Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 1.Keluarga Xiao

Share

Legenda Dewa Cahaya
Legenda Dewa Cahaya
Author: Gibran

1.Keluarga Xiao

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5.

Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'.

Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang kadang terlihat bahagia namun juga terlihat sedikit murung.

Di luar kediaman tersebut, nampak seorang pemuda berjalan ke arah kediaman salah satu anggota keluarga Xiao, yang sepertinya akan mengadakan sebuah pesta pernikahan. Di tangan pemuda itu nampak satu nampan berisi semangkuk sup.

Seorang pemuda dari arah yang lain mendatangi nya lalu memberikan satu bungkusan kertas berisi bubuk putih.

"Paman Yu Long, ini adalah racun yang sangat berbahaya dan tidak berwarna. Aku harap kau puas dengan ini," ucap pemuda yang tak lain adalah cucu dari kepala keluarga Xiao Lie. Yaitu Xiao Cheng.

Pemuda bernama Xiao Yu Long yang tak lain juga adalah putra angkat Xiao Lie menyeringai sinis.

"Bagus Xiao Cheng. Dengan ini, aku tak perlu repot-repot lagi..." ucap Yu Long.

Yu Long pun melangkah masuk kedalam kediaman Xiao Feng, cucu dari Xiao Lie. Atau anak dari kakak angkat perempuan Yu Long, Xia Yuning. Usia mereka berdua hanya terpaut sedikit.

Namun sebelum Yu Long sampai dia dihadang oleh seorang gadis cantik berpakaian hijau, tepat saat Yu Long baru melangkah masuk kedalam halaman rumah Xiao Feng.

"Ada apa kau datang kesini? Ingin mencelakainya lagi!?" hardik gadis itu.

Yu Long tersenyum kecil. Sebisa mungkin dirinya menahan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun karena mendengar hardikan dari gadis tersebut.

"Aku hanya ingin mengantarkan semangkuk sup untuk nya. Anggap saja ini ucapan selamat dari paman yang baik hati untuk pernikahan nya, Hehe," ucap Yu Long.

Mata gadis itu melotot.

"Baik hati apanya!? Kau selalu menindas Xiao Feng!" ucapnya ketus.

Yu Long tertawa dengan urat terlihat mengembung di pelipisnya pertanda dia tengah menahan amarah.

"Kalau begitu, bukankah lebih baik jika kau yang mengantarkan sup ini untuknya? Itu jika kau keberatan aku menemuinya..." ucap Yu Long sambil menyodorkan nampan berisi semangkuk sup yang sudah diracuni tersebut.

"Kenapa harus aku!? Dan, aneh sekali jika melihat kau peduli pada Xiao Feng setelah selama ini kau menindas dirinya," kata gadis itu.

"Aku akan pergi, tak peduli kau berkata apa. Xia Yu, aku titipkan sup ini padamu. Tidak ada salahnya sesama saudara berbaik hati meskipun itu sangat jarang bukan?" kata Yu Long sambil menyodorkan nampan yang ada di tangannya.

Mau tak mau gadis bernama Xia Yu itu pun menerima nampan tersebut.

"Tolong cepat antarkan sebelum supnya dingin, itu akan menjadi tidak enak," kata Yu Long sedikit memaksa.

Xia Yu nampak kesal. Namun dia melakukan apa yang Yu Long katakan. Gadis itu membawa nampan berisi sup beracun ke dalam rumah Xiao Feng.

Yu Long menatap Xia Yu yang masuk ke dalam rumah. Dalam hati dia berkata,

"Xiao Feng, jangan salahkan aku jika aku cemburu padamu. Kau yang memaksaku melakukan ini. Xia Yun harusnya menikah dengan diriku! Hanya aku Xiao Yu Long yang pantas menikahi Xia Qing Yue, bukan dengan sampah yang tidak berguna seperti dirimu Xiao Feng...!" geramnya dalam hati.

Tinju Yu Long terkepal kuat. Dia pun melangkah pergi dari kediaman tersebut dan bertemu dengan pemuda yang sebelum nya membawakan racun. Pemuda itu tak lain adalah Xiao Cheng, keponakannya sendiri.

"Bagaimana?" tanya Xiao Cheng.

"Xia Yu sudah membawa masuk sup kematian itu pada nya. Tinggal kita menunggu waktu," kata Yu Long.

"Bagus...! Sekarang kakek pasti hanya akan melihat diriku!" kata Xiao Cheng sambil menyeringai.

Sementara itu, Xia Yu masuk kedalam ruangan dimana Xiao Feng tengah duduk sambil melamun.

Melihat gadis itu datang membawa nampan berisi sup, pemuda itupun langsung tersenyum dengan sumringah.

"Apa ini bibi kecil?" tanya Xiao Feng.

Xia Yu tersenyum.

"Ini sup buatan Xiao Yu Long, aku tidak tahu rasanya seperti apa karena aku belum mencobanya," kata Xia Yu sambil menyodorkan nampan ke arah Xiao Feng.

Pemuda tanggung itu pun mengambil mangkuk tersebut.

"Aku percaya, jika bibi kecil yang membawakan makanan, itu pasti enak!" kata Xiao Feng dan tanpa ragu langsung menenggak habis sup tersebut tanpa sisa.

Xia Yu menatapnya dengan tanpa berkedip.

"Bagaimana rasanya? Apakah sebegitu enaknya sampai kau menghabiskan semuanya dalam satu kali tenggak?" tanya Xia Yu.

Xiao Feng tidak menyahut. Dia terdiam dan terpaku setelah menelan sup beracun tersebut.

"Bibi kecil... Aku merasa pusing dan mual..." kata Xiao Feng.

Mata Xia Yu langsung membesar dan dia terlihat panik. Apalagi saat tubuh dan wajah Xiao Feng mulai keluar keringat sebesar biji jagung.

Mangkuk di tangan pemuda tanggung itu pun terlepas dari tangannya.

Prang!

Mangkuk itu pecah dan berantakan di lantai. Xia Yu yang terlihat panik langsung mendatangi Xiao Feng.

"Xiao Feng! Ada apa denganmu!? Jangan menakuti diriku!"

"Aku sangat mengantuk dan ingin segera tidur bibi kecil..." sahut Xiao Feng lemah sambil merebahkan kepalanya di atas meja kayu.

Xia Yu semakin ketakutan. Dia meraba leher Xiao Feng dan dia sangat terkejut karena merasakan panas yang tidak wajar.

"Ada apa ini? Apakah Yu Long menaruh racun ke dalam sup nya!?" batin Xia Yu cemas.

Yang dia cemaskan adalah, dia yang membawa sup itu kepada Xiao Feng. Sudah pasti dia akan menjadi orang yang dituduh mencelakai mempelai pria dari keluarga Xiao.

"Tapi dia bilang ingin tidur... Apakah ini akan baik-baik saja?" batin Xia Yu dengan mata berkaca-kaca. ***

Sementara itu, di tempat lain, tempat yang tak mungkin dijangkau oleh manusia, melangkah seorang pemuda gondrong menuju ke satu titik cahaya yang tiba-tiba saja datang menerangi tempat yang gelap itu.

"Benarkah ini sudah waktunya?" gumam sang pemuda.

Langkahnya terlihat mantap saat menuju ke cahaya putih tersebut.

"Bara Sena, lima ratus tahun telah berlalu. Seperti janjiku padamu dan kepada Mahadewa, aku akan menghidupkan dirimu lagi di tubuh seorang pemuda... Kuharap kau bisa hidup lebih baik di kehidupan kedua ini," kata satu suara yang menggema di dalam ruangan tersebut.

"Ganesha... Aku berterimakasih padamu," ucap pemuda yang ternyata bernama Bara Sena.

"Masuk lah ke dalam cahaya itu, dan kau akan masuk ke dalam putaran roda reinkarnasi ku...!"

Bara Sena mengangguk. Dia pun masuk ke dalam cahaya putih tersebut.

Bara Sena membuka matanya. Saat dia membuka mata, yang pertama dilihat olehnya adalah wajah cantik seorang gadis berambut pendek.

"Siapa kau?" tanya Bara.

Gadis itu membesarkan kedua matanya.

"Kau tak mengenali diriku!?" tanya gadis itu.

Bara Sena menatap kedua tangannya. Dia terkejut.

"Apa-apaan dengan tangan yang lebih mirip seperti gadis ini!?" serunya membuat gadis berambut pendek itu semakin heran dan penasaran.

"Apakah kau lupa ingatan? Kau lupa dengan diriku, apa kau lupa dengan dirimu sendiri? Sejak dulu tanganmu memang lembut seperti tangan seorang gadis, itu sebabnya kau selalu di permainkan oleh Yu Long..." ujar gadis itu sambil cemberut.

"Yu Long? Siapa lagi dia?" tanya Bara membuat gadis yang tak lain adalah Xia Yu itu menempelkan tangannya ke dahi pemuda itu.

"Apakah gara-gara sesuatu yang ada di dalam sup itu kau menjadi lupa ingatan?" tanya Xia Yu.

Bara Sena bingung mau menjawab apa. Dia belum sadar bahwa dirinya sudah kembali hidup dan masuk ke dalam tubuh Xiao Feng yang sebelumnya sudah mati karena diracun oleh saudaranya, Yulong.

"Apakah aku hidup lagi di tubuh orang yang baru saja mati? Tapi kenapa aku hidup di tubuh lemah tak mempunyai tenaga dalam sama sekali ini? Ganesha... Kau mengujiku?" batin Bara.

"Gadis kecil..."

Mata gadis itu melotot.

"Aku ini bibimu! Meski aku lebih muda darimu, aku adalah adik ibumu! Apa kau benar-benar lupa!?" potong Xia Yu membuat Bara tersenyum serba salah.

"Jadi kau adalah bibiku...? Aku tidak tahu, aku lupa segalanya..." kata Bara sambil menggaruk kepalanya.

"Huh...! Pasti Yu Long menaruh racun pelupa ingatan. Kurang ajar sekali dia...!" gumam Xia Yu.

"Katakan padaku, ada apa sebenarnya?" tanya Bara.

Xia Yu menunjuk ke arah mangkuk yang tergeletak di lantai dalam keadaan pecah.

"Kau habis memakan sup itu dan langsung tidur. Kau bilang kau sangat mengantuk. Sudah ada setengah jam kau tidur. Lebih baik kau cepat bersiap karena siang ini upacara pernikahan mu akan segera dimulai." kata Xia Yu.

Mata Bara membelalak mendengar ucapan Xia Yu.

"Pernikahan!? Sejak kapan aku ingin menikah!?" serunya.

Xia Yu semakin yakin, bahwa Yulong telah menaruh racun pelupa ingatan ke dalam sup milik Bara Sena atau Xiao Feng.

"Hari ini, kau akan menikah dengan gadis yang sudah dijodohkan denganmu sejak kalian masih umur lima tahun. Dia adalah gadis tercantik di kota Nanjing, dari keluarga Qing. Xia Qing Yue," kata Xia Yu.

Bara Sena terpaku sejenak. Dia masih belum bisa menerima keadaan yang sekarang.

"Aku adalah seorang Dewa di kahyangan, dan sekarang aku hidup menjadi manusia lemah di tempat yang aneh pula... Paman Jaka Geni, apakah ini rencana mu untuk menghukum diriku?" batin Bara sambil memijit kepalanya.

"Apa kau masih merasa sakit?" tanya Xia Yu.

Bara Sena menggeleng kan kepalanya.

"Aku ingin melihat pecahan mangkuk itu," kata Bara lalu bangkit dan melangkah menuju ke arah pecahan mangkuk.

Dia pun mengambil salah satu pecahan mangkuk lalu mengendus-endus nya.

"Racun Penghancur Hati...?" batin Bara.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
juan effendi
jgn mau dibohongin iklan......kalo dibaca dua tahun ga habis habis
goodnovel comment avatar
Hendra Ruhyana Ruh
lumayan bagus untuk sa'at ini
goodnovel comment avatar
troy alfianus
Bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   2.Rencana Yu Long

    "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan

  • Legenda Dewa Cahaya   3.Istana Awan Es

    Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me

  • Legenda Dewa Cahaya   4.Wanita Di Atas Bukit

    Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.

  • Legenda Dewa Cahaya   5.Kahiyang Dewi

    "Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu."Bibi Kecil?" tanya Bara."Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu."Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara."Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut."Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu. "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya."Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin me

  • Legenda Dewa Cahaya   6.Rahasia Qing Yue

    Halaman Kediaman Keluarga Xiao...Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao."Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya."Ada apa?" tanyanya."Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut."Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu."Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.Bara Sena menu

  • Legenda Dewa Cahaya   7.Rahasia Qing Yue(2)

    "Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it

  • Legenda Dewa Cahaya   8.Mimpi

    "Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k

  • Legenda Dewa Cahaya   9.Utusan Sekte Utama

    "Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya."Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut."Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara."Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut."Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis."Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian.Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan Bara saat

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status