Share

84. Perang Dua Golongan

"Bungkus dengan daun itu!" teriak Saka lagi.

Nandini melakukan apa yang diperintah Saka. Daun keladi yang lebar dan besar itu dipakai lagi untuk membungkus kepala Cakrawangsa yang putus dari badannya.

Geraman sukma Cakrawangsa berubah menjadi jeritan yang menandakan sakit yang teramat sangat. Kemudian dari sukmanya ini timbul api yang membakar diri sendiri.

Saka berhenti membaca mantra. Sosoknya kembali menjadi satu dan sudah menyatu kembali dengan raga kasarnya. Segera dia meneguk tuak karena tubuhnya terasa panas dan napas terengah-engah.

"Ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan!"

Kadang-kadang memang begitu. Menghadapi lawan yang paling sakti terbayangkan betapa sulitnya. Ternyata hanya begini saja dan tidak memakan waktu lama.

Sukma Cakrawangsa semakin lama semakin habis terbakar hingga tak bersisa dan api pun lenyap. Sedangkan raga kasar tanpa kepala roboh.

Nandini menghampiri Saka yang dilihatnya sudah bergerak l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status