Aksa dan Andreas memasuki Lift saat pintu terbuka saat Andreas akann menakann tombol tiba-tiba seorang Gadis dengan cepat mengganjal pintu dengan ka kirinya agar pintu lif tersebut tidak tertutup.
“Untung saja “ ucap lantang Gadis itu yang tak lan adalah Mira “ Maaf “ ucap nya lagi saat menyadari ada orang didalam lif tersebut dengan cepat ia memasuki lif . saat ia akan menekan tombol ada orang lain yang lebih dulu menakan tombol itu.
“Gadis Gila “ ucap sala satu dari mereka membuat gadis itu membalikan badan menghadap orang tersebut, Mira terkejud saat siapa orang yang dengan seenaknya mengatakan dirinya gila “Kau” tunjuknya didepan wajah pemuda itu “ Muka Datar “ ucapnya dengan nada terkejud
Andreas menggeram kesal saat telunjuk gadis itu tepat berada dihidungnya dengan kasar ia menepis tangan gadis dihadapanya “Apa yang kau katakan?” katanya dengan dingin.
Mendengar nada dingin dari Andreas. Aksa mendongakan kepalanya yang sejak tadi sedang memainkan Hanfone miliknya, Aksa mengalihkan pandanganya pada gadis dihadapan Andreas ia mengernyit heran saat melihat gadis itu sangat familiar fikirnya.
Mira mengusap tangan kanannya yang merasa sakit saat setelah ditepis kasir oleh pemuda dihadapannya ini “ kau sangat marah, saat aku mengatakan mu, sedangkan kau, dengan seenaknya mengatakan ku Gila “ Omelnya tanpa melihat seseorang lagi dibelakang pemuda dihapannya
“kau memang Gila “ ucap nya setelahh menilai keadaan gadis dihapannya yang sangat berantakan.
Mira yang diejek seperti itu menatap horror Andreas ia membalikan badanya lagi kemudian matanya melirik pada penunjuk lantai yang akan mereka tuju saat setelah itu Mira menyeringai dengan kejam, Andreasn mengernyit heran saat melihat seringaian gadis dihapannya.
Ting
Pintu lif terbuka bersaam dengan itu Mira membalikan badanya kemudian menendang Andreas pada bagian intim nya membuat pemuda itu terhuyun kebelakang dengan memegang bagian yang ditendang gadis itu
“Fuck” umpat Andreas, Aksa yang menyaksikan hal seperti itu sangat terkejud membuat kedua bola matanya terbelalak
“Hancur sudah masa depan mu Dre” gumamnya sambil memegangi Andreas yang hampir saja terjatuh.
“aughh Sial Gadis gila “ umpat Andreas yang msih merasakan sakit.
“pasti sangat sakit “ ucap Aksa membuat Andreas mengalihkan pandanganya pada pemuda di sampingnya .
“kau pikir saja sendiri” ketus Andreas
“sudahlah, sebaiknya kita keapartemen saja “ ucap Aksa sambil menuntun Andreas keluar Lif
“awas saja saat nanti aku bertemu gadis gila itu aku akan membalas dendam padanya “ ucap Andreas kesal
“haha, sebelum itu, kau harus kedokter lalu periksa adikmu itu, apa dia baik-bak saja atau tidak “ ledek Aksa .
Sedangkan Mira, Gadis itu berlari cepat meninggalkan keduanya .
“Lily, cepat buka “ Mira menggedor pintu Apartemen milik temanya sesekali kepalanya menengok kanan kiri takut pemuda itu mengejar dirinya.
Cklek
Pintu itu terbuka dengan cepat Mira menerobos masuk kedalam kemudian duduk di sofa dengan nafas yang masih tak beraturan, sampa-sampa dirinya tidak mengirukan Lily yang menatap dirinya heran.
“kau bbar saja mengikuti lomba lari Ra?” tanya lily dengan alis terangkat satu saat melihat kondisi temanya itu yang emm sangat berantakan.
“Apa kah tau tidak memberikan ku minum terlebih dahulu, baru kau bisa mengintrogasiku Liy?” ucap Mira memohon.
Lily mendengus saat melihat Mira memohon seperti itu “Baiklah “ katanya kemudian berjalan menuju dapur dan membawa air putih gadis itu duduk dihadpan Mira
Dengan cepat Mira mengambil gelas itu lalu meminumnya “Terimakasih “ ucapnya setelah meminumnya.
“Jadi,?” tanya lily
Mira menarik nafas kemudian membuangnya “ sebentar nafas ku belum sepenuhnya kembali “ jawabnya
“Baiklah-baklah” ucap lily pengertian
Mira tersenyum “kau selalu mengerti diri ku liy” sambil memainkan kedua alisnya
**
Aksa tak berhenti untuk tertawa saat mendengar kekesalan dari Andreas pasalnya sejak kejadian yang baru dialami temannya itu Membuat Andreas mengumpat kasar dan melontarkan sumpah serapah pada gadis itu, entah apa yang ada dipikiran gadis itu dengan berani nya menendang harta berharga milik seorang Andreas, memikir kan hal itu Aksa sangat salaut dengan keberani gadis itu.
“apa kau tidak bisa bberhenti dengan tawa mu itu?” Kata andreas dengan kesal saat melihat Aksa yang tidak juga berheni menertawakan dirinya.
“Tidak “ jawab Aksa sepontan
“ckckc kau sangat kejam “ decak Andreas seraya duduk di sofa, Aksa duduk di sofa ruang tamu dengan malas dirinya membaringkan tubuhnya di atas sofa,
“aku sangat salut dengan keberanian gadis itu “ ucap aksa dengan menahan tawa, Andrea mengalihkan pandangannya pada temannya itu kemudian mendengus kesal saat melihat Aksa yang menahan tawanya “ kau sangat bahagia saat aku menderita “ ucap Andrea kesal
“ Apa masih sakit ?” tanya Aksa aat melihat Andreas meringis
“tidak seberapa, tapi ngilunya masih terasa sedikit sakit “ jawab Andreas lirih membuat Aksa juga meringis “ apa perlu aku memanggilkan mu dokter ?” tanya Aksa
“ tidak perlu tapi…” belum sempat Andreas menjawab suara bel berbunyi nyaring membuat kedua nya saling pandang seakan bertanya siapa yang datang bertamu, Aksa mengendikan kedua bahunya
“apa kau bisa membukan pintu, aku sangat lemas sekrang “ ucap Aksa dengan memelaskan muka miliknya membuat Andreas mendengus melihatnya
Dengan enggan Andreas berjalan menuju pintu untuk membuka pintu, Andreas terdiam saat melihat siapa yang datang bertamu.
“ Bibi ?”
“dimana dia Reas ?” tanya wanita parubaya yang tak lan ibu dari Aksa, Andreas mengambil Rantang makan yang diberikan wanita parubaya itu padanya
“masuklah dulu Bibi ,” ucap Andreas sopan, kemudian wanita parubaya itu pun memasuki Apartemen milik anaknya itu,
“kau ini bagaiman Aksa?” omel seorang wanita pada Aksa saat meliat anaknya itu sedang membaringkan badannya di sofa “ Ibu “ ucap Aksa terkejut saat melihat keberadaan ibunya dihapadanya sekarang
“lihatlah wajah mu ini, msih terlihat pucat seperti mayat “ ucap ibu aksa mengabaikan sapaan anaknya itu , Aksa membelalakan mata saat mendengar perkataan ibunya
Andreas datang dengan membawa satu manggko bubur ayam lalu memberikannyaa pada aksa.
“Aku baik-baik saja Bu,” ucap nya sambil memakan bubur yang dibuat oleh wanita dihadapannya ini ibu nya pikir dirinya selamah itu batinnya.
“kau ini selalu seperti ini “ ucap kesal wanita paru baya yang tak lan ibu aksa.
Tadi saat menndengar percakapan suami nya melalui handfone membuatnya sangat terkejut.
bagaimana tidak, putra satu-satu nya mengalami kecelakaan namun lihat lah suaminya itu tidak member tahu dirinya. membuatnya sangat marah dan kemudian berjalan menuju rumah sakit tempat Aksa di rawat menunggalkan suaminya itu dirumah sendiri.
Belum keterkejutannya disana anak nya itu mebuat ulah dengan memaksa pulang saat kondisinya masih sanngat lemah, untung saja dirinya cepat menghubungi andreas,.
“Aku sudah mengatakan hal itu berulang-ulang kali Bi” ucap andreas yang sejak tadi duduk dihapan keduanya.
“tapi lihat lah dia dengan santai memakan bubur seperti itu, apa dia tidak takut di marahi oleh paman “ adu Andreas saat melihat Aksa memakan bubur ayam dengan lahap.
Aksa memutar kedua bola matanya malas saat mendengar keluhan temannya itu “ kau saja yang penakut” ucapnya malas
“nanti ayah mu akan datang, jadi sekrang kau istirahat saja” ucap Ibu Aksa lalu mengambil mangkung bubur yang sudah habis “kau Reas tugas mu menjaga dia” tunjuk ibu Aksa pada anaknya.
Andreas dan aksa mengangguk paham “atau kau akan ikut Ibu pulang saja?” tawarnya pada Aksa
“tidak” jawab aksa cepat, dirinya tidak ingin pulang jika ia pulang dalam kondisi seperti ini maka dapat dipastikan dirinya akan selalu diawasi oleh kedua orang tuanya dan itu membuat Aksa tambah stresa nantinya
“baiklah kalau begitu” ucap ibu Aksa sambil menyelimuti tubuh aksa dengan selimut, kemudian memeriksa dahi akas yang terlihat memar
“bu akan datang lagi nanti malam membawakan makanan kesukaan mu ya” ucap Ibu aksa kemudian mencium kening putranya.
“jangan lupa hubungi ibu ini jika terjadi sesuatu ya” Aksa tersenyum seraya menganggukan kepalanya paham
“baklah, ibu pergi dulu “ ucap ibu aksa kemudian berjlan keluar apartemen annaknya itu.
Aksa tersenyum manis kemudian mengernyit heran saat merasakan spi dalam apartemennya,matanya berkeliling mencari Andreas yang sejak tadi tidak mengelurkan suara
“dimana dia ?” tanya Aksa
***
“Lalu apa yang kau lakukan pada nya ?” tanya lily pada Mira saat mendengar cerita gadis dihadapnnya.Mira menyeringai saat masih sangat jelas apa yang ia lakukan pada pemuda itu, melihat seringai Mira membuat Lily bergidik ngeri, kemudian setelah itu lily mebelalakan matanya saat ia mengerti dari seringai yang dituunjukan pada gadis itu“Jangan bilang, kau..” ucpa lily berhenti saat gadis dihadpannya itu tersenyum manis padanya“Jadi benar ?” ucap lily dengan kedua bola matanya yang membulat sepenuhnya dengan tangan menutup mulutnya terkejud.Lily tidak percaya ini, Mira. Gadis itu melakukan kebiasaan yang sangat mengerikan sejak dulu,Mira mengangguk seraya tersenyum “Kau sangat berani Ra “ ucap lily salut pasalnya sejak dulu gadis dihapannya ini tidak berubah sama sekali.Ia pernah menyaksikan bagaimana gadis dihadapannya ini menendang bagian sensitive laki-laki dengan sangat keras membuat la
“Dan ini...” Lily menunjuk barang-barang dihapannya dengan dagu “ sebenarnya sejak satu bulan lalu Rama mengirimkannya, tapi aku belum sempat berbicara banyak dengan mu “DegJantung Mira berdegup kencang***Senyum manis tidak pernah lepas dari bibir Mira saat mengingat apa yang dikatakan oleh Lily padanya,Tentang laki-laki yang dulu sangat ia suka kini ternyata datang mencari dirinya dan barang-barang yang diberikan laki-laki itu padanya Mira tentu tidak ingin menerimanya walaupun sebagian dalam hatinya menginginkannya tapi ingat seorang gadis yang baik tidak baik menerima seseuatu dari seseorang yang bukan keluarganya jadi ia memutuskan akan mengembalikan barang-barang itu pada pemiliknya, tentu saat ia tahu dimana alamat sang pengirim, jadi barang-barang itu ia titipkan pada lily,“apa kau masih waras ?” Mira tersentak saa
“Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiarMendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex
“Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian MiraMira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya ituLily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa“apa itu Re
Flashback 10 Thun lalu“Apa kau tidak tahu malu ?” ucap seorang anak laki-laki kepada anak perempuan yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca“kau selalu mengikuti ku kemana pun aku pergi” sarkasnya kemudian mendorong anak perempuan itu “pergi lah dan jangan pernah mengikuti ku lagi “ ucapnya kejam kemudian berjalan meninggalkan gadis kecil itu yang sedang menangis***Sekarang...“Ara” ucapnya saat sekilas ingatan melitas dalam pikirannya, hanya satu orang yang selalu memanggilnya Rama dan itu Ara gadis kecil yang dulu sering mengkuti dirinya. Dan lihat gadis itu sekrang sudah tumbuh gadis cantik“Ra, kau dari mana…” ucapan Lily berhenti saat mmelihat siapa dihadapannya sekrang“pak, Aksa “ ucap lily sepontan, Mira tersentak kemudian menoleh pada Lily yang berdiri disampingnya &l
“LILY “ Teriak Mira membuat Lily terkejud kemudian melihat Mira yang berjalan cepat menuju kamar mandi.“ada apa dengan nya “ ucapnya saat mendengarkan umpatan-umpatan Mira padanya.***“pak mampir di restoran itu saja” tunjuk Andreas pada sebuah restoran“apa aku boleh memukulnya?” tanya Nik pada Aksa saat melihat Andreas dengan tersenyum menjengkelkan“silahkan “ ucapnya Aksa tak peduli.Nik tersenyum mentap Andreas yang melihhatnya dengan satu alisnya terangkat “kau akan apa ? “ ucap Andreaas saat melihat seringai Nik padanya***Lily menatap takjub pada Mira yang terlihat sangat cantik “Wow “ katanyaMira tersenyum manis saat melihat penamilannya, dengan rambut terurai dengan baju dres selutut sangat feminim, dan lihat alisnya tidak perlu di bentuk seperti apa yang dilakukan lily tadi padanya dan bibirnya hanya perlu sen
“kau tidak merepokan Lis, kau tau betul dengan perasaan ku pada mu “ ucap Rama dengan senyum lirihMira mengernyit saat mendengarnya “ Perasaan ap…?” ucapanya berhenti saat tiba-tiba seseorang dengan kasar menarik pergelangan tanganya“Apa yang kau lakukan disini “ ucap seorang Laki-laki dengan kasar.Deg“Kak Rama” ucapnya lirihAksa menatap tajam Mira kemudian mengalihkan pandanganya pada Laki-laki dihadapanny, sedangkan Andreas dan Nik mentapa bingung pada Aksa“jangan menyentuhnya” ucap kasal Rama melihat Mira meringiiss menahan sakitAksa tidak memperdulikan ucapannya laki-laki itu dengan cepat menyeret Mira dari sana. Dadanya bergemuruh menahan marah saat melihat gadis nya tertawa dengan laki-laki lain. Gadis yang selama ini ia cari akhirnya takdir mempertemukan keduanya tapi sial
Aksa menarik tangan Mira masuk kedalam apartemennya. Dengan kesal Mira mengikuti langkah laki-laki di depannya."Apa yang mau dilakukannya sebenarnya, dia pikir aku kucing" ungkap nya kesal mencoba melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki yang menarik nya."Jangan kemana-mana, tetap duduk disini dan jangan coba-coba untuk kabur !" Ucap Aksa dengan nada mengancam setelah mengunci pintu Apartemen nya. Mata gadis di hadapannya meliriknya dengan sinis.Laki-laki itu berlalu meninggalkan Mira sendiri di ruang tamu. Mata gadis itu melirik keseluruhan ruangan dengan bosan."Disini sepi sekali" ucapnya bosan.KringDengan cepat Mira mengangkat Handphone nya lalu mengangkat panggilan."Ada apa Li?" Tanya nya "Aku baik-baik saja. Iya aku harap sampai nanti juga akan baik-baik saja" ucapnya ketus."Iya ya aku juga berharap begitu. Dia? Dia sangat menyebalkan. Kau pikir tampan saja cukup? Noo kau akan tau bet