“Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya
“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.
Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.
“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiar
Mendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex
“oh, jadi nama gadis itu Mira “ batinya
“Tidak, hanya pernah melhhatnya saja “ jawab Aksa “ sepertinya “ lanjutnya tak yakin
“ lain kali jika sedang bertengkar dengan pacar mu, bicarakan secara baik-baik jangan bertengkar di jalan seperti ini“ ucap Aksa sambil memukul pelan pundak laki-laki dihadapnya kemudian melihat sebuah mobil yang ia kenal di sebrang jalan, tanpa mendengar perkkataan dari Alex lagi Aksa berjalan menuju mobil hitam itu kemudian mambuka pintu belakang mobil dan langsung meletakan keresek belajanya sedangkan dirinya duduk disamping kemudi.
“Astaga “ teriak Andreas saat melihat seorang duduk di samping kemudi nya” kau “ katanya terkejud saat mengetahui siapa orang yang lancang memasuki mobil miliknya.
Aksa tidak memperdulikan teriakan Andreas padanya nya “cepatlah aku sedang lapar “ tuturnya membuat Andreas menahan kekesalannya
“Memangnya aku peduli ? “ ucap Andreas kesal seraya menajalankan mobilnya
“Antar aku ke Apartemen “ katanya lagi saat melihat arah yang dituju Andreas berbeda
“apa aku supir mu ?” ucap Andreas mengangkat satu alisnya .
Aksa mengalihakan pandanganya pada pemuda itu kemudian metap tajam Andreas,” Apa kau bosan hidup Dre?” ancamnya saat Andreas dengan sengaja membelokan mobilnya.
Andreas yang ditatp seperti itu bergidik “Baiklah, “ ucapnya menghela nafas “ jadi berhentilah menatap ku dengan tatapan mu itu “ ucapnya lagi sambil membelokan arah mobilny menuju Apartemen milik Aksa
***
‘Cinta yang sesungguhnya adalah saat dimana kamu merelakannya dengan seseorang yang membuatnya bahagia”
Cici
***
Seorang gadis terbaring diatas ranjang dengan terlentang dan baju-baju yang berserakan dilantai membuat laki-laki parubaya yang melihatnya menggelengkan kepalanya maelihat tak percaya kelakuan putrid satu-satunya yang ia sayangi.
“Dasar gadis pemalas “ ucapnya sambil membuka hordeng deng sekali tarikan.
Sinar caya matahari pagi menelusup masuk disela-sela jendela membuat mata gadis yang sedang tidur terlelap memincing mata tak nyaman.
“Lis Bangun Nak sudah pagi “ suara itu membuat Mira tersentak bangun
“Ayah “ ucap nya saat melihat laki-laki paru baya itu memungut pakainya milinya yang berserekan di lantai “biarkan saja, Nanti Aku yang membersihkannya “ ucapnya saat Ayahnya akan mengambil pakainya
“Baiklah” kemudian berjalan keluar kamar “cepatlah, bukankah hari ini kau ada mata kuliah pagi ?” ucap Anton pada Mira sebelum keluar kamar membuat Mira cepat membersihkan kamarnya dan segera membersihkan dirinya
***
“Astaga sudah jam delapan pagi “ ucap Mira saat berada di rang tamu” Aku terlambat “ kesalnya dengan buru-bu ia memaka kaus kaki.
“kau tidak sarapan dulu? “ ucap Ayah Mira saat melihatnya dengan tergesa-gesa
Mira melihat Ayahnya “sepertinya tidak ayah, aku sudah terlambat “ ucap nya pada sang Ayah
“baiklah, aku berangkat dulu” Mira menyalami ayahnya kemudian tergesa-gesa menaiki sepeda motor miliknya
“jangan mengebut Lis “ ucap Anton saat melihat putrinya mengendarai motornya dengan tergesa-gesa.
***
“Mira “ teriak Lily saat melihat sahabatnya itu duduk ditaman sendiri
Mira melihat lily yang sedang berjalan menuju nya, Mira menghela nafas saat ia mengingat bagaimana dirinya di usir oleh dosennya pagi ini. Ini salah nya kenapa bisa telat jadi dengan terpaksa Mira meninggalkan kelas dan duduk di taman sendiri
“kau tidak ada kelas ?” tanya lily saat melihat Mira yang lemas menatapnya gadsi itu duduk disamping kanan Mira
“kenapa?” tanya “jangan bilang kau telat ?” dengan terkejud
Mira menganggukan kepala pelan “tadi aku bangun kesiangan “ katanya lesu,
“Astaga, kita bernasip sama “ ucap lily saat dirinya juga datang telat dan berakhir bersama Mira disini,
Mira mengalihkan pandangannya pada lily “ kita benar-benar sama “ ucapnya sambil tersenyum membayangkan dirinya di usir tidak sendirian membuatnya senang.
“kau ini “ ucap lily sambil menggelengkan kepalanya heran saat melihat kelakukan gadis disampingnya ini.
Krukk krukk
Mira tersentak saat merasakan perut nya berbunyi, sedang lily, gadis itu teratawa saat mendengar bunyi yang berasal dari perut MiRA.
“Kau sangat lapar Ra” tanya Lily , Mira menahan malu saat mendengar pertanyaan temannya itu
“iya, aku datang kesini meninggalkan sarapan ku tadi pagi “ ucap Mira sambil beranjang dari duduknya “ Aku akan kekantin, kau ikut ?” ajak nya pada lily yang masih menertawakannya , kemudian berlalu meninggalkan Lily
Liky melihat itu beranjak dari duduknya kemudian mengikuti Mira dari belakang dia masih tertawa terpingkal-pingkal saat terdengar suara perut gadis dihapannya lagi.
“berhentilah tertawa Liy “ ucap Mira kesal,
“kau sangat lucu Ra” ucap Lily
Mira memutar kedua bola matanya malas “sebaiknya kau pesan apa yang ingin kau makan “ ucap Mira saat setelah mereka sampai didepan penjual
“aku pesan Nasi goreng Bu, es The nya satu” ucap Mira pada ibu penjualnya
Mira berlalu meninggalkan Lily saat pesannya sudah ia dapatkan kemudian meletakan makannya di meja bagian pojok kemudian memakan makanannya
“kau sangat kelaparan ?” kata Lily saat melihat Mira yang makanannya dengan lahap.
Mira mengangguk saja saat lily duduk dihadapannya
***
“kau akan pergi sekrang?”
Aksa melihat pada Nik yang sedang melihatnya membereskan beberpa berkas “iya” jawab nya singkat, kemudian ia meneruskan pekerjaanya.
“apa kau tidak ingin membantu ku ?” tanya Aksa pada Nik yang sejak tadi menatapnya diam.
“apa kau perlu bantuan ?” tanya Nik santai membuat Aksa kesal “ kau ini Asisten tidak tau diri “ ucapnya pada Nik yang malah santainya duduk di sofa.
“aku tidak mendengar mu “ ucap Nik
“ apa Andreas akan datang juga ?” Tanya Aksa, kemudian duduk dihapan Nik saat setelah ia memberskan berkas dimejanya.
Nik mengangguk “ iya, dia juga sala satu donator di universitas itu jadi, pasti ia juga diundang” kemudian memberikan sebuah undangan pada Aksa
“apa aku harus datang ?” tanya Aksa sambil melihat undangan tersebut kemudian membolak balikan undangan itu dengan malas
Nik tidak menanggapi pertanyaan Aksa padanya “ lima menit lagi pak andreas akan datang kemari “ ucap Nik membuat Aksa langsung menatap padanya
“untuk apa dia datang kesini?” tanya Aksa, sedangkan Nik, laki-laki itu mengangkat kedua bahunya tidak tahu.
Aksa meletakan undangitu begitu saja di atas meja kemudian mengambil hanfone milinya melihat notifikasi yang ada didalamnya.
“jam berapa acaranya ?” tanya Aksa pada Nik kemudian memasukan hanfone miliknya itu kedalam saku celana saat setelah melihat-lihat notifikasi yang tidak begitu pentinng
“sekitar jam 10 siaang ini “
“sekrang sudah jam setengah sepuluh “ kata aksa saat melihat jam tangan pergelangan tangannya
“sebaiknya kita berangkat sekrang “ kata Nik saat melihat sebentar lagi acaranya akan dimulai
Aksa mengangguk setuju kemudian beranjak dari duduknya “ tapi, bukan kah pak Andres akan datang kesini sebentar lagi ?” tanya Nik pada Aksa saat ia mengingat nya,
Aksa menganggukan kepala kemudian berjalan melalui Ni “ Biarkan saja, untuk apa kita menunggunya “ ucap Aksa kemudian berjalan munuju Lift yang diikuti Nik di belakangnya
Ting
Saat pintu lif terbuka membuat Aksa terkejud saat melihat siapa orang diidalam lift itu, bukan hanya Aksa yang terperajat orang yang didalam lift pun sama.
“kau akan pergi ?” tanya Andreas
“iya, kau akan ikut dengan ku?” tanya Aksa saat melihat Andreas tidak keluar dari lift.
“kau akan datang ke acara itu ?” Aksa mengangguk “jadi, kau berniat meninggalkan ku , saat kau tahu aku akan datang kekantor mu ?” tanya Andreas, lagi lagi Aksa hanya mengangguk setuju membuat Aksa menatap tak percaya pada laki-laki disampiingnya.
“ Kau sangat menyebalkan “ ucap kesal Andreas
“dan kau menjijikan “ ucap akasa “kau selalu mengikuti kemanpun “ lanjutnya dengan tatapan tajam pada Andreas
“hei, aku juga di undang tuan , bukan mengikuti diri mu “ katanya kesal
“dan masalah aku datang kekantormu , aku hanya inginn menumpang saja, aku sedang malas menyetir “ katanya sambil menyengir
Aksa memutar kedua bola matanya malas
***
“Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian MiraMira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya ituLily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa“apa itu Re
Flashback 10 Thun lalu“Apa kau tidak tahu malu ?” ucap seorang anak laki-laki kepada anak perempuan yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca“kau selalu mengikuti ku kemana pun aku pergi” sarkasnya kemudian mendorong anak perempuan itu “pergi lah dan jangan pernah mengikuti ku lagi “ ucapnya kejam kemudian berjalan meninggalkan gadis kecil itu yang sedang menangis***Sekarang...“Ara” ucapnya saat sekilas ingatan melitas dalam pikirannya, hanya satu orang yang selalu memanggilnya Rama dan itu Ara gadis kecil yang dulu sering mengkuti dirinya. Dan lihat gadis itu sekrang sudah tumbuh gadis cantik“Ra, kau dari mana…” ucapan Lily berhenti saat mmelihat siapa dihadapannya sekrang“pak, Aksa “ ucap lily sepontan, Mira tersentak kemudian menoleh pada Lily yang berdiri disampingnya &l
“LILY “ Teriak Mira membuat Lily terkejud kemudian melihat Mira yang berjalan cepat menuju kamar mandi.“ada apa dengan nya “ ucapnya saat mendengarkan umpatan-umpatan Mira padanya.***“pak mampir di restoran itu saja” tunjuk Andreas pada sebuah restoran“apa aku boleh memukulnya?” tanya Nik pada Aksa saat melihat Andreas dengan tersenyum menjengkelkan“silahkan “ ucapnya Aksa tak peduli.Nik tersenyum mentap Andreas yang melihhatnya dengan satu alisnya terangkat “kau akan apa ? “ ucap Andreaas saat melihat seringai Nik padanya***Lily menatap takjub pada Mira yang terlihat sangat cantik “Wow “ katanyaMira tersenyum manis saat melihat penamilannya, dengan rambut terurai dengan baju dres selutut sangat feminim, dan lihat alisnya tidak perlu di bentuk seperti apa yang dilakukan lily tadi padanya dan bibirnya hanya perlu sen
“kau tidak merepokan Lis, kau tau betul dengan perasaan ku pada mu “ ucap Rama dengan senyum lirihMira mengernyit saat mendengarnya “ Perasaan ap…?” ucapanya berhenti saat tiba-tiba seseorang dengan kasar menarik pergelangan tanganya“Apa yang kau lakukan disini “ ucap seorang Laki-laki dengan kasar.Deg“Kak Rama” ucapnya lirihAksa menatap tajam Mira kemudian mengalihkan pandanganya pada Laki-laki dihadapanny, sedangkan Andreas dan Nik mentapa bingung pada Aksa“jangan menyentuhnya” ucap kasal Rama melihat Mira meringiiss menahan sakitAksa tidak memperdulikan ucapannya laki-laki itu dengan cepat menyeret Mira dari sana. Dadanya bergemuruh menahan marah saat melihat gadis nya tertawa dengan laki-laki lain. Gadis yang selama ini ia cari akhirnya takdir mempertemukan keduanya tapi sial
Aksa menarik tangan Mira masuk kedalam apartemennya. Dengan kesal Mira mengikuti langkah laki-laki di depannya."Apa yang mau dilakukannya sebenarnya, dia pikir aku kucing" ungkap nya kesal mencoba melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki yang menarik nya."Jangan kemana-mana, tetap duduk disini dan jangan coba-coba untuk kabur !" Ucap Aksa dengan nada mengancam setelah mengunci pintu Apartemen nya. Mata gadis di hadapannya meliriknya dengan sinis.Laki-laki itu berlalu meninggalkan Mira sendiri di ruang tamu. Mata gadis itu melirik keseluruhan ruangan dengan bosan."Disini sepi sekali" ucapnya bosan.KringDengan cepat Mira mengangkat Handphone nya lalu mengangkat panggilan."Ada apa Li?" Tanya nya "Aku baik-baik saja. Iya aku harap sampai nanti juga akan baik-baik saja" ucapnya ketus."Iya ya aku juga berharap begitu. Dia? Dia sangat menyebalkan. Kau pikir tampan saja cukup? Noo kau akan tau bet
Jakarta, Senin 2019Kini Awan mendung menyelimuti kota Jakarta suasana menjadi sedikit sejuk, tidak seperti hari-hari biasa yang dipenuhi polusi kendaraan. Berlahan rintik hujan turun. Terlihat beberapa orang yang sedang berjalan berlari mencari tempat teduh untuk berlindung,Sedangkan seorang gadis yang berdiri di seberang jalan terus menatap rintik hujan itu. Berlahan ia mengadahkan kepalanya kemudian menatap langit mendung yang menjatuhkan butiran air itu ke bumi. Seulas senyum manis ia kembangkan saat merasakan rintik hujan membasahi wajahnya ah tidak bukan hanya wajahnya tapi kini air itu memasuki sela-sela pakaian yang ia kenakan, membuatnya merasakan kedinginan.Almira Khalisa Fairuz nama gadis itu, ia kembali berjalan menyebrang saat tanda merah dilampu lalu lintas menyala ia tersenyum manis kemudian melambaikan tangan kanan pada teman yang sedang menunggu dirinya dipan restoran. Pertengahan jalan senyum gadi
Rumah Sakit Primier JatinegaraLangkah-langkah lebar berjalan dengan cepat membawa seorang pasien dengan luka cukup parah akibat kecelakaan yang baru saja terjadi,beberapa orang menerobos cepat sambil membawa pasien yang terbaring tak berdaya di atas berangka rumah sakit.“Terimakasih Pak, Anda hanya bisa mengantar pasien sampai disini”ucap Salasatu dari mereka kepada seorang Pria yang kemungkinan masih memiliki ikatan darah atau kerabat pada pasien kemudian menutup Pintu ruangan itu.Andreas Ramata, pemuda itu mengangguk ia terus memundurkan langkahnya sampai punggung miliknya membentur dinding rumah sakit. detak jantungnya tidak beraturan Andre terus menghirup udara dengan cepat seakan ada sesak di dadanya yang tidak membuatnya bernafas dengan lancar.Andreas Ramata adalah sahabat dari seseorang yang sedang melawan maut didalam ruangan itu. Alvian Aksa Akrama Basyar atau yang sering di
“Pengusaha muda Alvian Aksa Akrama Basyar mengalami kecelakaan tunggal di jalan***” Mira tertegun sesaat mendengar berita itu dengan mata membulat penuh. Mira menganga saat melihat jalan dan mobi sama yang hampr saja menabrak nya kemarin.“Jadi yang menabrak ku, dia” Mira mengernyit saat ada yang salah dengan kata-katanya” ah bukan begitu bodoh, dia yang hampir menabbrak mu” gumamnya“Kau mengenal nya ?” tanya Anton saat melihat putrinya itu tertegun mendengar berita yang bar saja ia dengar.“Tidak ayah “ jawbnya gugup“Benarkah?” tanya Anton pada Mira saat masih melihat keterkejutan dari putrinya itu”Kau terlihat seperti orang yang terkejut saat mendengar nya” katanya memastikan.“Tidak, ayah. Aku hanya terkejut melihat nya “ Mira menenjuk pada foto Alvian di Televisi “Pria setampan itu mengalami kecelakaan. Ya tuhan, bagaimana denga