Share

5.Kahiyang Dewi

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"

Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu.

"Bibi Kecil?" tanya Bara.

"Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.

Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu.

"Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara.

"Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.

Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut.

"Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu.

"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya.

"Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin menikahi dirimu...Kau begitu baik padaku," kata Bara Sena membuat Xia Yu terkejut.

"Xiao Feng...! Aku ini bibimu...! Meski usiamu lebih tua dariku, tetap saja aku adalah adik dari ibumu...!" kata Xia Yu dengan wajah merah. Namun terlihat jelas dia merasa senang dengan apa yang Bara Sena katakan.

"Aku bukan keponakanmu! Aku seorang Dewa!" ucap Bara Sena dalam hati.

"Aku tahu bibi kecil...Tapi, aku mengatakan hal yang sebenarnya yang ingin aku katakan..." Bara Sena masih mencoba merayu. Dan sepertinya itu sedikit berhasil melihat Xia Yu yang salah tingkah.

"Aku merasa bahagia mendengarnya Xiao Feng. Meski begitu, kita berdua ada hubungan darah yang tak boleh dilanggar begitu saja. Aku sudah cukup bahagia kau selalu mengingat diriku, bahkan setelah kau menikah sekalipun." kata Xia Yu.

Gadis itu pun menyandarkan kepalanya di bahu Bara Sena. Entah kenapa, pemuda itu merasa seperti tak bisa menahan diri. Ada sesuatu di dalam dirinya yang mendesak jemari tangannya untuk melakukan hal gila.

Xia Yu mendesah dan membuka matanya. Dia terkejut saat melihat Bara Sena tengah menciumi bahunya yang putih mulus.

"Apa yang kau lakukan Xiao Feng!?" tanya gadis itu sambil berusaha melepaskan kepala Bara Sena.

"Aku tak mendapatkan apa yang seharusnya aku dapatkan di hari pernikahanku...Aku tak bisa menahan lagi Xia Yu..." kata Bara sena semakin menggila.

Dia menurunkan pakaian gadis itu hingga terlihat dua gundukan putih mulus yang membusung dan menantang sang pemuda. Dengan lahap sang pemuda itu pun mencaploknya tanpa peduli dengan dorongan tangan Xia Yu yang mulai meneteskan air mata.

"Apa yang terjadi pada diriku...? Kenapa aku tak bisa mengendalikan nafsuku? Kenapa aku melakukan ini kepada bibiku sendiri? Aaarrgghh! Persetan! Dia itu kan bibinya Xiao Feng!? Dan aku adalah Bara Sena!" teriak Bara Sena di dalam hati.

"DASAR MESUM!!!" terdengar teriakan keras yang datang entah darimana asalnya.

Bara Sena terkejut mendengar suara yang entah darimana datangnya tersebut. Dia menatap ke arah Xia Yu yang menangis tersedu-sedu.

"Bibi kecil...Maafkan aku," ucap Bara Sena sambil membenahi pakaian gadis itu. Bara merasa bersalah.

Xia Yu tak berkata apa-apa. Dia bangkit berdiri lalu pergi meninggalkan Bara Sena sendirian di dalam gubuk itu.

"Huff...Apa yang sebenarnya terjadi di dalam diriku?" batin pemuda itu.

"Apa kau begitu inginnya melakukan hubungan suami istri? Oh, sepertinya kau baru saja menikah jika melihat pakaian merahmu itu? Tapi, kenapa kau melakukan itu kepada gadis lain? Bahkan aku mendengar sendiri dia adalah bibimu. Adik dari ibumu..."

Bara Sena mengepal.

"Siapa kau!? Muncullah! Jangan hanya banyak bicara!" umpat Bara Sena.

"Huh? Kau berani meneriaki diriku? Jika aku tidak membutuhkan dunia cahaya yang ada di dalam tanganmu, aku tak peduli jika kau mati di tanganku dengan kepala terlepas..."

Bara Sena mengangkat tangan kanannya. Dia melihat tanda lingkaran di telapak tangannya.

"Apakah kau wanita yang baru saja aku selamatkan tadi?" tanya Bara Sena.

"Benar. Sayang sekali, kau ini mempunyai garis yang bagus jika bisa berlatih ilmu kanuragan," kata wanita itu.

Bara Sena menggelengkan kepalanya.

"Dua belas titik meridianku rusak. Aku memang bisa memaksakan diri untuk berlatih. Tapi, tubuh ini tidak akan kuat..." kata Bara sambil terus menatap telapak tangannya yang terlihat sedikit bercahaya kuning.

"Kau memiliki dasar kekuatan berupa cahaya. Itu adalah hal yang bagus. Aku sudah tahu namamu. Kau Bara Sena, nama yang aneh digunakan di tempat ini. Karena aku mendengar gadis bernama Xia Yu itu menyebutmu dengan nama Xiao Feng. Bisakah kau jelaskan, saat ini aku berada dimana?" tanya wanita itu.

"Ini adalah kota Nanjing. Daratan Zhuo Guo," kata Bara Sena.

Sebenarnya dia tidak tahu apa-apa mengenai Zhuo Guo. Namun berkat ingatan Xiao Feng, dia menjadi tahu lebih banyak.

"Aku sudah menebak. Portal itu membawaku ke tempat yang sangat jauh..." kata wanita itu.

"Portal? Huh...! Siapa sebenarnya namamu?" tanya Bara Sena.

"Aku Kahiyang Dewi..." sahut wanita tersebut.

(Mengenai Siapa Kahiyang Dewi, Baca Buku Pendekar Kilat Neraka).

"Bagaimana caraku masuk ke dalam Dunia Penyimpanan milikku sendiri? Bisakah aku bertemu dengan dirimu?" tanya Bara.

"Mudah saja. Kau cukup duduk lalu memusatkan pikiranmu dan tempelkan telapak tanganmu ke dadamu. Maka jiwamu akan masuk ke dalam Dunia Penyimpanan ini," kata Kahiyang Dewi.

Bara Sena pun melakukan apa yang dikatakan oleh wanita itu. Dan ternyata itu sungguh berhasil. Pemuda itu tahu-tahu sudah berada di dalam dunia penyimpanan miliknya sendiri.

"Dunia penyimpanan ini ternyata sangat luas. Aku tak menyangka memiliki ini di dalam telapak tanganku sendiri..." ucap Bara.

Lalu dia teringat pada wanita itu. Dia celingukan mencari wanita tersebut.

"Kahiyang Dewi!" panggilnya.

"Tak perlu berteriak, aku ada disini!" jawab Kahiyang Dewi di balik sebuah pohon.

"Kenapa kau berada di situ?" tanya Bara.

"Ini cukup memalukan. Pakaianku hancur. Aku tak bisa memperlihatkan tubuhku padamu kan?" sahut Kahiyang Dewi dengan wajah merah.

"Oh iya, aku lupa itu. Tapi..." Bara Sena tak melanjutkan ucapannya.

"Tapi apa?" tanya Kahiyang Dewi.

"Tapi aku sudah melihat seluruh tubuhmu, kikiki..." sahut Bara namun di dalam hatinya.

"Hei! Jangan berpikir kotor! Berikan pakaian yang kau kenakan padaku!" pinta wanita itu.

Bara Sena pun segera melepas pakaian atasnya lalu melemparkannya ke arah bawah pohon dimana Kahiyang Dewi berada. Tak berapa lama setelah itu, Kahiyang Dewi pun muncul dari balik pohon.

Bara Sena terpana melihat kecantikan wanita itu. Pakaian merah itu hanya bisa menutup tubuh atasnya hingga ke paha bagian tengahnya saja sehingga sebagian pahanya yang putih mulus terpampang di depan mata Bara Sena. Itu membuat godaan tersendiri bagi sang pemuda.

"Uh! Sial! Cobaan apalagi ini...?" batin Bara Sena.

"Bisakah kau sedikit mengalihkan tatapan matamu itu dari kedua kakiku? Kau terlihat menyeramkan!" kata Kahiyang Dewi membuat Bara tersadar dan malu setengah mati.

"Apakah aku terlihat sangat mesum di matanya?" batin Bara sambil mengalihkan tatapan matanya.

Mereka berdua pun duduk dibawah pohon sambil menatap kearah depan yang sangat luas.

"Bisakah kau ceritakan padaku, siapa kau dan apa yang terjadi padamu sehingga kau tiba-tiba berada di atas bukit itu?" tanya Bara Sena.

Kahiyang Dewi menghela napas panjang. Dia pun menceritakan semua yang dia alami sebelum berada di tanah Zhuo Guo. Perihal dia yang bertarung melawan seorang Iblis bernama Yaksa. (Buku Petualangan Gandi Wiratama di fi*zo).

"Tanah Jawa? Sepertinya aku pernah mendengar itu..." kata Bara Sena.

"Mungkin saja, karena tanah Jawa dan Zhuo Guo sudah terhubung sejak lama..." kata Kahiyang Dewi.

"Kahiyang Dewi, apakah disana itu banyak orang hebat seperti dirimu? Atau malah banyak orang jahat seperti Iblis Tulang tadi?" tanya Bara Sena.

"Entahlah, tidak jauh beda dengan Zhuo Guo. Ada banyak sekali orang-orang hebat. Aku yakin, di tanah ini pun sama." jawab Kahiyang Dewi.

"Lalu mengenai dirimu yang seorang Naga, aku menjadi penasaran, dimana rumahmu sebenarnya?" tanya Bara Sena.

Kahiyang Dewi tersenyum.

"Awalnya aku punya rumah di kawasan timur Zhuo Guo. Tapi sudah lama sekali aku tidak pulang. Entahlah, apakah mereka masih mengenal diriku atau tidak," kata Kahiyang sambil menerawang jauh ke arah bebukitan yang ada di dalam Dunia Penyimpanan milik Bara Sena.

Berpikir beberapa kali, Kahiyang Dewi menjadi penasaran mengenai siapa adanya pemuda tersebut.

"Siapa kau sebenarnya? Aku merasa kau sedikit aneh," tanya Kahiyang Dewi.

Bara menoleh kearah wanita itu. Entah kenapa, Kahiyang Dewi merasa berdebar saat melihat bola mata sang pemuda.

"Aku, bukankah kau sudah ku beritahu siapa diriku?" jawab Bara Sena bertanya balik.

"Tentu saja aku sudah tahu namamu. Bukan itu maksudku. Siapa dirimu yang sebenarnya, itu yang aku ingin tahu," kata Kahiyang Dewi.

Bara Sena menatap mata wanita itu dalam-dalam membuat wanita naga itu kembali berdebar.

"Apakah aku perlu menceritakan siapa aku sebenarnya? Tapi, bisa jadi masalah jika aku bercerita bahwa aku seorang dewa..." batin Bara Sena.

"Aku adalah seorang anak dari keluarga Xiao. Namaku dari keluarga itu adalah Xiao Feng. Tapi, aku ingin menjuluki diriku sendiri dengan nama Bara Sena. Entahlah, kenapa aku suka nama itu ketimbang nama lemah seperti Xiao Feng," kata Bara.

Kedua mata wanita berambut putih itu membesar. Namun sesaat kemudian dia tertawa.

"Apakah itu terdengar lucu?" tanya Bara.

"Tentu saja! Kau membohongi diriku, aku bisa tahu itu! Kau itu reinkarnasi dari seseorang. Jangan lagi membohongi diriku anak muda," kata Kahiyang Dewi sambil masih tertawa.

Bara tersenyum melihat tawa wanita itu. Dia melihat, kecantikan wanita itu menjadi lebih saat dia tertawa.

"Aku melihat titik meridian mu yang rusak. Mungkin, saat tenagaku sudah sedikit pulih, aku bisa memperbaiki meridian milikmu," kata Kahiyang Dewi.

"Benarkah!? Kalau begitu, aku akan sangat berterima kasih!" kata Bara Sena sambil membungkuk hormat.

"Hei! Apa yang kau lakukan!?" tanya Kahiyang Dewi.

"Mulai sekarang, aku akan menjadi muridmu! Menjadi murid seorang wanita naga tidaklah terlalu buruk!" kata Bara sambil bersujud tiga kali.

Untuk pertama kalinya Kahiyang Dewi terpana melihat tindakan yang dilakukan oleh Bara Sena.

Saat bersujud, mata Bara Sena tak luput melihat kedua paha mulus Kahiyang Dewi. Jantungnya berdetak kencang seketika.

"Aduh... Hanya melihat kaki saja sudah membuat aku gelisah..." batin Bara Sena.

Kahiyang Dewi tahu pemuda itu diam-diam memperhatikan kakinya. Namun entah mengapa, dia membiarkan nya begitu saja. Wanita dari ras naga api itu merasa bahwa pemuda itu sangat istimewa.

"Meski dia sangat mesum, tapi kenapa aku tertarik padanya? Padahal aku sudah menyukai orang lain sebelum dia...Hm...Semoga dia baik-baik saja..." batin Kahiyang Dewi.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dwi Mulyanto
bagus sekali ceritang sy suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   6.Rahasia Qing Yue

    Halaman Kediaman Keluarga Xiao...Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao."Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya."Ada apa?" tanyanya."Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut."Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu."Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.Bara Sena menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   7.Rahasia Qing Yue(2)

    "Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   8.Mimpi

    "Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   9.Utusan Sekte Utama

    "Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   10.Rencana Licik

    Kepala Keluarga Xiao maju ke depan."Apa yang harus saya lakukan tuan muda?" tanyanya."Apakah kabar Pil Hati Emas sudah menyebar ke keluarga lain?" tanya Xiao Zen."Seharusnya itu tidak mungkin tuan muda." sahut Kepala Keluarga."Kalau begitu, aku yakin, pencurinya ada diantara kalian semua!" kata Xiao Zen sambil menatap matah.Orang-orang saling bergumam dan menebak siapa pencuri yang berani melakukan hal itu."Sialan...! Binatang ini sepertinya merencanakan sesuatu!" gumam Bara dalam hati."Tentu saja. Dia pasti tengah mengincar sesuatu..." sahut Kahiyang Dewi.Xiao Zen menoleh ke arah salah satu pengawalnya."Coba kau lacak kotak itu menggunakan kemampuan mu. Temukan barang tersebut dan bawa kembali kesini!" kata Xiao Zen.Pengawal tersebut mengangguk. Dia mengarahkan tangannya kedepan. Sinar kuning keluar dari telapak tangannya."Aku menemukannya! Dia masih ada di dalam kediaman keluarga Xiao!" ucap pengawal tersebut.Xiao Zen menyeringai."Mari kita lihat, siapa yang berani memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   11.Bukan Keluarga

    Kepala Keluarga melesat kearah Bara Sena yang terkejut orang tua itu memutuskan untuk menyerangnya."Kau tak bisa melawanku dengan kata-kata, dan sekarang kau ingin melawanku dengan tinju!? Sungguh memalukan kau kepala keluarga!" teriak Bara Sena.Kepala Keluarga sudah tak peduli lagi. Dia yang sudah murka dengan apa yang Bara Sena katakan langsung menyerang begitu saja tanpa banyak kata.Sesaat sebelum tangan Kepala Keluarga mencengkram leher Bara, satu tangan dengan cepat menyambar wajah pria yang belum lama menjabat sebagai kepala keluarga tersebut.Ternyata itu adalah Xiao Lie yang tak mau diam saja saat cucunya akan menghadapi bahaya. Setelah tangan Xiao Lie menyambar wajah Kepala Keluarga, dengan satu ayunan tangan dia melemparkan tubuh kepala keluarga itu ke arah beberapa tetua keluaraga Xiao.Dengan sigap tetua berkepala plontos menangkap tubuh Kepala Keluarga."Beraninya kau malakukan itu terhadap cucuku!? Apa kau berpikir aku itu tidak ada!?" teriak Xiao Lie lantang.Beberap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   12.Dendam Xiao Feng

    "Aku mohon guru! Penuhi permintaanku!" ucap Xia Qing Yue dengan memohon sambil membungkukkan tubuhnya."Tunggu dulu!" Yu Long mulai kembali ikut campur."Xia Yu telah melakukan kesalahan di keluarga kami. Dan dia harus mendapat hukuman atas apa yang dilakukannya! Meski Sekte Awan Es adalah Sekte terkuat di Jiangsu, tapi itu akan menodai reputasi Sekte jika anda ikut mencampuri urusan pribadi kami!" kata Yu Long.Xiao Zen tersenyum."Bagus Yu Long! Urusan keluarga adalah urusan pribadi. Orang lain tidak berhak ikut campur!" batinnya.Chu Yue Li menatap dingin ke arah Yu Long."Lalu apa masalahmu jika aku ingin ikut campur?" tanya nya dengan nada dingin dan membuat merinding siapa pun yang ada di sana.Sementara itu, Bara Sena yang baru saja keluar dari kediaman keluarga Xia melangkah dengan gontai melewati kota Nanjing. Semua orang mengenal dirinya. Namun bukan nama yang baik dimata orang-orang Kota Nanjing. Xiao Feng terkenal karena dia sampah di mata mereka semua.Saat Bara Sena mela

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Legenda Dewa Cahaya   13.Harta Xuan Tian

    Xia Yu duduk termenung di dalam goa tempat dirinya dipenjara. Goa tersebut ada di lereng bukit yang ada di belakang kediaman Keluarga Xiao. Bukit dimana Bara Sena bertemu dengan Kahiyang Dewi malam itu."Ayah, kenapa ayah ikut berada di tempat ini?" tanya Xia Yu yang melihat ayahnya, Xiao Lie duduk bersandar dinding batu yang dingin."Kenapa aku disini? Jelas itu karena aku tak mau meninggalkan kau sendiri di tempat ini. Yu Long sudah sangat ketelaluan. Sekte Utama juga ternyata seperti itu cara memperlakukan kita. Aku sungguh tak menyangka. Dan yang membuat aku lebih sakit adalah perlakuan Kepala Keluarga terhadap kita. Padahal dia membuang Yu Long sebelum dia aku anggap sebagai anak sendiri..." kata Xiao Lie."Jadi, sebenarnya...?" Xia Yu terkejut mendengar apa yang ayahnya katakan. Dia tak menyangka bahwa Yu Long sebenarnya adalah putra semata wayang Kepala Keluarga."Kepala Keluarga kita, Xiao Wang adalah seorang pendekar hebat generasi dibawahku. Sebelum kau lahir, Yu Long telah l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status