Share

Sebagai Manusia

Penulis: Ans
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-23 22:28:04
“Hi, Ndre. Kapan kau datang?” Aku memberikan Jafar pada Mbak Pia. Perlahan berjalan menuju Andre.

Pria itu memasang wajah yang sangat tidak bersahabat. Tampaknya dia sedang marah. Bahkan Andre tidak mengucapkan salam atau menyapa Anaya saat dia tiba di depan pintu rumah. Matanya sama sekali tidak beralih padaku. Dia tetap melihat pada Jafar dengan sejuta kemurkaan.

“Sejak tadi aku berdiri di sini. Kau tidak menyadari itu karena sibuk dengan anak laki-laki itu.” Itu terdengar ketus.

Aku menoleh ke arah yang sama, “Maksudmu Jafar? Kamis sedang bermain sambil menunggu datang. Anaya kelihatan bahagia sejak Jafar ada di rumah ini.”

“Aku heran padamu, Din. Bagaimana kau bisa menyayangi Jafar seperti anakmu? Dia adalah anak wanita yang pernah menyakitimu. Juga pria yang pernah mencampakkanmu.”

Keningku tak ayal berkerut mendengar pernyataan itu. “Ya, memang. Tapi, dia sekarang ada di rumah ini. Dia bagian dari kami. Setiap detik tentu mengubah banyak hal. Lagi pula anak itu tidak bersala
Ans

Nauri? Kok manggilnya Tante? Siapa ya?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eny Lurie
Aku kok jd ragu2 ttg kebahagiaan Adina jika jd pasangan Andre .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Pilihan Lain

    “Siapa ya? Mami nggak bilang akan ada tamu lain.” Andre mengernyitkan kening. Perlahan dia melepaskan gandengan tangannya dari tanganku ketika kami masuk ke ruang makan. Aku melangkah perlahan di belakang Andre. Ketika mami Andre menyadari kedatangan kami, dia menolah dan melebarkan senyuman. “Adina! Ayo sini, masuk!” Wanita yang masih tetap cantik di usia matang itu berdiri menyambutku. Bukan hanya menyambut, dia juga membentangkan tangan untuk menawarkan pelukan. Sambutannya membuat suasana hatiku membaik. Itu sangat berubah jika dibandingkan dengan terakhir kali kami bertemu, saat Mami Andre mentah-mentah menolakku di akhir cerita. Mungkin Andre sudah menjelaskan banyak hal. Atau dia mengalah pada keinginan putranya. Tidak ingin mengecewakan, aku juga menyambut pelukan Mami Andre. “Apa kabar, Tante?” tanyaku. “Baik. Sangat baik. Apalagi ketika Andre mengatakan kalian ingin menemuiku. Aku senang sekali. Ayo duduk.” Dia membalikkan badan untuk kemudian kembali ke kursi tempatnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Janji Untuk Memiliki

    “Setelah kami meminta untuk pertemuan malam ini, Mami tahu bahwa kamu tidak bisa dihentikan. Jika pun Mami tidak setuju kamu memilih Adina, kalian tentu tidak akan peduli dan tetap dalam rencana. Bukan begitu?” Mami Andre meletakkan sendok di atas piringnya. Lestari yang masih sibuk makan pun bergegas menghentikan kegiatannya karena melihat hal itu. Kami semua tidak lagi menikmati hidangan termasuk aku. Sekarang waktunya untuk fokus bicara. “Aku memang sudah memilih Adina. Itu sudah kukatakan pada Mami.” Andre kembali menegaskan. Mami Andre melihatku sambil tersenyum dan menggeser pandangannya pada Lestari. “Tentu, dan Mami tidak akan menghalangi. Kau boleh menentukan siapa calon istri yang kau inginkan. Di sini Mami hanya ingin memberikanmu pilihan yang lebih mudah. Menikah dengan Adina, artinya bukan hanya tentangmu dan Adina. Itu juga tentang masa lalunya, anaknya dan bagian hidupnya yang lain. Orang yang pernah bersama dalam pernikahan dengan pria lain tentu berbeda dengan oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Mantan Suami

    “Fattan?” Andre tidak kalah terkejutnya. Suasana di antara kami menjadi lebih canggung. Ini menjadi kejutan yang melengkapi hari. Semua menjadi semakin tidak terkendali. Ketika pria yang pernah menjadi suamiku bertahun lalu hadir di depan mata sebagai sesuatu yang nyata. Tidak, luka itu tidak lagi kurasakan. Hal pertama yang muncul karena melihat Fattan adalah kekhawatiran. Apalagi dia ada di rumahku saat aku sedang tidak berada di sana. Ini benar-benar membuatku memikirkan sesuatu yang buruk. Kemungkinan yang terburuk. “Sedang apa kau di rumahku?” Aku mendekatinya. Tampaknya dia juga sama terkejutnya denganku. Fattan pasti tidak menyangka aku ada di depan rumah ketika dia baru saja akan meninggalkan rumahku. “Aku… aku ingin menemui Jafar. Dan Anaya,” jawabnya singkat sembari melihat pada Andre. “Bagaimana kau bisa menemukan alamatku? Oh, tentu saja Kalila memberitahumu kan? Kalian masih saling berhubungan tapi memberikan Jafar padaku?” Ini kesempatanku untuk mengembalikan tangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Berusaha Mengerti

    “Pertanyaan macam apa itu, Ndre?” Aku menyahut sengit. Keadaan yang terjadi antara aku dan Andre semakin menyesakkan. Hubungan kami semakin tidak memiliki arah. Terlepas dari orang terpenting dalam hidup Andre yang tidak menyetujui hubungan kami, Andre juga menunjukkan banyak perubahan. Sebelah tangannya masuk ke satu smentara tangan yang lain mengusap wajahnya. Beberapa saat Andre memejamkan mata untuk menenangkan diri. Sementara aku berdiri bodoh memandangi ekspresinya sambil berpikir. Bagian mana yang salah dari kejadian barusan. Bukan hanya Andre yang bingung. Aku pun sama. Lantas kenapa pertanyaan yang datang justru seperti itu. “Kau bersikap terlalu lunak pada Fattan. Apakah itu karena kasihan atau karena kau masih mencintainya. Aku tidak tahu.” Andre menuduh dan bukan bertanya. “Tidak ada apa pun lagi antara aku dan Fattan. Entah kenapa kau bisa berpikir seperti itu.” “Harusnya kau berani lebih tegas agar dia membawa Jafar keluar dari rumah ini.” Suaranya mengeras. Kabut e

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Tuduhan Berikutnya

    “Iya nyonya. Sekali lagi saya minta maaf.” Wajah Mbak Pia tertunduk bersalah. Aku hanya bisa diam menunggu penjelasan. Dalam banyak hal aku percaya Mbak Pia tidak akan ceroboh. Selama ini dia telah menjaga Anaya dan Jafar dengan sangat baik. Apa yang dilakukannya pasti atas desakan yang sangat besar. “Waktu saya sedang berbicara dengan Tuan Fattan, Nona Anaya dan Tuan Jafar keluar dari dalam rumah. Lalu mereka berbicara degan tuan Fattan. Mengulurkan tangan dari celah-celah tralis pintu gerbang. Mereka terlihat sangat merindukan Tuan Fattan.” Tangis Mbak Pia pecah. Bahkan sudut mataku mulai basah. Aku membayangkan kejadian itu. Pastilah Anaya dan Jafar ingin memeluk ayahnya. Mereka telah cukup lama tidak saling bertemu. Begitu juga dengan Fattan. Seburuk apa pun pria itu, dia tidak pernah melakukan hal buruk pada anak-anaknya. Masih ada nilai baik yang kudengar bahwa Fattan tidak memaksa Mbak Pia membuka pintu. Wlau keadaan sudah saling menyesakkan. “Saya… saya tidak bisa melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Jauh Dari Realistis

    “Mey! Kenapa?!” Suara Yohanes terdengar dari balik pagar. Aku kembali membuka sedikit celah gerbang. Yohanes mengangkat tangan Meylani dan memeriksanya. Dia terlihat sangat khawatir. Beberapa kali dia meniup tangan yang kulitnya tampak memerah itu. Terlihat bekas luka terjepit menyeplak di tangan Meylani, tapi sama sekali tidak berdarah. Aku rasa tidak ada yang serius dengan kejadian barusan. Namun, Yohanes terlihat sangat panik. Sementara Meylani terus mengaduh seolah merasa sangat kesakitan. “Yo… ini sakit banget. Adina sengaja tuh pengen aku celaka!” Meylani memonyongkan bibir sambil melihat ke arahku. Mataku melotot tidak percaya bahwa wanita berparas Tionghoa dan cantik itu bisa begitu kejam menyampaikan tuduhan. Sebagai seorang pria, Yohanes tentu bisa bersikap bijak dan melihat segala sesuatunya lebih realistis. Aku melihat pada Yohanes untuk melihat tanggapannya. Terakhir kali dia membela Meylani dan datang menemuiku untuk meminta maaf setelahnya. Kali ini Yohanes terdiam.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Tidak Sengaja Dan Nyata

    “Kenapa kau terdengar sangat khawatir, Naya?” Gelengan kepalanya menjadi sebuah jawaban tanpa kata. Aku ibunya, dia hidup di dalam rahimku lebih dari sembilan bulan. Aku yang memberinya banyak cinta. Kami pernah bernafas dalam detak jantung yang sama. Aku tahu persis apa yang sedang dia rasakan. Bagaimana bisa Anaya mencoba menyembunyikan getar ketakutan itu dari kulitnya yang memerah karena menahan tangis. Bukankah dia pernah begitu percaya pada ayahnya? Lalu kemudian dia hanya menjadi sesuatu yang dikhianati tanpa rasa ampun. Jika kali ini dia harus menyayangi seseorang lagi, maka Anaya ingin memastikan bahwa itu adalah tentang selamanya. Keinginan dan pertanyaan yang aku juga tidak punya garansi. Di tahapan ini, aku bahkan hanya melakukan apa yang harusnya kulakukan. Aku tidak tahu kemana perjalanan ini sedang menuju. “Ah sudahhlah! Ayo, hari ini Bunda mau mengajak Naya dan Jafar main di luar. Kita ke mall, nanti bisa main di wahana permainan.” Aku mematahkan kesedihan yang mula

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Penjelasan dan Permintaan

    “Kayanya adanya di lantai dua deh!” celoteh wanita itu sambil menunjuk ke atas. Matanya melihat ke beberapa toko yang terlihat di lantai dua. Dia sama sekali tidak menyadari keberadaanku. Sedang aku menghentikan langkah untuk meihat ke arah Andre dan pemilik suara itu. Suara yang asing untuk dikenali namun bukan tidak pernah ditemui. Begitu pula dengan Andre, dia melihat ke arahku. Wajahnya tegang dan sulit untuk menyembunyikan bahwa dia sedang melakukan sebuah ‘kejahatan’. Entah kenapa mataku terasa panas. Sesuatu menusuk di dalam sana. Jauh di dalam hatiku. Dunia serasa tidak adil. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi berkali-kali? Apakah aku memang tidak dilahirkan untuk sebuah cinta sejati? Lestari. Ya, dia yang ada di sana bersama Andre. Mereka berdiri dalam jarak yang wajar. Bagi orang lain itu adalah hal yang biasa dan bisa dimengerti. Tapi bagiku? Andre menyadari pandanganku dan dia hanya diam tanpa berusaha memberikan penjelasan. Bahkan sejak awal dia memang tidak ingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27

Bab terbaru

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Memilih Bersamamu

    “Betul, Adina. Maaf karena aku terlambat memberitahumu tentang hal ini. Atau bahkan sebenarnya aku tidak perlu memberitahumu.” Manaf tertunduk lesu. Berita kematian Vivian seperti tenggelam di telan oleh kabar yang Manaf berikan. Semua ini terjadi secara tiba-tiba. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana seharunya berekspresi dengan semua ini. Jika aku adalah anak angkat El Khairi, maka artinya aku dan Tara sama sekali bukan saudara. Tidak ada darah yang sama diantara kami. Keesokan harinya, Maaf meninggalkan Indonesia dan kembali ke Turki. Tara tinggal di mansion yang sama denganku. Hubungan kami menjadi sangat canggung dan aneh, terutama ketika kami hanya berdua saja. Di depan Anaya, Rayyan dan Jafar semua terlihat normal. Namun saat itu hanya tentang aku dan Tara, maka kami menjadi dua orang asing yang sedang belajar saling mengenal. “Nyonya, malam ini akan ada pesta di Deluxe Building. Tuan Tara meminta anda bersiap untuk ikut bersamanya.” Harry menyampaikan pesan Tara saat aku seda

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kematian Vivian

    “Adina, maafkan aku. Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi ini semua di luar kendaliku.” Kata-kata Tara semakin membuatku khawatir. Aku yakin ada hal buruk yang terjadi. “Tara, katakan dengan jelas. Jangan menganggapku terlalu lemah untuk mendengar apa pun. Aku lebih kuat dari yang kau bayangkan. Aku ingin tahu semuanya. Katakan!” Aku tidak bisa lagi menahan amarah karena Tara terlalu lama diam dan berusaha menahan tiap detik untuk berbicara “Vivian tewas tertembak.” Sebuah bom meledak di kepalaku. Ponsel di tanganku meluncur ke bawah dan mendarat di atas lantai batu taman. Tentu saja panggilan telepon dari Tara terputus. Aku membeku tanpa ekspresi. Berita ini terlalu sulit untuk diterima dan diidentifikasikan dengan kata. Dari kejauhan Harry berlari dan mendekatiku. Setelah sambungan telepon kami terputus, Tara pasti langsung menghubungi Harry. Karena itulah Harry datang untuk memastikan keadaanku baik-baik saja. Harry tertegun elihat ponselku yang hancur di atas tanah. Dia berl

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Di Tempat Yang Seharusnya

    “Ke tempat dimana seharusnya anda berada, Nyonya.” Harry menyahut dari kursi penumpang depan tanpa menoleh ke arahku. Aku yang duduk bersama Anaya di kursi belakang memilih diam. Anaya tertidur nyenyak dengan kepala di pangkuanku sejak kami mulai meninggalkan cluster. Aku tidak pernah meragukan Tara atau Harry. Bahkan dengan menutup mata dan tanpa memberikan detail, aku akan mengikuti mereka dengan rasa percaya. Sebuah tempat yang Harry katakan itu akhirnya adalah sebuah mansion yang berada di perbatasan Jakarta-Bogor. Sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan bahkan dengan sebuah imajinasi tentang Adina El Khairi. Pintu gerbang mansion itu berada sekitar dua kilometer dari bangunan utama. Gerbang emas tinggi dengan penjagaan beberapa security berbadan tegap. Saat tiba di depan pintu gerbang, para penjaga mansion berlarian dan bergegas membuka pintu. Mobil yang kami naiki dan empat mobil lain di belakang kami masuk dengan lancar. Jalanan menuju ke bangunan utama adalah sebuah taman de

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Tidak Akan Pernah Kembali

    “Ya kita berangkat.” Aku mengangguk. Harry mengangkat tangan dan memberikan instruksi pada beberapa orang pria yang berbaju hitam di luar gerbang. Mereka masuk ke dalam rumahku dan mulai berbicara dengan para pelayan dan pengasuh. Ibu-ibu tetangga yang melihat pemandangan itu mendadak diam. Mereka tentu saja bingung karena ini adalah hal berbeda dari yang biasa mereka saksikan. Sebaliknya, Meylani justru mencibir. “Oh! Jadi memang kamu sudah berniat tidak tinggal lama ya di cluster ini. Pantas saja kamu tidak peduli dengan ketentraman cluster ini,” ujar Meylani sinis. “Iya! Bener tuh! Baguslah dia pergi. Jadi cluster kita kembali aman dan damai!” “Dia memang tidak pantas tinggal di sini.” “Itu pasti orang-orang suruhan suaminya. Dia mungkin istri kedua atau simpanan seorang pejabat.” Suara-suara terdengar di sekitar telingaku. Para wanita itu bergumam dengn opini mereka sendiri. Satu hal yang pasti, tidak ada opini baik yang kudengar di sana. Aku hanya diam dan membiarkan semuan

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Sejuta Pertanyaan

    “Kita akan menuju ke tempat seharusnya kita berada. Tempat ini bukan tempat seharusnya kita tinggal.” Aku menggeser berdiriku dan melihat keluar jendela. Tatapanu menyapa sekitar di mana sebelumnya kami berharap banyak pada kehidupan. Mbak Pia diam. Dia bingung dengan apa yang aku katakan. Pembantuku itu selalu percaya pad keputusan apa pun yang aku buat. Dia tidak bertanya lebih banyak. Setelah mengangguk tanda mengerti, dia beranjak ke dapur. Beberapa saat kemudian, rumah kami sedikit riuh karena pengasuh Jafar dan Rayyan mulai mengemas barang-barang pribadi dua bayi itu. Belum lagi sesekali tangisan muncul dri keduanya. Aku bahkan perlu sedikit beradaptasi mendengar suara-suara yang tidak biasa aku dengar. Sejak Anaya beranjak dewasa, di rumah kami segalanya menjadi tenang. Nyaris tidak pernah terjadi keributan dan tangisan seperti yang terjadi saat ini. Aku menenangkan diri di dalam kamr setelah Anaya pulang dari sekolah dan menyelesaikan makan siangnya. Sebuah ketukan memaksa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Keputusan Baru

    “Banyak hal yang berjalan dan tidak bisa kita ubah.” Aku menegaskan pada Andre. Sejujurnya ini terasa seperti sedang membunuh harapan dalam diriku sendiri. Semua ini jauh lebih baik daripada terus tenggelam dalam mimpi. Harapan tentang hubungan mereka bagiku nyaris seperti hamparan pasir yang tidak ingin digenggamnya. Semakin erat aku merapatkan tangan, akan semakin banyak yang harus rela untuk kulepaskan. “Din, kita sudah jauh berjalan. Masa depan yang pernah aku bayangkan adalah bersamamu.” Andre menggenggam tanganku. Aku tersenyum dan menarik tanganku dari genggaman Andre. “Terima kasih sudah begitu percaya pada hubungan kita, Ndre. Keputusan ini aku ambil bukan murni karenamu. Ini juga tentang diriku sendiri.” “Apa maksudmu dengan tentang dirimu sendiri? Apakah kau memang tidak ingin bersamaku sejak awal? Lalu kenapa kita berdua harus membuang waktu jika kau memang tidak serius dengan semua ini sejak awal?” Andre memaksa agar arah angin berpihak padanya. Aku menggeleng ringan.

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Mari Menjauh

    “Apakah aku perlu memberikan alasan untuk bertemu denganmu?” tanyaku. Andre tertawa kecil di seberang sambungan. “Tentu saja tidak. Aku hanya terkejut kau ingin bertemu denganku setelah keributan kemarin. Aku pikir kau akan kesal atau marah padaku. Kau bahkan tidak mempersilahkan aku masuk. Kau juga tidak menghubungiku.” Aku diam. Marah dengan Andre? Tentu saja aku marah. Aku bahkan tidak ingin lagi berada di dalam kondisi di mana aku tidak punya kekuatan untuk mengendalikannya. Dua jam kemudian aku sudah duduk di sebuah café dan Andre ada di depanku. Aku lebih tenang meninggalkan rumah karena dua keponakan Mbak Pia sudah datang untuk membantunya mengasuh Jafar dan Rayyan. Seorang security sengaja ditempatkan di rumahku oleh Harry. Pria yang memakai baju security itu sebenarnya adalah salah satu bodyguard Tara dibawah kepemimpinan Harry. Kadang aku merasa takjub dengan hal-hal kecil yang seolah sudah disiapkan oleh Tara. Harry tidak mungkin mengambil keputusan tanpa perintah dari T

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Kedatangan Rayyan

    “Tuan Tara memberikan alamat ini padaku. Tolong buka pintunya, Tuan Muda Rayyan perlu istirahat segera.” Aku yakin itu adalah orang suruhan Harry yang membawa Rayyan. Ternyata Tara berhasil mengeluarkan Rayyan dari Singapura. Aku bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka seukuran tubuh, aku mundur ke belakang dengan cepat karena pria itu menerobos masuk. Seorang bayi laki-laki tertidur pulas di pelukannya. Pria dengan rambut coklat gelap dan tubuh tegap itu berdiri dengan wajah tegang. Beberapa kali dia menoleh ke belakang seolah sedang cemas jika sesuatu mengikutinya. Aku keluar dari pintu gerbang, menoleh ke kanan dan ke kiri. Entah apa yang aku cari. Aku hanya memastikan semuanya aman. “Kau tidak membawa mobil?” tanyaku ketika masuk kembali ke dalam gerbang. Pria itu menggeleng. Lalu dia melihat ke arah pintu gerbang yang terbuka. “Tolong cepat tutup pintunya,” ujar pria itu. Aku mengangguk dan segera menutup pintu gerbang. Tidak lupa aku kembali memasang gembok pengaman. Wa

  • Kubuat Mantan Suamiku Menyesal   Fattan dan Kebohongannya

    “Kembali padamu? Apa kau serius dengan kata-katamu?” tanyaku menyelidik. Segumpal harapan seolah berhasil Fattan dapatkan. Dia terdengar antusias ketika menjawab pertanyaanku. “Tentu saja, aku serius. Aku sangat serius. Aku memang bukan pria yang baik untukmu, tapi aku akan berusaha memperbaiki semuanya.” Jantungku ingin meledak karena tawa yang tertahan di dalam sana. Hari ini benar-benar luar biasa. Begitu banyak kejutan dan kecemasan yang datang bersamaan. Bersama dengan senyum, butiran air mata berjatuhan di pipiku. “Kau bodoh, Fattan!” Aku mengucapkan dengan nada ketus yang pasti menusuk telinga siapa pun yang mendengarnya. “Kau pikir aku selugu dulu ketika masih menjadi istrimu?” “Apa maksudmu, Din? Buka pintunya. Biarkan aku masuk dan mari kita bicara.” Fattan memohon. “Tidak! Jika kau bilang kau bukanlah pria baik, lalu untuk apa aku harus memberikan lagi hidup, waktu dan hatiku untuk pria yang tidak baik? Lalu kau berjanji untuk memperbaiki diri. Kalau kau tidak berhasil

DMCA.com Protection Status