Di depan Pendekar Golok Iblis nampak terlihat tempat yang sangat luas. Namun banyak batu-batu raksasa yang menjulang ke langit membentuk seperti pilar. Di setiap batu itu nampak rantai raksasa yang saling terhubung antara batu satu dengan batu yang lain sehingga seolah-olah mereka semua saling terikat."Tempat apa ini?" batin Bara Sena.Dia melangkahkan kakinya di tanah yang tertutup es tersebut. Hawa dingin sudah tak diragukan lagi tingkat kedinginannya. Bahkan pemuda itu merasa tempat itu lebih dingin dari Pulau Es tempat tinggal Dewi Lian Xie sendiri."Iblis Es," panggil Bara sambil melangkah kedepan dan menatap ke batu-batu raksasa yang menjulang tinggi hingga ratusan tombak tingginya."Hmm..." sahut Iblis Es masih kesal."Kau tahu tempat apa ini?" tanya Bara.Iblis Es membuka matanya. Dia pun terhubung dengan penglihatan yang Bara salurkan kedalam Alam Jiwa miliknya."Ini...Bagaimana bisa kau masuk kedalam tempat ini!?" seru Iblis Es membuat Bara menjadi heran dengan tanggapan Ib
Asap hitam yang menutupi pulau es secara perlahan mulai menghilang oleh hembusan angin yang cukup kencang. Hingga akhirnya terlihat pemandangan yang mengerikan. Dimana Pulau Es yang sebelumnya terlihat indah dengan segala kelebihannya kini malah menjadi Neraka yang membara. Tak ada lagi tanah yang tersisa kecuali api merah membara.Di tengah Kobaran api tersebut, nampak sosok Bara Sena yang tengah dikendalikan oleh Iblis Neraka Sasaka tengah mencekik leher seseorang menggunakan tangan kirinya yang menyala merah dengan cipratan lahar panas."Kau tamat, Kutukan Es...Berani macam-macam dengan diriku, tak akan pernah aku beri ampunan..." kata Sasaka dengan suara berat.Tubuh orang yang berada dalam cekikan itu nampak hancur sebagian. Kedua matanya melotot dan tangan kanannya yang masih utuh mencoba untuk melepaskan cekikan tersebut. Namun Sasaka menyeringai kecil menampakkan taring-taring tajamnya. Tangan kirinya memperkuat cekikan. Saat itu juga, leher sosok yang menyerupai Ratu Azalea p
Gerbang merah itu muncul di bawah sebuah Lembah yang berkabut. Bara Sena keluar dari dalam sana bersama seorang pria bertubuh kekar yang tak lain adalah Yuang Shi."Jadi ini gerbang menuju ke tempat para Naga itu?" tanya Bara sambil menunjuk kearah dua pilar hijau yang dililit patung Naga berwarna emas. Yuang Shi mengangguk."Benar. Kita harus melewati dua pilar itu untuk sampai ke atas sana. Jika kita terbang, kita tidak akan menemukan Istana Naga Azure..." kata Yuang Shi."Tempat ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Jika bukan karenamu, mungkin aku sudah nyasar entah kemana," kata Bara Sena sambil menatap dua pilar hijau yang berdiri di tengah rawa-rawa."Tujuan Kaisar Kuno adalah untuk mengurangi kemunculan manusia atau para dewa di dunia naga. Karena itu hanya akan menyebabkan perseteruan. Sehingga Kaisar menciptakan pilar ini untuk dijadikan pintu rahasia. Bagi orang yang tidak melewati pilar ini, sudah di pastikan dia tak akan menemukan Istana Naga Azure yang tersembunyi dibal
Yuang Shi menatap dua sosok yang baru datang tersebut. Dia pun langsung memberi hormat kepada mereka dengan menyatukan dua tangan dan membungkuk kan tubuhnya."Salam hormat saya, Dua Gerbang Kaisar, Lin Muya dan Lin Fengsi," ucap Yuang Shi."Cih! Kau tidak sadar apa kesalahan yang kau perbuat terhadap Kaisar!? Berlutut!" bentak pria berpakaian biru yang dikenal dengan nama Gerbang Biru Lin Fengsi.Yuang Shi merasa kesal dengan apa yang diperintahkan oleh Lin Fengsi. Namun jika dia tidak melakukan perintah tersebut, dia akan mendapatkan hukuman yang lebih buruk. Dia pun segera berlutut sesuai yang diperintahkan oleh Lin Fengsi.Bara Sena yang menyadari kedatangan dua sosok kuat segera bangkit berdiri dan mendekati mereka yang tengah berdiri di hadapan Yuang Shi."Hei hei hei! Apakah ini kelakuan Naga di Kekaisaran Azure!? Sungguh tercela sekali perbuatan kalian menyuruh tamu berlutut di tempat ini!" ucap Bara dengan santai nya.Lin Muya dan Lin Fengsi sama-sama menatap kearah Bara Sena
Sosok pria yang berdiri dengan satu kaki diatas tongkat kepala Naga itu menoleh kearah Bara Sena dan Yuang Shi."Sepertinya ada tamu istimewa hari ini. Kenapa tidak kalian sambut dengan baik?" tanya sosok yang tidak lain adalah Kaisar Qing Long atau anak angkat dari Bima Sena (Buku Sang Kesatria Terakhir).Lin Muya dan Lin Fengsi sama-sama saling tatap lalu mereka pun kembali menatap kearah Kaisar Qing Long."Tamu istimewa...? Maksud Yang Mulia, dua orang ini?" tanya Lin Fengsi.Kaisar Naga Azure tersebut mengelus janggutnya yang panjang dan hitam klimis."Yuang Shi adalah muridku. Meski dia pernah melakukan kesalahan, berani kembali dan mempertanggungjawabkan kesalahannya adalah sebuah keberanian dan niat yang baik. Dan satunya lagi, meski aku tidak tahu siapa dia, aku merasa tidak asing dengan auranya. Tak hanya itu, melihat sikap muridku ini aku yakin, Yuang Shi membawa orang penting kepadaku." kata Kaisar Qing Long sambil mengelus-elus jenggotnya."Maafkan kami yang tidak berpiki
Dua Naga itu memasuki sebuah kota yang megah dan tak pernah Bara lihat di dunia manusia. Bangunan-bangunan tinggi dan memiliki arsitektur yang mewah. Sebagian besar bercorak Naga hijau dengan mahkota emas yang melambangkan kekuasaan Naga Azure.Para manusia Naga yang tengah berjalan menatap kedatangan dua Naga yang tidak lain adalah Lin Fengsi dan Lin Muya. Mereka semua menghentikan langkah dan memberi salam kepada dua Gerbang Kaisar tersebut. Semua manusia naga mengenal dua pria yang menjadi orang penting di Kekaisaran tersebut. Bara melompat turun dari atas punggung Naga Biru. Begitu juga dengan Yuang Shi. Lin Muya dan Lin Fengsi pun kembali merubah wujud mereka menjadi sosok manusia naga. Mereka berempat pun berjalan dengan santai di tengah jalanan kota Naga yang ramai."Fengsi, kau dan Muy adalah Gerbang Kaisar, apakah hanya kalian berdua yang menjadi Gerbang Kaisar?" tanya Bara Sena."Ada dua orang lagi. Mereka adalah Naga Kuning Dao Shi dan Naga Ungu Dao Yuan. Saat ini mereka t
Bara Sena duduk di tempat yang sudah di sediakan oleh panitia berdasarkan warna papan yang dia ambil. Ada kurang lebih 20 orang yang duduk disana sementara itu, ada di bagian hijau hanya ada 10 orang saja. Lu Jiang duduk tepat di belakang Pendekar Golok Iblis mengamati pemuda itu dari belakang."Aku penasaran, apakah bocah ini memiliki kemampuan bertarung sampai dengan mudahnya dia ikut ke tempat seperti ini?" batin Lu Jiang sempat berpikir jernih. Tapi kalimat satu juta Kristal Darah membuat dirinya tak peduli dengan hal lain lagi selain menginginkan harta yang bisa membuatnya kaya dalam waktu sekejap.Seorang gadis berpakaian hijau pupus melangkah gemulai di atas panggung arena yang hanya seluas 4x4 tombak. Pakaiannya yang sedikit terbuka di bagian dada dan pahanya membuat semua mata tertuju padanya. Kedua matanya hijau dan nampak sepasang Tanduk kecil di kepalanya berwarna biru muda. Dia diam sejenak sambil mengedarkan pandangan matanya ke segala arah."Tuan-tuan sekalian yang ada
Lu Jiang yang mendapat dukungan dari para penonton menjadi bersemangat. Dia langsung melompat ke udara dan menerjang kearah Bara Sena dengan cepat. Tak tinggal diam, pemuda itu segera membuat satu gerakan tangan merapal kekuatan angin miliknya.Sebelum tubuh Lu Jiang sampai didekatnya, satu kekuatan berbentuk tinju angin menyapu tubuh Naga tersebut.Daaar!Lu Jiang terpental kembali dan mendarat di lantai dengan kedua kakinya. Baru saja mendarat, dia kembali melesat. Kali ini jauh lebih cepat dari sebelumnya. Bara Sena ingin menguji seberapa kuat sisik Naga pada Lu Jiang. Tangan kirinya menyala merah dan nampak aliran lahar di tangan kirinya. Semua orang terkejut melihat tangan Bara yang tiba-tiba berubah tersebut. Lu Jiang tak pedulikan hal itu dan terus menerabas.Dengan cepat Bara berkelit ke samping kanan saat serangan Naga itu datang. Lalu dia pun memiliki kesempatan untuk meninju tubuh makhluk tersebut menggunakan Tangan Iblis Nera