Chapter: 357.BerlatihBara duduk bersila di atas ranjang empuknya. Kedua matanya terpejam. Nampak aura keemasan keluar dari dalam tubuhnya pertanda dia tengah melatih tenaga dalamnya. Setelah cukup lama berlatih, akhirnya dia membuka mata."Bagaimana?" tanya seorang wanita cantik sambil menyodorkan nampan berisi secangkir minuman. Bara tersenyum menatap wanita yang tak lain adalah Lu Xie, kekasihnya."Kekuatan ku sudah meningkat dan hampir menembus tingkat 20 Ranah Alam Mendalam. Mungkin setelah aku mendapatkan Inti Jiwa Iblis yang baru, aku bisa naik ke Ranah Cakrawala dengan cepat." kata Bara sambil meraih cangkir biru tersebut. Dia pun langsung menenggak minuman itu tanpa ragu dan mengembalikan ke atas nampan yang masih tersodor di depannya. Lu Xie tersenyum dan melangkah menuju meja untuk meletakkan nampan tersebut lalu kembali ke ranjang dimana Bara berada. Dia duduk di tepian ranjang sambil menatap Bara yang baru saja meminum ramuan Rumput 10.000 Tahun dari ayahnya."Bagaimana? Apakah kau merasakan a
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 356.Ritual (18+) Gandi menelan ludahnya sendiri setelah melihat tubuh indah Sekar Asih yang pernah dilihatnya beberapa tahun yang lalu saat dirinya berada di goa dibalik air terjun. Kala itu dia melihat Sekar yang tengah mandi setelah malam harinya melewati maut secara bersama-sama akibat racun dari Pangeran Suma.Kini dia melihat kembali tubuh indah yang sedikit mengeluarkan cahaya redup tersebut. Entah mengapa Gandi merasakan tubuh gadis itu sedikit berbeda dengan tubuh wanita-wanita yang pernah tidur dengannya. "Dia hanya manusia, tapi kenapa aroma dan tubuhnya memiliki kelebihan dibanding Maya dan Nawang Geni? Apakah dibalik tubuhnya ini menyimpan suatu rahasia yang tidak aku ketahui?" batin Gandi.Dii pun membuka pakaiannya dan membuangnya begitu saja di lantai. Kedua matanya tak lepas menatap tubuh Sekar Asih yang memang sangat indah dan memancarkan sesuatu yang lain. Telapak tangan Gandi yang lebar menyentuh kulit lembut itu dan cahaya redup dari tubuh Sekar pun semakin terlihat.Perlahan-laha
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 355.KesalahanGandi mengiris nadinya menggunakan kuku tajam miliknya. Darah mengucur cukup banyak di atas cawan perak. Sekar Asih mengawasi apa yang pemuda itu lakukan tanpa berkedip. Darah yang terkumpul di dalam cawan kecil itu terlihat sedikit menyala biru."Kau hanya tinggal meminum darah ini maka tahap pertama untuk menjadi ras naga akan terpenuhi." kata Gandi."Berarti akan ada tahap kedua dan seterusnya?" tanya gadis itu. Gandi mengangguk."Ada dua tahap, yang pertama adalah meminum darah Raja Naga yang bisa kau dapatkan dari diriku lalu yang Kedua adalah Penobatan yang diadakan di Kuil Naga oleh para Tetua Kuil," kata Gandi."Penobatan...? Tetua Kuil dan Tetua di Istana yang sebelumnya menyambut kedatangan kita, apakah mereka orang yang sama?" tanya Sekar Asih. Gandi menggelengkan kepalanya."Mereka adalah Naga yang berbeda. Mengenai hal tentang penobatan, saat kau sudah siap menjadi Ras Naga dengan syarat pertama, maka kau harus melalui syarat kedua yaitu penobatan untuk mendapatkan pengak
Last Updated: 2025-02-17
Chapter: 354.Kerajaan Naga AirGandi, Bara dan Sekar melangkahkan kaki mereka keluar dari dalam portal biru milik Raja Naga Air tersebut. Mereka bertiga telah tiba di Kerajaan Naga Air milik Gandi yang berada di dalam dasar laut selatan. Kerajaan itu terlindungi oleh gelembung raksasa yang besarnya tidak main-main. Gelembung itu terbentang hingga ribuan tombak melindungi Kerajaan yang saat ini berada di bawah kekuasaan Gandi Wiratama."Selamat datang di Kerajaan kami, beginilah Kerajaan Naga Airku..." kata Gandi sambil membuka kedua tangannya menyambut Bara dan Sekar Asih yang ternganga melihat Kerajaan tersebut."Sangat megah...Bahkan lebih besar dari yang aku bayangkan..." kata Bara."Kerajaan ini masih belum ada apa-apanya jika dibanding dengan Kerajaan Probo Lintang milik Bayu Jaga Geni," kata Gandi sambil melangkah menuju gerbang besar. Gerbang dengan patung Naga di sisi kanan dan kirinya tersebut adalah satu-satunya pintu masuk ke dalam Kerajaan. Gerbang tersebut berada di luar kubah pelindung Kerajaan sehing
Last Updated: 2025-02-17
Chapter: 353.Tingkat Lima! Semua orang menatap Boneka Iblis Guo Jiu yang baru saja Bara Sena bangkitkan menggunakan mayat dari Raja Iblis Arpa. Sosok mengerikan itu terlihat sangat patuh kepada Pendekar Golok Iblis tersebut. Disaat yang sama, Gandi membuka kedua matanya. Dia cukup terkejut melihat semua orang sudah berkumpul di sekitarnya."Kau sudah selesai? Bagaimana? Ada berapa cahaya yang kau lihat?" tanya Bara."Aku melihat ada lima cahaya...Apakah itu artinya aku sudah termasuk Dewa tingkat atas?" sahut Gandi. Bara nampak terbelalak mendengar jawaban dari Raja Naga Air tersebut."Kau sudah tingkat lima!? Pantas saja tidak ada yang bisa mengalahkanmu di Turnamen...Kau termasuk Dewa yang hebat, karena Dewa Wisnu dan yang lain masih terhenti di tingkat sembilan sama seperti Ganesha," ujar Bara lalu berdecak kagum. Gandi tertawa senang. Siapa menyangka kalau dirinya adalah Dewa yang hampir setingkat dengan Dewa Wisnu."Tapi perbedaan tingkat di Ranah Alam Dewa itu memiliki kesenjangan kekuatan yang besar. Mes
Last Updated: 2025-02-16
Chapter: 352.Boneka Iblis Guo JiuDewi Naga Tian Zu Ning termenung sejenak sambil memejamkan matanya."Apakah dia sudah mendapatkan tubuh yang tepat untuk wadah jiwa Guo Jiu?" tanyanya kepada Luo Zhen yang masih berada di dekat penjara gunung yang mengurung Guo Jiu. Kini penjara itu telah hancur setelah Bara mengambil makhluk tersebut secara paksa menggunakan Rantai Hijau."Jika dia berani mengambil Guo Jiu, itu artinya dia baru saja mendapatkan mayat seseorang atau Iblis yang sudah berada di Ranah Alam Dewa. Tapi, mendapatkan mayat yang utuh tanpa terluka, aku masih ragu akan hal itu." kata Luo Zhen."Itu yang aku pikirkan. Tidak mungkin Bara yang kekuatannya tengah melemah bisa mendapatkan tubuh Dewa tanpa bantuan orang lain. Lebih tidak mungkin lagi dia bisa mendapatkan mayatnya tanpa terluka sedikit pun. Siapa yang mau memberikan tubuhnya secara cuma-cuma bukan?" kata Tian Zu Ning. "Hm...Kita bisa tanyakan itu kepadanya. Tapi, untuk sementara ini kita tidak bisa keluar karena itu akan membahayakan dirinya. Kau ta
Last Updated: 2025-02-16
Chapter: 674.Probo Lintang(TAMAT) Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: 673.KalinggapuraTak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: 672.Kabar BahagiaClep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: 671.Jurus IlusiBlaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke
Last Updated: 2024-10-13
Chapter: 670.Keluar Dari LembahTubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa
Last Updated: 2024-10-12
Chapter: 669.Para PenghadangBara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I
Last Updated: 2024-10-12
Chapter: 100.Melepas Kesucian(Di bab ini banyak adegan dewasa, jika pembaca tak berkenan, pembaca bisa skip saja ke bab selanjutnya, terimakasih.) Setelah pertempuran melawan Gadis Tengkorak, Bima dan Arimbi memutuskan untuk menginap sehari lagi di penginapan Iblis. Sehingga sesuai aturan, bahwa mereka harus menginap tiga hari di penginapan tersebut. Malam itu, mereka berdua bercumbu layaknya sepasang kekasih. Kali ini Bima yang sudah mendapat sedikit pengalaman dari Dara, memulai permainan dengan mahir. Arimbi cukup terkejut malam itu merasakan sentuhan dan kecupan Bima yang lebih hangat dari biasanya. Dia pun hanya mengikuti apa yang Bima lakukan dengan desahan dan napasnya yang memburu. Perlahan Bima lepas pakaian atas Arimbi. Terlihat lah bahu mulus bersih gadis itu berkilau terkena cahaya obos yang temaram. Dengan lembut Bima kecup bahu Arimbi membuat gadis itu mendongak menahan perasaan yang belum pernah di rasakan. Melihat bibir Arimbi yang merekah merah membuat Bima tak tahan untuk menciumnya. Mere
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 99.Rantai Tulang IblisBrakk! Tubuh Bimasena menghantam pohon dengan keras hingga pohon itu hancur. Bima mengerang kesakitan. Siluman serigala itu semakin liar dengan serangannya. Dengan sedikit kesulitan Bima bangkit berdiri. "Jiwamu belum menyatu dengan Rantai Tulang Iblis ini, jadi kekuatan terkuat nya belum bisa kita gunakan," ucap Iblis Bayangan. "Sial... apa yang harus kita lakukan? Mereka sangat liar dan kuat..." kata Bima sambil menatap ke arah Arimbi yang bertarung mati-matian. "Terus berusaha, Rantai Tulang itu akan terbiasa dengan kekuatan milikmu!" sahut Iblis Bayangan. Bima mengulurkan tangan kanannya yang hitam legam. Rantai Tulang Iblis itu perlahan keluar dan melata di atas tanah bagaikan ular. "Sekarang kita akan mencobanya," kata Bima lalu menggerakkan tangan kanannya seperti melecut cambuk. Seeettt! Rantai Tulang Iblis itu melesat ke arah siluman serigala yang tengah mengeroyok Arimbi. Jleeb! Satu serigala tertancap ujung Rantai yang berbentuk ujung pedang yang lancip. Setelah
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 98.Amukan Gadis Bersayap"Lelaki semuanya sama, silau dengan kemolekan tubuh wanita. Bagai kerbau di cocok hidungnya, mereka akan menurut kalau sudah terpesona," kata Suari sambil melempar senyuman manis ke arah Bima. Dari cara dia berjalan sudah membuat mata pria mana pun akan terpaku, di tambah dengan pakaian tipis yang hanya satu helai membuatnya nyaris seperti tidak menggunakan pakaian. Siapa yang tidak kelojotoan dengan pemandangan tersebut. Tiba-tiba terdengar ledakan dari dalam rumah penginapan. Lalu melesat satu sosok berpakaian putih ke arah Suari. Gerakannya sangat ringan. Dengan satu serangan cepat dia telah berada di depan wanita Iblis tersebut. "Berani menggoda kekasih orang! Apakah kau sudah tidak ingin hidup!?" teriak sosok berpakaian putih yang tak lain adalah Arimbi. Suari terkejut dengan serangan mendadak tersebut. Namun dia telat, karena telapak tangan kanan Arimbi telah menghantam dadanya dengan telak hingga tubuhnya terpental jauh. Siluman Gadis Tengkorak terkejut melihat Arimbi yan
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: 97.Iblis PenggodaBima mendobrak dua pintu lainnya. Namun tak berhasil. Dua pintu itu adalah pintu kamar Iblis Neraka dan Iblis Tanduk Api. Jelas Bima tak mungkin bisa membukanya karena dia tak mempunyai kekuatan dua Iblis tersebut. "Sial... Kemana aku harus mencarinya...?" batin Bima. "Aku merasakan ada hawa siluman, waspada!" kata Iblis Bayangan mengingatkan. Bima menghunus pedangnya. Dia pun mempertajam penglihatan dan pendengarannya. Siluman Gadis Tengkorak itu bergerak nyaris tanpa suara. Namun ada satu yang tidak hilang dari siluman itu, yaitu aura siluman nya. Meski sangat tipis, namun Bima bisa merasakannya. "Benar... dia mengintai kita," batin Bima. "Tak masalah, siluman adalah makanan pedang Darah milikmu, senjata Rantai Tulang Iblis juga bisa berguna saat pertarungan, jadi manfaatkan dua senjata itu untuk menjadi pembunuh yang hebat!" kata Iblis Bayangan. "Hei, Iblis Bayangan..." panggil Bima. "Apa?" tanya Iblis Bayangan. "Kau lebih cerewet dari Iblis Es, hahahaha!" ujar Jaka lalu t
Last Updated: 2025-02-17
Chapter: 96.Harta Di Dalam KamarPedang Darah di tangan Bima menusuk leher Gadis Tengkorak. Namun saat pedang itu menembus lehernya, wujud makhluk menyeramkan itu berubah menjadi asap hitam. Asap hitam itu melayang keluar dari rumah penginapan. Dengan cepat Bima segera mengikutinya. Namun sesampainya di luar, Bima kehilangan jejak. Dia segera kembali masuk ke dalam dan mencari Arimbi. Setiap kamar dia dobrak. Namun tak ada satu pintu pun yang jebol. Padahal itu hanyalah pintu kayu. "Kenapa pintu ini sangat kuat!?" batin Bima. "Pintu ini mengandung aura milikku, sepertinya aku pernah masuk ke dalam sini, coba kau pakai kekuatan milikku anak muda," usul Iblis Bayangan. Bima segera mengerahkan kekuatan Iblis Bayangan. Ternyata hanya dengan mendorong perlahan saja pintu itu telah terbuka. Benar saja apa yang di katakan Iblis Bayangan. Namun di dalam kamar itu kosong tak ada apa pun. Ketika Bima akan memutar tubuhnya, Iblis Bayangan menahannya. "Tunggu sebentar Bima! Coba kau masuk ke dalam dan cari tahu, aku meras
Last Updated: 2025-02-16
Chapter: 95.Penginapan Iblis(4) Bima akhirnya selesai makan. Dia merasa sangat kenyang meski dia tak merasa enak sama sekali terhadap makanan itu. "Kemana Arimbi?" batin Bima. Dia merasa khawatir mengingat gadis itu adalah manusia murni di dunia Iblis tersebut. Bima segera keluar dari kamarnya kemudian berjalan menuju kolam kecil yang ada di sebelah rumah tersebut. Di dekat kolam, Bima melihat Arimbi tengah duduk sambil meminum teh. "Aku kira kau kemana, ternyata di tempat ini," ucap Bima sambil duduk di sebelah Arimbi. Arimbi menuang teh kedalam cangkir dan menyodorkan nya kepada Bima. "Kakang tidak mual makan daging binatang menjijikan itu?" tanya Arimbi. Bima mengambil cangkir lalu meminum teh itu sekali tenggak. "Jika mau jujur, aku juga tidak suka," jawab Bima. Arimbi mendekatkan wajahnya membuat wajah mereka berdua menjadi sangat dekat. Bima terkejut dengan Arimbi yang tiba-tiba mendekat. Namun hatinya berdebar juga melihat wajah cantik itu dalam jarak yang sangat dekat. "Ada apa?" tanya Bima. Mata
Last Updated: 2025-02-16