“Kau pikir aku ingin bunnuh diri?” lanjutnya dengan sebal kemudian melihat tanganya lalu menghempaskan tanganya yang dipegang pemuda itu “ Dasar bodoh” ucapnya kemudian berjalan menyebrang meninggalkan pemuda itu yang sedang menatap nya dengan terkejut.
“Apa dia tidak takut pada ku?” tanyanya pada dirinya sendiri pemuda itu terkejud dengan sikap gadis yang baru saja mengatakan dirinya bodoh.
Ting
Pemuda itu membuka handfone miliknya kemudian mengangkat panggilan masuk
“Apa kau lupa andreas sebentar lagi ada rapat di kantor, mu” teriak sesorang di telephon
“Kau sudah berani membentak ku, Rian ?" jawabnya dingin
“Maaf kan saya, pak. Kau membuat ku jengkel. Sejak tadi saya sudah……“ sebelum menyelesaikan ucapnnya Andreas memotongnya “ Saya akan sampai 5 menit lagi. Jadi, kau tunggu saja. Saya tidak akan lupa masalah pekerjaan” ucapnya tegas kemudian menutup panggilannya. Andreas masih melihat gadis yang berani-berani memarahi dirinya.
“Gadis gila” gummanya saat melihat gadis itu memasuki sebuah restoran
Disisi lain seorang gadis masih menggeruti kesal saat ia memasuki restoran tempat nya bekerja kemudian memasuki ruangan ganti.
“apa kau tidak sarapan tadi pagi, Ra?” tanya seorang gadis
Mira yang sedang meletakkan tas miliknya di dalam lemari loker kerja terperanjat saat mendengar pertanyaan itu “ kau? Sejak kapan disini?” tanyanya saat melihat lily sedang berdiri didepan pintu.
Lily berjalan menuju mira sambil membawa baju seragam “Sejak kau menggerutu menyalahkan seorang pemuda tampan” ujarnya kemudian menyerahkan baju seragam itu “Dan ini aku kesini mengantarkan baju sergam inni untuk mu “ katanya pada Mira. Gadis itu mengambil baju itu
“Apa kau mendengar semuanya?” tanya Mira
“Tidak semua nya hanya sedikit” jawab Lily. Kemudian gadis itu membelalakan matanya saat melihat kedua mata temannya itu sebab “Kau. Apa yang terjadi pada mu?” tanya lily “Apa ini masih termasuk masalah dengan pemuda tampan yang kau bicarakan tadi ?” katanya curiga.
“Nanti akan aku ceritakan tapi sekrang aku sedang bekerja “ kata Mira sambil memakai seragamnya.
Lily duduk santai di kursi pelastik “kau sedang mangganti pakaian bukan sedang bekerja, Ra” dengus nya
"Oh ayolah itu sama saja, setelah ini aku akan memulai pekerjaan ku liy” ucapnyya seraya memakai baju seragam kerjanya
“Baiklah. Aku pergi ada acara hari ini “ ucap lily pada Mira kemudian gadis itu pergi meninggalkan Mira.
Mira menghela nafas kesal “Sudah lupakan,Ra. Kau harus semangat” gadis iu meletakan pakainya didalam loker kemudian berjalan meninnggalkan ruangan ganti. Gadis itu memasuki area dapur.
“Kau pekerja baru itu?” tanya seorang pemuda padanya sambil tersenyum “Kenalkan aku Alex “ Mira menerima uluran tangan itu kemudian tersenyum.
“Aku Mira, kau sudah lama bekerja disini?” tanya Mira setelah melepaskan jabatan tangannya. Alex menganggukan kepalanya “Iya, sekitar 2 tahun lalu” Mira mengangguk mengerti “Lumayan lama” katanya
“Apa disini hanya kita berdua?” tanya Mira saat melihat sekielilingnya tidak ada pegawai lain.
“Iya. Tapi, kau tenang saja bukan hanya kita saja yang bekerja disini” kata alex sambil membersihkan meja dapur “Benarkah? tapi yang kulihat hanya ada kita berdua disini” mira mengangkat satu alisnya.
“Apa kau tahu? Restoran ini buka sekitar jam Sembilan pagi dan sekarang masih jam setengah delapan “ tunjuk alex pada jam yang tergantung di dinding “yang lain akann datang saat jam menunjukan jam delapan “ jelasnya
“ah begitu, lalu diisini kau sebagai apa?” tanya Mira penasaran
“aku? Aku hanya seorang koki ” Alex mengelurkan beberapa bahan makanan untuk menyiapkan memasaknyya kemudian mengalihkan pandanganya pad Mira , gadis itu menganggukan kepala mengerti “lalu, kau sendiri ? sebagai apa? Jangan bilang kau sebagai koki”
Mira tertawa saat melihat koki itu menatap khawatir “ tenang saja pak koki aku hanya pegawai biasa disini hanya seorang kasir “ katanya menangkan, Alex bernafas lega dia pikir lily benar-benarakan memacatnya karna kesalahan yang dia lakukan beberapa hari lalu, untung saja gadis itu memaafkannya batinnya.
“sepertinya yang lain sudah datang, kalau begitu aku akan menyapa mereka semua” Alex menganggukan kepalanya, Mira berjalan menuju teman-teman kerja lainnya.
***
“Apa kau akan terus menggerutu seperti itu ?” tanya Aksa saat mendengar gumaman temannya
“tidak” jawab andreas singkat
“kau pikir telinga ku tidak berfungsi?” ucap Aksa, Andreas memutar kedua bola matanya “terserah” jawabnya kesal
Aksa menatap tajam temannya itu “jadi kau tidak tidak ikhlas mengantarkan ku pulang” tanyanya lagi saat ia melihat Andreas mencibir dirinya
Andraes mengalihkan panndanganya pada Aksa “ bukan tidak ikhlas, kalau seperti ini aku yang akan dimarahi paman” katanya lalu menunjuk wajah Aksa “ wajah muu ini saja msih terlihat pucat tapi kau memaksa ku harus mengeluarkan mu dari rumah sakit” Andreas berdecak kesal ia masih mengingat dengan jelas saat kejadian tadi siang membuatnya mendengus sebal.
Tadi saat ia baru saja menyelesaikan pekerjaan tiba-tiba asisten nya meneriima terlfon dari temannya itu. Aksa memaksanya datang kermah sakit lalu dengan seenaknya Aksa memaksanya untuk segera mengantarnya pulang dan jangan lupa dengan segala ancaman yang diucapkan Aksa padanya . Mungkin jika aksa hanya seorang anak kecil sudah lama ia membentak nya tapi saat mengngat bahwa yang ia urus bukan lah seorang anak kecil andreas terpaksa menyetujui.
“Dasar penakut “ ejek Aksa membuat andreas yang sejak tadi diam kini mendengus kesal padanya
“kau tidak tahu saja, jika ayah mu itu sangat mengeringakan saat marah “ kata andreas bergidik ngeri “apa kau masih ingat ? saat dulu kau membolos waktu jam pelajaran, ayah mu itu mengamuk dan…” Ucapan Andreas berhenti saat Aksa menimpali dirinya
“ah waktu kita dikurung didalam gudang itu, sebagai hukumannya ?” ucap Aksa
“ iya, dan sialnya kau menyeret ku dalam masalah mu itu “ Andreas mendengus kesal bagaimana tidak kesal Aksa yang membolos tapi malah dia yang terkena imbasnya, hal itu membuat aksa tertawa. Aksa masih jelas menginngat saat ia dengan sengaja membuat Andreas sebagai kambing hitam atau membuat temannya itu terkena amukan dari ayahnya
“jadi, karna itu kau sangat takut pada ayah ku ?” tanya Aksa
“ menurut mu ?” ucap Andreas dengan jengkel,
“Apa kau mengantar ku ke Apertemen ?” Aksa mengankat satu alisnya saat melihat jalan yang mereka tuju bukan jalan menuju rumahnya
“ Iya, kau pikir apa yang akan dilakukan Paman dan Bibi saat kau yang ku antar pulang dengan wajah pucat mu itu ?” ucap Andreas
“yah, baiklah aku mengerti perasaan mu ? “ Aksa membuka pintu mobil saat mereka telah sampai, begitu pun Andreas
“ha? Dia mengerti katanya jika mengerti kenapa dia selalu membuat ku dalam masalah “ gumam Andreas
“ Aku mendengar mu Dre” ucap Aksa dihadapannya membuat Andreas memutar kedua matanya malas.
Aksa dan Andreas memasuki Lift saat pintu terbuka saat Andreas akann menakann tombol tiba-tiba seorang Gadis dengan cepat mengganjal pintu dengan ka kirinya agar pintu lif tersebut tidak tertutup
Aksa dan Andreas memasuki Lift saat pintu terbuka saat Andreas akann menakann tombol tiba-tiba seorang Gadis dengan cepat mengganjal pintu dengan ka kirinya agar pintu lif tersebut tidak tertutup.“Untung saja “ ucap lantang Gadis itu yang tak lan adalah Mira “ Maaf “ ucap nya lagi saat menyadari ada orang didalam lif tersebut dengan cepat ia memasuki lif . saat ia akan menekan tombol ada orang lain yang lebih dulu menakan tombol itu.“Gadis Gila “ ucap sala satu dari mereka membuat gadis itu membalikan badan menghadap orang tersebut, Mira terkejud saat siapa orang yang dengan seenaknya mengatakan dirinya gila “Kau” tunjuknya didepan wajah pemuda itu “ Muka Datar “ ucapnya dengan nada terkejudAndreas menggeram kesal saat telunjuk gadis itu tepat berada dihidungnya dengan kasar ia menepis tangan gadis dihadapanya “Apa yang kau katakan?” katanya
“Lalu apa yang kau lakukan pada nya ?” tanya lily pada Mira saat mendengar cerita gadis dihadapnnya.Mira menyeringai saat masih sangat jelas apa yang ia lakukan pada pemuda itu, melihat seringai Mira membuat Lily bergidik ngeri, kemudian setelah itu lily mebelalakan matanya saat ia mengerti dari seringai yang dituunjukan pada gadis itu“Jangan bilang, kau..” ucpa lily berhenti saat gadis dihadpannya itu tersenyum manis padanya“Jadi benar ?” ucap lily dengan kedua bola matanya yang membulat sepenuhnya dengan tangan menutup mulutnya terkejud.Lily tidak percaya ini, Mira. Gadis itu melakukan kebiasaan yang sangat mengerikan sejak dulu,Mira mengangguk seraya tersenyum “Kau sangat berani Ra “ ucap lily salut pasalnya sejak dulu gadis dihapannya ini tidak berubah sama sekali.Ia pernah menyaksikan bagaimana gadis dihadapannya ini menendang bagian sensitive laki-laki dengan sangat keras membuat la
“Dan ini...” Lily menunjuk barang-barang dihapannya dengan dagu “ sebenarnya sejak satu bulan lalu Rama mengirimkannya, tapi aku belum sempat berbicara banyak dengan mu “DegJantung Mira berdegup kencang***Senyum manis tidak pernah lepas dari bibir Mira saat mengingat apa yang dikatakan oleh Lily padanya,Tentang laki-laki yang dulu sangat ia suka kini ternyata datang mencari dirinya dan barang-barang yang diberikan laki-laki itu padanya Mira tentu tidak ingin menerimanya walaupun sebagian dalam hatinya menginginkannya tapi ingat seorang gadis yang baik tidak baik menerima seseuatu dari seseorang yang bukan keluarganya jadi ia memutuskan akan mengembalikan barang-barang itu pada pemiliknya, tentu saat ia tahu dimana alamat sang pengirim, jadi barang-barang itu ia titipkan pada lily,“apa kau masih waras ?” Mira tersentak saa
“Kau “ pekik gadis itu membuat Aksa menatap heran padanya“Pak Aksa “ ucap Alex membuat Aksa mengalihkan pandanganya pada laki-laki itu, sedangkan gadis dihadapnnyan menatap tak percaya pada alex.Beberapa saat kemudian Aksa tercengang saat melihat gadis yang baru saja ditolongnya tibs-tiba berlari begitu cepat meninggalkan dirinya dan Alex begitu saja.“tapi, wajahnya sangat familiar, apa aku pernah bertemu denganya “ gumamnya saat melihat Gadis yang sedang berlari itu tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah taksi “bukan kah dia gadis gila yang bertengkar dengan Reas ?” ucapnya saat baru saja mengingat siapa gadis itu tapi ada apa dengan jantungnya mengapa berdegup dengan cepat saat melihat gadis itu, lalu kenapa wajahnya sangat familiarMendengar itu Alex mengalihkan pandanganya pada Aksa “Bapak mengenal Mira ?” tanya Alex
“Ketika Cinta datang dengan tiba-tiba dan ketika detak jantung berdegub dengan cepat untuk pertama kalinya, membuat ku seperti hal nya orang bodoh, atau saat aku tersenyum sendiri ketika mengingat bagaimana dirinya tersenyum pada ku, menjadikan ku seperti kehilangan kewarasan ku “ Lily tersenyum manis saat membaca sepucuk surat.“kau tau Ra, kata-katanya sangat manis “ ucap lily dengan tulus setelah gadis itu membaca buku harian MiraMira merengust kesal saat lily dengan memaksa mengambil buku didalam tasa nya kemudian membacanya “kau sangat menyebalkan ucapnya kemudian manirik buku miliknya ituLily tersenyum melihat raut wajah Mira yang memrah karna ia goda “ pipi mu memerah Ra” ucapnya sekiti terkejud membuat Mira memegang kedua pipinya“oh asataga kau sangat lucu “ ucapnya sambil tertawa“apa itu Re
Flashback 10 Thun lalu“Apa kau tidak tahu malu ?” ucap seorang anak laki-laki kepada anak perempuan yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca“kau selalu mengikuti ku kemana pun aku pergi” sarkasnya kemudian mendorong anak perempuan itu “pergi lah dan jangan pernah mengikuti ku lagi “ ucapnya kejam kemudian berjalan meninggalkan gadis kecil itu yang sedang menangis***Sekarang...“Ara” ucapnya saat sekilas ingatan melitas dalam pikirannya, hanya satu orang yang selalu memanggilnya Rama dan itu Ara gadis kecil yang dulu sering mengkuti dirinya. Dan lihat gadis itu sekrang sudah tumbuh gadis cantik“Ra, kau dari mana…” ucapan Lily berhenti saat mmelihat siapa dihadapannya sekrang“pak, Aksa “ ucap lily sepontan, Mira tersentak kemudian menoleh pada Lily yang berdiri disampingnya &l
“LILY “ Teriak Mira membuat Lily terkejud kemudian melihat Mira yang berjalan cepat menuju kamar mandi.“ada apa dengan nya “ ucapnya saat mendengarkan umpatan-umpatan Mira padanya.***“pak mampir di restoran itu saja” tunjuk Andreas pada sebuah restoran“apa aku boleh memukulnya?” tanya Nik pada Aksa saat melihat Andreas dengan tersenyum menjengkelkan“silahkan “ ucapnya Aksa tak peduli.Nik tersenyum mentap Andreas yang melihhatnya dengan satu alisnya terangkat “kau akan apa ? “ ucap Andreaas saat melihat seringai Nik padanya***Lily menatap takjub pada Mira yang terlihat sangat cantik “Wow “ katanyaMira tersenyum manis saat melihat penamilannya, dengan rambut terurai dengan baju dres selutut sangat feminim, dan lihat alisnya tidak perlu di bentuk seperti apa yang dilakukan lily tadi padanya dan bibirnya hanya perlu sen
“kau tidak merepokan Lis, kau tau betul dengan perasaan ku pada mu “ ucap Rama dengan senyum lirihMira mengernyit saat mendengarnya “ Perasaan ap…?” ucapanya berhenti saat tiba-tiba seseorang dengan kasar menarik pergelangan tanganya“Apa yang kau lakukan disini “ ucap seorang Laki-laki dengan kasar.Deg“Kak Rama” ucapnya lirihAksa menatap tajam Mira kemudian mengalihkan pandanganya pada Laki-laki dihadapanny, sedangkan Andreas dan Nik mentapa bingung pada Aksa“jangan menyentuhnya” ucap kasal Rama melihat Mira meringiiss menahan sakitAksa tidak memperdulikan ucapannya laki-laki itu dengan cepat menyeret Mira dari sana. Dadanya bergemuruh menahan marah saat melihat gadis nya tertawa dengan laki-laki lain. Gadis yang selama ini ia cari akhirnya takdir mempertemukan keduanya tapi sial