Share

192. Bagian 11

Bintang geleng-geleng kepala lalu tertawa. Dalam hati dia membatin. ”Mungkin gadis ini cemburu kalau aku menyentuh Dewi Awan Putih.” Memikir begitu maka Bintang berkata. ”Ruhcinta, hanya ada satu cara untuk membebaskan Dewi Awan Putih dari sirapan Ilmu Menjirat Urat. Yaitu menotok uratnya yang kelihatan biru itu.”

Paras Ruhcinta mendadak tambah merah. Gadis ini palingkan mukanya ke jurusan lain.

“Walah, apalagi yang salah ini. ?” pikir Bintang. Begitu dia ingat meledak tawanya.

”Mengapa kau tertawa?”tanya Ruhcinta heran.

"Aku melihat wajahmu merah sampai ke telinga. Aku tahu sebabnya. Kau mungkin menganggap aku kurang ajar. Bukankah totok di negeri ini berarti payudara perempuan? Ha... ha... ha.”

"Kau! Kalau sudah tahu mengapa masih menyebut?!” tanya Ruhcinta merengut. Tapi mulutnya mengembang, bibirnya bergetar lalu tawanya menyembur tak tertahankan lagi. Karena malu gadis ini akhirnya tu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status