Share

191. Bagian 8

Sepasang mata Ruhjelita dan Dewi Awan Putih sama-sama terbuka lebar. Sementara itu dari atas hancuran rerantingan dan daun-daun pepohonan dalam keadaan hangus melayang jatuh menutupi bahu serta badan orang yang mereka pandangi.

"Bintang... ”Desis Dewi Awan Putih.

"Bintang... ”Desah Ruhjelita. Dalam hati gadis satu ini membatin agak gelisah. ”Dia muncul disini. Jangan-jangan dia sudah tahu apa yang terjadi di tepi sungai kecil tempo hari.”

Pemuda yang jatuh terduduk di tanah itu memang Bintang adanya. Saat itu dadanya mendenyut sakit dan jalan darahnya tidak teratur akibat bentrokan dengan kekuatan tenaga dalam dua gadis berkepandaian tinggi itu. Dia masih menjelepok di tanah seperti orang kesakitan. Padahal saat itu sebenarnya diam-diam matanya jelalatan melihat pemandangan yang tak mungkin terhindarkan. Ruhjelita masih melesak terkangkang di dalam semak belukar. Lalu di sebelah sana Dewi Awan Putih terguling dengan dada terbuka.

S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status