Share

77. Patung Hidup

Serangan lain yang tidak mampu dihindari menghasilkan goresan luka di badannya. Suta Wingit sangat dongkol dengan situasi seperti ini. Baru kali ini dia jadi bulan-bulanan lawan. Perempuan lagi.

Sungguh memalukan.

"Sebaiknya kau menyerah. Pasukanmu sudah kalah. Sebentar lagi rajamu juga akan takluk. Salah satu saudagar adalah senapati dari Wanagiri yang menyamar!" seru Asmarani mencoba melemahkan mental lawan.

Namun, pada saat itu Suta Wingit masih yakin dan berharap kepada Ki Jangkung Wulung. Karena di antara semuanya orang tua itulah yang paling sakti.

"Kau masih berharap pada resi penipu itu?" hardik Asmarani kemudian. "Dia sedang berhadapan dengan musuh besarnya yang ilmunya jauh lebih tinggi. Pendekar Mabuk namanya!"

Suta Wingit sama sekali belum pernah mendengar nama pendekar yang disebutkan Asmarani. Karena itu dia masih menyimpan harapan.

Namun, karena ucapan si gadis ini, Suta Wingit jadi makin banyak lengah. Tubuhnya di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status