Share

Bab 63 Perlawanan Lusi

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-10 08:48:53

"Oh, gitu? Kalau misalkan Ibu ingin mengambil Alia, kembalikan semua uang yang aku berikan kepada Ibu."

Wanita paruh baya itu tiba-tiba saja pucat. Ada kekagetan yang begitu kentara di sana. Dia tahu apa yang dimaksud Lusi. Hanya saja wanita paruh baya itu tidak menyangka kalau menantunya ini bisa berkata seperti itu. Sang Ibu memang sering meminta uang dalam jumlah banyak, karena dia pikir Lusi itu terlalu baik sampai bisa diperas sedemikian rupa.

Ibu mertua juga sengaja menyetujui permintaan Raka untuk menikahi Lusi, sebab tahu kalau Lusi itu orang kaya raya dan juga terlalu baik. Jadi bisa dimanfaatkan. Tetapi ternyata dia tidak mengira kalau Lusi bisa berubah drastis seperti ini karena pengkhianatan anaknya.

Jika dia disuruh membayar semua uang yang diberikan oleh Lusi, tentu saja itu terlalu banyak. Mungkin sang Ibu juga harus menggadaikan sertifikat rumah untuk membayar utangnya, itu pun tidak cukup.

"Kenapa diam saja, Bu? Ayo berbicara! Aku akan izinkan Ibu mengasuh Alia, tap
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mimih Minih
jaga maura jangan terfikir melapas kan kakak tiri kamu sbp kakak benaran kamu adalah lusi yg 1darah dan beda ibu...biar kamu pun kamu anak luar nikah..tapi blum tahu juga lusi banaran dia adik kamu ka tidak.. DNA dulu la
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 64 Masalah Bertubi-tubi

    "Aku tidak mau sampai kembali lagi kepada Mas Raka, Bu. Bagaimanapun Mas Raka itu sudah membuat aku sakit hati. Rasanya tidak mungkin kalau harus menjalin rumah tangga lagi dengan Mas Raka. Terlebih Mila sedang hamil." Bu Murni mengusap pundak Lusi. Dia merasa kasihan kepada wanita ini. Sudah yatim piatu, disakiti suaminya, hartanya juga hampir saja dirampas. Untung saja Lusi dengan cepat mengambil alih semua yang dimilikinya selama ini. "Iya, Ibu tahu. Maka dari itu kamu harus mencari cara bagaimana agar Alia itu tidak jatuh kepada Ibu mertuamu. Sepertinya Ibu mertuamu itu tidak benar-benar menyayangi Alia. Dia hanya ingin menjadikan Alia sebagai alat agar kamu bisa kembali kepada Raka," papar Bu Murni.Lusi pun setuju dengan wanita paruh baya itu. Sekarang dia benar-benar harus serius menghadapi semua ini, mumpung Raka dan Mila masih dipenjara. Jadi, wanita itu bisa menyusun strategi yang lainnya. "Sebaiknya kita bicara di dalam saja," ucap Pak Bara, tiba-tiba saja bergabung dala

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 65 Membuat Gugatan Cerai

    "Memang tidak akan semudah yang dikira, Nak Lusi. Tetapi kalau kamu tidak bertindak, maka kemungkinan Alia dibawa oleh Ibu mertuamu itu akan semakin besar," ucap Pak Bara memberikan keterangan. "Betul apa yang dikatakan oleh Pak Bara. Kalau kamu diam saja, maka tidak menutup kemungkinan Ibu mertuamu itu akan datang dan kembali mengambil Alia. Kalau misalkan tidak ada yang menjaganya, bagaimana? Lebih parahnya lagi dia mungkin saja datang ke sekolah untuk mengambil Alia," tambah Bu Murni yang membuat Lusi takut. Dia benar-benar tidak berpikir jauh ke arah sana, karena terfokuskan pada Mila, Raka dan juga Maura. Sekarang wanita itu kembali memijat pelipisnya yang berdenyut. Kalau sudah seperti ini, dia benar-benar butuh bantuan orang banyak. Tetapi yang ada hanya Bu Murni dan Pak Bara saja. "Jadi, sebaiknya kita ke pengadilan?" "Benar, kamu bisa mengajukan gugatan perceraian dari sekarang. Apakah surat nikah kamu dan Raka masih ada?" Lusi pun langsung menganggukkan kepala. Tanpa be

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 66 Rasa Malu Raka

    "Memang ada apa, Lusi? Kenapa kamu terlihat marah?""Sebelum aku ke sini pun, aku memang sudah marah kepadamu, Mas. Merasa jijik karena kamu sudah berani-berani melakukan hal kotor seperti itu bersama Mila. Sudahlah! Dengarkan aku, tolong bilang kepada ibumu jangan ganggu Alia." Raka terlihat mengernyit dan alis bertautan. Dia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Lusi."Apa maksudmu? Memangnya kenapa dengan Ibu?" Wanita itu mendengkus kasar. Dia memalingkan wajah sejenak, lalu kembali menatap suaminya dengan nyalang. "Ibumu datang kepadaku dan memaksa Alia untuk ikut dengannya. Alia sampai trauma dan terus-terusan menangis karena ketakutan kepada neneknya sendiri. Apa kamu tahu apa yang dilakukan ibumu?" Kontan Raka menggelengkan kepala. "Dia bilang akan menahan Alia sampai aku benar-benar bisa membebaskanmu dan tidak bisa bercerai denganmu." Tubuh pria itu menegang. Dia kaget mendengar perkataan dari istrinya. Ada ketidakpercayaan dari wajah itu, tetapi memang kenyataanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 67 Seperti Gelas Pecah

    "Aku tidak bisa membebasan kamu, Mas," ucap Lusi dengan tegas. "Kenapa?" "Ini memang harusnya menjadi tempatmu, Mas." "Kenapa kamu seperti ini? Kamu itu adalah orang penyabar dan baik hati." "Itu dulu saat aku belum disakiti olehmu, Mas," timpal Lusi dengan nada penuh penekanan. Raka tampak sedih. Dia benar-benar menyesal. Kalau Lusi akan berubah drastis seperti ini, Raka tidak akan pernah terlintas sedikit pun untuk berkhianat kepada wanitanya. Dia menginginkan Lusi yang dulu, seorang wanita yang benar-benar sabar dan baik hati. Tidak tega dan jahat seperti ini."Aku tahu kamu sakit hati kepadaku, Lus. Tetapi kamu tidak boleh dendam dan membuat hatimu menjadi buruk. Kamu adalah orang yang baik hati. Aku tidak mau sampai mengubahmu menjadi seseorang yang jahat seperti ini," ungkap Raka dengan setulus hati.Dia hanya menginginkan Lusi kembali. Jika pun Raka harus mendekam di penjara ini dan tidak punya pilihan lain, harusnya Lusi itu tetap menjadi wanita yang terpuji. Seperti dulu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 68 Keserakahan Mertua

    Raka terlihat berjalan gontai hendak memasuk kembali ke sel tahanannya. Raka benar-benar menangis. Kalau tidak malu, pria itu pasti akan berguling-guling dan menjerit memanggil Lusi. Dia hanya menginginkan wanitanya kembali, tetapi lagi-lagi semua sesal itu tidak ada gunanya. Lusi saat ini sudah sangat membenci Raka. Beribu harapan pun hanya bisa menggantung saja, tanpa pernah tercapai sekalipun. Baru juga beberapa langkah keluar dari tempat besuk, tiba-tiba saja penjaga napi kembali memanggil. Katanya ada seseorang yang ingin bertemu Raka. Pria itu terkesiap, wajahnya tampak kaget. Dia pikir itu adalah Lusi, dengan cepat pria itu pun kembali datang untuk bertemu wanitanya. Namun senyuman itu seketika luntur saat tahu siapa yang menemuinya. Itu adalah ibunya. Seseorang yang membuat Raka lagi-lagi harus menderita. Dari dulu ibunya itu memang materialistis. Bahkan sebelum Raka mengenal Lusi, ibunya selalu menuntut harta apa pun yang dimiliki oleh Raka. Setiap gajian, Raka selalu memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 69 Praduga Ibu Mertua

    "Jadi, maksud Ibu aku harus membayar semua pengeluaran yang Ibu berikan kepadaku untuk membebaskanku dari sini, begitu?" "Benar sekali, Raka. Ibu tidak mau sampai rugi. Apalagi barang-barang itu mahal. Ada yang belasan juta dan puluhan juta. Jadi mana mungkin Ibu begitu saja mengeluarkan uang-uang itu, apalagi semuanya minta dari Lusi. Belum tentu setelah ini Lusi bisa memberikan semuanya kepada ibu, kan?" Raka terperangah. Dia tersenyum miris sembari menggeleng-gelengkan kepala. "Kenapa Ibu perhitungan sekali kepadak? Bukakan kalau aku kembali lagi kepada Lusi, Ibu juga akan mendapatkan semuanya, kan? Lalu kenapa harus mengganti apa yang dikeluarkan sekarang?" Tentu saja Raka mempertanyakan semua itu. Bukankah memang sewajarnya jika seorang ibu memberikan pengorbanan yang begitu banyak kepada anaknya? Termasuk materi. Tetapi kenapa ibunya Raka malah seperti ini? Seolah-olah wanita paruh baya itu sedang memberikan hutang piutang kepada Raka. Benar-benar membuat Raka merasa miris.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 70 Rencana Mertua

    "Kenapa diam saja? Benar kan perkataan ibu? Kamu sih apa-apa tidak pernah bilang sama ibu. Lagian Kamu itu kenapa sih sampai seperti ini, Raka? Memang Lusi itu kurangnya apa?" tanya ibunya sembari mamangku dagu. Dia ingin tahu saja apa yang dipikirkan oleh Raka. Padahal jelas dari segi manapun Lusi itu lebih baik daripada Mila. Hanya saja mungkin Mila itu terlalu berani untuk memakai pakaian yang terbuka, berbeda sekali dengan Lusi. Tetapi ibunya juga yakin kalau Lusi itu lebih cantik jika berpakaian terbuka juga di depan Raka.Raka mengguyar rambutnya dengan kasar. Dia juga benar-benar frustrasi memikirkan alasan dirinya berselingkuh. Awalnya pria itu hanya iba saja kepada Mila, karena tahu kehidupan Mila yang memprihatinkan. Tetapi semakin ke sini dia merasa nyaman berinteraksi dengan Mila. Apalagi wanita itu terlalu berani mendekatinya yang tidak lain agresif, sampai dia akhirnya tergoda.Imannya waktu itu benar-benar lemah. Raka tidak memikirkan efek apa yang akan didapatkannya j

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 71 Protes Bu Sinta

    Pak Bara terdiam sejenak. Melihat bagaimana ekspresi Bu Sinta saat ini, sang paruh baya itu yakin kalau Bu Sinta itu sebenarnya tahu perihal gugatan perceraian yang akan diajukan oleh Lusi kepada Raka, mengingat Bu Sinta sendiri yang meminta Lusi untuk tidak menceraikan Raka saat hendak membawa Alia pergi.Namun, pria paruh baya itu tidak mau berdebat. Bakalan panjang urusannya jika harus ada mulut dengan wanita seperti Bu Sinta. Jadi, pria itu pun memilih untuk menjelaskan inti permasalahan agar tujuannya kali ini cepat selesai. Dia benar-benar tidak betah jika harus berdekatan dengan Bu Sinta. Entah bagaimana nasib Raka bisa memiliki Ibu seperti Bu Sinta. "Begini, Bu. Saya yakin Ibu pasti mendengar dari Raka atau mungkin dari Lusi sendiri, kalau Lusi itu memang akan mengajukan gugatan cerai untuk Raka." Mendengar itu Bu Sinta langsung mendengkus kesal. Bahkan wanita paruh baya itu melipat tangan di depan dada, tampak sekali kalau dia arogan dan tidak mau menyetujui semua perkataan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 534 Langkah Pertama Berhasil

    Bagaimana? Kalau mau, aku antarkan kamu ke kantornya. Kebetulan aku juga kerja di sana," ucap David membuat Lusi mulai menurunkan rasa curiganya kepada pria itu. "Kamu benar-benar tidak akan membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Lusi lagi, karena dia merasa belum yakin sepenuhnya apalagi mereka baru kenal kemarin. Itu pun hanya sepintas. "Ya Tuhan, apakah kamu selalu melakukan ini kepada orang lain? Kecuali kalau aku itu tidak dekat tempat tinggalnya denganmu, baru kamu curiga. Tapi aku kan tinggalnya dekat. Harusnya kamu bisa mengantisipasi itu, kan?"David lama-lama gemas juga kepada Lusi yang malah terus-terusan bertanya seperti itu. Wanita itu diam sejenak, memandangi pria itu dengan tatapan datar. "Mungkin menurutmu itu hal wajar, tapi tidak bagiku. Apalagi kamu tidak tahu bagaimana masa laluku. Harusnya kamu tahu, orang-orang akan melindungi diri sendiri dari hal-hal yang membuatnya kecewa," ujar Lusi membuat David terdiam. Pria itu memandangi sang wanita yang seka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 533 Langkah Demi Langkah

    Lusi sampai tak bisa berkata-kata saking kagetnya kala dia duduk dan muncullah Damian dengan wajah tergesa-gesa. Wanita itu sampai mengerjapkan mata berkali-kali, apalagi saat sang pria duduk di sampingnya. Dia benar-benar tak bisa mengatakan apa pun karena menurutnya pria ini aneh. Lusi hanya mengenal namanya Damian dan tidak berniat untuk berkenalan lebih jauh, karena bagi Lusi hati kecilnya sudah tertutup untuk laki-laki manapun. Dulu sempat hampir saja mempunyai rasa kepada Devan, tapi ternyata pria itu malah membuatnya kecewa dan membuat Lusi tak mau lagi menjalin hubungan dengan pria manapun. Dua kali mengalami kekecewaan dari laki-laki, membuat Lusi merasa kalau dirinya memang harus fokus dulu kepada diri sendiri dan sang anak. Jadi, siapapun yang akan mendekat, Lusi akan berusaha untuk menghalangi dan menutup hati. "Hai, kita bertemu di sini." Tiba-tiba saja David mengatakan hal seperti itu, membuat Lusi menoleh dan hanya tersenyum kaku. Sungguh rasanya dia tidak mau basa-

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status