“Lalu apa yang kau lakukan pada nya ?” tanya lily pada Mira saat mendengar cerita gadis dihadapnnya.
Mira menyeringai saat masih sangat jelas apa yang ia lakukan pada pemuda itu, melihat seringai Mira membuat Lily bergidik ngeri, kemudian setelah itu lily mebelalakan matanya saat ia mengerti dari seringai yang dituunjukan pada gadis itu
“Jangan bilang, kau..” ucpa lily berhenti saat gadis dihadpannya itu tersenyum manis padanya
“Jadi benar ?” ucap lily dengan kedua bola matanya yang membulat sepenuhnya dengan tangan menutup mulutnya terkejud.
Lily tidak percaya ini, Mira. Gadis itu melakukan kebiasaan yang sangat mengerikan sejak dulu,
Mira mengangguk seraya tersenyum “Kau sangat berani Ra “ ucap lily salut pasalnya sejak dulu gadis dihapannya ini tidak berubah sama sekali.
Ia pernah menyaksikan bagaimana gadis dihadapannya ini menendang bagian sensitive laki-laki dengan sangat keras membuat laki-laki itu dirawat intenstif di sebuah rumahsakit, salahkan saja mereka yang dengan berani mengagngu seorang Mira.
“Lalu? Apa pemuda itu mengejar mu ?” tanya lily.
Miram mengedikkan kedua bahunya “Apa kau tidak takut? Jika nanti pemuda itu membalas dendam pada mu ?” lanjut nya saat melihat Mira sangat santai sekarang padahal apa yang gadis itu lakukan sangat sensetif bagi seorang laki-laki.
“aku tidak tahu" ucap Mira santai.
“Apa kau tidak takut ? kau sudah membuat seorang kemungkinan hilang masa depannya?” ucap lily membuat Mira tersedak mendengar perkataan temannya.
“Apa separah itu ?” batin Mira “Semoga tidak terjadi apa-apa padnya “ gumam Mira merasa bersalah.
“Ra..Ra..” ucap lily “ Mira “ terak lily membuat Mira tersentak dari lamunannya.
“ Ha?” Mira mengalihkan pandanganya pada gadis di hadapannya
“Apa yang kau katakana liy ?” tanya Mira pada lily membuat gadis itu kesal.
“Ah sudahlah lupakan ” ucap Lily kesal.
Mira menyengir merasa bersalah sebenarnya. Ia bukan tidak mendengar pekataan lily padanya hanya saja ia tidak ingin menjawab pertanyaan temannya itu dan itu membatnya merasa bersalah nantinya.
“Jadi,lily. Apa yang membuat mu memanggil ku untuk datang kemari ?” tanya Mira saat memangingat tujuaaannya datang keaparteman milik temannya ini. Sehingga membuatnya harus bertemu dengan pemuda yang menyebalkan itu.
“Ah ya, aku hanya ingin mengatakan dan menyampaikan pesan seseorang pada mu “ ucap nya sambil mengedipkan satu mata pada Mira, membuat gadis itu mengernyit bingung. Setelah itu Lily beranjak dari duduk nya berjalan menuju kamar milik gadis itu untuk mengambil sesuatu.
Mira memutar kedua boa matanya malas saat ia ditinggal bergitu saja tak berapa lama Lily datang dengan membawa beberapa barang yang terbungkus dalam peperbag membuat kerutan didahi Mira.
“Apa kau hanya melihat saja saat aku sedang kesusah seperti ini “ ucap Lily pada Mira yang melihatnya dengan bingung.
namun setelah mendengar perkataann Mira berjalan membantu dirinya membawa beberpa barang kemudian meletakan barang-barang itu dedekat sofa.
“Sangat banyak “ gumam Mira membuat Lily tersenyum penuh arti kemudian gadis itu merangkul Mira lalu membawa gadis disampingnya duduk di sofa.
“Coba tebak ini dari siapa?” tanya lily sambil menaikan kedua alisnya pada Mira membuat gadis itu mengernyit bingung kemudian mengedikan kedua bahunya.
Lily mendengus saat gadis disampingnya hanya mengedikan kedua bahu. “Kau tidak asyik “ katanya sambil menyenggol bahu Mira dari kesal.
"Lalu dari siapa?” tanya Mira penasaran.
“Dari seorang yang dulu sangat kau sukai” ucap lily berbisik pada Mira membuat gadis itu bergidik geli sehingga tak mendengar begitu jelas apa yang dikatakan temannya itu padanya
“Apa kau bisa sedikit menjauh, Lily. kau membuat ku merinding “ ucap Mira kesal
Lily terkikik saat melihat Mira kesal padnya “Baiklah-baiklah” ucapnya seraya menggeser tempat duduknya .
“Kau tadi mengatakan apa ?” tanya Mira pada lily yang sudah menggeser tempat duduk nya.
“Tadi, aku mengataknya tapi kau malah tak mendengar “ decak lily pad Mira
“Kau membuatku merinding saat kau berbisik seperti tadi “ ucap Mira memutar kedua bola matanya malas
“Lagi pula kenapa harus berbisik, disini hanya kita berdua jadi tidak akan ada yang mendengar nya ataupun menguping “ lanjutnya
“Ah yak kau benar sekali, Ra.” ucap Lily
“Jadi, dari siapa barang-barang ini ?” tanya Mira
Lily tersenyum “Dari seseorang yang dulu sangat kau sukai “ ucap Lily membuat Mira mengalihkan pandangan nya pada gadis disamping nya.
“Ha?”
“Iya, dari seseorang yang dulu sangat kau sukai ” ucap lily
“Aku tidak tahu, Apa aku pernah menyukai seseorang? “ gumam Mira
“Apa kau lupa dengannya ?” Lily menatap serius pada gadis dihadapan nya, membuat Mira menganggukan kepalanya.
Mira sangatl lemah dalam mengingat seseorang kecuali orang- orang yang sangat-sangat dekat padanya. Tapi jika ia melihat seseorang dengan foto atau melihatnya secara langsung mungkin saja ia akan akan mengingat orang tersebut
“Wah ternyata kau benar-benar move on dari nya “ kata lily dengan terkejut
“Padahal dia baru akan mengejar mu Ra” lanjutnya denga tersenyum.
“Apa kau tidak bisa mengatakan saja siapa orang nya ?” tanya Mira tidak sabar. Lily membuat kesabarannya cepat habis jika terus seperti itu.
“Haha oke oke aku akan mengatakannya, tapi kau jangan terkejud dan jangan sampa kau pingsan nanti “ ucap lily
Mira mendengus “Kau berlebihan sekali “ kata nya sambil menyibikan bibirnya
Lily tertawa kemudian membuka hanfone miliknya, lalu membuka galeri foto dan setelah mendapatkannya ia menunjukan sebuah foto dirinya dan beberapa orang yang memakai seragam SMP.
“Kau lihat yang di samping kanan mu ini" kata Lily sambil menunjukan foto seorang gadis yang sedikit gendut dan berwajah tembab dan pemuda yang tepat bediri disampiing gadis itu.
Mira sangat ingat siapa gadis itu, ya siapa yang tak kenal dengan gadis tomboy itu Mira adalah gadis itu .
Mira melihat itu mengangguk “Lalu ?” tanya Mira membuat Lilay mendengus.
“Kau jangan melihat diri mu sendiri, tapi lihatlah yang ada dismping mu ini “ katanya sekali lagi sambil menunjuk tepat pada seorang pemuda disamping Mira.
“Dasar tidak peka “ ucap Lily “Orang memberikan ini semua ya orang ini Ra” lanjutnya
Mira membelalakan mata saat tahu siapa orang yang dikatakan temannya
“Kau serius Liy “ tanya Mira yang dianggukan oleh lily. Mira baru ingat siapa pemuda itu .
“Bukankah itu, kak Rama ?” tanya Mira memastikan saat mengingat siapa laki-laki disampinya itu .
“Kak Rama “ ucap Mira lirih saat sekilas ingat melitas dalam pikirannya.
Rama, nama itu nama yang sama dengan seseorang yang sangat ia rindukan. Sosok yang dulu berjanji akan selalu bersamanya, tapi lihat hingga sekrang janji itu seperti sampah tidak pernah ditepati membuatnya kesal pada laki-laki itu yang selama ini menghilang entah kemana.
Lily menganguk setuju searaya tersenyum pada Mira. Akhiranya gadis disampingnya ini mengerti.
” Waw kau membuat ku sangat terkejut liy “ ucapnya tak menyangka.
Bagaimana bisa seorang Rama yang dulu sangat anti padanya tiba-tiba mananyakan dirinya pada Lily.
“Iya, kau tahu beberapa bulan lalu ia menanyakan tentang mu pada ku, Ra” ucap lily
" Tapi, saat itu aku tidak tahu kabar mu dan keberadaan mu, jadi aku berjanji pada nya nanti saat aku bertemu pada mu aku akan mengatakan padanya” lanjutnya
Mira menantap Lily tak percaya, bagaimana seorang Rama menanyakan tentang dirinnya pada Lily, padahl dulu saat masih mengenyam baku Sekolah menengah pertama laki-laki itu yang tak lain kakak kelas tingkat duanya itu sangat anti untuk berdekatan dengannya.
Mira masih mengingat bagaimana Rama dengan sengaja berpacaran dengan seorang gadis yang satu angkatan dengan laki-laki itu agar membuat dirinya menjahui laki-laki itu dan berhasil.
Mira berlahan mengindari Rama saat akan bertemu atau tidak sengaja bertemu dengan laki-laki itu dengan cepat Mira akan berjalan menghindar ia tidak akan mengejar seseorang sudah memiliki hubungan dengan orang lain,
ia tidak mau jika nanti Mira dicap sebagai gadis murahan yang merebut sesuatu bukan miliknya, kejadian tersebut berlangsung sampai dimana laki-laki itu lulus dari sekolahnnya dan setelah itu tidak ada kabar apapun dari laki-laki itu dan Mira pun tidak ingin tahu bagaimana kabarnya.
“Kau pasti bercanda “ katanya tak percaya, Mira tidak akan mudah percaya begitu saja saat bagaiman jelas kilas-kilasan
ingatan itu datang padanya, tatapan dan pekatanaan tajam laki-laki itu masih sangat tajam diingatannya.
Lily menggeleng kamudian gadis itu mebuka room chat dengan Rama.
"Kau lihat sendiri, aku tidak bercanda,Ra" katanya setelah menunjukan bebrapa chatt Rama yang menanyakan kembali dirinya terakhir minggu kemarin.
“Dan ini,” Lily menunjuk barang-barang dihapannya dengan dagunya.
"Sebenarnya sejak satu bulan lalu Rama mengirimkannya, tapi saat itu aku belum sempat berbicara banyak dengan mu “
Deg
Jantung Mira berdegup kencang
“Dan ini...” Lily menunjuk barang-barang dihapannya dengan dagu “ sebenarnya sejak satu bulan lalu Rama mengirimkannya, tapi aku belum sempat berbicara banyak dengan mu “DegJantung Mira berdegup kencang***Senyum manis tidak pernah lepas dari bibir Mira saat mengingat apa yang dikatakan oleh Lily padanya,Tentang laki-laki yang dulu sangat ia suka kini ternyata datang mencari dirinya dan barang-barang yang diberikan laki-laki itu padanya Mira tentu tidak ingin menerimanya walaupun sebagian dalam hatinya menginginkannya tapi ingat seorang gadis yang baik tidak baik menerima seseuatu dari seseorang yang bukan keluarganya jadi ia memutuskan akan mengembalikan barang-barang itu pada pemiliknya, tentu saat ia tahu dimana alamat sang pengirim, jadi barang-barang itu ia titipkan pada lily,“apa kau masih waras ?” Mira tersentak saa
“Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiarMendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex
“Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian MiraMira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya ituLily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa“apa itu Re
Flashback 10 Thun lalu“Apa kau tidak tahu malu ?” ucap seorang anak laki-laki kepada anak perempuan yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca“kau selalu mengikuti ku kemana pun aku pergi” sarkasnya kemudian mendorong anak perempuan itu “pergi lah dan jangan pernah mengikuti ku lagi “ ucapnya kejam kemudian berjalan meninggalkan gadis kecil itu yang sedang menangis***Sekarang...“Ara” ucapnya saat sekilas ingatan melitas dalam pikirannya, hanya satu orang yang selalu memanggilnya Rama dan itu Ara gadis kecil yang dulu sering mengkuti dirinya. Dan lihat gadis itu sekrang sudah tumbuh gadis cantik“Ra, kau dari mana…” ucapan Lily berhenti saat mmelihat siapa dihadapannya sekrang“pak, Aksa “ ucap lily sepontan, Mira tersentak kemudian menoleh pada Lily yang berdiri disampingnya &l
“LILY “ Teriak Mira membuat Lily terkejud kemudian melihat Mira yang berjalan cepat menuju kamar mandi.“ada apa dengan nya “ ucapnya saat mendengarkan umpatan-umpatan Mira padanya.***“pak mampir di restoran itu saja” tunjuk Andreas pada sebuah restoran“apa aku boleh memukulnya?” tanya Nik pada Aksa saat melihat Andreas dengan tersenyum menjengkelkan“silahkan “ ucapnya Aksa tak peduli.Nik tersenyum mentap Andreas yang melihhatnya dengan satu alisnya terangkat “kau akan apa ? “ ucap Andreaas saat melihat seringai Nik padanya***Lily menatap takjub pada Mira yang terlihat sangat cantik “Wow “ katanyaMira tersenyum manis saat melihat penamilannya, dengan rambut terurai dengan baju dres selutut sangat feminim, dan lihat alisnya tidak perlu di bentuk seperti apa yang dilakukan lily tadi padanya dan bibirnya hanya perlu sen
“kau tidak merepokan Lis, kau tau betul dengan perasaan ku pada mu “ ucap Rama dengan senyum lirihMira mengernyit saat mendengarnya “ Perasaan ap…?” ucapanya berhenti saat tiba-tiba seseorang dengan kasar menarik pergelangan tanganya“Apa yang kau lakukan disini “ ucap seorang Laki-laki dengan kasar.Deg“Kak Rama” ucapnya lirihAksa menatap tajam Mira kemudian mengalihkan pandanganya pada Laki-laki dihadapanny, sedangkan Andreas dan Nik mentapa bingung pada Aksa“jangan menyentuhnya” ucap kasal Rama melihat Mira meringiiss menahan sakitAksa tidak memperdulikan ucapannya laki-laki itu dengan cepat menyeret Mira dari sana. Dadanya bergemuruh menahan marah saat melihat gadis nya tertawa dengan laki-laki lain. Gadis yang selama ini ia cari akhirnya takdir mempertemukan keduanya tapi sial
Aksa menarik tangan Mira masuk kedalam apartemennya. Dengan kesal Mira mengikuti langkah laki-laki di depannya."Apa yang mau dilakukannya sebenarnya, dia pikir aku kucing" ungkap nya kesal mencoba melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki yang menarik nya."Jangan kemana-mana, tetap duduk disini dan jangan coba-coba untuk kabur !" Ucap Aksa dengan nada mengancam setelah mengunci pintu Apartemen nya. Mata gadis di hadapannya meliriknya dengan sinis.Laki-laki itu berlalu meninggalkan Mira sendiri di ruang tamu. Mata gadis itu melirik keseluruhan ruangan dengan bosan."Disini sepi sekali" ucapnya bosan.KringDengan cepat Mira mengangkat Handphone nya lalu mengangkat panggilan."Ada apa Li?" Tanya nya "Aku baik-baik saja. Iya aku harap sampai nanti juga akan baik-baik saja" ucapnya ketus."Iya ya aku juga berharap begitu. Dia? Dia sangat menyebalkan. Kau pikir tampan saja cukup? Noo kau akan tau bet
Jakarta, Senin 2019Kini Awan mendung menyelimuti kota Jakarta suasana menjadi sedikit sejuk, tidak seperti hari-hari biasa yang dipenuhi polusi kendaraan. Berlahan rintik hujan turun. Terlihat beberapa orang yang sedang berjalan berlari mencari tempat teduh untuk berlindung,Sedangkan seorang gadis yang berdiri di seberang jalan terus menatap rintik hujan itu. Berlahan ia mengadahkan kepalanya kemudian menatap langit mendung yang menjatuhkan butiran air itu ke bumi. Seulas senyum manis ia kembangkan saat merasakan rintik hujan membasahi wajahnya ah tidak bukan hanya wajahnya tapi kini air itu memasuki sela-sela pakaian yang ia kenakan, membuatnya merasakan kedinginan.Almira Khalisa Fairuz nama gadis itu, ia kembali berjalan menyebrang saat tanda merah dilampu lalu lintas menyala ia tersenyum manis kemudian melambaikan tangan kanan pada teman yang sedang menunggu dirinya dipan restoran. Pertengahan jalan senyum gadi