Share

Bab 61 Keputusan Maura

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-07-08 12:03:32

"Aku ... aku ikut dengan Mbak," ucap Maura, nadanya terdengar sedih. Dia juga sampai menunduk. Mungkin pilihan sulit karena Lusi menginginkan Maura untuk tidak membicarakan tentang Mila, tetapi sepertinya gadis itu tidak punya pilihan lain. Jika di sini, sama saja dengan kembali masuk ke lubang neraka.

"Baiklah kalau begitu. Pak, jalan," ucap Lusi kepada sopir itu.

Selama perjalanan, Maura hanya terdiam dan memandangi jalanan dari jendela. Dia benar-benar tidak menyangka kalau hidupnya seperti ini, memperjuangkan Mila malah terjebak dalam situasi yang sulit. Jika Maura kembali kepada kedua orang tua itu, maka kehidupannya benar-benar akan menderita.

Tidak ada lagi situasi belajar yang tenang. Bahkan, Maura pasti akan terus-terusan dijadikan sapi perah untuk lunasi utang-utang Ayah tirinya yang begitu banyak.

Entah sudah berapa lama, Maura melamun, sampai dia pun terlelap. Lusi yang melihatnya pun tersenyum kecil. Dalam hati Lusi benar-benar meminta maaf kepada Maura, karena sudah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 62 Ulah Mertua

    Apa yang Ibu lakukan di sini?!" tanya Lusi dengan nada tinggi. Dia tidak suka dengan kehadiran Ibu mertuanya, apalagi sampai cekcok dengan Bu Murni yang sudah jelas-jelas orang baik bagi Lusi. Wanita paruh baya itu berkacak pinggang sembari melotot."Ibu mau menjemput Alia." Tentu saja Lusi kaget mendengar ucapan itu. Sang wanita langsung memasang badan, berdiri di depan Bu Murni untuk menghadapi Ibu mertuanya yang tak tahu diri itu. "Untuk apa Ibu mau mengambil Alia? Dia itu anakku.""Dia juga anak Raka!" "Tapi Ibu tidak punya hak untuk mengambil Alia." "Kenapa tidak berhak?" "Karena Ibu hanya neneknya dan sebentar lagi akan menjadi mantan mertuaku," ucap Luci akhirnya dengan berani. Setelah sekian lama wanita itu hanya diam dan menerima semua perlakuan mertuanya. Kali ini Lusi pun berani untuk mengungkapkan semua pemikiran dan perasaannya. Dia tidak mau dijadikan sapi perah, ATM berjalan atau budak bagi Ibu mertuanya itu. Karena semuanya hampir berakhir. Jadi, untuk apa Lusi

    Last Updated : 2023-07-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 63 Perlawanan Lusi

    "Oh, gitu? Kalau misalkan Ibu ingin mengambil Alia, kembalikan semua uang yang aku berikan kepada Ibu."Wanita paruh baya itu tiba-tiba saja pucat. Ada kekagetan yang begitu kentara di sana. Dia tahu apa yang dimaksud Lusi. Hanya saja wanita paruh baya itu tidak menyangka kalau menantunya ini bisa berkata seperti itu. Sang Ibu memang sering meminta uang dalam jumlah banyak, karena dia pikir Lusi itu terlalu baik sampai bisa diperas sedemikian rupa.Ibu mertua juga sengaja menyetujui permintaan Raka untuk menikahi Lusi, sebab tahu kalau Lusi itu orang kaya raya dan juga terlalu baik. Jadi bisa dimanfaatkan. Tetapi ternyata dia tidak mengira kalau Lusi bisa berubah drastis seperti ini karena pengkhianatan anaknya. Jika dia disuruh membayar semua uang yang diberikan oleh Lusi, tentu saja itu terlalu banyak. Mungkin sang Ibu juga harus menggadaikan sertifikat rumah untuk membayar utangnya, itu pun tidak cukup. "Kenapa diam saja, Bu? Ayo berbicara! Aku akan izinkan Ibu mengasuh Alia, tap

    Last Updated : 2023-07-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 64 Masalah Bertubi-tubi

    "Aku tidak mau sampai kembali lagi kepada Mas Raka, Bu. Bagaimanapun Mas Raka itu sudah membuat aku sakit hati. Rasanya tidak mungkin kalau harus menjalin rumah tangga lagi dengan Mas Raka. Terlebih Mila sedang hamil." Bu Murni mengusap pundak Lusi. Dia merasa kasihan kepada wanita ini. Sudah yatim piatu, disakiti suaminya, hartanya juga hampir saja dirampas. Untung saja Lusi dengan cepat mengambil alih semua yang dimilikinya selama ini. "Iya, Ibu tahu. Maka dari itu kamu harus mencari cara bagaimana agar Alia itu tidak jatuh kepada Ibu mertuamu. Sepertinya Ibu mertuamu itu tidak benar-benar menyayangi Alia. Dia hanya ingin menjadikan Alia sebagai alat agar kamu bisa kembali kepada Raka," papar Bu Murni.Lusi pun setuju dengan wanita paruh baya itu. Sekarang dia benar-benar harus serius menghadapi semua ini, mumpung Raka dan Mila masih dipenjara. Jadi, wanita itu bisa menyusun strategi yang lainnya. "Sebaiknya kita bicara di dalam saja," ucap Pak Bara, tiba-tiba saja bergabung dala

    Last Updated : 2023-07-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 65 Membuat Gugatan Cerai

    "Memang tidak akan semudah yang dikira, Nak Lusi. Tetapi kalau kamu tidak bertindak, maka kemungkinan Alia dibawa oleh Ibu mertuamu itu akan semakin besar," ucap Pak Bara memberikan keterangan. "Betul apa yang dikatakan oleh Pak Bara. Kalau kamu diam saja, maka tidak menutup kemungkinan Ibu mertuamu itu akan datang dan kembali mengambil Alia. Kalau misalkan tidak ada yang menjaganya, bagaimana? Lebih parahnya lagi dia mungkin saja datang ke sekolah untuk mengambil Alia," tambah Bu Murni yang membuat Lusi takut. Dia benar-benar tidak berpikir jauh ke arah sana, karena terfokuskan pada Mila, Raka dan juga Maura. Sekarang wanita itu kembali memijat pelipisnya yang berdenyut. Kalau sudah seperti ini, dia benar-benar butuh bantuan orang banyak. Tetapi yang ada hanya Bu Murni dan Pak Bara saja. "Jadi, sebaiknya kita ke pengadilan?" "Benar, kamu bisa mengajukan gugatan perceraian dari sekarang. Apakah surat nikah kamu dan Raka masih ada?" Lusi pun langsung menganggukkan kepala. Tanpa be

    Last Updated : 2023-07-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 66 Rasa Malu Raka

    "Memang ada apa, Lusi? Kenapa kamu terlihat marah?""Sebelum aku ke sini pun, aku memang sudah marah kepadamu, Mas. Merasa jijik karena kamu sudah berani-berani melakukan hal kotor seperti itu bersama Mila. Sudahlah! Dengarkan aku, tolong bilang kepada ibumu jangan ganggu Alia." Raka terlihat mengernyit dan alis bertautan. Dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Lusi."Apa maksudmu? Memangnya kenapa dengan Ibu?" Wanita itu mendengkus kasar. Dia memalingkan wajah sejenak, lalu kembali menatap suaminya dengan nyalang. "Ibumu datang kepadaku dan memaksa Alia untuk ikut dengannya. Alia sampai trauma dan terus-terusan menangis karena ketakutan kepada neneknya sendiri. Apa kamu tahu apa yang dilakukan ibumu?" Kontan Raka menggelengkan kepala. "Dia bilang akan menahan Alia sampai aku benar-benar bisa membebaskanmu dan tidak bisa bercerai denganmu." Tubuh pria itu menegang. Dia kaget mendengar perkataan dari istrinya. Ada ketidakpercayaan dari wajah itu, tetapi memang kenyataanny

    Last Updated : 2023-07-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 67 Seperti Gelas Pecah

    "Aku tidak bisa membebasan kamu, Mas," ucap Lusi dengan tegas. "Kenapa?" "Ini memang harusnya menjadi tempatmu, Mas." "Kenapa kamu seperti ini? Kamu itu adalah orang penyabar dan baik hati." "Itu dulu saat aku belum disakiti olehmu, Mas," timpal Lusi dengan nada penuh penekanan. Raka tampak sedih. Dia benar-benar menyesal. Kalau Lusi akan berubah drastis seperti ini, Raka tidak akan pernah terlintas sedikit pun untuk berkhianat kepada wanitanya. Dia menginginkan Lusi yang dulu, seorang wanita yang benar-benar sabar dan baik hati. Tidak tega dan jahat seperti ini."Aku tahu kamu sakit hati kepadaku, Lus. Tetapi kamu tidak boleh dendam dan membuat hatimu menjadi buruk. Kamu adalah orang yang baik hati. Aku tidak mau sampai mengubahmu menjadi seseorang yang jahat seperti ini," ungkap Raka dengan setulus hati.Dia hanya menginginkan Lusi kembali. Jika pun Raka harus mendekam di penjara ini dan tidak punya pilihan lain, harusnya Lusi itu tetap menjadi wanita yang terpuji. Seperti dulu

    Last Updated : 2023-07-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 68 Keserakahan Mertua

    Raka terlihat berjalan gontai hendak memasuk kembali ke sel tahanannya. Raka benar-benar menangis. Kalau tidak malu, pria itu pasti akan berguling-guling dan menjerit memanggil Lusi. Dia hanya menginginkan wanitanya kembali, tetapi lagi-lagi semua sesal itu tidak ada gunanya. Lusi saat ini sudah sangat membenci Raka. Beribu harapan pun hanya bisa menggantung saja, tanpa pernah tercapai sekalipun. Baru juga beberapa langkah keluar dari tempat besuk, tiba-tiba saja penjaga napi kembali memanggil. Katanya ada seseorang yang ingin bertemu Raka. Pria itu terkesiap, wajahnya tampak kaget. Dia pikir itu adalah Lusi, dengan cepat pria itu pun kembali datang untuk bertemu wanitanya. Namun senyuman itu seketika luntur saat tahu siapa yang menemuinya. Itu adalah ibunya. Seseorang yang membuat Raka lagi-lagi harus menderita. Dari dulu ibunya itu memang materialistis. Bahkan sebelum Raka mengenal Lusi, ibunya selalu menuntut harta apa pun yang dimiliki oleh Raka. Setiap gajian, Raka selalu memb

    Last Updated : 2023-07-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 69 Praduga Ibu Mertua

    "Jadi, maksud Ibu aku harus membayar semua pengeluaran yang Ibu berikan kepadaku untuk membebaskanku dari sini, begitu?" "Benar sekali, Raka. Ibu tidak mau sampai rugi. Apalagi barang-barang itu mahal. Ada yang belasan juta dan puluhan juta. Jadi mana mungkin Ibu begitu saja mengeluarkan uang-uang itu, apalagi semuanya minta dari Lusi. Belum tentu setelah ini Lusi bisa memberikan semuanya kepada ibu, kan?" Raka terperangah. Dia tersenyum miris sembari menggeleng-gelengkan kepala. "Kenapa Ibu perhitungan sekali kepadak? Bukakan kalau aku kembali lagi kepada Lusi, Ibu juga akan mendapatkan semuanya, kan? Lalu kenapa harus mengganti apa yang dikeluarkan sekarang?" Tentu saja Raka mempertanyakan semua itu. Bukankah memang sewajarnya jika seorang ibu memberikan pengorbanan yang begitu banyak kepada anaknya? Termasuk materi. Tetapi kenapa ibunya Raka malah seperti ini? Seolah-olah wanita paruh baya itu sedang memberikan hutang piutang kepada Raka. Benar-benar membuat Raka merasa miris.

    Last Updated : 2023-07-16

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 506 Mulai Muak (2)

    "Mas, aku mohon. Pulanglah bersamaku, jangan seperti ini." Mila sekarang menghiba sembari menangis. "Tolong, jangan buat aku merasa menderita dan tertekan seperti ini. Aku janji, aku tidak akan mengekangmu lagi. Kamu boleh keluar, asalkan kamu bicara dulu kepadaku." "Tidak, ini sudah ketiga kalinya kamu mengatakan hal yang sama, tetapi kenyataannya seperti apa? Kamu tetap saja mengganggu dan menuduhku macam-macam.""Lalu, aku dengan siapa, Mas? Aku tidak mungkin sendiri.""Ada Maura."Seketika Mila malah terdiam. Dia sedang berusaha untuk akting sebaik mungkin agar Raka mau pulang dengannya. Tetapi malah nama Maura yang disebutkan. Dia benar-benar kesal karena adiknya itu malah masuk dalam permasalahan rumah tangganya. "Dia kan bukan siapa-siapa kita. Lagi pula di sini yang harus tanggung jawab atas keselamatan aku dan anak ini kan kamu, Mas." Mila sama sekali tidak bisa diajak berbicara baik-baik. Sekeras apa pun Raka menjelaskan, Mila juga sama kerasnya. Tidak mau mengalah. Rak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 505 Mulai Muak (1)

    "Tidak sekarang, Mila. Aku akan pulang setelah semua urusanku selesai." Mila menautkan kedua alis dengan perasaan bingung. "Apa maksud kamu, Mas? Urusan apa yang kamu lakukan di sini?" Raka menghela napas panjang sembari memijat pelipisnya yang berdenyut. Tidak mungkin dia mengatakan kalau besok dirinya akan menikah dengan Winda. Yang pasti pria itu harus mengelabui Mila. Jangan sampai wanita itu benar-benar menghancurkan semua rencananya. Karena kalau Mila tahu kalau dirinya ingin mencari Lusi dan juga Alia, maka saat itu juga dia mendapat tekanan lagi dari wanita ini. "Aku hanya ingin bertemu dengan ibuku, menghabiskan waktu dengan ibuku." "Lalu, kamu meninggalkan istrimu?" tanya Mila. Matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka Raka akan melakukan hal seperti ini. Padahal yang harus ditemani adalah Mila. Dia sedang hamil. Kenapa Raka tidak mau melakukan itu? "Dia anakku. Hak dia dong untuk menemani ibunya!"Mila kesal karena Bu Sinta malah ikut campur. Harusnya wanita paruh bay

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 504 Pertengkaran Mertua dan Menantu (4)

    Bu Sinta maupun Mila kaget mendengar suara Raka yang menggelegar, tampak sekali wajahnya memerah seperti menahan emosi karena sudah dari tadi kedua wanita berbeda usia ini terus saja bertengkar. "Apa kalian tidak bisa diam?! Jangan terus-terusan mengoceh dengan berbagai macam alasan! Aku punya keputusan sendiri," ucap Raka, membuat Bu Sinta dan Mila kaget bersamaan. Mereka takut jika Raka mengambil keputusan yang salah dan merugikan kedua belah pihak. Mila berharap kalau Raka tidak meninggalkannya, berbeda dengan Bu Sinta yang ingin anaknya kembali kepada Bu Sinta dan menceraikan Mila. Pria itu menoleh kepada Mila dengan tatapan sinis. Dia sudah jengah dengan semua perlakuan istrinya ini. Mila berbeda jauh dengan wanita yang dulu pernah menjalin hubungan dengannya. Apa mungkin memang sifat asli Mila seperti ini? Begitu pikir Raka atau hanya karena perubahan hormon Ibu hamil akhirnya Mila lebih protektif dan temperamental? Semua itu masih bergerilya di pikiran Raka, belum bisa menga

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 503 Pertengkaran Mertua dan Menantu (3)

    "Jangan percaya sama Ibu, Mas! Kamu tahu sendiri, kan? Gara-gara Ibu, kamu hampir kehilangan anak ini. Dia yang memalsukan tes DNA anak ini!" seru Mila tiba-tiba saja mengalihkan pembicaraan, membuat Bu Sinta terdiam dan wanita paruh baya itu benar-benar kaget kala Mila membahas lagi masalah yang sudah berlalu. Padahal sekarang permasalahan utamanya adalah Mila yang tidak pernah bisa membebaskan Raka, selalu saja mengekang dan harus berada di samping wanita itu. "Kenapa kamu malah ngomongin itu sekarang? Bukan waktunya kamu berbicara hal yang sudah berlalu.""Oh, kenapa tidak, Bu? Tentu saja aku harus bicara dengan Mas Raka, kalau Ibu itu tidak mau melihat anak ini lahir, kan?" Keadaan semakin genting saat ini. Kalau Mila mengatakan hal seperti itu, tentu saja Bu Sinta tidak mau kalah. Baginya pertarungan ini harus dimenangkan olehnya, karena ini adalah satu-satunya cara dan kesempatan yang langka untuk mendapatkan anaknya kembali. "Jaga bicaramu! Itu sudah berlalu, aku melakukan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 502 Pertengkaran Mertua dan Menantu (2)

    Bu Sinta dan Mila sama-sama terkejut melihat siapa yang tiba-tiba saja menyerukan nama Mila. Seketika wajah Bu Sinta berubah menjadi pura-pura sedih. Sementara Mika pucat sekali, seperti orang yang kehilangan banyak darah. "Raka, akhirnya kamu datang," ucap Bu Sinta dengan suara lemah sembari menghampiri anak yang saat ini berada di belakang Mila. Wanita hamil itu benar-benar kaget dengan kehadiran Raka. Dia tidak menyangka kalau Raka ada di belakangnya. Dia pikir Raka ada di dalam dan tidak mendengar pembicaraan mereka, tetapi siapa? Tahunya orang yang dicari itu tiba-tiba saja datang dan mendengarkan percakapan, lebih tepatnya kata-kata sang wanita yang keterlaluan jika didengar oleh orang lain. "Raka, lihat istrimu! Katanya akan membunuh Ibu jika berani macam-macam atau menghasutmu. Padahal kan Ibu tidak mengatakan apa-apa, Ibu juga tidak tahu kalau misalkan kamu pergi dari rumah. Apakah itu istri yang kamu pikir baik?" tanya Bu Sinta dengan pura-pura menangis. Mila hanya bisa

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 501 Pertengkaran Mertua dan Menantu (1)

    "Suami mana yang pergi dari rumah istrinya tanpa bilang apa-apa? Kecuali kalau dia kabur karena tidak kuat dengan sikap istrinya. Menurutmu perkataanku benar, kan?" ucap Bu Sinta, tiba-tiba saja membuat Mila terdiam.Wanita paruh baya itu sampai melipat tangan di depan dada. Mila terdiam saja. Dia merasa tersinggung dengan semua perkataan mertuanya. Entah kenapa setiap apa pun yang keluar dari mulut Bu Sinta itu selalu pedas dan menyakitkan.Sang wanita paruh baya sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, tetapi herannya kenapa Lusi dulu kuat sekali berhadapan dengan Bu Sinta? Mila tidak mau nasibnya sama seperti Lusi, disetir begitu saja oleh mertua. Dia harus berdiri di kaki sendiri tanpa diperintah oleh siapa pun, termasuk mertua.Mila menghela napas panjang, berusaha untuk tenang menghadapi Bu Sinta tanpa dengan emosi. Dia harus membuat Bu Sinta paham, kalau semua yang dilakukan ini demi kebaikan dirinya dan juga Raka, termasuk anak yang ada di dalam kandungan."B

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 500 Terpaksa Bertemu

    Dengan perasaan tak karuan akhirnya Mila pun pergi ke rumah Bu Sinta. Dia berharap bisa menemukan suaminya. Saat ini tidak ada pilihan lain, kecuali mengalah. Karena ada anak yang harus diperjuangkan di sini. Kalau saja tidak ada anak, mungkin Mila sudah melakukan hal yang macam-macam kepada Raka dan juga Bu Sinta, untuk memberikan ancaman yang lebih sakit lagi kepada pria itu, agar mau tetap ada di sisinya. Namun, sekeras apa pun Mila berusaha untuk menahan suaminya, Raka pasti akan berontak dan sekarang buktinya dia terlalu mengekang dan juga menggenggam Raka begitu erat, sampai lupa kalau pria itu juga butuh kebebasan dan sedikit udara untuk dirinya sendiri. Namun, karena pengalaman sebelumnya yang sudah pernah selingkuh, Mila berpikir ratusan kali untuk percaya kepada pria itu. Tetapi tampaknya Raka merasa kalau dirinya dikekang dan malah memilih untuk pergi dari rumah. Wanita itu memijat pelipisnya sembari menyetir, ini benar-benar membuatnya stres. Belum lagi Maura yang memi

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 499 Mulai Gamang

    "Halo, Ibu?" tanya Raka saat dia sudah menelepon ibunya dan untunglah Bu Sinta langsung menerima panggilan dari anaknya itu. Tentu saja sang wanita paruh baya benar-benar kaget dan melihat kembali ada nama Raka di layar ponsel. Karena sebelumnya anak itu sampai memblokir nomornya agar tidak bisa dihubungi.Tampaknya apa yang dikatakan oleh Maura itu benar. Dia harus pura-pura menderita dan membuat Raka merasa iba, agar anaknya kembali ke tangan sang wanita paruh baya. "Ada apa, Raka? Ibu kaget, kamu tiba-tiba saja menelepon." "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin bicara dengan Ibu. Ada hal penting, yang harus aku katakan kepada Ibu." "Benarkah? Kalau begitu datang saja ke sini. Sebaiknya kita berbicara baik-baik di rumah. Ibu akan masakan makanan kesukaan kamu. Bagaimana?" Tiba-tiba saja di seberang sana Raka tersenyum kecut. Entah kenapa dia merasa kenangan itu kembali ke masa-masa sebelum dia menikah. Sebelumnya Bu Sinta selalu perhatian, apalagi kalau sudah gajian. Tetapi tetap saja

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 498 Pasti Ada Pamrih

    Mendengar semua perkataan Winda, hati Raka sedikit lega. Dia tersenyum senang, akhirnya ada orang yang mau membantunya meskipun dengan imbalan dia harus menikahi Winda. Sungguh di luar dugaan, ada wanita yang mau dimadu seperti Winda hanya demi mendapatkan seorang pria yang notabene tidak memiliki apa-apa. Raka itu bukan pria kaya. Memang hanya tampan dan juga baik hati di mata orang-orang, tentu sebelum perselingkuhannya dengan Mila terbongkar luas.Raka itu terkenal humble, ramah. Tetapi sayangnya semua image itu hancur seketika setelah perselingkuhannya dengan Mila mencuat di media sosial. Tetapi bagi Winda, semua itu tak masalah. Lagi pula dia akan menyalahkan Mila karena sudah menggoda Raka. Tidak ada pria yang akan selingkuh jika tidak dimulai oleh wanita penggoda, begitu pikir Winda. Dia mendekati Raka bukan saat masih berstatus suami Lusi, jadi dia sama sekali bukan seorang pelakor dulu. Tetapi, sekarang mau tidak mau Winda harus mengakui kalau dirinya itu pelakor, karena su

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status