Rumah ini cenderung sepi. Seharusnya selain dua orang tadi masih ada pembantu lain yang mengurusi hal berbeda. Sempat berpikir apakah dia masuk saja ke dalam?
Namun, tiba-tiba saja Saka merasakan ada kehadiran orang lain di sekitar rumah ini. Dia segera memandang berkeliling."Itu dia!"Di luar pagar rumah sebelah kanan yang jaraknya lima tombak dari dinding rumah, terlihat seseorang yang mengendap-endap. Dia menjulurkan wajahnya seperti sedang mengawasi.Saka mendekat. Sosoknya yang tak kasat mata mampu menembus benda apapun. Dia pun kini berada di belakang si pengintai. Ternyata seorang wanita.Dari perawakannya wanita ini belum sampai usia empat puluh. Masih terlihat seperti ibu muda yang baru punya anak dua. Kulitnya masih terlihat kencang dan terawat.Dan wajahnya..."Astaga! Dia mirip Angga. Apakah dia ibu kandungnya? Katanya dia sudah meninggal, ternyata kejanggalan yang aku rasakan benar adanya. Pasti ada rekayas"Sudah aku singkirkan semua, sekarang kita aman. Pihak kerajaan menyarankan aku segera menikah lagi agar suamiku kelak bisa diangkat jadi Tumenggung lagi, atau aku sendiri yang menjadi Tumenggung!" jelas Lasmini."Tenang saja, aku sudah menyiapkan calon suami untukmu!" sahut Ki Rembong."Oh, ya. Bagaimana orangnya?" Lasmini tampak antusias."Pastikan jangan orang sembarangan!" ujar si nenek."Tentu saja!""Katakan seperti apa orangnya?" cecar Lasmini manja."Yang paling utama adalah, orangnya sangat sakti. Lebih sakti dariku, bahkan bisa dibilang paling sakti...""Siapa namanya?" sela si nenek."Kala Cengkar, kau pasti senang karena dia masih muda, tampan dan gagah!""Oh, benarkah?" pekik Lasmini."Ya, usianya belum dua puluh tahun!""Bukankah lelaki yang sangat sakti itu bernama Saka?" tanya si nenek membuat Saka tersedak namanya disebut-sebut."Sudah seterkenal itukah aku?"
Artinya wanita siap memberikan apapun yang diinginkan Saka. Laki-laki normal tentu akan senang menerimanya.Sangat jarang perempuan yang baru kenal langsung memberikan hal yang paling intim. Atau …“Apakah Srimurti telah terkena mantra Ajian Asmarandana?” batin Saka.Tak sadar wanita itu sudah menariknya ke dalam kelembutan campur kehangatan. Kalau sudah begini jadi bingung. Lanjut atau sudahi saja?Serba salah.Di sisi lain birahi Saka sebagai lelaki normal terbangkitkan begitu melihat tubuh wanita satu anak ini.Akhirnya dia terbuai dalam kenikmatan yang paling disukai antara dua manusia yang berbeda jenis.Keindahan itu telah menyingkirkan pikiran baiknya. Apalagi suara rintihan Srimurti begitu menambah semangatnya memacu permainan menyenangkan ini.Srimurti sudah pengalaman, begitu juga Saka. Sehingga permainan keduanya lebih menggelora. Biarlah ini terjadi, mungkin hanya karena nafsu saja.Sedangka
Yang membuat Saka tercengang, di tempat dingin seperti ini si gadis mengenakan pakaian minim. Bagian atas hanya kemben menutupi dada sampai perut.Mempertontonkan bagian atas gundukan kembar yang besar dan kencang. Bahkan seperti kekurangan bahan karena bagian perutnya tersingkap seolah menantang hasrat laki-laki.Sementara di bagian bawah hanya memakai kain sinjang melilit menutupi pinggang sampai satu jengkal di atas lutut.Siapapun laki-laki yang memandangnya pasti akan berdesir melihat pemandangan indah ini. Sudah cantik, putih, ramping, tinggi, kencang dan besar.Tapi keindahan itu seolah luntur manakala di tangan si gadis telah tergenggam sebilah pedang, apalagi raut mukanya tidak bersahabat sama sekali."Kiranya ada orang tampan yang tersesat!" ujarnya."Hah, tampan!" Satu suara menyahut dari dalam.Ternyata gadis ini tidak sendiri dan Saka dibuat terkejut setelah melihat gadis yang baru muncul ternyata rupa dan b
Saka merasakan dirinya bagai dihantam gunung. Tubuhnya terpental keras sampai menghantam dinding rumah."Uhuk!"Nyeri dan ngilu melanda sekujur tubuhnya. Sementara tiga gadis tampak melongo. Kenapa? Seharusnya tubuh Saka hancur berkeping-keping akibat hantaman badai bunga ini."Apa, ilmu 'Badai Bunga' hanya membuat terlempar saja?"Kini gadis yang tengah menggerakkan pedangnya seperti saudaranya yang pertama tadi.Wurrrgh!Ilmu Badai Bunga kembali menghempaskan tubuh Saka hingga jauh. Namun, seperti tadi tidak sedikitpun tubuh Saka terluka.Si pemuda hanya merasakan sakit dan ngilu-ngilu beberapa saat karena langsung meminum tuak yang seketika bekerja memulihkan rasa sakit tersebut. Tubuhnya terkapar akibat lontaran yang begitu keras.Si kembar tiga masih penasaran. Ilmu yang seharusnya sekali pukul langsung membinasakan lawan, baru kali ini mendapat musuh yang tangguh.Secara bergantian mereka mengenda
Si botak mendelik lalu terbahak-bahak. "Yang bisa masuk ke sana hanyalah yang berjodoh, jadi bisa saja orang yang kemampuannya kecil bisa masuk karena berjodoh,"Saka balas tertawa lebih lantang. "Ternyata ada orang semacam kau yang suka menghibur diri karena tak mampu. Tidak malu dengan badanmu yang setinggi galah?""Jangan hanya sesumbar!" bentak si botak. Angkat tombak lalu ditodongkan ke Saka. "Cepat serahkan benda yang kau ambil dari sana! Atau kau akan merasakan Tombak Pengejar Nyawa!""Huh, tombak jelek!" ejek Saka.Si botak tak bisa lagi menahan amarahnya. Dia putar Tombak Pengejar Nyawa di atas kepala. Putaran senjata ini menghasilkan hembusan angin tajam yang dapat merobek kulit orang biasa.Namun, Saka bukan orang biasa. Si peminum tuak ini malah loncat dari kereta, menyongsong putaran tombak yang seperti baling-baling dengan kombinasi jurus Lumpat Bayu dengan Bayang-bayang Dewa Gila.Bagi si botak perbuatan Saka seper
Perguruan Sugalih, salah satu perguruan kecil dari aliran putih yang letaknya agak jauh di sebelah utara dari bukit Gajah Depa. Ki Ranggaguna adalah tokoh yang menjadi guru sekaligus pemimpinnya.Perguruan ini tidak ikut dalam pertempuran di pantai utara. Selain karena jarak yang cukup jauh, jumlah muridnya juga sedikit.Ada sekitar dua puluh tiga orang yang menjadi murid di padepokan ini. Semuanya laki-laki dari usia anak-anak sampai dewasa.Ki Ranggaguna sudah berumur tujuh puluh tahun lebih, tapi perawakannya masih segar, tegap seperti baru berumur tiga puluhan saja. Hanya rambut dan jenggotnya yang sudah memutih.Di pagi hari yang cerah. Para murid sudah terbagi dalam tugasnya masing-masing sebelum memulai latihan. Ada yang mencuci, memasak, mencari kayu bakar dan membersihkan setiap ruangan.Begitu hari mencapai 'Haneut Moyan' (sekitar pukul 9 pagi) semua murid menuju lapangan tempat latihan. Terbagi menjadi tiga kelompok.P
Segera Saka mengangkat tubuh Ki Ranggaguna langsung dibawa ke kereta. Di dalam saung kereta, Saka memberikan hawa sakti dan juga tuak saktinya untuk meringankan atau bahkan menyembuhkan luka si kakek."Bertahanlah, hanya luka dalam akibat pertarungan. Tidak ada racun di tubuh Kakek!"Kemudian Saka membersihkan darah yang mengotori badan dan pakaian Ki Ranggaguna. Sementara kakek itu tak sadarkan diri. Beruntung Saka masih bisa menyelamatkan nyawanya.Beberapa lama kemudian kereta kuda Saka sudah berada di pinggir sebuah sungai kecil berair jernih dan deras. Debit airnya tinggi akibat curah hujan beberapa hari belakangan ini.Ki Ranggaguna tampak duduk bersila di atas batu sedang memulihkan kondisinya. Dari penuturan si kakek saat baru siuman, Saka tahu apa yang telah terjadi.Saka menunggu si kakek sambil memberi makan kuda dengan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar sungai.Beberapa saat kemudian terdengar suara helaan napas leg
"Coba kalau sejak awal kau tidak membantah, mungkin murid-muridmu masih lengkap!" Suara ini datang dari atas. Satu sosok melayang turun perlahan sambil tersenyum licik."Ki Rembong!" gumam Ki Randugarang.Set!Tiba-tiba Ki Randugarang dan semua muridnya merasakan ada sesuatu seperti tali yang melilit lehernya. Sangat kencang dan menyakitkan seperti hendak memotong lehernya. Mereka meronta-ronta kesakitan."Katakan, kau bersedia tunduk!" sentak Ki Rembong."Apa yang kau lakukan?" Suara Ki Randugarang tertahan karena lehernya tercekik."Itu adalah Kalung Kesetiaan, bilamana kalian berkhianat maka kalung itu akan memutuskan leher kalian!"Entah kapan Ki Rembong memasangkan kalung itu, yang jelas dia diberikan caranya oleh Kala Cengkar.Meski dongkol, tapi apa mau dikata. Mungkin nasib mereka harus jadi bawahan kelompok baru ini. Lagipula sama-sama dari golongan hitam.Kalau mereka menurut pasti akan ada im