Share

Bab 41

***

Sampai di rumah, Khana semakin tak tenang. Bayangan Dokter Hans yang tampan tiba-tiba sudah berubah jadi sangat menggerikan.

Khana gemetar di dalam kamar sambil meringkuk memegangi lututnya sendiri.

"Apa yang harus aku lakukan? Jangan sampai Dokter sialan itu merencanakan kejahatan untukku dan juga Tuan Husein. Aku bersumpah akan segera membungkam keangkuhannya," gumam Khana.

Pikiran-pikiran buruk memenuhi isi kepala. Takut bercampur kesal menjadi satu menyerang ketenangannya. Khana benar-benar berada di situasi yang serba salah. Diceritakan bisa mengancam statusnya, jika dibiarkan tentu akan memakan korban nantinya.

"Nona Khana, sedari tadi saya mengetuk pintu tapi kamu tidak mendengar dan tidak membukakannya," ujar Areta yang sudah berdiri di dalam kamar Khana.

"Oh, benarkah? Aku sungguh tak menyadari. Ada apa, Nyonya?"

"Hem, ada Ibu mertua yang baru sampai dari luar negeri. Kamu belum pernah bertemu beliau, bukan? Jadi keluarlah! Ibu menunggumu," papar Areta pula. Ia mencoba be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status