Bara Sena yang berada dalam wujud Dewa Angin melayang turun dan berhenti tepat di atas pria bertopeng. Sosok nya saat ini membuat semua orang bertanya-tanya mengenai siapa adanya Pendekar yang mampu berubah menjadi berbagai macam wujud baik Iblis maupun dewa.Sosok pria bertopeng yang terluka di bawah sana menatap kearah Bara yang melayang di atasnya. Keduanya menatap nanar kearah pemuda yang sekarang memiliki wujud pria muda berambut panjang dengan warna rambut putih berkilau. Di kedua telinganya tergantung dua Anting perak yang menyala. Dan kedua mata pemuda itu menyala putih memancarkan sorot mata dingin da angker."Siapa kau sebenarnya?" tanya Bara sambil mengarahkan tangan kanannya kearah pria bertopeng. Dari atas pemuda itu muncul anak panah angin berukuran cukup besar. Dan tentu saja anak anah yang tercipta dari kekuatan angin itu sangat mematikan jika sampai menembus tubuh seseorang.Pria bertopeng itu membuka topeng nya secara perlahan.
Pertemuan Bara Sena dengan Kaisar Qing Long yang merupakan saudara angkatnya berlangsung tak begitu lama. Karena tujuan utama Bara datang kesana adalah untuk mengantar Yuang Shi mengembalikan sebuah pelindung tangan leluhur yang didalamnya terdapat jiwa seorang Naga yang pernah mencapai Ranah Alam Nirwana.Dengan pelindung tangan tersebut, Kaisar akan lebih cepat memiliki putra penerus. Setelah urusan di Kekaisaran Naga selesai, Bara pun tak berlama-lama disana meski dia belum bertemu dengan istri Kaisar yang bernama Ling Xia karena wanita itu tengah bersemedi.Bara juga sempat mempertemukan Kaisar Qing Long dengan Tian Zu Ning kembali. Pertemuan yang penuh dengan sejarah itu pun berakhir setelah Bara meminta ijin untuk pergi. Karena setelah dari tempat itu dia akan langsung menuju ke Kekaisaran Zhou untuk melakukan perjalanan menuju tanah jawa bersama armada dagang Kekaisaran.Dengan berat hati Kaisar Qing Long pun melepas kepergian saudara angk
Lima Hari kemudian...Pelabuhan itu terlihat ramai dipenuhi oleh para prajurit Kekaisaran Zhou. Ada 10 armada kapal besar yang akan bertolak menuju pulau jawa. Pelabuhan di sungai Kuning itu benar-benar penuh oleh ribuan orang yang ingin mengantar kepergian Kaisar Zhou dan Pendekar Golok Iblis yang namanya sudah menggaung di Jagat Zhuo Guo.Beberapa hari setelah pernikahannya dengan Zhou Yin, Bara Sena cukup menikmati waktu bersama dengan istri barunya tersebut. Dia juga sempat membantu Zhou Lin memulihkan diri karena dia dalam keadaan yang tidak baik setelah bertarung melawan Iblis Api Hijau di Guangdong."Pil ini akan membantumu memulihkan tubuh dan inti Jiwa secara perlahan. Setelah satu tahun, kau baru bisa memoles lagi kekuatan dan tubuhmu dari awal. Tapi karena ini obat dariku, kau akan mendapat keuntungan ganda." kata Bara Sena yang saat ini sudah menjadi kakak ipar dari Perdana Menteri Zhou Lin yang saat ini sudah menjabat sebagai Kaisar Baru."Apa maksudmu kakak ipar?" tanya
Bara Sena menatap tajam kearah Aghor yang membalas tatapan itu dengan mata mengernyit."Bukankah kau sendiri yang mengajakku untuk datang kesini? Kau pernah mengatakan padaku bahwa Mahadewa yang sekarang bisa memberitahu padaku rahasia dibalik kedua orang tuaku..." kata Aghor merasa heran dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara terdiam sejenak. Dia menoleh kearah Zhou Yin yang ada di sampingnya."Kau sudah dengar kan? dia ingin bertemu siapa?" tanya Bara.Wanita itu menganggukkan kepalanya."Aghor, ada yang ingin aku katakan padamu. Tapi, aku minta satu hal..." kata Bara.Kedua mata Aghor menatap tajam kearah Bara Sena."Apa yang ingin kau katakan?" tanya Dewa Petir tersebut."Ini mengenai siapa orang tuamu sebenarnya. Aku mendapatkan kabar mengenai mereka dari Ganesha secara langsung. Awalnya aku ingin merahasiakan ini darimu dan tidak mengajakku ikut ke Probo Lintang. Tapi, aku tak mau merasa bersalah padamu..." kata Bara membuat kedua mata Ag
Ribuan petir menghujani kubah merah yang menutupi area tanah larangan di Gurun Sha. Suara menggelegar bertubi-tubi terdengar hingga jarak ribuan tombak jauhnya. Perisai Darah milik Luo Zhen masih bertahan dari amukan petir tersebut.Sementara, Aghor yang masih terlilit rantai hijau tengah berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari lilitan rantai tersebut. Namun dia kesulitan karena rantai itu sangat kuat melilit tubuhnya."Apakah kau sudah gila? Kau ingin mengamuk hanya karena mendengar kebenaran tentang orang tuamu! Sadarlah keparat!" teriak Bara Sena keras.Namun sepertinya teriakannya tidak digubris oleh Dewa Petir tersebut. Karena nyatanya, dia masih mengamuk dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari cengkraman rantai hijau."Bara! Aku tidak bisa menahan kekuatannya lebih lama lagi! Apa sekarang sudah waktunya untuk menghentikan dia!?" tanya Tian Zu Ning bersiap untuk menghisap kekuatan jiwa dari Dewa Petir Aghor tersebut
Dewa Aghor langsung menghantam tanpa banyak berpikir. Dewi Saci tentu saja merasa kesal dan terkejut karena yang muncul dari dalam perisai merah bukanlah Bara Sena. Siasat Luo Zhen mengeluarkan Aghor cukup berhasil. Dengan keluarnya Aghor dari dalam kubah merah, dia bisa mengamuk dan bertarung melawan Dewi Saci yang tentu saja bukan lawan mudah bagi Bara Sena."Kau merencanakan ini sejak awal ya?" tanya Bara sambil menatap kearah langit dimana Dewa Petir Gila itu tengah mengamuk."Aku tahu kau dalam keadaan yang sulit. Menghadapi Dewa yang lepas kendali atas kesadarannya bukanlah perkara yang mudah. Ditambah, diluar kubah ini ada Luo Yixi yang kemampuannya setara dengan Dewa Tingkat Tinggi karena telah menelan Dewa Indra. Dengan Aghor keluar dari sini, bukankah kau yang seharusnya merasa diuntungkan?" sahut Luo Zhen."Yang kau ucapkan memang benar. Tapi, apa yan akan terjadi jika Aghor kalah dan malah ditelan wanita itu?" tanya Bara membuat Luo Z
Bara Sena segera melompat mundur ke belakang lalu tinju kirinya menghantam ke tanah."Pukulan Neraka Menghisap Langit!" teriak pemuda itu.Tiba-tiba tanah dihadapan Pendekar Golok Iblis terbelah. Dengan cepat tanah terbelah itu mengejar Dewa Aghor yang masih berdiri disana. Semuanya dilewati oleh tanah terbelah itu langsung terhisap masuk kedalam tanah yang menganga dan menyala merah.Aghor yang tahu tanah berpasir itu terbelah mengarah padanya, dengan gerak cepat dia pun langsung melesat kesamping. Namun sayangnya rantai hijau yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah sudah menjerat kakinya lebih dulu sehingga dia tak bisa bergerak sama sekali kecuali menunggu datangnya serangan milik Bara Sena.Tak bisa kemana-mana, Dewa Aghor yang tak berkutik itu langsung meledakkan tenaga dalam miliknya sehingga menciptakan gelombang ledakan yang luar biasa hebat. BLEGAAARRRRRR!Gelombang petir menghancurkan tanah bebatuan dan pasir
Bara Sena menarik Golok Iblis miliknya dari tubuh Dewa Petir Aghor. Pria itu pun roboh kedepan dan tak bergerak lagi alias tewas. Bara menatap tubuh Dewa Petir tersebut lalu dia pun menatap Golok Iblis yang ada di tangannya."Jiwanya sudah masuk di dalam Golok ini. Sepertinya tubuh Dewa ini sedikit sayang kalau aku menelantarkannya. Kalau begitu, aku akan mengubur nya di tempat ini sebagai penghormatan padanya." ucap Bara lalu dia meraih tubuh Dewa Aghor dan melompat memasuki kubah merah. Dia meletakkan tubuh Dewa itu di sebuah kebun yang sudah berantakan. Kebun tersebut dulunya milik Lu Xie dan sekarang ditinggal begitu saja setelah terjadi pertarungan yang melibatkan Bara dan Hu ShiYun kala itu.Setelah meletakkan tubuh Dewa Petir itu, Bara pun melompat ke langit dan mengarahkan tangannya ke bawah sana. Dari dalam tanah muncul rantai ungu raksasa. Rantai itu menarik bebatuan besar hingga roboh dan mengubur tubuh Dewa Aghor.Terdengar suara berg