Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5. Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'. Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan. "Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang
"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan
Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me
Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.
"Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu."Bibi Kecil?" tanya Bara."Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu."Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara."Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut."Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu. "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya."Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin me
Halaman Kediaman Keluarga Xiao...Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao."Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya."Ada apa?" tanyanya."Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut."Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu."Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.Bara Sena menu
"Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k