Share

192. Bagian 21

"Mohon maatmu orang tua! Sahabatku ini punya penyakit suka leleran kalau kaget!" menjelaskan Bintang.

"Apa itu leleran?!" tanya Pateleng tidak mengerti.

"Suka ences tak karuan!" menjawab Bayu.

Pateleng geleng-gelengkan kepala. Dia menuding ke arah Bintang. "Kau tadi bilang ingin melihat sendiri Lonceng Kematianku! Hemmm. Berarti kalian hendak mencoba menjajal loncengku. Rupanya masih ada makhluk yang lebih tolol dari pada manusia berjuluk Hati Baja yang sudah mampus dan kini tinggal jerangkong itu!"

"Maaf Kek! Maksud kami bukan itu. !"

"Kalian masih belum cukup umur untuk menjajal Lonceng Kematian."

Sementara itu Lonceng Kematian mulai bergerak perlahan dan akhirnya berhenti.

"Orang tua di atas atap," Bintang cepat menjawab. "Kami bertiga mana berani bertindak congkak menjajal kehebatan loncengmu! Terus terang kami sangat kagum. Itu saja! Kami tidak ada maksud untuk menjajalnya!"

Kakek teleng cuma menyeringai sinis mendengar uc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status