Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 7.Rahasia Qing Yue(2)

Share

7.Rahasia Qing Yue(2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-02-07 07:31:39

"Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.

Bara Sena tersenyum menyeringai.

"Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.

Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran.

"Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.

Qing Yue menatap pemuda itu.

"Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut.

"Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it benar. Hanya saja, darimana kau bisa tahu? Bahkan tabib hebat pun belum tentu tahu racun dingin yang sebagian besar dialami oleh para murid Istana Awan Es. Kau bisa melihat hal itu, aku akui, kau cukup berkemampuan," kata Qing Yue.

Bara Sena keluar dari balik pohon.

"Aku tahu dari meridian milikmu," kata Bara.

"Meridian?"

Bara mengangguk.

"Tapi, aku tak ingat kau pernah memeriksa meridian ku?" tanya Qing Yue.

"Tidak, aku pernah memeriksa meridianmu. Ketika kakek mendatangi kita da aku memegang tanganmu," kata Bara sambil melipat tangannya didepan dada.

"Jadi kau benar-benar melakukannya dengan sengaja!?" tanya Qing Yue keras.

"Aku..."

"Karena kau suka sekali memeriksa meridian, kenapa tak kau periksa meridian bibimu itu!?" potong Qing Yue.

"Aku tidak bercanda! kau sedang sakit istriku! Dan masalahnya adalah latihan pengendalian Jurus Seribu Es Langit!" kata Bara meyakinkan.

"Cukup!" hardik Qing Yue kesal.

Tangan Qing Yue menyala biru. Disertai hawa dingin yang luar biasa, tangan gadis itu menyambar ke arah leher Bara. Namun sang pemuda tidak bergeming sama sekali.

"Kalau kau berani berbicara lagi, maka aku tak akan membiarkan kau pergi dengan mudah!" kata Qing Yue mengancam .

"Oh, benarkah? Bagaimana jika aku tetap mengatakannya?" tanya Bara tanpa rasa takut.

"Kau...!"

"Aku bisa membiarkan dirimu merasakan dinginnya racun es tersebut. Tapi, aku tak akan membiarkan istriku hidup setengah dari umurnya..." kata Bara Sena membuat Qing Yue tertegun.

"Pada umumnya, setiap orang yang mendalami tenaga dalam mereka akan hidup lebih panjang dsri orang biasa. Namun, sepertinya itu tidak berlaku pada kalian yang hidup di Istana Awan Es. Kalian semua mempunyai umur setengah dari yang seharusnya...Dan itu semua karena Jurus Seribu Es Langit!" kata Bara Sena.

Qing Yue terpana sesaat. Lalu dia pun menarik tangannya kembali.

"Aku tak salah tentang hal itu bukan?" tanya Bara.

"Apa yang kau katakan meman benar. Lalu apa?" tanya Qing Yue.

"Lalu apa? Tentu saja aku harus mengobati mu sampai sembuh dan semua racun dingin itu hilang dari dalam tubuhmu," kata Bara sambil tersenyum lebar.

"Apa kau serius? Aku bisa membunuhmu jika kau berbohong," kata Qing Yue mengancam.

"Memangnya kau pikir, siapa yang mau mati muda?" sahut Bara sambil mengajak gadis itu masuk ke dalam kamar mereka.

Qing Yue duduk di atas kasur. Sementara Bara mengeluarkan sesuatu dari dalam Dunia Penyimpanan miliknya.

Itu adalah sebuah kotak merah yang saat dibuka , didalamnya ada dua belas jarum perak. Qing Yue terkejut melihat jarum perak tersebut.

"Jarum perak!?" seru Qing Yue.

Dia memperhatikan Bara yang mengambil jarum tersebut dengan tenang. Di dalam hati gadis itu bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang pemuda berumur belasan tahun sudah mengerti cara menggunakan jarum perak yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang sudah disebut sebagai Dewa Obat.

"Qing Yue, isriku...Jangan memperhatikan wajahku terus. Harusnya kau juga memperhatikan tanganmu," kata Bara mengagetkan si gadis.

Qing Yue terkejut saat dia melihat satu jarum perak telah menancap di punggung telapak tangannya.

"Dia melakukannya tanpa aku sadari. Bahkan jika aku teralihkan, aku seharusnya tetap menyadarinya. Padahal dia hanya seorang dengan meridian yang rusak...!" batin Qing Yue.

"Bernapaslah secara perlahan...Tubuhmu harus dibuat senyaman dan setenang mungkin. Dan jangan gunakan kekuatan es mu lebih dulu," kata Bara memberitahu.

Lalu, tiba-tiba pemuda itu bergerak cepat menancapkan tujuh jarum perak yang lainnya ke punggung telapak tangan gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue sambil menatap tangannya yang tiba-tiba terasa hangat. Aura biru keluar dari delapan jarum perak tersebut.

"Tanganku menjadi jauh lebih ringan..." batin Qing Yue.

"Aku mengeluarkan racun dingin yang menutupi meridianmu. Jadi itu akan terasa lebih baik dan hangat. Hanya saja, aku yakin kau tidak akan membuatku melangkah lebih jauh lagi...Jika di perbolehkan, aku dapat dengan mudah meningkatkan kecepatan tenaga dalam mu untuk mempelajari Jurus Seribu Es Langit..." kata Bara.

Qing Yue ta menyahut. Namun mata dia menatap tiga jari Bara yang terkembang.

"Sebanyak tiga kali lipat dari yang biasa kau lakukan," kata Bara melanjutkan.

Dan itu membuat Qing Yue sangat terkejut.

"Ti...Tiga kali lipat!? Itu tidaklah mungkin! Jika kau memiliki kemampuan itu, kau akan mengacaukan seluruh dunia!" setu Qing Yue membuat Bara tersenyum.

"Kau akan tahu jika kau mencobanya. Tapi, itu sesuatu yang mungkin tak kau inginkan..." ucap Bara.

"Apa maksudmu?" tanya Qing Yue dengan mata masih menatap wajah pemuda itu.

Bara menatap gadis itu dengan tatapan tajam.

"Qing Yue istriku, bisakah kau melepas pakaianmu?" tanya Bara dengan penuh percaya diri.

Kedua mata Qing Yue menyala biru setelah mendengar apa yang Bara katakan. Melihat hal itu, ciut seketika nyali Bara Sena.

"Apa kau bilang!?"

Bara Sena menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku tak mengatakan harus telanjang. Kau hanya cukup membuka sebagian pakaianmu, itu saja...!" kata Bara dengan cepat sebelum Qing Yue marah besar.

"Huh..! Aku akui, kau memang cukup mahir. Bahkan sulit dibayangkan bagaimana orang seumuranmu sudah semahir ini dalam hal pengobatan," kata Qing Yue sedikit memuji.

"Ini semua berkat guruku," sahut Bara Sena.

Qing Yue menatap Bara dengan serius.

"Apa kau sungguh bisa meningkatkan pelatihan tenaga dalamku hingga tiga kali lipat?" tanya gadsi itu.

"Ya, aku bisa." jawab Bara yakin.

"Di dunia ini, yang kuat yang berkuasa. Tak ada yang akan menolaknya," batin Bara sambil menatap wajah istrinya .

Qing Yue pun naik ke atas kasur dan membelakangi Bara Sena.

"Kalau begitu, biarkan aku melihat kehebatan pengobatan misterius milikmu!" kata Qing Yue.

Bara Sena duduk bersila di atas kasur dibelakang Qing Yue. Dan mereka berdua duduk seperti itu sudah lewat dua jam. Namun tak ada yang dilakukan oleh Bara Sena sedikit pun.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Qing Yue penasaran.

"Ehem! Aku sudah katakan bukan...?"

"Apakah aku harus me..."

"Ya! Kau harus melepasnya!" potong Bara dengan penuh semangat.

"Dan biarkan aku melihat kulit punggungmu yang mulus...hehe..." lanjutnya dalam hati.

"Ahh..." waja Qing Yue memerah. Namun dia sangat ingin meningkatkan kecepatan nya dalam berlatih Jurus Es.

Qing Yue membuka pakaian nya sehingga dari belakang Bara Sena bisa melihat punggung putih dan mulus milik istrinya sendiri.

"Cepat lakukan! dan jangan pernah berpikir yang aneh-aneh! Atau kau tak akan bisa keluar dari sini!" kata Qing Yue dengan wajah merah.

"Bukankah tubuh seorang istri memang seharusnya untuk dilihat suaminya? Dia membuatku menjadi seperti seorang bajingan mesum!" umpat Bara dalam hati.

Namun saat dia menatap punggung Qing Yue, darahnya mengalir lebih cepat dan jantungnya berdegub kencang.

"Tapi, aku akui...punggung istriku begitu putih dan lembut...Aku penasaran bagaimana rasanya..."

"Apa kau hanya akan terus berdiam diri dan menatap tubuhku!? Kau masih ingin hidup dengan baik bukan!?"

Mendengar umpatan Qing Yue, Bara pun tersadar.

"Aku butuh menyiapkan tenaga dan tempat yang pas untuk menanamkan jarum. Karena aku tak bisa merabanya, maka aku hanya bisa menatapnya," kata Bara sambil menyiapkan 30 jarum perak dari Dunia Penyimpanan miliknya.

Bara pun mengambil satu jarum. Dengan kekuatan yang dia miliki, dia pun mulai menancapkan jarum-jarum itu ke tubuh Qing Yue.

"Aku hanya bisa merasakan jarum...Bahkan dia sering berbicara mesum padaku...tapi dia tidak menyentuh saat tubuhku terbuka seperti ini...Dia seperti layaknya pria sejati..." batin Qing Yue sambil memejamkan matanya merasakan kekuatan aliran racun dingin yang tersedot oleh jarum.

Tak hanya itu, dari dalam jarum itu, Qing Yue juga merasakan hawa hangat yang mengalir kedalam tubuhnya.

"Hawa hangat yang seharusnya telah musnah seiring dengan berkembangnya Jurus es...Kini hawa hangat itu kembali lagi...Aku benar-benar bisa berlatih lagi...? Ugh...Siapa sebenarnya Xiao Feng ini? Apakah dia menyembunyikan identitas aslinya? Dia sangat sulit di mengerti..." batin Qing Yue.

Tiba-tiba , Qing Yue merasakan aura tenaga dalam keluar dari tangan Bara Sena.

"Xiao Feng! Apa yang akan kau lakukan dengan tenang dalam kecil itu!? Kau bisa menyakiti dirimu sendiri!"

"Tak apa, jangan bergerak! aku masih bisa menahannya!" sahut Bara sambil bersiap menancapkan jarum yang terakhir.

"Ini bukan hanya tenaga dalam milikku. Tapi juga tenaga dari tanaman obat Bunga Api. Jarum ke-30...Aku tak menyangka ini akan memakan banyak tenaga dalam yang aku miliki..." batin Bara Sena.

Akhirnya setelah dua jam Bara berkutat dengan jarum-jarumnya, dia pun roboh di atas kasur. Qing Yue segera membalikkan tubuh dan menatap ke arah pemuda yang baru saja mengobati dirinya.

"Xiao Feng!" seru gadis itu sambil menatap Bara yang bersandar pada ranjang. Pemuda itu tersenyum dengan muka pucat.

"Berhasil bukan?" tanyanya.

"Kekuatan ku saat ini mengalir dengan sangat lembut...Dia sungguh melakukannya. Jika guru tahu hal ini, dia pasti akan terkejut..." batin Qing Yue.

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   8.Mimpi

    "Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k

    Last Updated : 2024-02-07
  • Legenda Dewa Cahaya   9.Utusan Sekte Utama

    "Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s

    Last Updated : 2024-02-07
  • Legenda Dewa Cahaya   10.Rencana Licik

    Kepala Keluarga Xiao maju ke depan."Apa yang harus saya lakukan tuan muda?" tanyanya."Apakah kabar Pil Hati Emas sudah menyebar ke keluarga lain?" tanya Xiao Zen."Seharusnya itu tidak mungkin tuan muda." sahut Kepala Keluarga."Kalau begitu, aku yakin, pencurinya ada diantara kalian semua!" kata Xiao Zen sambil menatap matah.Orang-orang saling bergumam dan menebak siapa pencuri yang berani melakukan hal itu."Sialan...! Binatang ini sepertinya merencanakan sesuatu!" gumam Bara dalam hati."Tentu saja. Dia pasti tengah mengincar sesuatu..." sahut Kahiyang Dewi.Xiao Zen menoleh ke arah salah satu pengawalnya."Coba kau lacak kotak itu menggunakan kemampuan mu. Temukan barang tersebut dan bawa kembali kesini!" kata Xiao Zen.Pengawal tersebut mengangguk. Dia mengarahkan tangannya kedepan. Sinar kuning keluar dari telapak tangannya."Aku menemukannya! Dia masih ada di dalam kediaman keluarga Xiao!" ucap pengawal tersebut.Xiao Zen menyeringai."Mari kita lihat, siapa yang berani memb

    Last Updated : 2024-02-07
  • Legenda Dewa Cahaya   11.Bukan Keluarga

    Kepala Keluarga melesat kearah Bara Sena yang terkejut orang tua itu memutuskan untuk menyerangnya."Kau tak bisa melawanku dengan kata-kata, dan sekarang kau ingin melawanku dengan tinju!? Sungguh memalukan kau kepala keluarga!" teriak Bara Sena.Kepala Keluarga sudah tak peduli lagi. Dia yang sudah murka dengan apa yang Bara Sena katakan langsung menyerang begitu saja tanpa banyak kata.Sesaat sebelum tangan Kepala Keluarga mencengkram leher Bara, satu tangan dengan cepat menyambar wajah pria yang belum lama menjabat sebagai kepala keluarga tersebut.Ternyata itu adalah Xiao Lie yang tak mau diam saja saat cucunya akan menghadapi bahaya. Setelah tangan Xiao Lie menyambar wajah Kepala Keluarga, dengan satu ayunan tangan dia melemparkan tubuh kepala keluarga itu ke arah beberapa tetua keluaraga Xiao.Dengan sigap tetua berkepala plontos menangkap tubuh Kepala Keluarga."Beraninya kau malakukan itu terhadap cucuku!? Apa kau berpikir aku itu tidak ada!?" teriak Xiao Lie lantang.Beberap

    Last Updated : 2024-02-09
  • Legenda Dewa Cahaya   12.Dendam Xiao Feng

    "Aku mohon guru! Penuhi permintaanku!" ucap Xia Qing Yue dengan memohon sambil membungkukkan tubuhnya."Tunggu dulu!" Yu Long mulai kembali ikut campur."Xia Yu telah melakukan kesalahan di keluarga kami. Dan dia harus mendapat hukuman atas apa yang dilakukannya! Meski Sekte Awan Es adalah Sekte terkuat di Jiangsu, tapi itu akan menodai reputasi Sekte jika anda ikut mencampuri urusan pribadi kami!" kata Yu Long.Xiao Zen tersenyum."Bagus Yu Long! Urusan keluarga adalah urusan pribadi. Orang lain tidak berhak ikut campur!" batinnya.Chu Yue Li menatap dingin ke arah Yu Long."Lalu apa masalahmu jika aku ingin ikut campur?" tanya nya dengan nada dingin dan membuat merinding siapa pun yang ada di sana.Sementara itu, Bara Sena yang baru saja keluar dari kediaman keluarga Xia melangkah dengan gontai melewati kota Nanjing. Semua orang mengenal dirinya. Namun bukan nama yang baik dimata orang-orang Kota Nanjing. Xiao Feng terkenal karena dia sampah di mata mereka semua.Saat Bara Sena mela

    Last Updated : 2024-02-09
  • Legenda Dewa Cahaya   13.Harta Xuan Tian

    Xia Yu duduk termenung di dalam goa tempat dirinya dipenjara. Goa tersebut ada di lereng bukit yang ada di belakang kediaman Keluarga Xiao. Bukit dimana Bara Sena bertemu dengan Kahiyang Dewi malam itu."Ayah, kenapa ayah ikut berada di tempat ini?" tanya Xia Yu yang melihat ayahnya, Xiao Lie duduk bersandar dinding batu yang dingin."Kenapa aku disini? Jelas itu karena aku tak mau meninggalkan kau sendiri di tempat ini. Yu Long sudah sangat ketelaluan. Sekte Utama juga ternyata seperti itu cara memperlakukan kita. Aku sungguh tak menyangka. Dan yang membuat aku lebih sakit adalah perlakuan Kepala Keluarga terhadap kita. Padahal dia membuang Yu Long sebelum dia aku anggap sebagai anak sendiri..." kata Xiao Lie."Jadi, sebenarnya...?" Xia Yu terkejut mendengar apa yang ayahnya katakan. Dia tak menyangka bahwa Yu Long sebenarnya adalah putra semata wayang Kepala Keluarga."Kepala Keluarga kita, Xiao Wang adalah seorang pendekar hebat generasi dibawahku. Sebelum kau lahir, Yu Long telah l

    Last Updated : 2024-02-09
  • Legenda Dewa Cahaya   14. Hasrat

    "Jadi, ibu angkat tewas dibunuh penjahat?" tanya Bara.Xiao Lie mengangguk."Penjahat itu mencari keberadaan ayah dan ibu kandungmu. Dia pikir mereka berdua masih ada di dalam kediamanku. Sialnya waktu itu menantuku Feng Li Yuan dan diriku sedang tidak ada dirumah. Dan Xiao Yang tengah berada di kediamannya. Sehingga tak ada yang menemani Yuning di rumah kecuali istriku..." kata Xiao Lie dengan parasaaan yang kembali terpukul mengingat masa lalu tersebut."Apakah nenek melihat semua?" tanya Bara dengan bibir bergetar."Iya...dia melihat penjahat itu memaksa Yuning untuk mengatakan keberadaan ayah dan ibu kandungmu. Namun karena dia tidak tahu dan terus menolak penjahat tersebut, akhirnya dia dibunuh didepan istriku. Lalu...Setelah membuat cacat meridian milikmu, dia pun pergi begitu saja..." kata Xiao Lie."Jadi ada orang yang sengaja merusak meridianku!?" tanya Bara.Xiao Lie menganggukkan kepalanya."Penjahat itu yakin, kedua orang tuamu akan datang. Namun, hingga 16 tahun mereka ta

    Last Updated : 2024-02-10
  • Legenda Dewa Cahaya   15.Harus Di Balas!

    Bara Sena menutup tubuh Xia Yu dengan pakaian miliknya yang tergeletak di atas lantai goa. Mereka baru saja selesai melakukan hubungan yang seharusnya belum boleh di lakukan. Dan Xiao Lie yang berada di puncak bukit kecil itu tak tahu bahwa anak bungsunya telah memberikan kegadisannya kepada Bara yang masih di anggap sebagai cucu olehnya."Xia Yu...Apa kau baik-baik saja?" tanya Bara Sena.Akhirnya dia telah melakukan sesuatu untuk pertama kalinya di kehidupan pertama dan keduanya. Yaitu melepas keperjakaannya. Dan wanita yang mendapat keperjakaannya adalah orang yang selama ini dia anggap sebagai bibi.Xia Yu menyeka air matanya yang baru saja menetes. Dia mengangguk pelan."Aku baik-baik saja Feng..." ucapnya.Bara Sena segera mengenakan pakaiannya. Begitu juga dengan Xia Yu. Setelah keduanya rapi, mereka pun berjalan menuju ke mulut goa."Aku akan pergi, tiga hari dari sekarang, aku akan membuat perhitungan kepada Kepala Keluarga Xiao Wang...Dia yang telah mempermalukan kau dan kak

    Last Updated : 2024-02-10

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status