Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 6.Rahasia Qing Yue

Share

6.Rahasia Qing Yue

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Halaman Kediaman Keluarga Xiao...

Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao.

"Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.

Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.

Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut.

"Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.

Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu.

"Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.

Bara Sena menundukkan kepalanya sambil tersenyum kecut.

"Ah...Itu tidak nyaman sama sekali," sahutnya.

Qing Yue tak peduli apa yang Bara katakan. Dia terlihat biasa saja meski tahu semalam Bara Sena tidak kembali hingga pagi hari.

Namun tiba-tiba Qing Yue terkejut saat Bara meraih tangannya.

"Istriku!"

Dalam keadaan terkejut, Qing Yue pun mendamprat pemuda itu.

"Xiao Feng, apa yang kau lakukan!?"

"Kau masih memanggilnya Xiao Feng!? Panggil dia suami!"

Terdengar suara dari arah luar kamar. Lalu beberapa saat kemudian muncul Xiao Lie, kakek Xiao Feng.

"Kakek!" panggil Bara Sena secara spontan.

"Sial...Aku lebih tua darinya!" batin Bara.

"Feng'er, kau bangun pagi..." kata Xiao Lie.

"Selamat pagi kakek..." sapa Bara. Qing Yue mendekat di sebelah kanan Bara.

"Selamat pagi suamiku, selamat pagi kakek..." kata Qing Yue.

Xiao Lie tersenyum lebar.

"Hahaha...! Sekarang aku bisa istirahat dengan tenang melihat kalian berdua bahagia..." kata Xiao Lie.

"Hahaha!" Bara pun ikut tertawa.

Berbeda dengan Qing Yue yang merasa curiga bahwa Bara tahu si kakek akan datang ke kamar itu.

"Bajingan ini pasti sengaja melakukannya!" batin Qing Yue.

Tiba-tiba dari luar kamar terdengar suara seorang pria.

"Tetua Xiao Lie!"

Xiao Lie pun keluar dari dalam kamar Xiao Feng.

"Ada apa?" tanyanya.

"Kepala Keluarga Xiao meminta para tetua berkumpul di aula pertemuan," ucap pria yang tak lain adalah penjaga gerbang yang sebelum nya mengantarkan surat kepada Kepala Keluarga Xiao.

"Feng'er, sepertinya ada yang penting, aku akan pergi sekarang," kata Xiao Lie.

"Hati-hati kakek.." sahut Bara dengan wajah berkeringat.

"Kenapa aku merasakan niat membunuh?" batin Bara Sena.

Dia pun menoleh ke arah Qing Yue yang tengah menunduk sambil melirik ke arahnya. Sontak saja itu membuat Bara segera mundur menjauh.

"Qing Yue istriku, aku memegang tanganmu hanya agar kakek senang itu saja. Tak ada niatan lain....!" kata Bara dengan wajah khawatir.

Tentu saja dia khawatir. Dalam keadaan masih belum memiliki kekuatan dia bukanlah lawan Qing Yue jika gadis itu menyerangnya.

"Kau sentuh aku lagi...Aku akan jamin kau tak akan memiliki itu lagi!" ucap Qing Yue dingin.

"Hei! Apa kau serius dengan itu!? Aku ini adalah suamimu! Seharusnya itu adalah hal yang wajar saat seorang suami menyentuh tubuh istrinya...!" kata Bara dengan wajah kesal.

"Kau ingin menyentuh area pribadiku!?" sahut Qing Yue sambil mengeluarkan hawa dingin dari dalam tubuhnya membuat Bara Sena terpental. Pemuda itu terlihat kesakitan. Qing Yue melangkah pergi meninggalkan Bara yang berusaha bangkit berdiri.

"Ugh...Sial..."

Bara Sena yang merupakan salah satu dari tuan muda Xiao sehingga dia pun ikut berkumpul di aula pertemuan untuk membicarakan perihal surat dari Sekte Utama.

Sekte Utama adalah Sekte yang menaungi seluruh keluarga Xiao yang ada di Kerajaan Jiangsu. Pemegang kendali di dalam Sekte Utama adalah Leluhur Xiao yang menjadi pusat dari keluarga Xiao.

"Kelurga kita adalah keluarga miskin jika dibanding dengan anggota keluarga Xiao di Sekte Utama. Untuk apa Sekte Utama mengutus orang untuk mendatangi keluarga kecil kita?" tanya Bara Sena kepada Xiao Lie setelah dia tahu bahwa Sekte Utama ingin mengunjungi Kelurga Xiao.

"Pendiri Sekte Utama Xiao adalah Xiao Bie Li. Dia dulu mempunyai seorang anak yang dikabarkan akan meneruskan kekuasaannya. Namun anak itu diusir karena melakukan pelanggaran berat. Dan sekarang Xiao Bie Li tengah sakit. Bahkan usianya tidak akan lama lagi. Oleh sebab itu, dia memberikan warisan kepada semua anggota Sekte, termasuk kita untuk bisa bergabung di Sekte Utama. Ini hal yang baru bagi kita, tapi tentu saja , hanya orang yang memiliki potensi tinggi yang bisa masuk ke dalam Sekte Utama. Sayang nya, dikeluarga Xiao kita tidak ada yang bisa di andalkan..." kata Xiao Lie dengan wajah murung.

Bara Sena mengeluh dagunya.

"Tidak heran orang-orang kita berlatih keras. Rupanya mereka berusaha untuk bisa masuk ke dalam Sekte Utama. Huh..."

Xiao Lie menepuk bahu Bara Sena sambil tersenyum.

"Jangan khawatir Feng'er. Kau tak perlu ikut melakukannya jika kau memang tidak bisa. Aku tak akan memaksa mu," kata Xiao Lie.

"Aku tidak khawatir kakek. Oh iya, apakah kakek belum sarapan? Aku ingin membeli makanan yang ada di restauran Jang," kata Bara Sena.

Si kakek tersenyum.

"Baiklah, kita belikan juga untuk istrimu," kata Xiao Lie. Bara mengangguk. Mereka berdua pun pergi meninggalkan kediaman.

Tanpa sepengetahuan mereka, Xiao Cheng rupanya telah mengawasi Xiao Lie dan Xiao Feng. Setelah yakin kedua orang itu pergi, dia pun segera pergi untuk menemui Yu Long.

"Paman Yu Long, mereka sudah pergi. Ini kesempatan bagimu untuk menemui Xia Qing Yue!" kata Xiao Cheng.

Yu Long tersenyum tipis.

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan,"

Di halaman depan rumah Xiao Feng, nampak Xia Qing Yue yang tengah melatih tenaga dalamnya. Dia membuka mata saat mendengar suara langkah kaki dari arah belakang.

"Seperti yang dikatakan banyak orang, kecantikan nomer satu Kota Nanjing,benar-benar ada di depan mataku..." kata seorang pria yang tak lain adalah Yu Long.

"Xiao Feng tak ada disini," sahut Qing Yue dingin.

Wajah Yu Long pun memerah seketika mendengar sambutan yang tak hangat tersebut.

"Aku datang bukan untuk mencari Xiao Feng...Aku hanya datang untuk melihat keindahan dunia yang ada didepan mataku saat ini," kata Yu Long.

"Kau tahu, aku sedang berlatih. Jadi pergilah," sahut Xia Qing Yue.

Marahlah Yu Long mendengar ucapan Qing Yue yang terasa pedas ditelinga. Tinjunya terkepal.

"Rupanya kau ingin bermain kasar ya!? Baiklah! Kita akan berlatih tanding satu lawan satu!" teriak Yu Long sambil melesat ke arah Xia Qing Yue yang tetap berdiri dengan tenang.

Tangan Yu Long meluncur ke arah wajah Qing Yue. Gadis itu tidak mengelak atau menghindar. Namun dia malah mengulurkan tangan ke depan. Yu Long mengira gadis itu pasrah sehingga dia menurunkan kekuatannya. Namun, perkiraan dia meleset.

Rupanya Qing Yue menggerakkan tangannya dengan cepat saat tubuh Yu Long sudah dekat. Pria itu tak bisa mengelak saat tangan lembut Qing Yue menampar wajahnya dengan keras hingga terpental.

Darah muncrat dari mulut dan hidungnya beserta beberapa giginya yang tanggal. Yu Long pun terkapar di lantai batu dalam keadaan menyedihkan.

"Sepertinya tuan muda tidak terlalu hebat untuk bertarung satu lawan satu dengan Qing Yue..." kata gadis itu dengan sorot mata yang tajam.

Yu Long berusaha bangkit berdiri. Dia terkejut melihat beberapa giginya yang tanggal.

"Bagaimana ini bisa terjadi!? Aku yakin sekali dia tidak lebih kuat dariku!" umpat Yu Long.

Dia pun menoleh ke arah Qing Yue yang masih berdiri dengan tenang.

"Apa tuan muda masih ingin berlatih dengan ku?" tanya Qing Yue membuat mata Yu Long melotot.

"Tentu saja! Tadi hanya untuk menguji saja! Kali ini aku akan menggunakan kekuatan penuhku!" kata Yu Long lalu dia mengeluarkan aura kekuatan berwarna ungu dari dalam tubuhnya. Qing Yue menatap tajam. Meski wajahnya sedikit berubah melihat aura ungu pada tubuh Yu Long, dia tetap terlihat tenang.

Yu Long kembali menyerang. Kali ini serangannya tidak main-main. Aura ungu dari dalam tubuhnya semakin pekat saat dia berada dengan jarak satu langkah dari gadis istri Bara Sena tersebut.

Yu Long sangat yakin Qing Yue akan kalah dengan serangan kali ini dan dia bisa berpura-pura mengobati gadis itu lalu menikmati tubuhnya. Namun, siapa sangka, lagi-lagi dia justru harus menerima tamparan kuat dari Qing Yue untuk kedua kalinya.

Plak!

Tubuh Yu Long kembali terpelanting di lantai dengan gigi yang juga tanggal. Empat giginya terlepas membuat dia ompong dalam sekejap.

"Kau...Apakah kau menyembunyikan kekuatanmu!?" tanya Yu Long sambil memegang kedua pipinya yang terasa sakit.

Qing Yue menatap tajam ke arah Yu Long.

"Apakah tuan muda masih ingin melanjutkan duel ini?" tanyanya.

Meski merasa geram, Yu Long segera meninggalkan gadis itu. Namun sayangnya, di perjalanan dia malah berpapasan dengan Bara Sena.

"Paman! Apa yang terjadi padamu!?" tanya Bara yang melihat wajah Yu Long porak poranda.

"Aku berltih cukup keras hingga terjatuh. Tak perlu kau risaukan," kata Yu Long sambil berlalu pergi.

Bara Sena menatap pria itu beberapa saat.

"Apakah gadis itu yang menghajarnya?" batin Bara.

Dia segera menghampiri Qing Yue yang masih berada di halaman rumah.

"Istriku! Aku membawakan sarapan pagi untukmu!" kata Bara sambil mendekati gadis itu.

"Letakkan disana, aku masih berlatih," kata Qing Yue.

Bara pun meletakkan makanan yang baru saja dia beli dari restauran Jang. Dia pun mendekati Qing Yue.

"Xiao Yu Long tadi mendatangiku," kata Qing Yue.

"Sepertinya aku tahu apa yang terjadi...Kau menghajarnya?" tanya Bara.

Gadis itu diam tak menyahut. Bara menatap mata gadis itu dalam-dalam.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Qing Yue tidak suka.

"Kenapa? Tentu saja karena kau adalah istriku," sahut Bara santai saja.

Qing Yue diam tak berkata apa-apa. Dia terlihat malas untuk berbicara.

"Istriku, aku ingin menanyakan satu hal kepadamu ..." kata Bara Sena. Meski Qing Yue tidak menyahut, Bara Sena kembali melanjutkan ucapannya,

"Apakah kau sering terganggu saat tidur? Kau terbangun setiap dini hari dan merasakan kedinginan bukan? Lalu, apakah kau juga sering terlambat datang bulan?" tanya Bara.

Kali ini ekspresi wajah Qing Yue benar-benar berubah. Dari yang semula tak peduli, dia langsung menatap mata Bara dengan tatapan tak percaya.

"Bagaimana kau bisa tahu semua itu!?"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahzu Sulaiman
sae bingit og..hhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   7.Rahasia Qing Yue(2)

    "Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   8.Mimpi

    "Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   9.Utusan Sekte Utama

    "Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   10.Rencana Licik

    Kepala Keluarga Xiao maju ke depan."Apa yang harus saya lakukan tuan muda?" tanyanya."Apakah kabar Pil Hati Emas sudah menyebar ke keluarga lain?" tanya Xiao Zen."Seharusnya itu tidak mungkin tuan muda." sahut Kepala Keluarga."Kalau begitu, aku yakin, pencurinya ada diantara kalian semua!" kata Xiao Zen sambil menatap matah.Orang-orang saling bergumam dan menebak siapa pencuri yang berani melakukan hal itu."Sialan...! Binatang ini sepertinya merencanakan sesuatu!" gumam Bara dalam hati."Tentu saja. Dia pasti tengah mengincar sesuatu..." sahut Kahiyang Dewi.Xiao Zen menoleh ke arah salah satu pengawalnya."Coba kau lacak kotak itu menggunakan kemampuan mu. Temukan barang tersebut dan bawa kembali kesini!" kata Xiao Zen.Pengawal tersebut mengangguk. Dia mengarahkan tangannya kedepan. Sinar kuning keluar dari telapak tangannya."Aku menemukannya! Dia masih ada di dalam kediaman keluarga Xiao!" ucap pengawal tersebut.Xiao Zen menyeringai."Mari kita lihat, siapa yang berani memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   11.Bukan Keluarga

    Kepala Keluarga melesat kearah Bara Sena yang terkejut orang tua itu memutuskan untuk menyerangnya."Kau tak bisa melawanku dengan kata-kata, dan sekarang kau ingin melawanku dengan tinju!? Sungguh memalukan kau kepala keluarga!" teriak Bara Sena.Kepala Keluarga sudah tak peduli lagi. Dia yang sudah murka dengan apa yang Bara Sena katakan langsung menyerang begitu saja tanpa banyak kata.Sesaat sebelum tangan Kepala Keluarga mencengkram leher Bara, satu tangan dengan cepat menyambar wajah pria yang belum lama menjabat sebagai kepala keluarga tersebut.Ternyata itu adalah Xiao Lie yang tak mau diam saja saat cucunya akan menghadapi bahaya. Setelah tangan Xiao Lie menyambar wajah Kepala Keluarga, dengan satu ayunan tangan dia melemparkan tubuh kepala keluarga itu ke arah beberapa tetua keluaraga Xiao.Dengan sigap tetua berkepala plontos menangkap tubuh Kepala Keluarga."Beraninya kau malakukan itu terhadap cucuku!? Apa kau berpikir aku itu tidak ada!?" teriak Xiao Lie lantang.Beberap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   12.Dendam Xiao Feng

    "Aku mohon guru! Penuhi permintaanku!" ucap Xia Qing Yue dengan memohon sambil membungkukkan tubuhnya."Tunggu dulu!" Yu Long mulai kembali ikut campur."Xia Yu telah melakukan kesalahan di keluarga kami. Dan dia harus mendapat hukuman atas apa yang dilakukannya! Meski Sekte Awan Es adalah Sekte terkuat di Jiangsu, tapi itu akan menodai reputasi Sekte jika anda ikut mencampuri urusan pribadi kami!" kata Yu Long.Xiao Zen tersenyum."Bagus Yu Long! Urusan keluarga adalah urusan pribadi. Orang lain tidak berhak ikut campur!" batinnya.Chu Yue Li menatap dingin ke arah Yu Long."Lalu apa masalahmu jika aku ingin ikut campur?" tanya nya dengan nada dingin dan membuat merinding siapa pun yang ada di sana.Sementara itu, Bara Sena yang baru saja keluar dari kediaman keluarga Xia melangkah dengan gontai melewati kota Nanjing. Semua orang mengenal dirinya. Namun bukan nama yang baik dimata orang-orang Kota Nanjing. Xiao Feng terkenal karena dia sampah di mata mereka semua.Saat Bara Sena mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   13.Harta Xuan Tian

    Xia Yu duduk termenung di dalam goa tempat dirinya dipenjara. Goa tersebut ada di lereng bukit yang ada di belakang kediaman Keluarga Xiao. Bukit dimana Bara Sena bertemu dengan Kahiyang Dewi malam itu."Ayah, kenapa ayah ikut berada di tempat ini?" tanya Xia Yu yang melihat ayahnya, Xiao Lie duduk bersandar dinding batu yang dingin."Kenapa aku disini? Jelas itu karena aku tak mau meninggalkan kau sendiri di tempat ini. Yu Long sudah sangat ketelaluan. Sekte Utama juga ternyata seperti itu cara memperlakukan kita. Aku sungguh tak menyangka. Dan yang membuat aku lebih sakit adalah perlakuan Kepala Keluarga terhadap kita. Padahal dia membuang Yu Long sebelum dia aku anggap sebagai anak sendiri..." kata Xiao Lie."Jadi, sebenarnya...?" Xia Yu terkejut mendengar apa yang ayahnya katakan. Dia tak menyangka bahwa Yu Long sebenarnya adalah putra semata wayang Kepala Keluarga."Kepala Keluarga kita, Xiao Wang adalah seorang pendekar hebat generasi dibawahku. Sebelum kau lahir, Yu Long telah l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   14. Hasrat

    "Jadi, ibu angkat tewas dibunuh penjahat?" tanya Bara.Xiao Lie mengangguk."Penjahat itu mencari keberadaan ayah dan ibu kandungmu. Dia pikir mereka berdua masih ada di dalam kediamanku. Sialnya waktu itu menantuku Feng Li Yuan dan diriku sedang tidak ada dirumah. Dan Xiao Yang tengah berada di kediamannya. Sehingga tak ada yang menemani Yuning di rumah kecuali istriku..." kata Xiao Lie dengan parasaaan yang kembali terpukul mengingat masa lalu tersebut."Apakah nenek melihat semua?" tanya Bara dengan bibir bergetar."Iya...dia melihat penjahat itu memaksa Yuning untuk mengatakan keberadaan ayah dan ibu kandungmu. Namun karena dia tidak tahu dan terus menolak penjahat tersebut, akhirnya dia dibunuh didepan istriku. Lalu...Setelah membuat cacat meridian milikmu, dia pun pergi begitu saja..." kata Xiao Lie."Jadi ada orang yang sengaja merusak meridianku!?" tanya Bara.Xiao Lie menganggukkan kepalanya."Penjahat itu yakin, kedua orang tuamu akan datang. Namun, hingga 16 tahun mereka ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status