Share

Satu Tamparan

“Ehh… Bu Meylani, nggak boleh gitu, ah.” Bu Rt menarik perlahan lengan Meylani yang mencoba menghalangi jalanku untuk masuk ke rumah Bu Rt.

Tidak ingin begitu saja diam, aku mendekat pada Meylani. “Apa maksudmu?”

“Lho, kamu merasa sebagai penggoda suami orang? Kalau kamu nggak merasa, ya nggak usah marah donk!” Meylani memutar bola mata.

Tampaknya dia sengaja bersikap menjengkelkan untuk memancing amarahku. Jika terjai keributan antara kami berdua, hampir bisa dipastikan, akulah orang yang akan dipermalukan. Meylani pasti tidak segan mengeluarkan hinaan dan cacian.

Aku merasa banyak mata yang memandang ke arahku. Ruangan besar rumah Bu Rt yang semula riuh berubah sepi. Ya, aku menjadi pusat perhatian. Dari cara mereka bersikap dan melihatku, hampir bisa dipastikan bahwa banyak pembicaraan tentangku telah terjadi di ruangan ini.

Atau bahkan di tempat lain yang tidak ada aku di sana. Melihat tabiat ibu-ibu cluster yang sebagian punya banyak waktu untuk berbicara satu sama lain, aku
Ans

Yes! Ayo, waktunya melibas! Cayooo Adina!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ambar Ekoningsih
adinaaa cemungutttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status