Share

195. Bagian 17

Sebelum ajal berpantang mati. Begitu kata ujar-ujar. Dalam keadaan siap meregang nyawa karena Jin Terjungkir Langit tidak mungkin tertolong lagi, tiba-tiba terjadi satu keanehan. Langit di atas lembah seolah redup padahal tidak ada mendung tidak ada hamparan kabut. Lalu udara mendadak berubah menjadi dingin. Makin lama hawa dingin ini semakin menggila hingga dua kakek yang mengeroyok Jin Terjungkir Langit mulai menggigil kedinginan.

“Gila! Apa yang terjadi! Api di sekujur tubuhku meredup padam. Aku merasa dingin luar biasa!” Pamanyala menggigil. Rahangnya sampai bergemeletakan. “Jin Lumpur Hijau! Apa kau juga merasa dingin?!”

Tak ada jawaban. Pamanyala berpaling dan kagetlah dia. Jin Lumpur Hijau dilihatnya seolah telah berubah menjadi patung. Sekujur tubuhnya kaku tegang dibungkus hawa dingin dan mengepulkan asap. Makhluk ini telah berubah menjadi patung es! Tak bisa bergerak, tak bisa bersuara. Sepasang matanya yang hijau melotot membeliak tap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status