Share

LES NOCES, LE MARIAGE
LES NOCES, LE MARIAGE
Author: Rose Marberry

00

Author: Rose Marberry
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Maaf, tapi aku tak bisa meneruskan pernikahan ini. Setelah kupikir aku masih terlalu muda dan naif. Aku mencintaimu, Anna, tapi tidak dengan menikah. Cita-citaku masih menunggu untuk kuraih." 

Aku hanya menatapnya dengan air penuh, tak percaya padahal besok adalah hari pernikahan kami. Semua hal sudah direncanakan secara matang, tapi malam ini dia masuk menerobos dalam kamarku dan mengatakan hal-hal yang mematahkan semua tulang-tulangku. 

"Pergi ..." Aku berkata dengan lirih dan mengusirnya. Aku membecinya sangat! Dia adalah laki-laki paling brengsek yang pernah kutemui. Dia mengagalkan acara pernikahan ini karena terlalu egois! Danish adalah laki-laki paling egois dan brengsek yang pernah kutemui! 

"Maafkan aku, Anna. Aku sangat mencintaimu!" Aku hanya menggeleng. Tak ada cinta, jika dia yang memulai dia juga yang mengakhiri semua ini. 

"Sungguh maafkan aku." Aku semakin menggeleng dan ingin melempar apa saja di hadapannya. Dia yang melamarku, aku tahu kami memang masih sangat muda tapi dia menyakinkan jika kebersamaan kami tidak akan goyah walau sudah menikah nanti dan meyakinkanku berkali-kali semuanya baik-baik saja. Tapi lihatlah kini! 

"Aku membencimu sangat, Danish!" 

Dan kami dipertemukan kembali hingga lima tahun kemudian, di malam reunian sekolah yang akhirnya merusak segala move on yang telah kucapai!  

💰💰💰💰💰💰

Danish - Cerita orang tuanya di (Nanny to Mommy) 

Anna - Cerita orang tuanya di (I Was Never Your) 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rizka Ahmed Syukri
Ini si Anna mungkinkah dapet karma atas tingkah ortunya 🤭
goodnovel comment avatar
Rizka Ahmed Syukri
Dari ini aja uda bikin naek darah ya si Danish,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 1

    Aku seperti dibawa terbang ke sebuah pulau tak berpenghuni dan ditinggalkan di tempat gelap, suram, pengap, tak berpenghuni, sayapku patah dan akhirnya tak bisa kembali.Aku hanya melihat keadaan sekeliling yang begitu perlahan terasa luas, tapi aku tak ada jalan pulang di sana. Aku sedang berada di sebuah lembah tak ada penghuni, hanya aku seorang dan aku tak bisa kembali. Aku hanya menatap ke atas sambil berpikir bagaimana caranya untuk kembali.Tapi aku terjebak di sini. Dalam sini.💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰Aku terbangun dengan air mata penuh. Bahkan dalam mimpiku aku bisa menangis, dengan tenggorokan yang terasa mencekik leherku. Mencoba menyibak tirai jendela kamar, dan hanya tersenyum pahit.Aku tersenyum pedih, dan air mata itu tak bisa kubendung lagi. Lagi-lagi dalam mimpi yang sama, aku terjebak, terjebak dalam lembah itu, setelah lima tahun aku tak pernah menemu

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 2

    Anna's POVAku sebenarnya sangat anti menyebut namanya. Bagiku nama itu sudah mati orangnya, tapi dia berdiri di hadapanku.Pilihan warna monokrom sangat mengambarkan dirinya sekali. Tipikal seorang Danish dari dulu. Dia hanya memakai kaos berwarna monokrom dengan celana bahan kain berwarna putih. Dengan penampilannya yang sederhana tapi hatiku selalu berantakan setiap melihat dirinya. Dia selalu berhasil meluluhlantakkan perasaan ini.Aku hanya mencengkram clutch bag berwarna abu-abu untuk menghindari kegugupanku."Cepat samparin! Pura-pura lupa, kalau kamu udah lupa sama dia." Aku hanya berdiri kaku, saat melihat dia berbicara dengan Raja. Dia tidak berubah sama sekali, jari-jari panjangnya mencengkram pinggiran cangkir tak pernah lepas dari mataku. Nora mendorongku untuk mendekati dirinya, tapi aku belum siap untuk mencium aroma tubuhnya. Aku tak siap jika luka ini kembali banjir nanah. Dia adalah laki-laki paling brengsek, paling e

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 3

    Anna's POVKetika aku membuka mataku, aku tahu hanya ada luka yang kurasakan dan luka itu takkan sembuh. Aku tersenyum dengan kebodohanku dan langsung memakai semua pakaianku dan bergegas pergi. Pergi jauh dari hidupnya."Iya, Ma. Okay, ini aku lagi mau berangkat. Mau datang? Ya udah, bentar deh, nanti aku aja ke rumah. Iyalah rindu setengah mati."Aku tersenyum melihat matahari masuk melewati fentilasi udara menyapa tubuhku. Aku sudah mandi dan setan-setan buruk yang berkelana di kepalaku musnah. Membuat toast dengan selai strawberry, kopi panas untuk pagi yang tak begitu buruk. Nyatanya bertemu langsung dengannya membuat hidupku tak berubah atau mungkin makin buruk.Kerja seperti biasa agar aku menyiapkan banyak tabungan untuk masa depanku. Aku anak yang cukup mandiri sebenarnya dari kecil, sudah melalukan banyak hal sendiri. Akhir-akhir ini aku sedang survive dengan hidupku dan berharap bisa survive beneran."Ayo, Anna."

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 4

    Nora benar-benar menjebakku agar berakhir bersama laki-laki ini. Teman yang dia bilang akan bertemu tidak ada. Kukira semua hanya akal-akalannya saja.Aku secepatnya menghabiskan salad dan pergi dari hadapannya, aku muak melihat wajahnya. Sangat muak! Trauma yang dia tinggalkan tak begitu mudah. Danish benar-benar membuatku mati rasa.Diam-diam aku melirik urat-urat tangannya yang ikut bergerak saat tangannya memotong steak dan mencelupkan dalam saos. Kami hanya diam, aku juga malas berbicara padanya."Kamu mau pesan makanan lain?" Aku pura-pura tak melihatnya, tapi dia terus menatapku membuatku akhirnya menatapnya. Rasa benci itu berkabut tebal, sangat tebal. Aku sangat membenci dirinya!Tak ingin menggubrisnya aku semakin makan dalam suapan besar karena ingin kabur dari hadapannya.Anna : Kau benar-benar ya😤😤😤. Aku marah! Aku membencinya!Aku mengirim pesan itu ke Nora. Pasti Nora akan terkikik melihat pesa

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 5

    Menangis. Aku hanya menangis semalaman. Tidak percaya dengan nasibku.Aku gagal menikah!Ya Tuhan, mengingat ini aku meraung-raung seperti orang gila. Danish brengsek sialan itu mencampakkan aku! Aku meringkuk seperti udang memeluk diriku dengan dada yang terasa perih dan perutku yang terus diaduk. Menangis memang percuma, tapi terasa lebih sesak jika aku tak melakukan hal ini. Aku tak percaya! Tidak bisa dipercaya!"Anna." Aku hanya menggeleng. Aku tak ingin berbicara dengan siapapun, aku tak ingin bertemu dengan siapapun!Pintu dikunci rapat! Aku hanya ingin seperti ini, tak tahu bagaimana semua kesialan yang kurasakan segera hilang. Awalnya si bajingan itu yang mencoba-coba mengajak menikah, mungkin dia bercanda tapi aku menganggap serius dan banyak hal yang sudah kami lalui bersama tentu jadi akar yang kuat untuk menikah, tapi dia mengacaukan semuanya. Sampai detik ini aku masih belum per

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 6

    Dua jagoanku tertidur dengan pulas, setelah menghabiskan satu mangkuk ice cream masing-masing dan ayam goreng satu potong. Mereka tertidur dengan memeluk boneka masing-masing.Aku hanya menatap mereka dengan penuh cinta. Mencium kepala mereka mengelusnya dan tersenyum bangga. Dua malaikat yang hadir di saat aku merasa dunia tak pernah adil. Dunia tak pernah berpihak pada orang lemah sepertiku. Sumber kekuatan yang Tuhan hadirkan di saat aku berada di titik terlemah dalam hidupku."Bunda, akan lakukan apapun biar kalian bahagia." Wajah mereka sama. Orang-orang di sekitar tak bisa membedakan mana Celine dan Celena.Nora : Girls, Danish minta alamat rumah kamu. Serius aku bingung mau jawabnya. Gimana nih?Anna : Jangan dilayan!Laki-laki sialan! Yang tersisa untuknya hanya kebencian yang kian memupuk. Danish adalah laki-laki paling brengsek yang pernah

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 7

    Coklat panas di tangan tak mampu mendinginkan perasaanku yang hancur. Laki-laki itu hadir untuk membuatku kembali terpuruk.Aku sudah menelpon anak-anak dan menyuruh untuk jadi anak yang manis. Aku akan menjemput anak-anak besok pagi, menuruti semua permintaan mereka sebelum laki-laki sial itu mencari celah agar dekat dengan anak-anakku. Aku benci jika dia menyentuh anak-anakku. Dia tak berhak sedikitpun!Aku menunduk melihat coklat panas tersebut. Berharap cangkir itu punya mulut dan berbicara padaku dan menenangkan jika aku tak boleh bersedih, Celine dan Celena hadir sebagai penyembuh untukku. Aku menyeka air mataku. Sakit hati masih terasa hingga kini. Bertahun-tahun.Dia mencampakkan aku!Mengingat ini rasanya aku ingin menangis darah. Begitu hinakah aku? Dulu di memperlakukan aku seperti seorang putri, aku tak pernah ragu menyerahkan segalanya untuknya, tapi setelah aku dibuang

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 8

    "Duduk manis di sana, biar Bunda masak." Aku langsung menyuruh anak-anak karena meminta dengan tidak sabar ingin makan sushi roll crispy. Aku sudah melihat resep dan cara membuatnya juga gampang.Sebisa mungkin aku menuruti permintaan anak-anak karena laki-laki sial itu berhasil mencuri hati anak-anakku dan mereka sudah suka padanya. Anak-anak jadi suka membandingkan dirinya denganku yang tegas pada mereka.Aku mengocok telur ingin membuat telur dadar terlebih dahulu. Saat memotong sosis kecil-kecil si sialan itu masuk ke dapur. Saat pulang ke rumah, aku melarang dirinya untuk menginjak kaki di rumah ini tapi dia anak-anak yang mengundang. Mereka sangat kompak membuatku hanya bisa mengelus dada. Dasar ayah dan anak nyusahin!"Dapur kamu rapi ya." Aku berhenti memotong dan masih memegang pisau. Jika pisau ini menancap di dadanya akan membuatku puas sekali."Sebenarnya aku nggak sudi kau masuk

Latest chapter

  • LES NOCES, LE MARIAGE   TEASER SEASON DUA

    ABC NEWSTelah terjadi kecelakaan pesawat Europe Air pada tanggal 28 Juni dini hari, pesawat mengalami kesalahan teknis, dan membuatnya jatuh ke hutan di Ermenonvile, Perancis.Pada pintu bagian kargo tidak tertutup rapat menyebabkan pesawat mengalami tekanan udara di tengah penerbangan.Hal ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah bagian pesawat, termasuk mesin yang perlahan-lahan hancur. Tidak ada penumpang yang selamat dalam kejadian ini.Otoritas setempat mengatakan, terjadi ledakan besar, dan sekarang TIM SAR sedang menggerakkan seluruh tim untuk mencari badan pesawat.Penumpang yang berisi 288 penumpang termasuk para awak kabin. Para jenazah sedang diidentifikasi.____________Tubuhnya lemas tak bersisa, semua ini salahnya, semua karena kebodohannya. Bahkan, dia sudah tak sanggup untuk bernapas, bersuara saja rasanya tidak sanggup.Kematian adalah suatu kepastian, perpisahan tak dapat di

  • LES NOCES, LE MARIAGE   ENDING

    Banyak orang yang terobsesi dengan Perancis, terutama Paris dengan ikon khas menara Eiffel yang mendunia. Salah satu kota yang dijuluki sebagai kota paling cinta, kota paling romantis di dunia. Apalagi ingin menghabiskan waktu bulan madu.Sebenarnya, aku tak terlalu banyak berekspektasi tentang bulan madu kali ini, apalagi anak-anakku tidak diikutsertakan, setengah ikhlas aku menjalani ini.Danish memboyong bulan madu ke Eropa, tapi kami lebih berfokus ke Perancis. Aku menghindari Paris, walau kata orang kota romantis, tidak bagiku, kota itu banyak kasus pencopetan, bau pesing, bahkan penduduk lokal sangat tidak ramah pada turis, mereka tak mau berbicara bahasa Inggris, mereka hanya mau berbicara bahasa Perancis.Akhirnya kami memilih di Perancis Timur. Aku lebih suka bangunan gaya kuno yang sudah berdiri sejak abad pertengahan."Aku kenapa selalu terobsesi dengan kerajaan?" tanyaku pada Danish. Kami sedang berada di Perouges, sebu

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 60

    Lantunan lagu syahdu, mengiringi setiap langkah. Setiap langkah beriringan dengan sebuah tangisan penuh kebahagiaan, aku merasa belum bisa memijak dunia sekarang. Pipi terasa memanas, tubuh terasa ringan, irama jantung yang berdegup kencang, napas serasa dicekik. Aku berusaha untuk menelan ludah walau sulit.Aku bahagia! Ini bukan hari perkabungan, tapi aku ingin meratapi nasibku. Di depan sana, seorang laki-laki yang dulu pernah berjanji akan menikahiku, dan semuanya gagal di saat pernikahan impian itu sudah berada di depan mata.Aku meremas tanganku sendiri, rasanya ingin menampar pipiku jika ingin bukan mimpi, tapi sebuah mimpi yang kubangun bertahun-tahun, dan sekarang menjadi kenyataan."Rileks. Semua akan berjalan dengan lancar." Aku tertawa kecil, sambil menoleh pada Ayah. Laki-laki yang sudah membesarkan aku mengandeng tanganku, dan berjalan menuju altar yang sedang berdiri laki-laki yang pernah mengingkari janjinya sendiri.

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 59

    Aku kembali berdiri kaku, memandangi sebuah gaun mewah berdiri angkuh di depanku. Aku memperhatikan gaun itu lamat-lamat, dan meyakinkan diriku, ini yang aku inginkan, ini yang aku tunggu-tunggu selama ini.Aku kembali mengehela napas, gaun pengantin sudah tersedia di depanku, dan aku kembali meragukan hatiku, di saat semua sudah siap. Bukan, aku tidak meragukan Danish sama sekali, aku yakin laki-laki itu akan bertanggung jawab, tapi aku meragukan diri sendiri, dan kembali dilempar pada kejadian lima tahun ke belakang, aku gagal menikah.Di saat aku sudah memimpikan pernikahan impian, aku sudah menghayal tentang sebuah rumah tangga yang harmonis, keluarga kecil yang bahagia, dan impian itu dirusak beberapa jam, rasanya masih membekas hingga kini."Kamu suka?" Aku berbalik ke arah Danish yang memeluk pinggangku, sambil mencium pipiku. Aku tersenyum ke arahnya, sambil mengangguk.Gaun berwarna ungu dengan tulle berwarna putih di bawa

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 58

    Dengan menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuh, leher, pergelangan tangan, keliling tubuh bagian depan dan belakang, aku mencium parfum tersebut, dan tersenyum. Bernapas lega!Aku masih berdiri di depan kaca, sambil mengukur gundukan bulat di perutku, mengelus-elusnya. Kembali tersenyum dengan kebahagiaan, tak menyangka takdir membawaku sejauh ini.Aku mengikat rambutku dan memastikan sekali lagi penampilan.Hari ini, perayaan untuk keluarga kecilku, dan semua keluarga akan berkumpul.Aku menengadahkan wajah ke atas, bernapas lega, dan bersyukur masih bisa bertahan hidup sejauh ini, dengan keluarga yang harmonis, keluarga yang selalu mendukung, serta anak-anak yang sangat menggemaskan semuanya.Ganggang pintu bergerak, aku alihkan pandangan ke pintu bercat putih tersebut. Menyambut calon suami yang sangat mengesalkan, tapi harus kuakui hidupku sepi jika dia tak berada di sekelilingku. Aku merentangkan kedua tanga

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 57

    "Jadi, pada akhirnya kamu tetap memilih tytyd jelek itu?" Aku hanya memalingkan wajahku, malu tentu saja. Aunty Ilene berbicara mana peduli dengan perasaan orang lain, asal apa yang dia keluhkan keluar."Aunty marah?""Lebih ke kecewa, sih. Malu juga, mereka itu memang paling dekat, Dennis itu abangku, Bella itu sahabatku dulu, punya anak sebiji Danish, keponakan favorit yang akhirnya mengecewakan semua orang." Aku kembali menghela napas. Mau bagaimana lagi, aku kembali hamil dengan laki-laki itu, dan aku mencintai Danish, biarlah jadi wanita bodoh, aku akan melakukan apa saja demi kebahagian anak-anakku."Mungkin udah takdirnya, Aunty. Nyatanya aku kembali dengannya, walau awalnya sakit hati, dendam. Tapi, Danish sudah punya banyak anak." Aku menjilati bibirku. Kami sama-sama menghela napas berat.Sekarang, anak-anak lebih dikuasai Mommy Danish, aku tak banyak berbuat karena tahu wanita itu sedang menikmati perannya sebagai nenek, setel

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 56

    Aku mengalihkan pandangan ke belakang, melihat interaksi antara nenek dan cucu yang begitu akrab sekarang. Jadi, aku akan memeriksa kehamilan, tapi Mommy Danish sudah berpesan agar dia juga ikut dalam pemeriksaan kali ini. Dan satu keluarga ikut. Nasib baik, Momma, Ayah, Aunty Ilene dan keluarganya ikut, jika tidak serasa piknik keluarga."Mommy penasaran dengan bentuk bayinya, pasti lucu.""Masih jadi kecebong itu, Mommy." Aku langsung mencubit paha Danish, karena bicara sembarangan."Udah besar. Bahkan udah tahu jenis kelaminnya. Perut Anna juga udah besar." Aku menunduk, dan kembali melihat gundukan perutku, ya memang terlihat membuncit sekarang. Dan anak-anak sebenarnya belum dikasih tahu, jika mereka sudah jadi kakak sekarang."Kalau kembar lagi, Mommy pasti akan senang bangat." Aku hanya menggeleng, tak mau berekspektasi apa-apa, asal anakku sehat, sudah lebih dari cukup buatku.Danish sedang menyetir, kami sudah membu

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 55

    Aku memeluk tubuh Danish dari belakang, dia sedang mencuci piring. Ya, sekarang dia kesurupan untuk melakukan semua pekerjaan rumah, walau aku juga ikut membantunya. Atau, kami membagi pekerjaan, dia memasak aku akan mengurusi anak-anak untuk sekolah, atau aku yang memasak Danish mengurusi anak-anak sekolah."Pasti dapat jatahnya kurang, atau malah puas bangat?" Aku hanya tersenyum dengan komentar mesum terus. Danish dan otak mesumnya tak dapat dipisahkan, layaknya kendaraan tanpa bahan bakar, tidak berfungsi."Dua-duanya, sih. Kadang kamu ngeselin, tapi ada saat di mana aku ingin berkata ribuan kali aku mencintai kamu, dan kamu membuktikan semuanya." Danish mencuci tangannya, dan berbalik padaku, dia memeluk pinggangku aku memeluk lehernya, sambil tersenyum ke arahnya."Mama pasti udah ketagihan sama Tiger, makanya Mama tidak akan bisa melepaskan lagi. Tenang aja, Tiger akan selalu memberi servis terbaik.""Ish! Bukan itu."

  • LES NOCES, LE MARIAGE   Chaptire 54

    "Aku selalu membayangkan kamu dalam balutan baju pengantin. You're so damn sexy, Anna!" Aku memutar bola mataku. Menatap malas ke arah Danish."Bagiku, baju pengantin seperti mimpi buruk. Aku pernah gagal menikah, dan aku seperti akan merasakan mimpi buruk itu lagi.""You won't. I'm promise, Baby!" Aku langsung menepis tangan Danish yang berusaha untuk mengelus-elus pipiku. Kami sedang berdebat tentang baju pengantin, tentang pernikahan yang kurasa seperti mimpi buruk. Aku kembali mengalami ketakutan tentang pernikahan.Danish memeluk leherku dari belakang. Aku berbalik padanya, dan hidungku menyentuh pipinya."Tapi, ngomong-ngomong, di bayangan aku, baju pengantin itu warna ungu.""Kamu bebas memilih, Sayang. Mau baju pengantin dari tai kambing juga bisa." Ucapan ngawur dari Danish membuatku ingin menggunduli rambutnya. Benar-benar ajaib!"Padukan gaun ungu dengan tulle warna putih sehingga paduan warnany

DMCA.com Protection Status