Sosok itu melayang di udara setelah keluar dari pecahan ruang dan waktu. Dia menatap kesal kearah Bara Sena yang masih terbenam dan menyisakan kepalanya saja. Celakanya, karena wanita itu ada diatas dan Bara ada di bawahnya, dia malah justru disuguhi pemandangan yang luar biasa menggoda. Bagaimana tidak, sepasang kaki putih mulus hingga ke bagian pangkalnya terlihat jelas di mata Bara yang semakin gelisah karena adik kecilnya ikut terbangun."Gila...Hanya melihat kakinya saja sudah membuat adik kecilku terbangun..." batin Bara berusaha mengalihkan pandangan matanya kearah lain. Lian Xie mengira Bara tengah takut dan merasa bersalah sehingga tidak berani menatapnya sehingga hatinya yang tengah marah itu sedikit merasa adem."Kasihan juga kalau dipikir-pikir, pahlawan manusia harus mendapat perlakuan seperti ini," batin wanita cantik tersebut.Karena hal itulah, dia pun membebaskan Pendekar Golok Iblis begitu saja tanpa banyak berkata. Pemuda itu pun terangkat dari dalam tanah yang meng
Di depan Pendekar Golok Iblis nampak terlihat tempat yang sangat luas. Namun banyak batu-batu raksasa yang menjulang ke langit membentuk seperti pilar. Di setiap batu itu nampak rantai raksasa yang saling terhubung antara batu satu dengan batu yang lain sehingga seolah-olah mereka semua saling terikat."Tempat apa ini?" batin Bara Sena.Dia melangkahkan kakinya di tanah yang tertutup es tersebut. Hawa dingin sudah tak diragukan lagi tingkat kedinginannya. Bahkan pemuda itu merasa tempat itu lebih dingin dari Pulau Es tempat tinggal Dewi Lian Xie sendiri."Iblis Es," panggil Bara sambil melangkah kedepan dan menatap ke batu-batu raksasa yang menjulang tinggi hingga ratusan tombak tingginya."Hmm..." sahut Iblis Es masih kesal."Kau tahu tempat apa ini?" tanya Bara.Iblis Es membuka matanya. Dia pun terhubung dengan penglihatan yang Bara salurkan kedalam Alam Jiwa miliknya."Ini...Bagaimana bisa kau masuk kedalam tempat ini!?" seru Iblis Es membuat Bara menjadi heran dengan tanggapan Ib
Asap hitam yang menutupi pulau es secara perlahan mulai menghilang oleh hembusan angin yang cukup kencang. Hingga akhirnya terlihat pemandangan yang mengerikan. Dimana Pulau Es yang sebelumnya terlihat indah dengan segala kelebihannya kini malah menjadi Neraka yang membara. Tak ada lagi tanah yang tersisa kecuali api merah membara.Di tengah Kobaran api tersebut, nampak sosok Bara Sena yang tengah dikendalikan oleh Iblis Neraka Sasaka tengah mencekik leher seseorang menggunakan tangan kirinya yang menyala merah dengan cipratan lahar panas."Kau tamat, Kutukan Es...Berani macam-macam dengan diriku, tak akan pernah aku beri ampunan..." kata Sasaka dengan suara berat.Tubuh orang yang berada dalam cekikan itu nampak hancur sebagian. Kedua matanya melotot dan tangan kanannya yang masih utuh mencoba untuk melepaskan cekikan tersebut. Namun Sasaka menyeringai kecil menampakkan taring-taring tajamnya. Tangan kirinya memperkuat cekikan. Saat itu juga, leher sosok yang menyerupai Ratu Azalea p
Gerbang merah itu muncul di bawah sebuah Lembah yang berkabut. Bara Sena keluar dari dalam sana bersama seorang pria bertubuh kekar yang tak lain adalah Yuang Shi."Jadi ini gerbang menuju ke tempat para Naga itu?" tanya Bara sambil menunjuk kearah dua pilar hijau yang dililit patung Naga berwarna emas. Yuang Shi mengangguk."Benar. Kita harus melewati dua pilar itu untuk sampai ke atas sana. Jika kita terbang, kita tidak akan menemukan Istana Naga Azure..." kata Yuang Shi."Tempat ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Jika bukan karenamu, mungkin aku sudah nyasar entah kemana," kata Bara Sena sambil menatap dua pilar hijau yang berdiri di tengah rawa-rawa."Tujuan Kaisar Kuno adalah untuk mengurangi kemunculan manusia atau para dewa di dunia naga. Karena itu hanya akan menyebabkan perseteruan. Sehingga Kaisar menciptakan pilar ini untuk dijadikan pintu rahasia. Bagi orang yang tidak melewati pilar ini, sudah di pastikan dia tak akan menemukan Istana Naga Azure yang tersembunyi dibal
Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5. Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'. Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan. "Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang
"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan
Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me
Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.