Share

Bab 153. Ibu ikut tinggal sementara

“Kenapa, Sherly? Ada yang tertinggal?“ tanya Bapak setelah keluar dengan kening berkerut.

Aku menggeleng.

“Ini, Pak. Ibu mau ikut Sherly sementara, katanya mau bantu-bantu acara pernikahan Sherly, begitu katanya,” ucapku beralasan sembari menatap ibu meminta persetujuan.

Ibu nampak bingung dan kemudian mengangguk-angguk dengan memaksakan senyum.

“Yakin, Bu? Maria bagaimana? Siapa yang masakinnya? Siapa yang bersihin rumah ini?“ tanya Bapak menatap ibu dengan tatapan tidak suka.

Benar dugaanku. Ibu di sini dijadikan pembantu gratisan oleh istri mudanya. Sungguh keterlaluan.

“Kenapa pekerjaan dilimpahkan ke Ibu, Pak? Rumah segede gini tidak ada pembantu? Ibu yang melakukan semua? Kebangetan, Pak!“

Aku menatap bapak dengan perasaan jengkel, lalu berganti menatap ibu yang tengah menunduk dengan memainkan ke-dua tangannya.

Aku jengkel ke mereka, tidak terkecuali. Kenapa ibu yang dulunya begitu garang dan ucapannya tajam, kenapa sekarang diam saja dan menurut saat ditindas begini? Ish, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status