara membuat Luo Z
Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya."Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut."Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara."Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut."Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis."Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian.Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan Bara saat
Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan
Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih
Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke
Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa
Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I
Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G
Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke
Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk