Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 2.Rencana Yu Long

Share

2.Rencana Yu Long

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.

Bara Sena menggelengkan kepala.

"Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya.

"Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.

Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.

Bara Sena menyeringai kecil.

"Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.

Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.

Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yang berada di luar mengenai Xiao Feng.

"Akku dengar-dengar, si sampah Xiao Feng akan menikah dengan gadis tercantik nomor satu di Nanjing, bukankah itu luar biasa?"

"Tapi, ada kabar mengatakan, gadis itu mau menikahi Xiao Feng bukan karena perjodohan. Namun karena kematian ayah Xiao Feng yang menurut rumor disebabkan oleh gadis bermarga Qing tersebut..."

"Husss! kita tidak tahu kejadian sebenarnya. Jangan menduga-duga, jika keluarga Qing dengar, bukankah kau bisa habis oleh mereka?"

"Oh iya, apakah kalian pernah mendengar Xiao Feng di marahi pelayannya sendiri?"

"Bagaimana ceritanya? bagaimana pun sampahnya dia, tetap saja dia itu kan seorang tuan muda...!"

"Tuan muda apanya! Dia dimarahi oleh pelayannya sendiri karena kencingnya terlalu banyak di ember kayu. Sehingga si pelayan marah dan menyuruh Xiao Feng membuang kotorannya sendiri, hahaha!"

"Hahaha! yah, itu pantas saja sih menurutku untuk seorang tuan muda yang tak bisa apa-apa,"

Xiao Feng, terkenal dengan lemah dan tidak berbakatnya. Di bidang apapun dia selalu gagal dan membuat orang tidak menghargainya. Bahkan di keluarga sendiri, dia mendapat perlakuan yang buruk dari saudara-saudaranya. Hanya Xia Yu yang selalu baik dan perhatian pada pemuda tersebut.

Siang itu, Xiao Feng sudah siap berangkat menemui calon mempelai wanita dengan pakaian serba merah.

"Kau terlihat tampan Xiao Feng...! Aku yakin Xia Qing Yue akan suka dengan dirimu," kata Xia Yu memuji.

"Ah...Bibi Kecil bisa saja...Aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi saat dia menjadi istri seorang pemuda yang tidak berbakat seperti diriku ini..." kata Bara sambil menatap Xia Yu.

"Dia cantik dan baik hati. Selama ini dia memperlakukan Xiao Feng dengan sangat baik. Aku pun akan berbuat baik padanya..." batin Bara.

"Kau jangan berkata seperti itu. Bagaimana pun kau telah membuat keluarga Xiao menjadi lebih terpandang karena bisa menikahkan salah satu putranya dengan putri dari keluarga Qing yang terkenal itu..." kata Xia Yu dengan senyum menghias bibir.

Namun Bara tahu itu adalah senyuman palsu. Hanya saja dia tidak tahu, apa sebenarnya yang dirasakan oleh Bibi Kecilnya tersebut.

"Ada yang dia sembunyikan dariku," batin Bara Sena.

Bara Sena keluar dari dalam kediamanya. Diluar sana telah ramai iringan para pengantar. Namun semua itu bukannya membuat sang pemuda merasa senang saat melihat pengiring yang aneh dan menurut Bara, itu menjijikkan.

"Apa-apaan dengan semua pengiring ini!? Apakah mereka ingin mempermalukan keluarga Xiao kita!?" umpat Bara.

Semua terkejut melihat Tuan Muda Xiao Feng berkata kasar. Dia sedikit berbeda di mata anggota keluarga lainnya.

"Kenapa kau berkata sekasar itu Xiao Feng?" tanya Yu Long.

"Paman, apa-apaan dengan penampilan para pengiring ini? Apakah kita tidak akan dibuat malu oleh semua orang yang melihat mereka?" tanya Bara Sena kesal.

Yang memuat dia kesal adalah, ada delapan pengiring laki-laki. Mereka semua sudah berumur. Namun bukan itu yang menjadi masalah. Tetapi penampilan mereka yang berdandan layaknya seorang banci yang membuat Bara merasa kesal dan malu sendiri.

"Xiao Feng, dana yang bisa dikeluarkan oleh keluarga kita hanya dapat yang seperti ini. Keluarga kita belum siap secara keuangan. Kau tahu sendiri bukan?" kata Yu Long.

Bara mengepalkan tinjunya.

"Lalu, itu apa? Kenapa ada keledai disana? Tidak bisakah keluarga menyewa seekor kuda?" tanya Bara Sena semakin dibuat kesal.

Yu Long menghembuskan napas keras karena dia juga menjadi kesal.

"Jika kau ingin membatalkan pernikahan, aku akan katakan kepada ayah," ucapnya.

Mendengar hal itu, Bara Sena tertawa.

"Lalu apa? Kau yang ingin menggantikan nya bukan? Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan paman Yu Long!" kata Bara lalu menghampiri keledai yang sudah dihiasi dengan berbagai pernak pernik merah.

"Akhirnya bocah bodoh ini mau juga. Aku tak sabar melihat kau di permalukan oleh orang sepanjang jalan..." ucap Yu Long dalam hati.

Rombongan Xiao Feng pun berjalan keluar dari kediaman Keluarga Xiao.

Xia Yu menatap dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa aku malah bersedih di hari bahagia nya?" batin Xia Yu.

Bara melihat sekilas wajah Xia Yu yang sedih.

"Sepertinya gadis itu menyukai Xiao Feng sampah ini. Seandainya dia bukan bibiku, mungkin aku akan menikahi dirinya," kata Bara dalam hati.

Sementara itu, Yu Long menemui Xiao Cheng yang beberapa saat lalu memberikan racun Penghancur Hati kepada Yu Long.

Yu Long pun langsung mengajar Xiao Cheng dengan keras.

Buk!

Pemuda anak dari Xiao Yang itu terpuruk di lantai.

"Katamu Racun Penghancur Hati itu sangat kuat dan bisa membunuhnya! Kau lihat sendiri bukan!? Dia masih segar bugar!" umpat nya.

"Maafkan aku paman... Seharusnya racun itu sangat kuat...! Ini mustahil dia masih bisa bertahan hidup. Jikalau dia masih hidup pun seharusnya dia mengalami lumpuh seumur hidupnya!" sahut Xiao Cheng sambil menyeka darah di sela bibirnya.

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan jika Xiao Feng mengatakan perihal sup itu kepada orang-orang?" tanya Yu Long dengan mata menatap marah.

"Tenangkan dirimu lebih dulu paman. Sekarang, Xiao Feng sedang dalam perjalanan. Kita bisa menculik nya lalu membunuhnya!" kata Xiao Cheng.

"Bodoh! Kau tidak melihat orang tua itu!? Dia yang selalu melindungi Xiao Feng semenjak ayahnya meninggal. Meski Feng lemah, tapi dia mempunyai darah Xiao Lie. Dia pasti menyembunyikan kekuatannya." kata Yu Long geram.

"Kakek memang selalu melindungi dan memanjakan nya. Berbeda dengan diriku yang selalu dipandang sebelah mata. Aku mempunyai sebuah pandangan tentang pernikahan ini paman Yu Long. Kau pasti akan suka..." kata Xiao Cheng.

"Berhenti menjilat p*ntatku! Katakan padaku, apa rencana mu!?" tanya Yu Long.

"Hehe... Paman tahu sendiri, Xia Qing Yue adalah gadis tercantik di Kota Nanjing ini. Dan dia juga orang dari keluarga terpandang. Aku yakin, dengan martabat nya yang tinggi, Qing Yue tak mungkin mau disentuh oleh sampah tak berguna itu. Jadi, meski dia mengikuti Xiao Feng kesini, dia hanya akan memberikan tubuhnya padamu paman. Karena kau lah, orang yang kuat dan berkharisma yang cocok menjadi suaminya..." kata Xiao Cheng.

Yu Long tersenyum sinis.

"Benar juga kau, ada baiknya kita membiarkan dia hidup," kata Yu Long.

"Tentu saja paman. Kau cukup menekan sedikit pada gadis itu dan jadikan dia milikmu. Meski dia istri sah Xiao Feng, dia juga menjadi istri mu kekeke!" kata Xiao Cheng membuat Yu Long menyeringai puas.

"Aku akui, otakmu terkadang cukup cerdas Xiao Cheng. Kau berbakat menjadi kasim Kerajaan di masa depan hahaha!" kata Yu Long.

"Mana sudi aku menjadi Kasim paman? Aku tidak mau anuku dipotong dan kehidupanku sebagai lelaki normal terbuang sia-sia!" sahut Xiao Cheng membuat Yu Long tertawa. ***

Karpet merah tergelar sepanjang jalan memasuki kediaman keluarga Qing. Banyak orang disisi kanan dan kiri jalan menanti kedatangan mempelai pria yang akan menjemput mempelai wanitanya.

Melihat kedatangan Xiao Feng, banyak orang mencibir dan merendahkan pemuda itu.

"Cih! Pendek sekali mempelai pria dari keluarga Xiao ini!?"

"Hei, bukankah dia menggunakan keledai? Gila! Dia benar-benar bodoh seperti yang di rumorkan!"

"Bicara apa kau!? Keluarga Xiao itu keluarga kaya raya, mereka bisa membeli apa saja tetapi tidak bisa membeli kuda untuk pernikahan putranya hahaha!"

"Aku merasa malu melihat mempelai pria sebodoh dia..."

Bara Sena tersenyum. Dia menyeringai dan menatap orang-orang yang mencibir nya.

"Kalian adalah sampah di pinggir jalan! Aku Xiao Feng, lebih di berkati dewa bisa menikahi gadis tercantik di Kota Nanjing ini hahaha!" ucap Bara Sena membuat semua orang yang mencibir nya terdiam.

Salah satu pengiring yang mengawal Bara Sena menghampiri orang yang menghina tuannya. Wajah pengiring itu terlihat seram dengan dandanan seorang banci. Meski sudah umur, tubuhnya terlihat kekar, banyak bulu tumbuh di dada dan lengannya.

Tak hanya itu, saat dia mengacungkan jari telunjuk nya, nampak bulu lebat yang bersarang di ketiaknya membuat orang yang ditunjuk terdiam terpaku.

"Kau! Berani menghina tuan muda kami!?" ucap pria besar berdandan banci itu.

Orang yang ditunjuk tak berani berkata apa-apa, hingga akhirnya kedua jari pengiring Xiao Feng itu mencolok hidungnya.

Cuk!

"Aduh! Apa yang kau lakukan!?" teriak orang tadi sambil memegangi hidungnya yang berdarah.

Pria tua bertubuh kekar dan berbulu itu menyeringai.

"Membuat lubang hidungmu menjadi lebih besar. Sekarang kau harus menjaga ucapan jika tak ingin kubuat lubang hidungmu menjadi lebih besar dari sekarang!" gertak pengiring itu.

Orang yang baru saja dicolok hidungnya itu membungkuk sambil meminta maaf

"Ampuni saya pahlawan! Ampuni saya!" ucapnya.

Pengiring bertubuh kekar itu pun berlalu dan kembali ke barisan.

"Hei... Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya salah satu kawannya sambil melihat kedua hidung orang itu yang terlihat membesar lubangnya.

"Dia... Bukan pengiring biasa...! Saat dia mencolok hidungku, dia memberikan satu kekuatan aneh yang menjerat leherku..." kata pria tadi sambil membuka kerah bajunya.

"Hei! Itu adalah tanda kutukan yang terkenal di Kota Nanjing!"

"Kutukan Dewa milik sang legenda Xiao Lie... Kita harus berhati-hati pada tuan muda Xiao Feng ini... Sungguh mengerikan...!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
MW Cuy
semakin menarik alur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   3.Istana Awan Es

    Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me

  • Legenda Dewa Cahaya   4.Wanita Di Atas Bukit

    Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.

  • Legenda Dewa Cahaya   5.Kahiyang Dewi

    "Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu."Bibi Kecil?" tanya Bara."Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu."Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara."Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut."Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu. "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya."Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin me

  • Legenda Dewa Cahaya   6.Rahasia Qing Yue

    Halaman Kediaman Keluarga Xiao...Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao."Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya."Ada apa?" tanyanya."Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut."Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu."Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.Bara Sena menu

  • Legenda Dewa Cahaya   7.Rahasia Qing Yue(2)

    "Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it

  • Legenda Dewa Cahaya   8.Mimpi

    "Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k

  • Legenda Dewa Cahaya   9.Utusan Sekte Utama

    "Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s

  • Legenda Dewa Cahaya   10.Rencana Licik

    Kepala Keluarga Xiao maju ke depan."Apa yang harus saya lakukan tuan muda?" tanyanya."Apakah kabar Pil Hati Emas sudah menyebar ke keluarga lain?" tanya Xiao Zen."Seharusnya itu tidak mungkin tuan muda." sahut Kepala Keluarga."Kalau begitu, aku yakin, pencurinya ada diantara kalian semua!" kata Xiao Zen sambil menatap matah.Orang-orang saling bergumam dan menebak siapa pencuri yang berani melakukan hal itu."Sialan...! Binatang ini sepertinya merencanakan sesuatu!" gumam Bara dalam hati."Tentu saja. Dia pasti tengah mengincar sesuatu..." sahut Kahiyang Dewi.Xiao Zen menoleh ke arah salah satu pengawalnya."Coba kau lacak kotak itu menggunakan kemampuan mu. Temukan barang tersebut dan bawa kembali kesini!" kata Xiao Zen.Pengawal tersebut mengangguk. Dia mengarahkan tangannya kedepan. Sinar kuning keluar dari telapak tangannya."Aku menemukannya! Dia masih ada di dalam kediaman keluarga Xiao!" ucap pengawal tersebut.Xiao Zen menyeringai."Mari kita lihat, siapa yang berani memb

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya."Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut."Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara."Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut."Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis."Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian.Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan Bara saat

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status