Share

Mereka Sudah Pergi

“Surat?” Aku berbalik dan segera mendekati Mbak Pia.

Pembantuku itu sedang sibuk menggenong Jafar dan menenangkan anak lelaki itu. Dia mendekap erat ke dadanya dengan tangan kanan. Sementara tangan kirinya sibuk mengambil sesuatu di kantong Jafar.

Beberapa percobaan sebelum akhirnya dia menarik sesuatu keluar. Selembar kertas tanpa amlop yang terlipat kusut karena tertekuk di dalam jaket. Mbak Pia mengulurkan padaku. Tanpa berkata-kata kami bertukar pandang. Semua mengarah pada kebingungan yang sama.

Kertas itu pun beralih ke tanganku. Dipenuhi sapuan ombak di dalam perutku, aku mulai membuka dan membacanya.

‘Tante, seperti yang tante minta, aku pergi dari kota ini selamanya. Bahkan dari negara ini. Aku akan menyusul ayahku ke Arab. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan karena di sana pun tidak tahu seperti apa keadaan ayahku. Aku hanya memikirkan sebuah tempat yang nyaman.

Sayangnya aku tidak bisa dan tidak ingin membawa Jafar. Aku tidak siap untuk bertanggung jawab pada hidupn
Ans

Duh, biang ruwet! Mo Ngapain lagi cobaaaa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status