Kapal berukuran besar yang seharusnya ada di lautan kini melayang terbang di atas kota Hubei. Kapal besar itu melayang mendekati gunung batu dimana Bara Sena dan yang lain tengah beristirahat."Istri paman?" tanya Bara yang merasa penasaran setelah Jaka Geni mengatakan kepada semua orang bahwa yang datang adalah istrinya.Kapal terbang itu memiliki warna merah yang terang dan beberapa bagian berwarna emas membuatnya menjadi terlihat mewah dan tentu saja pemilik dari kapal itu bukanlah Dewa yang biasa.Kapal tersebut berhenti tepat di atas gunung batu. Sesosok wanita cantik jelita dengan pakaian serba merah melayang turun dari kapal tersebut.Semua orang terpana melihat kecantikan yang ada didepan mata mereka. Tak terkecuali Bara Sena yang menatap tak berkedip melihat kecantikan yang menembus langit dan bumi.Kahiyang Dewi dan Dewi Biru yang memiliki paras cantik pun ikut merasa kagum dengan aura dari wanita berpakaian serba merah tersebut."Istriku..." sapa Jaka Geni."Kau hanyalah bo
Sementara itu, Bima Sena dan Song Yue tengah berjuang bersama melawan Raja Yang Su sang Iblis dengan kekuatan Bayangan. Meski Bima sudah melakukan serangan bertubi-tubi, semua serangan itu seolah-olah hanya menembusnya saja. Begitu juga dengan Song Yue yang hampir habis kekuatannya karena terus mengerahkan tenaga dalam untuk menyerang lawan.Raja Yang Su sangat sulit untuk dikalahkan karena kekuatan mereka berdua memang bukan lawan dari Raja Iblis yang bisa mengerahkan pasukan bayangan yang tidak bisa mati tersebut. Saat diserang pasukan itu akan tembus begitu saja. Namun saat mereka menyerang, seolah-olah mereka menjadi padat dan berhasil menyentuh Bima dan Song Yue."Kalau seperti ini terus, kita yang akan mati kehabisan tenaga paman Bima!" seru Song Yue."Sial...Boneka Petir Jaka Geni juga bukan lawan makhluk aneh ini...Apalagi kita," sahut Bima sambil bersiap untuk mengerahkan bola api yang sudah menyala di tangannya kearah pasukan bayangan yang terus mendekati mereka.Kekuatan ap
Tubuh Bara Sena melesat dengan cepat kearah Raja Yang Su dengan Golok Iblis yang terhunus. Bima yang masih sibuk menarik jiwa Raja Iblis tersebut menata kearah anaknya yang tengah melesat kearah sang ilis."Kau sudah datang nak," batin pria tersebut sambil tersenyum kecil.Golok di tangan Bara Sena pun menghujam ke perut sang Raja Iblis dengan telak.Jleeb!!!"Ugkhhh!!!" Darah muncrat dari mulut Raja Iblis Yang Su. Jiwa yang semua masih bertahan dari cengkraman puluhan tangan hijau itu akhirnya tak bisa lagi bertahan setelah Golok Iblis menembus tubuhnya. Kedua mata Bara menyala merah. Lalu tangan kirinya pun seketika berubah menjadi wujud mengerikan. Itu adalah tangan Iblis Neraka Sasaka. Begitu tangan kiri Bara menyala merah mengeluarkan kekuatan api neraka, Golok Iblis yang ada di tangannya pun ikut menyala dengan kekuatan yang sama.Hal itu tentu saja membuat Raja Yang Su semakin kesakitan. Jiwanya yang bertahan mati-matian agar tidak diambil oleh Bima akhirnya kalah dan terlepas
Di sebuah kota bernama Nanjing, sebuah kota yang cukup terpencil, hidup satu keluarga yang cukup besar bermarga Xiao. Keluarga Xiao cukup terkenal di kota tersebut karena pengaruh dari leluhur Xiao terdahulu, yaitu Xiao Lie pertama. Dan kepala keluarga saat ini adalah Xiao Lie ke-5. Di dalam kediaman Keluarga Xiao yang terlihat merah karena banyak lampion merah dan bendera merah terpasang, nampak seorang pemuda tanggung duduk di depan meja kayu yang ada di dalam rumah bercat merah yang bertuliskan 'Keluarga Xiao'. Wajah pemuda itu terlihat bahagia namun sesekali juga terlihat murung. Entah apa yang sedang dia pikirkan. "Tak ku sangka, hari ini aku akan menikah dengan seorang gadis tercantik di kota Nanjing. Xia Qing Yue sangat baik dan mempunyai bakat yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan diriku yang sampah ini, aku yakin Xia Qing Yue tak ingin menikah denganku...hufff...pantaskah orang buangan seperti diriku mendapat hadiah terindah dalam kehidupan ini?" batin pemuda itu yang
"Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu.Bara Sena menggelengkan kepala."Tidak apa-apa Bibi Kecil," kata Bara sambil berdiri. Dia mencoba mendapat ingatan dari Xiao Feng. Dan perlahan ingatan dari pemuda itu pun muncul di kepalanya."Jadi Xiao Feng ini selalu menjadi bulan-bulanan keluarganya sendiri. Dan karena keberuntungan dia bisa menikah engan seorang gadis cantik nomer satu di Kota Nanjing ini...? Hmmm..." batin Bara Sena.Dia bisa menebak kenapa pamannya, Yu Long meracuni pemuda yang saat ini menjadi wadah baginya. Tidak lain karena dia akan menikah dengan gadis cantik itu dan Yu Long merasa iri hati.Bara Sena menyeringai kecil. "Bagus sekali...Aku ingin menendang orang yang tak tahu diri itu..." batin Bara Sena.Siang itu di luar kediaman keluarga Xiao telah ramai banyak orang. Hal itu karena mereka tahu keluarga Xiao akan menikahkan salah satu putranya dengan seorang gadis cantik dari keluarga terpandang di Kota Nanjing.Karena hal itulah banyak pembicaraan dari orang-orang yan
Bara Sena dan para pengiringnya pun sampai didepan kediaman Keluarga Qing. Mereka disambut oleh Kepala Keluarga Qing atau ayah dari Xia Qing Yue secara langsung didepan kediaman yang terlihat meriah tersebut. Di sebelah kepala keluarga, nampak seorang pemuda bertubuh besar berdiri dengan tatapan tajam. Bara Sena terpaku sejenak melihat sosok tinggi besar tersebut. Tiba-tiba sosok besar itu berlari laksana banteng yang ingin menyeruduk musuhnya. "Ada masalah apa dia denganku!? Gawat! Tubuh ini tak bisa bergerak dengan leluasa!" batin Bara mencoba menghindari tubuh besar tersebut. "Kakak ipar!" teriak pemuda berbadan tinggi besar itu sambil memeluk Bara Sena dengan erat. "Ugh! Lepaskan aku!" teriak Bara merasakan tulang-tulangnya seperti hancur karena pelukan maut pemuda bertubuh besar itu. "Qing Bao! Kau bisa membunuh calon kakak iparmu jika kau terus melakukan itu padanya!" Pemuda bernama Qing Bao menoleh ke arah suara yang tak lain adalah suara dari ayahnya, Qing Yi. "Ayah me
Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.
"Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu."Bibi Kecil?" tanya Bara."Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu."Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara."Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut."Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu. "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya."Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin me