Share

192. Bagian 18

"Hampir delapan puluh tahun!"

Pateleng tersenyum. Dalam hati dia berkata. "Kejadian itu empat puluh tahun silam. Berarti ada kemungkinan dia memiliki benda itu!"

"Aneh! Mengapa kakek itu pakai menanya usia segala? Seperti sayembara saja!" kata Bayu yang mendekam di atas pohon bersama Bintang dan Arya.

"Hati Baja, apakah kau sudah siap?!" Dari atas atap terdengar suara Pateleng bertanya.

"Aku sudah siap dari tadi!" jawab Pakerashati alias Jin Hati Baja.

"Bagus!" Pateleng tertawa mengekeh. Dia sedot pipanya dalam-dalam lalu kepulkan asap merah. Tanpa menoleh ke belakang dia cabut bendera kuning yang menancap di atas atap. Capingnya kembali diletakkan di atas kepala. Bendera kuning itu diacungkannya ke atas. "Hati Baja! Bendera ini akan kutancapkan di ruas lonceng! Pada saat lonceng berputar dan bendera kuning berada di bagian paling atas, kau harus melompat ke atas lonceng. Kau harus bertahan sampai bendera kuning mencapai bagian atas lonceng sebanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status