Share

Bab 145. Terinspirasi

Sesampainya Ruko, aku segera turun dari mobil dan tidak lupa menguncinya. Segara aku masuk membuka pintu ruko yang tidak dikunci.

“Assalamualaikum, Emak.“

“Bapak!“

Sapaku sedikit berteriak sembari masuk. Pandanganku mengintari ke ruangan, mencari emak, bapak yang tidak kunjung keluar.

Aku segera ke kamar mandi untuk berwudhu sembari menunggu mereka.

“Walaikum salam, Nak Sherly sudah pulang?“ sambut Emak yang datang dari arah belakang, dan menghampiriku. Aku lekas mencium Takdzim punggung tangannya.

“Iya, Mak. Mak lekas bersiap, ya. Nanti Emak dan Bapak mau Sherly ajak pergi setelah salat ashar.“

“Mau ke mana?“

“Kata Tante mau ngukur badan, bikin seragam yang senada dengan Tante.“

“Duh, Mbak Yanti itu selalu begitu, emak malu lama-lama kalau dibantu terus.“

“Ya mau bagaimana lagi, Mak. Soalnya Tante sudah menganggap kita sebagai keluarganya. Jadi ya gitu, enggak perhitungan sama kita, Mak.“

“Pokoknya kita harus ingat kebaikan mbak Yanti, Nak. Balas kalau kita dimampukan, apapun yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status