Share

192. Bagian 12

SEKARANG kita ikuti apa yang terjadi dengan Ruhcinta dan Dewi Awan Putih. Begitu nenek Si Pembedol Usus dan Jin Sinting berkelebat ke hadapan mereka Ruhcinta segera menyongsong. Dengan suara lembut dia menegur. ”Sepasang kakek dan nenek, kami tahu kalian adalah orang baik-baik. Di dalam hati kalian pasti ada apa yang dinamakan kasih sayang. Lalu mengapa tega hendak menyerang kami? Kalau hanya karena alasan kalian adalah kaki tangan Jin Muka Seribu dan mengharapkan imbal jasa berupa harta atau kedudukan, ketahuilah kalian telah tertipu. Imbalan kasih sayang tidak sebagus dan seindah imbalan kejahatan. Bukankah lebih baik bagi kalian meninggalkan tempat ini, meninggalkan Istana Surga Dunia dan Jin Muka Seribu. Berbuat baik di jalan yang penuh kasih antara sesama...?"

Nenek berkumis halus pandangi Ruhcinta sesaat, lalu sambil menuding dengan telunjuk tangan kanannya dia tertawa cekikikan. ”Aku yang tua hendak diberi pelajaran oleh seekor cecunguk hijau! Hik... hik...

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status